JAKARTA, KOMPAS.TV - Potensi kerusakan lingkungan akibat tambang di Raja Ampat, membuat banyak pihak marah. Apalagi Raja Ampat tidak saja jadi destinasi wisata dunia, tapi juga ekosistem kehidupan yang tak banyak dimiliki negara.
Menanggapi bahaya kerusakan akibat tambang, Gus Ulil Melalui media sosial X, Anda menulis " Peduli lingkungan oke. Menjadi wahabi lingkungan jangan. Harus dibedakan antara peduli lingkungan dg menjadi "wahabi lingkungan" yg hanya menggaungkan "wokisme dan alarmisme global" dlm bidang lingkungan. Berbahaya!". Apa maksudnya?
Rosianna Silalahi mengundang Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik, dan Ketua PBNU, Ulil Abshar Abdalla.
Saksikan selengkapnya di sini: https://youtu.be/Mdnt29MOemc
#tambang #nikel #rajaampat #saverajaampat
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/599273/ancaman-kerusakan-lingkungan-akibat-tambang-nikel-di-raja-ampat-rosi
Menanggapi bahaya kerusakan akibat tambang, Gus Ulil Melalui media sosial X, Anda menulis " Peduli lingkungan oke. Menjadi wahabi lingkungan jangan. Harus dibedakan antara peduli lingkungan dg menjadi "wahabi lingkungan" yg hanya menggaungkan "wokisme dan alarmisme global" dlm bidang lingkungan. Berbahaya!". Apa maksudnya?
Rosianna Silalahi mengundang Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik, dan Ketua PBNU, Ulil Abshar Abdalla.
Saksikan selengkapnya di sini: https://youtu.be/Mdnt29MOemc
#tambang #nikel #rajaampat #saverajaampat
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/599273/ancaman-kerusakan-lingkungan-akibat-tambang-nikel-di-raja-ampat-rosi
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Jangan lupa like, share, dan subscribe ya
00:30Kalau cuma masalahnya belum selesai, izinya dicabut terus pergi tidak bertanggung jawab terhadap kerusakan yang terjadi, oh itu tidak benar
00:37Terima kasih Anda masih di Rosi
00:43Potensi kerusakan lingkungan akibat tambang di Raja Ampat membuat banyak pihak marah
00:48Apalagi Raja Ampat tidak saja jadi destinasi wisata dunia
00:52Tapi tak kalah penting Raja Ampat adalah ekosistem kehidupan yang tak banyak dimiliki negara lain
00:57Saya masih bersama Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Iqbal Damanik dan Ketua PBNU Ulil Absar Abdallah
01:04Saya ingin mengulang pertanyaan saya
01:08Karena tadi Anda katakan Anda banyak kembali dicolek atau di mention di social media
01:14Karena Anda pernah mengatakan peduli lingkungan oke
01:18Menjadi wahabi lingkungan jangan
01:21Harus dibedakan antara peduli lingkungan dengan menjadi wahabi lingkungan yang hanya menggaungkan wokisme dan alarmisme global dalam bidang lingkungan berbahaya
01:34Tadi Anda memang sempat sedikit banyak menyebut soal berbahaya
01:40Tetapi bahkan saya ingin mewakili penonton program Rosi
01:45Bagaimana mungkin orang yang begitu mencurahkan kecintaannya pada ekosistem lingkungan
01:53Anda dan mengingatkan kita semua tentang pentingnya menjaga ekosistem lingkungan hidup
01:59Anda sebut berbahaya
02:01Rasanya itu memang agak sadis pertanyaan-pernyataan Anda Agus Ulil
02:06Ya memang dampak-dampak berbahayanya memang real
02:10Jadi saya katakan bahwa kenapa sekarang ini terjadi kebangkitan politik-politik kanan di seluruh negara-negara barat
02:19Negara barat ini kan negara yang paling agresif menerapkan kebijakan-kebijakan untuk menangkal climate change
02:26Nah kebijakannya itu sekarang mendapatkan resistensi luar biasa dari publik
02:34Jadi makanya saya bilang bahwa oke lingkungan ini penting tapi cara mengatasinya juga harus proporsional
02:41Oke Gus tapi begini kalau itu menjadi satu alarm yang dilawan di Jerman rasanya masuk akal
