KOMPAS.TV - Polisi telah menetapkan tiga tersangka penganiayaan yang mengakibatkan kematian seorang anggota Bidang Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, Brigadir Nurhadi.
Ironisnya, dua di antara tersangka merupakan atasannya yang saat ini sudah dipecat.
Tetapi hingga kini, motif dari pembunuhan Brigadir Nurhadi masih misteri.
Dari keterangan polisi, pada 16 April 2025, Brigadir Nurhadi ikut bersama atasannya, Kompol Y.G. dan Ipda H.C., yang menggelar pesta di salah satu vila di Gili Trawangan, Lombok Utara.
Belum diketahui pasti apa tujuan mereka di Gili Trawangan dan menyewa vila yang cukup mahal.
Kedua atasan Brigadir Nurhadi juga mendatangkan dua perempuan asal Jambi, yakni P dan M.
Menurut penyidik, selama pesta di kolam vila, aktivitas kelima orang tak terekam kamera pengawas dan hanya ada CCTV di pintu masuk.
Pada 16 April 2025, menurut kedua atasannya, Nurhadi berenang pukul 16.40 WITA dan kemudian ditemukan berada di dasar kolam pukul 17.00 WITA. Atasan korban mengaku mengangkat korban ke pinggir kolam.
Mengetahui kondisi korban, pihak vila pun membantu menghubungi Klinik Warna Medika pukul 21.20 WITA. Empat menit kemudian tim medis tiba dan langsung memberikan pertolongan pada korban.
Namun, pasien tidak ada respons. Korban lalu dibawa ke klinik, tapi Nurhadi dinyatakan meninggal pada pukul 22.14 WITA.
Menilai kematian Brigadir Nurhadi tidak wajar, keluarga menuntut keadilan dan meminta polisi membongkar makam atau ekshumasi.
Aparat Kepolisian Polda NTB akhirnya melakukan ekshumasi atau membongkar makam Brigadir Nurhadi.
Tim Biddokkes Mabes Polri dan Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB membongkar dan mengotopsi jenazah Brigadir Nurhadi di Tempat Pemakaman Umum Desa Sembung, Kecamatan Narmada, Lombok Barat.
Upaya itu dilakukan polisi untuk memastikan penyebab kematian Nurhadi yang dinilai tidak wajar oleh keluarga.
Baca Juga Istri Brigadir Nurhadi Minta Pembunuh Suaminya Dihukum Berat, Bantah Terima Uang Rp 400 Juta di https://www.kompas.tv/nasional/604913/istri-brigadir-nurhadi-minta-pembunuh-suaminya-dihukum-berat-bantah-terima-uang-rp-400-juta
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/604933/misteri-kematian-brigadir-nurhadi-di-vila-gili-trawangan-dua-atasan-jadi-tersangka-berut
00:03Polisi telah menetapkan tiga tersangka penganiayaan yang mengakibatkan kematian seorang anggota bidang profesi dan pengamanan kepolisian daerah Nusa Tenggara Barat, Brigadir Nur Hadi.
00:17Ironisnya, dua di antara tersangka merupakan atasannya yang saat ini sudah dipecat.
00:23Tetapi hingga kini, motif dari pembunuhan Brigadir Nur Hadi masih misteri.
00:30Dari keterangan polisi pada 16 April 2025, Brigadir Nur Hadi ikut bersama atasannya Kompol Yege dan Ibda Hace yang menggelar pesta di salah satu vila di Gilit Rawangan, Lombok Utara.
00:46Belum diketahui pasti apa tujuan mereka di Gilit Rawangan dan menyewa vila yang cukup mahal.
00:52Kedua atasan Brigadir Nur Hadi juga mendatangkan dua perempuan asal Jambi yakni P dan M.
01:00Kemudian salah seorang dari mereka memberikan sesuatu yang disebut polisi sebagai barang ilegal untuk diminum korban.
01:07Menurut penyidik, selama pesta di kolam vila, aktivitas kelima orang tak terekam kamera pengawas dan hanya ada CCTV di pintu masuk.
01:24Pada 16 April 2025, menurut kedua atasannya, Nur Hadi berenang pukul 16.40 Wita dan kemudian ditemukan berada di dasar kolam pukul 17.00 Wita.
