Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
KOMPAS.TV - Diduga mengalami kekerasan dalam rumah tangga selama bertahun-tahun, seorang istri tega meracuni suaminya. Ia bahkan menyimpan jenazah suaminya selama 40 hari di dalam rumah. Kasus ini terungkap setelah pelaku menyerahkan diri ke polisi.

Desa Johowinong, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang tenang geger dengan terkuaknya pembunuhan yang dilakukan seorang istri pada suaminya sendiri. Rumah yang sepuluh tahun telah dikontrak pasutri ini mendadak ramai dikerumuni warga yang kaget dengan aksi pembunuhan oleh seorang ibu rumah tangga.

Unit rescue dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bekasi mendatangi rumah seorang ibu rumah tangga setelah dapat pengaduan soal kasus KDRT. D mengaku frustrasi karena laporan sejak 20 Juni lalu ke polisi lambat progresnya.

Saat ditemui petugas damkar, tubuh D penuh luka dan memar di kaki, tangan, dan merasakan pusing kepala. Sempat ingin mengakhiri hidup, tapi usai didatangi petugas damkar, D mengaku lebih lega dan tenang karena ia merasa didengar.

Baca Juga Bertahun-tahun Alami KDRT, Istri di Jombang Racuni Suami dan Sembunyikan Jenazah Korban di https://www.kompas.tv/nasional/602381/bertahun-tahun-alami-kdrt-istri-di-jombang-racuni-suami-dan-sembunyikan-jenazah-korban

