Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 9/7/2025
JAKARTA, KOMPAS.TV - Suasana duka menyelimuti, keluarga almarhum Arya Daru Pangayunan di Bantul, Yogyakarta.

Almarhum adalah diplomat Kementerian Luar Negeri yang diduga menjadi korban pembunuhan di kamar indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat.

Rumah keluarga almarhum, Selasa (8/07/2025) petang, masih tampak sepi meski tenda dan kursi untuk para pelayat telah tersedia.

Menurut warga setempat, keluarga almarhum masih berada di Jakarta untuk mengurus pemulangan jenazah.

Rekan sekolah almarhum semasa SMA, mengaku kaget mendengar berita duka itu. Almarhum dikenal sosok yang baik dan jarang berselisih paham dengan orang lain.

Kementerian Luar Negeri, menyampaikan duka cita atas meninggalnya diplomat Arya.

Kemlu menyebut, Arya merupakan diplomat fungsional yang selama ini bertugas menangani isu perlindungan WNI.

Kemlu menyerahkan penanganan kasus ke polisi dan pihaknya tidak mau berspekulasi soal kematian diplomat muda ini.

Sementara itu, tim dari Satuan Reskrim Polsek Menteng, Polres Metro Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya berupaya mencari barang bukti.

Dari hasil olah TKP, diketahui tidak ada barang-barang korban yang hilang.

Polisi sudah memeriksa empat saksi di antaranya penjaga indekos dan istri korban termasuk memeriksa kamera pemantau di lokasi kejadian.

Sebelumnya, seorang diplomat ahli muda Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri ditemukan meninggal di indekos kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Korban ditemukan dalam kondisi kepala tertutup lakban.

Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, kita langsung bergabung dengan Jurnalis KompasTV, Rahma Piliang dan Juru Kamera Junaidi Saputra, di TKP dugaan pembunuhan diplomat Kemlu di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Juga Fakta-Fakta Diplomat Kemlu Ditemukan Tewas di Indekos, Tangani Isu WNI hingga Polisi Periksa 4 Saksi di https://www.kompas.tv/nasional/604065/fakta-fakta-diplomat-kemlu-ditemukan-tewas-di-indekos-tangani-isu-wni-hingga-polisi-periksa-4-saksi

