Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 11/6/2025
JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota DPD RI dari Papua Barat Daya, Paul Finsen Mayor mengatakan kunjungan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia itu salah sasaran.

"Masalah di tempat lain, pergi ke tempat lain. Ini bagaimana ya, salah sasaran. Yang dipersoalkan di pulau Piaynemo dan Mainyafun. Masalahnya di situ, bukan di Gag," katanya.

Lebih lanjut Mayor mempertanyakan jika tambang nikel terus jalan, apa keuntungannya bagi masyarakat Papua? Sebab menurutnya, mayoritas pekerja tambang adalah warga dari luar Papua.

Sedangkan penduduk Papua hanya menjadi penonton. Maka ia meminta agar pekerja dari luar Papua dipulangkan saja.

Pewarta Foto Harian Kompas/ Pimpro Ekspedisi Tanah Papua 2021, Harry Susilo mengatakan ironis ketika Raja Ampat dijadikan destinasi pariwisata berkelanjutan, tapi justru malah menjadi pertambangan.

Selain itu, setiap turis yang masuk ke kawasan tersebut dibatasi dan diminta ikut menjaga lingkungan, seperti tidak boleh memancing, jetski, dan aktivitas diving juga diatur.

Kepala Global Greenpeace Indonesia untuk Kampanye Hutan Indonesia, Kiki Taufik menambahkan dari Piaynemo hingga Pulau Gag merupakan jalur imigrasi pari manta.

Jika itu menjadi kawasan pertambangan, maka akan mengganggu jalur migrasi pari manta.




