Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 6/7/2025
JAKARTA, KOMPAS.TV Ketua Komisi VII DPR, Saleh Partaonan Daulay, mengkritik Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, saat rapat Komisi VII DPR dengan Menpar pada Kamis (3/7/2025).

"Saya sebetulnya senang ya dengan Ibu Menteri kan senyumnya banyak apa gitu tapi menjelaskannya ke kita dia enggak yakin," ujar Ketua Komisi VII DPR, Saleh Partaonan Daulay.

"Cuman belum yakin gitu. Makanya lihat kiri kanan. Sebetulnya yang kiri kanan ini enggak perlu ini kalau Pak Ses minta itu. Kecuali kalau ada data yang dia hanya miliki," lanjutnya.

Baca Juga Anggota DPR Kritik Menpar Widiyanti Buntut Tewasnya Juliana Marins di https://www.kompas.tv/nasional/603234/anggota-dpr-kritik-menpar-widiyanti-buntut-tewasnya-juliana-marins

#menteripariwasata #dpr #widiyanti

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/603561/ketua-komisi-vii-dpr-kritik-menpar-widiyanti-menteri-senyumnya-banyak-tapi-menjelaskan-tak-yakin

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Saya sebetulnya senang ya dengan Ibu Menteri kan, senyumnya banyak, tapi menjelaskannya ke kita dia nggak yakin.
00:09Mengenai anggaran tadi, realisasi anggaran itu yang telah dibayarkan memang di sekitaran 34 persen, tetapi realisasi fisik itu 45,92 persen yang sudah dilakukan akhirnya harus masih dibayarkan berarti ada gap.
00:30Saya sebetulnya senang ya dengan Ibu Menteri kan, senyumnya banyak, tapi menjelaskannya ke kita dia nggak yakin.
00:48Kan udah lama nih jadi Menteri, mestinya Ibu percaya aja ini bener gitu loh, jadi saya percaya obar-obar ibu bener, walaupun sebetulnya salah.
01:00Misalnya, apalagi kalau ibu udah bener.
01:05Nggak, ini banyak juga orang yang WAG kita ini, gimana nih Ibu?
01:08Sebetulnya kalau saya itu oke, kan udah saya bilang dari awal, kita akan tetap kerjasama yang baik gitu.
01:15Cuman, belum yakin gitu, makanya lihat kiri kanan, sebetulnya yang kiri kanan ini nggak perlu nih kalau Pak SES diminta itu.
01:23Kecuali kalau ada data yang dia hanya miliki, Ibu belum.
01:27Ini Pak SES mau diminta menjelaskan apa?
01:29Realisasi, nah itu mestinya Menterinya sudah tahu.
01:40Penanggung jawabnya kan Ibu Menteri.
01:44Iya kan?
01:46Tapi karena mungkin datanya Ibu Menteri belum yakin betul, makanya minta ke Bapak itu.
01:52Kasih kesempatan nggak Pak Ketua?
01:54Udah diketok nggak nih, perpanjangan?
01:56Kalau pimpinan.
01:57Sebentar dulu diperpanjang dulu.
01:59Ya, saya kira ada.
02:00Sebentar dulu Pak Kardaya diperpanjang dulu, kalau Bapak ngomong perpanjangan rapat dulu, ya nggak jadi masuk rapat itu.
02:06Karena ini udah pas, pukul 15, kita perpanjang sampai 15.30 ya, paling lama ya.
02:17Lanjut.
02:20Terima kasih.
02:21Jadi, supaya Bu Menteri ini mantep, betul, yang menjelaskan Bu Menteri.
02:26Karena terus terang, saya ke Pak Sekmen ini, kepercayaan saya udah hilang gitu.
02:33Eh, bukan.
02:36Minta nomor telponnya Bu Menteri, baik Pak.
02:4010 hari nggak dikasih.
02:42Baik, baik, baik.
02:43Ini gimana gitu?
02:44Nanti minta ke saya aja.
02:46Padahal saya bisa juga cari sendiri.
02:50Tapi kan secara bahasa-bahasinya kan itu tugas dan fungsinya sesmen.
02:56Sehingga kalau menurut saya, ada Bu Menteri, Bu Menteri aja yang menjelaskan.
03:01Supaya Bu Menteri lebih form.
03:03Itu kata Pak Ketua tadi kan.
03:05Sebetulnya Bu Menteri ini bisa menjelaskan.