02:50Karena tidak ada ribuan kepala keluarga tercabut dari kehidupannya
02:57Tidak ada nelayan yang harus kehilangan menangkap ikan
03:01Tidak ada masyarakat yang harus makan ikan yang selama ini sehat dan ternyata dia ada arsenik di dalamnya
03:08Ini kita bicara soal ribuan warga Indonesia yang sungguh-sungguh hidupnya marginal dan makin terpinggirkan akibat penambangan
03:19Bukan tentang masyarakat Eropa atau Jerman yang hidupnya sudah jauh di atas kemapanan masyarakat Indonesia
03:26Ya sebetulnya apa yang terjadi di barat sekarang itu jadi cermin bagi kita
03:31Jadi bayangkan kalau misalnya opsi yang kita pilih adalah opsi sebagian teman-teman lingkungan ya
03:37Misalnya menolak industri ekstraksi sama sekali menolak penambangan sama sekali
03:43Itu juga ada pihak masyarakat lain yang dirugikan
03:46Misalnya batu para sebagian besar suplai energi di Indonesia bukan hanya di Indonesia di seluruh dunia
03:53Sekarang suplai energi di seluruh dunia itu masih ditenagai oleh batu para
04:00Cina sendiri yang sekarang kita lihat seolah-olah komitmen terhadap motor listrik dan segala macam ya
04:09Cina sekarang kalau kita lihat data-datanya konsumsi batu baranya naik terus dari tahun ke tahun
04:15Jadi artinya sebetulnya di satu pihak memang betul ada kerusakan lingkungan
04:21Tapi di sisi hal lain kita butuh juga karena energi itu adalah sumber pertumbuhan ekonomi
04:28Kalau nggak ada energi nggak ada pertumbuhan ekonomi
04:30Sementara energi masih banyak disuplai oleh batu para
04:33Batu para ya ekstraksi lagi
04:35Saya mau ke Iqbal dulu
04:39Anda merasa bahwa ya seruan-seruan advokasi dari Greenpeace ini adalah bagian dari wakisme dan wahabi lingkungan
04:48Dan itu berbahaya
04:50Orang-orang yang sering bicara tentang kebenaran memang akan selalu sering dilabeli
04:55Dilabeli asing, dilabeli berbahaya, dilabeli menyebar ketakutan
05:00Itu memang udah fitrahnya mungkin ya
05:02Dan kami meyakini bahwa label-label yang diberikan kepada Greenpeace
05:06Atau orang-orang yang pro terhadap lingkungan
05:08Itu adalah juga sebuah narasi tanding
05:10Yang tentu memang harus kami hadapin
05:13Tapi coba kita lihat
05:15Narasi yang sangat berbahaya tadi
05:17Seakan-akan ketika kita pro terhadap renewable energy
05:20Hari ini kita mau menutup PLTU yang hari ini menerangi lampu kita
05:24Kan kita tidak begitu
05:26Kita memang pro terhadap renewable energy
05:29Sehingga kita meminta pemerintah membuat roadmap yang sangat jelas
05:32Kapan Indonesia ini mau berahli dari PLTU ke renewable energy
05:39Kapan?
05:40Ada yang bilang 2050
05:41Cukup tidak?
05:43Tidak
05:43Maka diperlukan ambisi yang sangat cepat
05:45Serius
05:46Karena sudah ada juga desakan-desakan dari
05:48Ya desakan dari internasional yang kita juga meratifikasi
05:52Namanya Paris Agreement
05:53Kita sudah meratifikasi itu
05:54Kita bagian dari situ
05:56Termasuk yang disebut Gus tadi
05:57Bahwa kan kalau kita nambang ini kenapa tidak boleh
06:00Pemerintah sendiri Gus sudah bilang bahwa kuota deforestasi Indonesia itu
06:05Sudah habis
06:06Gitu ya dengan program follow kalau kita hitung
06:09Sudah tidak ada lagi
06:11Apakah kita tetap mau melakukan deforestasi?
06:14Kan pertanyaannya gitu
06:15Tapi begini ada asosiasi penambang nickel Indonesia menegaskan bahwa
06:19PT Gak Nickel telah memenuhi seluruh persyaratan legal dan teknis
06:23Sebagai perusahaan tambang yang menjalankan praktek ramah lingkungan di Pulau Gak
06:27Dan mereka referensinya adalah referensi internasional yang diakui
06:31Sehingga seharusnya tidak mendapat cibiran bahwa mereka merusak lingkungan
06:36Absolutely, absolutely 100% wrong itu pernyataan
06:40Karena apa?