#diplomatkemlu #pembunuhan #indekos

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/604104/diplomat-kemlu-diduga-jadi-korban-pembunuhan-di-indekos-begini-suasana-di-tkp-kompas-siang
Transkrip
00:00Kita ke sorotan lain saudara, polisi masih menyelidiki kasus tewasnya seorang diplomat Kementerian Luar Negeri yang diduga jadi korban pembunuhan di kamar indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat.
00:10Sementara itu, Kementerian Luar Negeri bilang tidak mau berspekulasi soal kematian diplomatnya dan menunggu hasil penyelidikan polisi.
00:22Suasana duka menyelimuti keluarga almarhum Arya Daru Pengayunan di Bantul, Yogyakarta.
00:30Almarhum adalah diplomat Kementerian Luar Negeri yang diduga menjadi korban pembunuhan di kamar indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat.
00:40Rumah keluarga almarhum selasa petang masih tampak sepi meski tenda dan kursi untuk para pelayat telah tersedia.
00:48Menurut warga setempat, keluarga almarhum masih berada di Jakarta untuk mengurus pemulangan jenasa.
00:55Rekan sekolah almarhum semasa SMA mengaku kaget mendengar berita duka itu.
01:02Almarhum dikenal sosok yang baik dan jarang berselisih paham dengan orang lain.
01:07Ya, agak kaget juga kita, apalagi melihat beritanya di beberapa berita online, sudah masuk berita.
01:19Terus kita, ya, masa sih dia punya musuh?
01:26Atau mungkin masa sih ada yang nggak suka sama dia?
01:30Seperti, ya, mari kita lihat bagaimana penyelidikan kepolisian aja sih.
01:36Teman yang baik juga, bahkan mungkin bisa dibilang termasuk yang, dari segi pendidikan dia termasuk pinter ya, anaknya.
01:46Kalau kita melihat dari dulu, dia nggak pernah punya musuh sih, mas.
01:50Kementerian Luar Negeri menyampaikan duka cita atas meninggalnya diplomat Arya.
01:56Kemlu menyebut, Arya merupakan diplomat fungsional yang selama ini bertugas menangani isu perlindungan WNI.
02:02Kemlu menyerahkan penanganan kasus ke polisi dan pihaknya tidak mau berspekulasi soal kematian diplomat muda ini.
02:12Diplomat fungsional muda dari Kementerian Luar Negeri, selama ini beliau bertugas dalam menangani isu perlindungan WNI.
02:23Dalam hal ini, Kementerian Luar Negeri menyampaikan duka cita yang mendalam kepada pihak keluarga,
02:28almarhu meninggalkah seorang istri dan dua orang anak.
02:31Kementerian Luar Negeri saat ini sudah menyerahkan kasusnya kepada pihak keluarga dan kita akan mendukung proses yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
02:42Kami tidak ingin berspekulasi, kita tunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian.
02:48Sementara itu, tim dari Satuan Reskrim Posek Menteng, Pores Metro Jakarta Pusat, dan Polda Metro Jaya berupaya mencari barang bukti.
02:56Dari hasil olah TKP, diketahui tidak ada barang-barang korban yang hilang.
03:02Polisi sudah memeriksa empat saksi, diantaranya penjaga indekos dan istri korban, termasuk memeriksa kamera pemantau di lokasi kejadian.
03:11Tidak ada tiga orang, tiga sampai nanti sama istrinya sampai ke sini, empat orang saksi yang akan kita liriksa.
03:23Untuk sementara masih tidak ada kesimpulan, cuma kita masih dalam tahap penyelidikan teman mayat.
03:31Ada barang-barang yang hilang gak?
03:32Tidak ada.
03:32Sebelumnya, seorang diplomat ahli muda Direkturat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri ditemukan meninggal di indekos kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
03:44Korban ditemukan dalam kondisi kepala tertutup lakban.
03:48Sebelum ditemukan meninggal, istri korban risau, suaminya tak bisa dihubungi.
03:53Dan kemudian meminta penjaga indekos untuk memeriksa korban pada Senin malam, namun tak ada respons dari korban.
04:01Pada selasa pagi, penjaga indekos membuka paksa kamar dengan kunci duplikat dan melihat korban ditemukan meninggal dunia.
04:10Untuk mengetahui penyebab pasti kematian, korban dibawa ke RSCM untuk proses otopsi.
04:15Tim Liputan, KompasTV.
04:19Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, kita langsung bergabung dengan jurnalis KompasTV Rahma Piliang dan juru kamera Junaidi Saputra
04:25di TKP Dugaan Pembunuhan Diplomat Kemenlu di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
04:30Selamat siang Rahma, bisa digambarkan seperti apa kondisi indekos korban?
04:34Iya, Bella. Saya berada di depan pekarangan atau indekos dari korban dan sini akan menggambarkan bagaimana dengan suasana yang ada di sini.