03:09Tapi dia lebih percaya kalau data itu adanya sama Pak Sesnya.
03:14Nah, sekarang kita kembalikan ke Bu Menteri.
03:16Mau langsung lanjut dulu.
03:17Oke, mohon maaf.
03:18Mohon maaf.
03:19Tadi yang ditaparan kami adalah realisasi yang terbayang.
03:23Jadi, data yang saya sedikit baru 5 menit yang lalu kami dapatkan.
03:29Makanya saya tidak perlu untuk menjelaskan.
03:32Jadi, saya ulangi lagi.
03:34Realisasi pembayaran itu adalah 494 miliar.
03:42Itu sekitar 33 persen bila dibandingkan dengan pagu awal.
03:46Tapi dengan pagu yang non-blokir itu sekitar 35,8 persen.
03:51Namun, tadi kan Bapak Ketua concern mengenai penyerapan anggaran tersebut.
03:56Namun, kami baru mendapatkan data bahwa realisasi fisik
04:01atau kegiatan yang sudah dilakukan tapi belum dibayar adalah besar 45,9 persen.
04:08Jadi, tidak seburuk yang telah dibayar.
04:11Ya, tapi telah dilakukan.
04:12Jadi, akan dibayar dalam waktu 30 hari, Pak.
04:17Itu perjelasan tangan dari kami.
04:20Semoga cukup meyakinkan.
04:22Terima kasih.
04:23Belum. Belum yakin saya.
04:26Kenapa Ibu agak sedikit
04:28percaya kalau saya sudah yakin.
04:33Saya belum percaya, belum yakin juga.
04:36Karena begini, Pak Tipatul Sendiring.
04:39Saya ingat dulu itu.
04:40Kita waktu membahas anggaran itu.
04:41Karena anggarannya itu kan cuma 700 miliar itu.
04:43Ingat nggak?
04:45Di awal-awal itu.
04:45Ada yang ingat nggak?
04:49Ada yang ingat nggak?
04:50Ini saya tanya dulu anggota.
04:52Yang sebelah kanan ingat nggak?
04:56Kok sekarang malah Pak Gua anggaran 1,488?
05:01Triliun.
05:03Itu lah maksudnya.
05:04Kemudian katanya diblokir kan?
05:06Kemudian yang diblokir itu katanya sekarang
05:11kalau diambil berapa gitu sudah berapa persen.
05:15Nah sekarang katanya sudah terrealisasi
05:1745, sekian persen kan Bu?
05:20Tapi belum dibayar semua.
05:23Pakai mic Ibu.
05:24Ibu ini resmi rapatnya ini direkam.
05:26Ibu yang baik.
05:30Pakai mic.
05:31Pakai mic.
05:31Oke.
05:33Coba dijelaskan dulu Ibu.
05:34Maksudnya itu apa?
05:35Yang pertama Ibu jelaskan
05:36angka 1,4 ini apa?
05:39Ya.
05:39Kemudian dulu itu pernah 700.
05:42Kita ketok.
05:43Kenapa sekarang berubah jadi 1,4?
05:45Kemudian ada tadi Ibu jelaskan
05:47sudah terbayar 45,9 persen.
05:51Nah Ibu jelaskan dulu tiga hal itu.
05:52Apa kaitannya?
05:53Coba.
05:53Jadi Pak Gua anggaran Pak
05:55di bulan Januari kami telah diberikan
05:58adalah 1,488.
06:001,488,000.
06:03Sebentar.
06:05Bentar.
06:06Itu diberikan oleh
06:07Unterin Keuangan.
06:09Berarti ada tambahan dari 700.
06:11Sebentar dulu Pak.
06:12Sini saya dengan Ibu Menteri.
06:14Pak.
06:15Jadi dulu kan 700, Bu ya?
06:18Ya.
06:191,488, Pak.
06:20Yang awalnya?
06:21Ya.
06:21Yang awal itu 1,488,000.
06:25Pembedaan.
06:26Dan ternyata di blokir hampir setengahnya.
06:29Bisa terpakai Rp. 390,000,000.
06:34Dan kalau mengajukan pembukaan blokir.
06:38Setelah mengajukan pembukaan blokir,
06:41yang bisa dipakai adalah 1,370,000,000.
06:45Bila kita lihat di halaman 25, di kolom ketiga adalah pagu anggaran yang tidak terblokir.
06:56Tapi masih ada 109,6 miliar yang di blokir sampai hari ini, Pak.
07:00Jadi kalau kita ulangi, 1,488,000,000 itu pagu awal.
07:10Kemudian di Januari sampai Maret itu di blokir sehingga yang bisa terpakai Rp. 700,000,000,000.
07:17Nah, kami mengajukan pembukaan blokir sehingga yang terblokir sekarang hanya Rp. 109,6 miliar.