01:36Atasan korban mengaku mengangkat korban ke pinggir kolam.
01:40Mengetahui kondisi korban, pihak vila pun membantu menghubungi klinik warna medikal pukul 21.20 Wita.
01:48Empat menit kemudian tim medis tiba dan langsung memberikan pertolongan pada korban.
01:53Namun pasien tidak ada respon.
01:56Korban lalu dibawa ke klinik, tapi Nur Hadi dinyatakan meninggal pada pukul 22.00 lewat 14.00 Wita.
02:08Kematian Nur Hadi pada 16 April 2025 menyisakan misteri karena sejumlah lukan di tubuhnya.
02:16Padahal korban dilapokan ditemukan di dasar kolam di sebuah vila privat di Gilit Rawangan.
02:22Menilai kematian Brigadir Nur Hadi tidak wajar.
02:25Keluarga menuntut keadilan dan meminta polisi membongkar makam atau ekshumasi.
02:30Aparat kepolisian Polda NTB akhirnya melakukan ekshumasi atau membongkar makam Brigadir Nur Hadi.
02:40Tim bidokas Mabes Polri dan Rumah Sakit Bayangkara Polda NTB membongkar dan mengotopsi jenazah Brigadir Nur Hadi di tempat pemakaman umum desa Sembung, kecamatan Narmada, Lombok Barat.
02:53Upaya itu saudara dilakukan polisi untuk memastikan penyebab kematian Nur Hadi yang dinilai tidak wajar oleh keluarga.
03:02Hasil otopsi menunjukkan Nur Hadi mengalami patah tulang lidah dan leher karena cekikan.
03:12Selain itu terdapat juga luka-luka pada wajah hingga kaki dan diduga tewas karena ditenggelamkan dalam kolam.
03:22Penganiayaan terhadap Brigadir Nur Hadi tergolong sadis karena korban diduga ditenggelamkan dalam kondisi masih hidup.
03:32Dari hasil penyelidikan, polisi menetapkan tiga tersangka dalam kasus tewasnya Brigadir Nur Hadi.
03:43Dua di antaranya adalah Perwira Polda NTB atasan Nur Hadi yakni Kompol YG dan Ibda HC.
03:51Sementara satu tersangka lainnya adalah Perempuan berinisial M.
03:56Tetapi tersangka belum mengakui adanya penganiayaan yang berujung tewasnya Brigadir Nur Hadi.
04:04Namun penyidik di Treskrimum Polda NTB mendatangkan ahli poligraf dari Laboratorium Forensik Polda Bali
04:11untuk mengecek kebohongan dari tersangka menggunakan lie detector.
04:16Dari hasil poligraf tersangka berbohong.
04:21Dua perwira Polri itu pun mendapat PT DH atau pemberhentian tidak dengan hormat.
04:28Karena ini tidak ada pengakuan, kami datangkan, semisal saya sampaikan,
04:33datangkanlah lapor Bali untuk kita cek kebohongan melalui lie detector.
04:39Tersangkanya yang pertama mungkin sudah tahu soal anggota Polri yaitu Kompol YG, YPM ya, YPM.
04:51Yang kedua Ibda GH, yang ketiga M.
04:57M ini adalah rekan wanitanya dari YM pada saat itu yang menemani, rekan yang menemani di lokasi.
05:04Keluarga Brigadir Nur Hadi menginginkan pelaku pembunuhan di hukum berat
05:10dan polisi transparan dalam menangani kasus.
05:14Sebab bagi keluarga, kejanggalan kematian Brigadir Nur Hadi masih belum terungkap.
05:20Kapolda NTB Irjen Hadi Gunawan juga berjanji akan transparan dalam menangani kasus kematian Nur Hadi.
05:26Untuk pihak polisi, maunya saya ya, Rewadi, untuk transparan gitu loh.
05:36Kayak ini kemarin ada beritanya kan sudah ditangkep yang oknum yang dua, polisi yang dua ini kan.
05:43Tapi kayaknya cuma itu omong-omong aja gitu loh.
05:46Tidak ada beritanya bahwa dia itu pakai baju tahanan.