Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 4/7/2025
Menteri UMKM, Maman Abdurrahman menyebut kedatangannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi, selain untuk mengklarifikasi, juga sekaligus menjaga kehormatan istrinya, Tina Astari.

Sebagaimana diketahui, Tina Astari menjadi sorotan buntutnya beredarnya surat Kementerian UMKM yang diduga meminta dukungan dan pendampingan untuknya selaku istri dari Menteri UMKM ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di sejumlah negara Eropa.

Untuk itu, pada Jumat 4 Juli 2025, Maman menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memberikan klarifikasi terkait isu tersebut.

"Saya harus jaga kehormatan keluarga saya. Dan terutama istri saya, karena ini sudah menyangkut marwah istri saya," katanya usai memberikan klarifikasi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.

Dia menegaskan bahwa perjalanan istrinya ke Eropa, sama sekali tidak difasilitas negara. Perjalanan istrinya, untuk mendampingi anak mereka yang mengikuti perlombaan bersama 27 pelajar lainnya.

Seluruh biaya yang dikeluarkan berasal dari kantong sang istri. Di Eropa, dia mengklaim istrinya sama sekali tidak mendapatkan fasilitas negara, termasuk tidak mendapatkan pendampingan dari kedutaan besar Indonesia di sana.

"Ini sudah menyangkut harga diri saya. Saya bisa sampai pada titik ini karena saya menjaga komitmen moral saya sebagai anak bangsa. Dan bagi saya, saya hadir di sini (KPK) adalah sebagai sebuah bentuk pembelaan kehormatan kepada istri saya yang sudah direndahkan dan dilecehkan, bahkan difitnah," ujarnya.

"Bagi saya, tidak ada gunanya saya sebagai Menteri, kalau saya tidak mampu menjaga kehormatan istri saya sendiri dan sebagai tauladan bagi anak saya. Jadi, tolong sudahi polemik ini." sambungnya.

#menteriUMKM #mamanabdurrahman #istrimenteriUMKM

Video Editor: RF
==================================

Homepage: https://www.suara.com
Facebook Fan Page: https://www.facebook.com/suaradotcom
Instagram: https://www.instagram.com/suaradotcom/
Twitter: https://twitter.com/suaradotcom