#kdrt #jombang #bekasi #racun #pembunuhan

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/602583/berawal-dari-kdrt-istri-di-bekasi-lapor-ke-damkar-perempuan-asal-jombang-bunuh-suami-dengan-racun
Transkrip
00:00Anda kembali bersama kami di berita utama.
00:03Diduga mengalami kekerasan dalam rumah tangga selama bertahun-tahun.
00:08Seorang istri tega meracuni suaminya.
00:11Ia bahkan menyimpan jenazah suaminya selama 40 hari di dalam rumah.
00:16Kasus ini terungkap setelah pelaku menyerahkan diri ke polisi.
00:21Desa Johowinong, Kecamatan Mojo Agung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang tenang,
00:27geger dengan terkuaknya pembunuhan yang dilakukan seorang istri pada suaminya sendiri.
00:33Rumah yang 10 tahun telah dikontrak pasutri ini mendadak ramai dikerhubungi warga yang kaget
00:39dengan aksi pembunuhan oleh seorang ibu rumah tangga.
00:45Rumahnya memang kosong, dalamak kosong.
00:50Tapi ternyata setelah kita pastikan dari petugas polsek,
00:53ternyata betul di dalam ada jenazah, laki-laki, dan sudah rusak.
01:03Sudah ada sebulan lebih 40 hari lah.
01:07Sehingga sudah tampak mengering, sudah membusu dan sebagainya.
01:11Tapi yang jelas pelakunya sudah menyerahkan diri ke polisi Jombang
01:15dan mengaku telah membunuh suaminya.
01:20Batera pernikahan Fauzia dan suaminya kerap diwarnai cekcok.
01:26Pelaku mengaku sering mengalami KDRT fisik, juga verbal.
01:29Batas kesabaran Fauzia sudah ada di titik 0.
01:33Tak lagi kuasa menanggung derita, Fauzia gelap mata.
01:37Ia ingin menghabisi nyawa suaminya.
01:40Dia melaporkan bahwa telah melakukan pengunuhan terhadap suaminya sirinya
01:48di rumah kontrakan di daerah Manjuagung.
01:52Dari hasil otopsi memang ditemukan adanya juga penganiayaan
01:56dengan menggunakan penjata tajam dan juga benda tumpul.
02:02Motif terlapor dengan pelapor atau korban
02:07ini sudah menikah siri lama dari 2014.
02:11Nah pada saat 2019 itu sudah mulai adanya terenggangan dari rumah tangga
02:17yang mana korban sering melakukan kekerasan terhadap keterlaku.
02:24Polisi bilang Fauzia dan suaminya nikah siri pada tahun 2014.
02:28Tapi dalam perjalanan waktu, hubungan keduanya merenggang tak harmonis.
02:33Fauzia mengaku kerap menjadi sasaran kekerasan oleh suaminya.
02:37Sakit hati Fauzia pada sang suami pun memuncak.
02:41Hingga tanggal 11 Mei 2025, ia bertekad untuk membunuh suaminya.
02:46Fauzia lalu membeli racun tikus dan 7 butir potasium cyanida di sebuah toko pertanian.
02:52Ia lalu mencampur potasium dalam botol air minum yang biasa digunakan suaminya.
02:58Selang sehari di 14 Mei 2025, korban ambruk usai minum air yang dicampur racun oleh sang istri.
03:07Fauzia lalu memindahkan tubuh suaminya ke dalam kamar dengan bantuan seseorang.
03:12Untuk memastikan kematiannya, Fauzia menganiaya korban hingga dipastikan tak lagi bernyawa.
03:18Pelaku menutupi jenazah korban memakai selimut agar bau tak keluar dari rumah.
03:23Fauzia tetap tinggal di rumah itu selama 7 hari.
03:28Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh ke tanah juga.
03:33Demikian pula dengan kejahatan yang Fauzia lakukan pada suami sirinya.
03:38Tetangga sempat curiga dengan bau busuk dari rumah Fauzia.
03:41Tapi ia berdali bau menyengat berasal dari bangkai tikus.
03:45Pada tetangga, Fauzia mengaku beli racun tikus sebab hewan pengerat ini kerap berkeliaran di dalam rumah.
03:51Begitu bau kian menyengat, pelaku lantas pergi dari kontrakan dan tinggal di rumah kerabatnya di daerah Kesamben.
04:01Fauzia bahkan masih sempat mendatangi rumah kontrakannya beberapa waktu kemudian untuk menjual perabot.
04:07Tapi pada Rabu 25 Juni, tepatnya 42 hari sejak pembunuhan terjadi, Fauzia mendatangi Mapolres Jombang dan mengakui perbuatan kejinya itu.
04:18Polisi menetapkan Fauzia sebagai tersangka dan menahannya.
04:22Ia dijerat pasal 340 Subsider 338 KUHP dengan ancaman penjara 20 tahun, penjara seumur hidup, hingga hukuman mati menantinya.
04:34Masih soal kasus kekerasan dalam rumah tangga saudara.
04:38Kalau tadi kisah Fauzia di Jombang, Jawa Timur yang meracuni suaminya karena lelah jadi korban KDRT.
04:44Kali ini soal seorang ibu rumah tangga di Bekasi Selatan Jawa Barat berinisial D.
04:49Ia mengadu ke petugas Damkar setelah menurutnya laporan KDRT yang ia alami tak kunjung di tindak lanjuti polisi.
05:01Unit Rescue dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bekasi mendatangi rumah seorang ibu rumah tangga setelah dapat pengaduan soal kasus KDRT.
05:13D. Mengaku frustasi karena laporan sejak 20 Juni lalu ke polisi lambat progresnya.
05:20Saat ditemui petugas Damkar, tubuh D. penuh luka dan memar di kaki, tangan, dan merasakan pusing kepala.
05:29Sempat ingin mengakhiri hidup tapi usai didatangi petugas Damkar, D. mengaku lebih lega dan tenang karena ia merasa didengar.
05:36Terima kasih telah menerima kasih keluarganya dan menceritakan apa yang dilaporkannya yang ternyata benar.
05:50Kita tanya apakah sudah lapor ke pihak berwajib?
05:54Sudah dari hari Jumat seperti itu karena dia belum ada, misalnya mungkin karena banyak laporan, mungkin dia merasa frustasi, untuk curhat nggak ada, ya terpaksa si korban lapor Damkar.
06:10Ketua RW setempat bilang, sudah dua tahun D. jadi korban KDRT.
06:18Tapi dia urung melaporkan perangai suaminya karena berat dianak.
06:22Cek cok perkara ekonomi diduga jadi pemantik kekerasan dalam rumah tangga yang kerap dialami D.
06:28Masalahnya memang kondisi ekonomi ya Pak ya, faktor kondisi ekonomi karena yang namanya si sang istri pasti meminta, meminta untuk suaminya melakukan kewajiban dan memberikan nafkah.
06:46Namun di saat si istrinya terkadang meminta kebutuhan, namun suaminya merasa emosi dan tersingung langsung melakukan timdam kekerasan.
06:55Kepada tim Damkar, korban cerita soal kehidupan rumah tangganya.
07:02Ia sekaligus curhat soal penganiayaan yang dilakukan suaminya.
07:06Ia sering dipukuli saat cek cok dengan suami.
07:09Bisanya mereka bertengkar karena persoalan ekonomi.
07:13Perlahan kondisi psikologis D membaik setelah mendapat layanan konseling dari petugas Damkar.
07:19Namun di sisi lain, polisi membantah dugaan tak menindak lanjuti pelaporan kasus KDRT yang dialami D.
07:28Polisi mengklaim sudah melakukan pemeriksaan termasuk visum.
07:32Bahkan sudah menangkap suami sang pelaku KDRT yang kabur ke daerah Boyolali.
07:37Polisi menyebut latar belakang kasus KDRT ini lantaran pelaku sudah tiga hari tak bekerja hingga membuat cek cok.
07:46Polisi klaim setelah terima laporan KDRT butuh waktu bagi polisi untuk memprosesnya.
07:52Kemelut dalam rumah tangga mestinya bisa diselesaikan dengan cara yang sehat.
08:22KDRT jelas bukan jadi solusi atas segala problematika yang terjadi.
08:27Yang ada KDRT malah menjadi sumber penderitaan bagi anggota keluarga.
08:32Padahal rumah patutnya jadi sumber perlindungan dan kasih sayang bagi semua yang tinggal di dalamnya.

Dianjurkan