06:41Karena pemerintah sendiri melalui Permen 53 Tahun 2020
06:44Sudah bilang bahwa penambangan di pulau-pulau yang sangat kecil
06:48Sepertiga kurang dari 100 km persegi itu tidak boleh
06:52Itu artinya melanggar peraturan
06:54Kecuali APNI sama pemerintah mau ubah sekarang peraturannya
06:57Kan kita terbiasa gitu ya Prof ya
06:59Kalau undang-undangnya yang tidak sesuai ya ubah saja aturannya
07:03Kalau itu mau dilakukan silahkan
07:04Tapi itu salah 100% salah
07:07MK lagi-lagi saya bilang
07:08MK sudah menyatakan ini kegiatan pertambangan adalah abnormally dangerous activity
07:14Aktivitas yang sangat berbahaya sekali
07:16Kalau begitu Gus, kalau melihat dari apa yang dilihat oleh Greenpeace di Indonesia
07:20Dan banyak pencinta atau aktivis lingkungan di Indonesia ini
07:23Ini tentang apa yang mereka lihat di hadapan mata
07:27Bagaimana usaha eksplorasi atau pertambangan yang ada
07:31Atau upaya untuk hilirisasi nikel misalnya yang selama ini digaungkan
07:35Tidak pernah ada contoh yang baik
07:39Jadi ketika mereka mengatakan soal lingkungan yang dirusak
07:44Itu bukan nakut-nakutin, itu bukan narasi yang jahat
07:47Tapi itu untuk mengatakan bahwa apa yang dilakukan selama ini memang merusak
07:53Ya enggak saya sebut itu narasi jahat ya Mas Iqbal
07:57Kalau ujungnya adalah menolak sama sekali pertambangan
08:01Kalau sekedar mengkritik bad mining, saya setuju
08:06Tetapi kalau ujungnya adalah pertambangan sama sekali tidak boleh dilakukan
08:11Di dunia ini di Indonesia, itu jutaan orang juga jadi korban
08:15Karena mereka tidak bisa menikmati energi
08:18Saya mengatakan bahwa ini ada anugerah dari Allah untuk bangsa ini
08:24Untuk bangsa-bangsa yang lain, manfaatkanlah
08:27Cuma dengan cara yang bertanggung jawab
08:29Tapi kalau menolak sama sekali pemanfaatan sumber daya ini
08:34Bagi saya itu enggak lah ya
08:36Itu yang saya sebut sebagai wokisme itu
08:41Gus, ini ada anugerah di bawah tanah
08:43Dan di atasnya ada pohon-pohon
08:45Kalau mau diambil ini anugerah, maka pohon-pohon ini harus ditebang
08:48Pohon ini juga anugerah sebenarnya
08:49Tapi saat ini situasinya, kita sudah tidak memungkinkan untuk menebang pohon ini
08:54Kita kan berbicara hari ini
08:55Kalau ratusan tahun yang lalu suhu bumi tidak sepanas ini
09:00Mungkin itu masih bisa dilakukan
09:01Sehingga perlu di-shifting secara cepat
09:04Bahwa kita harus segera bergegas keluar dari industri ekstraktif ini
09:09Lagi-lagi Gus, anugerah tadi yang Gus sampaikan soal industri ekstraktif ini
09:13Saya pernah katakan waktu PBNU menerima
09:16Konsesi tambang
09:19Saya katakan, tunjukkan satu saja ada konsesi yang berhasil mereklamasi, mereboisasi
09:26Kembali kepada ekosistem awalnya
09:28Tunjukkan, satu saja
09:30Di mana wilayah pertambangan di Indonesia ini
09:33Yang mampu mengembalikan ke ekosistem awalnya
09:36Pertanyaan baliknya adalah
09:39Kenapa Anda begitu peduli untuk mengembalikan ekosistem awal?