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Kenapa saya ke beliau? Yang pertama saya ingin sampaikan adalah bahwa ini adalah bagian dari proses pertanggung jawaban moral dan pertanggung jawaban hukum saya
00:14sebagai pejabat negara yang saya diberikan amanah oleh Pak Presiden, Bapak Prabowo Subianto untuk bekerja secara berusaha.
00:25Nah, kehadiran saya di sini adalah saya menyampaikan beberapa dokumen dan sekali lagi ini itikat saya sendiri.
00:33Jadi tadi saya konfirmasi kepada KPK juga sedikitpun tidak ada pengaduan dan ini saya memulai terlebih dahulu sebagai bagian dari tradisi positif
00:46yang saya pikir harus kita bangun di negara ini.
00:50Nah, ini terkait mengenai isu bahwa keluarga saya menggunakan fasilitas negara yang pertama,
01:00lalu menggunakan permohonan untuk dibiayai transportasi, dibiayai penginapan, dan lain sebagainya.
01:08Nah, saya ingin sampaikan yang pertama, keberangkatan istri saya ke luar negeri adalah mendampingi anak saya yang masih kelas 1 SMP.
01:22Mengikuti pertandingan misi budaya, acara rutin yang dilakukan oleh sekolah lab school.
01:33Berangkat ke sana 27 orang, anak-anak muda, anak-anak kita yang dengan segala harapan besar ingin berprestasi buat bangsa lidah.
01:44Alhamdulillah, minggu kemarin yang SMA-nya lab school juara umum bertanding dengan 800 negara lain-lain.
01:56Saya ingin lalu, minggu ini sekarang bertanding yang SMP-nya.
02:03Ini program rutin, dan anak saya masih SMP, istri saya tentunya tidak, eh punya rasa kekhawatiran untuk melepas anak saya.
02:13Beliau mendampingi anak saya, dan saya sampaikan 1 rupiah pun tidak ada uang dari uang negara, 1 rupiah pun tidak ada uang dari pihak lain-lain.
02:29Saya tunjukkan dan saya sampaikan dokumen-dokumen pembayaran tiket langsung dari rekening pribadi istri saya.
02:41Itu satu.
02:44Yang kedua, uang makan, dan untuk catering istri saya makan di sana, dan sewa kendaraan, dari rekening istri saya pribadi.
03:01Yang ketiga, uang pemesanan hotel di sana pun dari uang pribadi.
03:07Dan itu sudah dibayarkan dari bulan Mei.
03:13Artinya tidak ada sedikitpun niat kita dari awal, menggunakan fasilitas-fasilitas siapapun.
03:22Itu dulu ya, jadi saya mohon kepada teman-teman, karena ini sudah menyangkut harga diri saya.
03:30Saya bisa sampai pada titik ini, karena saya menjaga komitmen moral saya sebagai anak-anak saya.
03:40Dan bagi saya, saya hadir di sini adalah sebagai sebuah bentuk pembelaan kehormatan kepada istri saya.
03:49Yang sudah direndahkan dan dilecehkan bahkan di fitnah.
03:55Bagi saya, tidak ada gunanya saya sebagai menteri ini, kalau saya tidak mampu menjaga penghormatan istri saya sendiri.
04:03Dan sebagai toladan bagi anak saya.
04:05Yang kedua, terkait beredarnya dokumen.
04:18Sampai hari ini saya pun tak mengerti itu dokumen dari mana.
04:25Jadi saya tidak pernah ada perintah dari saya, tidak ada pernah disposisi dari saya, tidak ada pernah apapun arahan dari saya.
04:35Jadi saya merasa tidak ada, tidak tahu menau mengenai dokumen tersebut.
04:43Oke, clear ya.
04:45Jadi saya mohon kepada semuanya untuk menyudahi polemik ini.
04:50Jadi, dan tolong ada anak-anak kita, dia bawa nama negara.
04:57Ingin membanggakan orang tuanya dan bapaknya di rumah dan negara, sedang bertanggung di sana.
05:07Dan ini program rutin.
05:08Jadi tolong jangan dibesar-besarkan dan jangan fitnah-fitnah kami lagi.
05:13Saya cuma titip itu saja.
05:17Saya tidak mengerti.
05:19Makanya saya juga bingung.
05:21Jadi ini ada dua hal ya, mengenai isu saya menggunakan dana segala macam.
05:25Saya sudah ke KPK dan ini saya bentuk pertanggung jawaban saya.
05:29Karena, kan ada yang bilang ke saya begini, laporkan ke KPK, nggak usah dilapor-lapor, kan saya sendiri datang ke KPK.
05:38Alhamdulillah, terima dengan baik dan semua dokumen ini suka saya.
05:43Pak, yang penting menjadi pertemuan itu, kira-kira ketika Anda memanifikasi dan menyatakan dokumen,
05:52tanggapan KPK sendiri apa?
05:54Kedua, kira-kira apakah Anda akan melakukan langkah hukum untuk membuktikan bahwa apa yang beredar itu adalah fitnah yang seperti Anda katakan,
06:02dokumen-dokumen palsu, apakah akan ada langkah hukum dengan melakukan ipun-apun penyebar surat?
06:08Saya pikir begini, Mas. Saya juga, oh ya, yang terakhir. Saya mengerti dan memahami.
06:16Saya menghormati dan sangat memahami bagi ada pihak-pihak yang menggugat saya, yang marah kepada saya, yang mencaci mati saya.
06:25Wajar, Mas. Yang namanya masyarakat melihat ada pengimpinnya kayak begitu, yang menggunakan pasitas negara, ya pasti marah lah.
06:33Jadi saya sih nggak ada. Saya tidak merasa bahwa mereka yang mendeskrikan saya itu salah ataupun benar.
06:42Saya menghargai pendapat itu semua.
06:45Karena wajar. Ini kan bagian dari kontrol publik, Mas.
06:49Kepada pejabat publik.
06:51Nah makadar itu, saya ingin membangun tradisi positif.
06:54Jadi kalau ada hal-hal kayak begini, daripada berpolemik, ya kita datang ke KPK, tunjukkan tanda bukti.
07:00Oh nih selama ini kita bayar sendiri kok.
07:02Dan dari tanggal berapa kan kelihatan kok.
07:05Itu dibayar dari bulan Mei.
07:07Coba bagaimana?
07:08Ya ini kan sangat berugikan kalau emang Anda katakan tadi bahwa Anda mau biayai segala kegiatan istri Anda berada di luar media itu dengan biaya sendiri.
07:17Lantas Anda tidak memulihkan nama baik istri, keluarga, atau Anda sendiri sendiri sendiri.
07:25Hadirnya saya di KPK, bertemu dengan Mas-Mas dan Mbak-Mbak semua, teman-teman media dalam rangka istihad saya.
07:33Untuk menjaga penghormatan dan nama baik keluarga saya.
07:38Saya sampaikan loh Mas.
07:40Tidak ada gunanya kita sebagai laki-laki, mau sendiri apapun, kalau kita tidak mampu menjaga penghormatan istri saya.
07:48Saya hadir di sini, saya bertemu dengan teman-teman, tidak ada sedikitpun kekhawatiran dalam diri saya.
07:54Karena lillahi ta'ala itu semua tidak menggunakan pasitas siapapun.
08:01Dan di sana juga, saya juga datang ke airport sendiri, tidak dikebut siapa-siapa dari pihak panggara.
08:08Terima kasih.
08:10Terima kasih.
08:12Terima kasih.

Dianjurkan