Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
SORONG, KOMPAS.TV - Warga pulau kawei raja ampat menghadapi pilihan sulit. Mereka tak ingin tambang nikel ditutup, namun disisi lain ingin lingkungan mereka tidak rusak demi konservasi dan geliat pariwisata.

Masyarakat yang tinggal di pulau selpel, yang berdekatan dengan lokasi pertambangan, mayoritas berprofesi sebagai petani dan nelayan. Mereka bergantung pada hasil tangkapan ikan sehari-hari meski tangkapan tidak sepadan lantarean minimnya fasilitas.

Kehidupan layak hingga pendidikan anak mulai terpenuhi sejak hadirnya perusahaan tambang. Warga dapat penghasilan lebih jika dibandingkan melaut. Disisi lain, wisatawan yang berkunjung ke wisata wayag umumnya singgah di kampung selpele untuk membeli hasil jualan masyarakat setempat.

Keputusan penghentian izin sejumlah usaha tambang di raja ampat, memicu reaksi warga. Mereka menutup tempat wisata wayag, yang ramai dikunjungi wisatawan untuk memperjuangkan perusahaan tambang.

Pemilik hak ulayat dengan tegas akan terus memalang wisata pulau wayag, hingga pemerintah memberikan solusi.

Menanggapi permintaan warga, bupati raja ampat bilang, telah melakukan pendekatan ke masyarakat. Salah satunya upaya dilakukan pemerintah dengan menyiapkan lapangan pekerjaan yang layak bagi masyarakat setempat. Dukungan untuk pengembangan pariwisata dan bantuan fasilitas bagi nelayan juga akan diberkan.

Masyarakat berharap, kegiatan pertambangan dan usaha pariwisata bisa berjalan selaras demi kesejahteraan masyarakat.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/600562/polemik-tambang-nikel-raja-ampat-kemiskinan-memaksa-tambang-jadi-pilihan

Dianjurkan