09:44Karena kita butuh Gus
09:46Loh, maksudnya kita butuh
09:47Dan itu wajib Gus
09:50Bukan begitu
09:51Ini saya ambil analogi lain
09:53Saya waktu kecil di kampung saya
09:56Saya menikmati ekosistem yang baik
09:58Pohon banyak, sawah banyak
10:00Sekarang karena pertambahan penduduk
10:03Ekosistem itu hilang
10:04Anak saya tidak lagi bisa menikmati itu
10:07Gus tidak head to head dibandingkan dengan pertemuan penduduk
10:10Karena eskapator dengan manusia
10:13Emisi yang dikeluarkan beda Gus
10:14Kita satu orang Gus hanya bisa menebang satu pohon misalnya dalam satu hari
10:18Tapi eskapator bisa menebang ribuan hektare dalam satu hari
10:21Itu tidak head to head Gus
10:23Ini yang saya sebut dengan wahhabisme itu
10:25Wahhabisme itu artinya gini Rosi
10:27Orang wahhabi itu begitu
10:29Begitu kepinginnya menjaga kemurnian teks
10:34Sehingga teks tidak boleh disentuh sama sekali
10:36Harus puritan
10:38Puritanisme teks itu adalah wahhabi
10:41Nah saya mengatakan teman-teman lingkungan ini yang terlalu ekstrim
10:44Yang mengatakan bahwa
10:46Saya tidak melihat apa yang dikatakan oleh Iqbal itu ekstrim sih
10:49Itu sesuatu yang keniscayaan yang harus dilakukan
10:53Arahnya adalah dia seperti menolak sama sekali mining
10:57Karena industri ekstraksi selalu pada dirinya adalah dangerous
11:00Dan itu berbahaya
11:02Yang bilang tidak berbahaya ada gak Gus?
11:05Oke kalaupun berbahaya
11:06Apakah sama sekali kita tidak boleh menambang?
11:11Ini anugerah Allah
11:12Pohon anugerah
11:13Tambang anugerah
11:14Pohon ada manfaatnya
11:16Tambang juga ada manfaatnya
11:18Mari kita lihat kalkulasi maslahat masadatnya
11:21Ada jutaan orang yang juga mengambil manfaat dari tambang ini
11:25Batu bara itu real
11:27Anak-anak kita itu bisa sekolah
11:29Oke kalau begitu tadi kembali
11:31Mereka bisa menikmati listrik ini yang ditanagai oleh batu bara
11:34Itulah Gus yang kita minta
11:36Kapan pemerintah mau beralih dari sini?
11:39Kenapa harus beralih?
11:40Loh harus beralih
11:41Karena kalau kita tidak beralih kita sudah tidak punya
11:43Bahkan kementerian kehutanan sendiri bilang
11:46Di dalam program follow-nya
11:47Kuota deforestasi kita itu
11:49Sudah lebih kecil daripada yang sudah terdeforestasi
11:51Maksud saya gini?
11:52Gak ada ruang Gus
11:53Maksud saya?
11:54Ini ada namanya hitung-hitungan Gus
11:56Daya dukung, daya tampung lingkungan
11:57Dalam satu wilayah dia memungkinkan untuk diekstraksi lagi atau tidak?
12:01Kalau dia sudah tidak mencukupi maka berhenti
12:03Contoh begini Gus
12:05Kan tadi sering menyampaikan dengan transportasi pertumbuhan penduduk
12:08Jakarta sudah lebih pembangunannya
12:12Sudah banyak sekali
12:13Sehingga harusnya kita mengatakan yang namanya moratorium pembangunan misalnya
12:17Apa salah moratorium pembangunan?
12:19Dan jangan salah Gus
12:20Pemerintahan Jokowi itu pernah menerbitkan perpres soal moratorium izin hutan
12:26Artinya pemerintah pun menargetkan agar tidak terjadi deforestasi
12:30Sehingga di moratorium
12:32Jadi ada batas atas Gus
12:35Tidak semua hal harus kita ekstraksi
12:37Tidak semua hal atau anugerah ini menjadi nikmat kita
12:41Ada juga anugerah di muka bumi ini yang menjadi nikmat dan harus kita wariskan kepada anak cucu-cucu kita
12:47Karena kalau kita bicara soal sesungguhnya apa yang kita lakukan
12:53Pembangunan apakah itu dengan ekstraksi
12:55Sebenarnya kesejahteraan ini tanah, bumi, air dan seluruh yang ada di dalamnya
13:02Kata konstitusi sih buat masyarakat Indonesia
13:05Buat masyarakat Indonesia atau untuk kelompok oligarki semata