07:25Sehingga yang bisa dipakai adalah Rp. 1,379,000,000.
07:30Realisasinya adalah Rp. 494,7,000,000 yang sudah disayar.
07:46Ada yang masih dalam proses invoicing.
07:49Ini perlu nggak wamen bicara ini?
08:07Data realisasi fisik yang telah dilakukan adalah Rp. 633,2 miliar.
08:14Sehingga kalau dihitung persentasenya adalah Rp. 45,9 persen penyerapan realisasi fisik.
08:23Ada di sini nggak tulisan itu?
08:26Yang Rp. 600 itu?
08:26Ya, fisik baru.
08:27Tapi yang realisasi pembayaran itu ada di sini.
08:32Mestinya kan Ibu kalau lalak ini gini loh.
08:36Di DPR ini Ibu, kita sedang melakukan evaluasi penyerapan dan program kerja ini.
08:40Kalau misalnya penyerapannya bagus, program kerjanya berjalan dengan benar, kita malah senang.
08:46Tapi kalau misalnya angka yang ditampilkan di sini cuma 5,87 persen, kita menganggap ini gagal.
08:52Kan mesti itu ya kurang lebih 50-50 lah sekitar 50 persen gitu.
08:57Kan tadi itu 45 itu udah mendekati itu sebenarnya bisa dimaklumi.
09:00Tapi Ibu kan nggak bisa kacistatan di sini.
09:03Mestinya di dalam laporan ini Ibu tulis tuh.
09:06Walaupun misalnya nanti akan kita bayarkan tanggal sekian sampai tanggal sekian.
09:10Jadi kita, kan udah terlaksana kan programnya?
09:14Ya sudah kan?
09:14Mestinya kalau sudah terlaksana itu, itu ada jatah Ibu untuk menyatakan bahwa kami akan bayar dari tanggal sekian sampai tanggal sekian.
09:22Jadi 45 persen.
09:24Baru Ibu sebut, nanti sekitar 2-3 bulan ke depan akan habis sekian persen lagi.
09:28Dan seterusnya.
09:30Karena kalau nggak begitu, kita nggak yakin.
09:33Ini kan sedang pembahasan angkara minggu depan.
09:36Ya kan?
09:36Kalau misalnya nanti kita nggak yakin ini bahwa penjabatannya seperti itu bagus.
09:40Lalu bagaimana kita mau menerima ada usulan tambahan?
09:44Ya kan?
09:44Jadi teman-teman ini kan saya jujur tadi, saya berpikir nih teman-teman.
09:47Saya pikirnya 700 miliar.
09:51Saya banyak ngomong-ngomong sama-ngomong.
09:52Ternyata dulu katanya rupanya di blokir.
09:56Nah sekarang, tadi Pak Lamho cerita ke saya bisikin.
09:59Baru saat tadi saya datang kan kebetulan saya rapat di praksi tadi.
10:02Begitu daya duduk, kita kasih tahu sama Pak Lamho.
10:04Pak Ketua ini terlambat ini penyerapannya karena sedang di blokir.
10:09Padahal bulan Februari kata Ibu kan sudah dibuka blokir.
10:15Pahalian.
10:15Nggak, Ibu jelasin dulu deh soal-soal blokir ini bukanya kapan, tanggal berapa, segala macam ini.
10:23Kalau udah ketemu yang begini-gini kan jadi, kita jadi serius nih.
10:26Bukir sekitar bulan Maret Pak, tapi dilakukannya juga bertahap.
10:32Ibu jelasin dulu yang bertahap itu bagaimana.
10:34Misalnya dibuka 200, buka 300.
10:37Jadi total yang terbuka kan sekarang, gini loh Bu.
10:39Yang terbuka sekarang kan 1,379 kan Bu?
10:44Coba Ibu jelasin dulu cara membukanya kayak mana itu.
10:46Bisa sampai segitu.
10:48Berapa tahap itu supaya masuk 1,379 kan.
10:50Berapa tahap Pak?
10:51Tidak tahu.
10:58Jadi gini Pak Ketua.
11:00Ibu menteri menjubungnya kalau tidak salah itu.
11:02Udah, silakan Ibu Nune juga udah lagi penasaran.
11:15Penasaran juga.
11:16Oh, benar-benar.
11:17Injil Pak Ketua.
11:18Saya, Rizka Klarissa.
11:27Saksikan program-program Kompas TV.
11:30Melalui siaran digital, pay TV, dan media streaming lainnya.
11:35Kompas TV, independen, terpercaya.
11:37Saksikan program-program Kompas TV.

Dianjurkan