04:51Memang kalau kami pantau, sejak pagi tadi tidak ada aktivitas yang mencolok begitu ya, Bella dan juga saudara.
04:57Dan juru kamera KompasTV, Junaidi Saputra akan memperlihatkan inilah dari kondisi indekos yang di mana memang untuk aksesnya ini sangat ketat.
05:08Di mana untuk dari orang atau penghuni saja yang akan masuk ini harus melewati pintu yang ada aksesnya begitu.
05:16Dan juga Bella dan juga saudara, ini adalah gambaran dari kamar korban di mana memang dapat dilihat masih ada garis polisi yang terpasang di depan pintu dan juga di depan jendelanya.
05:32Ini berarti untuk penyelidikan ini masih dilakukan oleh pihak kepolisian begitu ya, Bella dan juga saudara.
05:37Tapi memang kalau kami gambarkan di sini untuk situasinya sunyi dan juga sepi, tidak ada aktivitas yang terlihat, kami juga sempat bertanya-tanya dengan yang ada penjaga warung atau toko yang ada di sini memang untuk aktivitas dari penghuni kos ini tidak terlalu mencolok begitu.
05:58Dan kalau kita gambarkan juga Bella dan juga saudara, memang ada CCTV yang berada di sini.
06:04Tepat di dekat akses masuk ini ada satu CCTV dan juga di depan kamar korban ini juga ada CCTV dan di luarnya ini juga ada CCTV.
06:13Total di sini ada empat CCTV yang ada di sekitaran indekos ini.
06:19Tapi memang kalau kita lihat ya, Bella dan juga saudara bagaimana dengan kronologi ditemukannya diplomat kemelu yang ditemukan meninggal ini di kamar indekosnya pada selasa pagi.
06:34Memang kalau dari kronologi yang kami dapatkan begitu ya, yang disampaikan oleh pihak kepolisian juga dari pemilik kos atau penjaga kos ini
06:41meriksa langsung kamar dari korban dan menemukan bahwa korban ini sudah tidak bernyawa dan dalam keadaan terlilit lakban begitu Bella dan juga saudara.
06:53Mengapa dari penjaga kos ini langsung ngecek kamarnya?
06:56Karena memang dari malam selasa begitu ya Bella dan juga saudara dari istri korban ini menghubungi, mencoba menghubungi korban namun tidak ada respon.
07:06Dan makanya dari istri korban ini melaporkan kepada penjaga kos dan meminta untuk penjaga kos ini mengecek langsung dari kamar korban ini sendiri.
07:16Dan ditemukan memang pada pagi hari korban ini tidak dalam keadaan bernyawa begitu.
07:21Dan untuk dari jenazah korban ini sudah dibawa ke RSCM untuk dilakukan otopsi.
07:27Dan untuk saat ini memang Bella dan juga saudara, kondisi di sini masih terpauh sepi begitu tidak ada penjagaan juga, tidak ada juga polisi yang dalam melakukan penyelidik kali lebih mendalam Bella.
07:41Rahma, lalu bagaimana perkembangan kasusnya?
07:44Karena tadi Anda mengatakan ada 4 CCTV yang dipasang di indeks kos tersebut.
07:48Lalu apakah memang penjaga kos atau pemilik kos juga sudah dimintai keterangan oleh polisi?
07:57Ya benar sekali Bella, memang ada 4 CCTV yang terpasang di luar pekarangan begitu ya.
08:04Dan ada 1 CCTV yang berada di dekat dengan kamar korban begitu.
08:08Nah untuk penyelidikan dan juga bagaimana untuk penyelidikan lebih mendalam begitu.
08:13Pihak polisi ini terus melakukan pendalaman, Bella dan juga saudara.
08:17Sudah ada 4 saksi yang diperiksa di mana salah satunya merupakan istri korban.
08:21Dan juga salah satunya juga merupakan penjaga kos yang berhubungkan korban langsung dalam keadaan tidak bernyawa begitu.
08:27Dan memang kita ketahui bahwa dari sebelumnya pihak kepolisian menyebutkan kalau dari CCTV,
08:34pemeriksaan awal CCTV ini tidak ada hal-hal yang mencurigakan begitu.
08:38Tapi tentunya ini akan terus didalami oleh polisi apakah ada kecurigaan-kecurigaan lain,
08:44apakah ada dugaan tindak pidana yang menyebabkan dari korban ini kehilangan nyawanya.
08:51Tapi tentunya kita masih menunggu bagaimana keterangan langsung dari pihak kepolisian.
08:56Tentunya untuk dari otopsi ini sedang dilakukan terhadap jenazah,
08:59begitu dan juga pemeriksaan lebih mendalam ini tentunya dilakukan tidak hanya untuk pemeriksaan CCTV,
09:05tentunya juga untuk 4 saksi yang tengah diperiksa oleh pihak kepolisian.
09:10Kita akan nantikan seperti apa kesaksian yang diberikan oleh 4 saksi tadi yang sempat diberikan informasi oleh Rahma.
09:17Terima kasih atas laporan Anda Jurnalis Kompas TV Rahma Piliang dan juga Junaidisa Putra
09:21langsung dari tempat kejadian perkara di Jakarta Pusat.
09:24Selamat bertegas kembali.

Dianjurkan