Saksikan selengkapnya di sini: https://youtu.be/T4QDl4p_6j4?si=GG6b12wfuGWwEoEC




#rajaampat #nikel #tambang

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/598980/ironi-raja-ampat-turis-diatur-tambang-diizinkan-jalur-migrasi-pari-manta-terancam-satu-meja
Transkrip
00:00Intro
00:00Dengan mempertimbangkan berbagai hal, Bapak Presiden memutuskan
00:11memperhatikan semua yang ada, mempertimbangkan secara komprensif
00:15dan Bapak Presiden memutuskan bahwa empat iub yang di luar pelogak itu dicabut
00:28dan saya langsung melakukan langkah-langkah teknis berkoordinasi dengan Menteri Teknis
00:35LH maupun Kementerian Kehutanan untuk kita melakukan pencabutan
00:41Jadi mulai terhitung hari ini Bapak Ibu semua, pemerintah telah mencabut empat iub di Raja Ampat
00:51Masih bersama saya, Bapak Menteri, di satu meja depurum
00:58Pak Cik Mayor, Pak Menteri, Pak Halil mengatakan empat iub dicabut
01:02Apa yang Anda maanai dengan empat iub dicabut itu?
01:05Iya, kalau dicabut silahkan dicabut, karena sudah melanggar aturan, iya kan?
01:10Tapi ini kan meninggalkan masalah
01:12Sudah ada keresokan lingkungan, ada izin-izin yang prosesnya tidak benar
01:17Melawan hukum, ya proses hukum harus jalan dong
01:20Aparat pendegak hukum harus masuk
01:21Baris Kimabes Polri harus masuk
01:24Biar lakukan pemeriksaan secara terbuka
01:27Biar semua tahu
01:28Kalau cuma masalahnya belum selesai, izinnya dicabut terus pergi
01:33Tidak bertanggung jawab terhadap kerusakan yang terjadi, oh itu tidak benar
01:36Jadi memang aparat pendegak hukum harus masuk untuk periksa
01:39Oke, baik
01:40Ke Mbak Ratna Jidita Sari
01:43Mbak Ratna, ini apakah DPR juga bisa disebut kecolongan?
01:49Ketika sudah beroperasi 2017, baru ribut-ribut sekarang?
01:57Masalah kecolongan, enggak kecolongan itu sih sebenarnya faktor lain ya Pak Budiman
02:03Tapi bagaimana hal ini akhirnya bisa direspon secara cepat
02:10Termasuk dari legislatif juga yang memberikan desakan kepada mitra kami
02:15Dalam hal ini adalah Kementerian ESDM dan Kementerian Lingkungan Hidup
02:19Untuk segera mengambil langkah-langkah strategis untuk menuntaskan masalah ini
02:24Itu juga menjadi poin tersendiri
02:26Namun kami tentu juga memberikan apresiasi kepada Bapak Presiden
02:32Yang dalam hal ini saya bisa menyebut beliau adalah tindakan yang tegas dan berani
02:38Untuk memutuskan segera mencabut 4 iup dari perusahaan nikel yang beroperasi di seputaran Raja 4
02:48Terkait apa yang tadi disampaikan oleh Kakak Mayor
02:51Saya sepakat bahwa kita juga harus memberikan semacam sanksi begitu ya
02:57Kepada 4 perusahaan yang sudah membuka lahan tambang
03:01Yang menyebabkan deforestasi dan lain sebagainya
03:04Bahwa mereka juga harus bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan
03:09Jadi bagaimana mereka harus segera melakukan replanting
03:12Penanaman kembali atau diambilkan dari jaminan pertambangan yang mereka berikan
03:21Saat mereka mengajukan perizinan dan lain sebagainya
03:24Jadi harus ada langkah-langkah pertanggung jawaban
03:28Sebagai bentuk hukuman juga kepada perusahaan-perusahaan yang sudah beroperasi ini
03:33Oke baik
03:34Saya mungkin mau tambahkan
03:35Oke silahkan Pak Cik
03:36Saya mau tambahkan begini
03:37Kalaupun PT Gagnikel mau jalan
03:42Keuntungannya untuk masyarakat itu apa?
03:45Karena 90% pekerjanya dibawa dari luar Papua
03:49Masyarakat adat Papua, orang asli Papua hanya jadi penonton
03:54Mereka di Papua Barat Daya itu kurang lebih 30 ribuan orang yang usia produktif, usia kerja yang nganggur
04:02Kenapa mereka tidak dipekerjakan ke PT Gagnikel
04:05Dan orang-orang yang bukan orang asli Papua yang dari luar itu dipulangkan saja
04:09Oke baik
04:10Bung Kiki, jadi bagaimana setelah 4 iup dicabut sebaiknya saran Greenpeace bagaimana sebetulnya?
04:17Ya baik, melengkapi tadi pernyataan dari Pak C. Mayor
04:21Bagi kami selain tadi ada proses hukum
04:24Yang paling penting adalah pemulihan ya
04:27Restorasi wilayah-wilayah yang sudah rusak
04:29Karena kita banyak sekali contoh di Indonesia wilayah-wilayah pertambangan
04:35Kalau dulu misalnya di Sumatera itu ada tambang timah, tambang boksit gitu ya
04:39Di Kalimantan tambang batu bara
04:43Dimana setelah mereka selesai beroperasi
04:47Dibiarkan saja menjadi lubang-lubang yang kemudian menjadi kuburan
04:53Ya banyak anak-anak yang kemudian jatuh meninggal di sana
04:57Kita tahu di Kalimantan itu begitu banyak
04:59Di Sumatera juga begitu banyak
05:01Jangan sampai ini terjadi juga di Raja Empat
05:03Jadi harus dipastikan bahwa setelah iupnya dicabut
05:08Maka pemerintah harus memastikan ada restorasi di sana
05:12Baik itu dia meminta kepada perusahaan tersebut
05:15Ataupun pemerintah menggunakan dana yang tadi Bu Ratna sampaikan
05:19Jadi harus ada pemulihan
05:21Mungkin saya mau tambahkan
05:23Saya mau tambahkan begini
05:25Sebenarnya kemarin Pak Menteri Bahlil datang itu salah sasaran
05:30Salah sasaran?
05:31Salah sasaran
05:32Masalah di tempat lain pergi ke tempat lain
05:34Oh yang udah gak masalah gitu?
05:36Iya masalahnya kan sebenarnya ada di Pulau Manyeifun dan Batan Pele
05:40Datangnya ke Pulau Gak
05:41Ini bagaimana ya?
05:44Kenapa?
05:45Ya salah lah salah sasaran
05:46Yang jadi masalah dan dipersoalkan itu ada di Pulau Manyeifun dan Batan Pele
05:51Yang beberapa bulan lalu
05:53Masyarakat di situ pro kontra dan berkelahi di depan gereja
05:56Itu di Manyeifun
05:57Dan masalah kerusakan itu ada di Batan Pele dan wilayah sekitar situ sampai ke KW
06:02Karena di dua wilayah ini dihimpit oleh Wayak dan Pianemo
06:07Masalahnya di situ bukan Gak yang jauh di sana
06:10Oke baik
06:11Hari kalau hari lihat ya
06:13Ini kan ada lima ya
06:15Kalau mungkin tadi Pak C. Mayor mengatakan ada enam
06:18Tapi empat dicabut kemudian Gak diamankan lah
06:22Sebagai seorang wartawan yang pernah berada di Raja Ampat
06:27Apa yang kira-kira menjadi pertimbangan?
06:29Kok ada beda perlakuan sebetulnya?
06:32Iya itu juga
06:33Apa
06:34Gugatan kami juga ya Mas
06:38Sebenarnya dalam konteks ini
06:40Raja Ampat seperti juga saat itu kami sering
06:43Tanya ke masyarakat
06:45Ke pegiat di sana
06:47Itu Raja Ampat itu kan
06:48Disiapkan sebenarnya untuk pariwisata yang berkelanjutan ya
06:51Tapi tiba-tiba ada pertambangan di sana
06:53Jadi ini kan seolah-olah jadi
06:56Apa sih
06:58Sebenarnya konsep apa sih yang disiapkan untuk Raja Ampat
07:01Itu kan malah ada kebingungan di sana
07:03Nah belum lagi soal
07:05Kalau kita masuk ke Raja Ampat
07:07Itu ada kawasan konservasi perairan
07:09Bahkan KKP
07:11Kawasan turis yang ke sana itu kan
07:13Ke Raja Ampat itu kan
07:14Wisata yang sangat terbatas ya
07:17Ada
07:18Makanya kalau di sana ada namanya kartu pemeliharaan jasa lingkungan
07:21Setiap turis yang masuk
07:22Itu turis yang masuk dikenakan itu sebagai upaya untuk
07:26Menjaga lingkungan di sana
07:28Termasuk bahkan mancing aja gak boleh
07:29Di beberapa tempat
07:30Bukan begitu ya Pak Cemaio
07:31Nah ironisnya
07:33Ketika turis sangat dibatasi untuk beberapa hal
07:36Mancing gak boleh
07:37Main jet ski juga sangat di
07:38Atur di mana lokasinya
07:41Terus kemudian diving itu juga ada spot-spot tertentu
07:43Itu yang diatur
07:44Tidak semua tempat boleh
07:45Nah ironisnya malah ada tambang di sana
07:47Itu
07:47Kalau Gak sendiri
07:49Kami waktu 2021 lihat
07:51Itu hanya
07:52Kemarin yang jadi pertimbangan mungkin Geopark ya
07:55Jaraknya 42 km dari Pianemo
07:56Tapi dari kawasan konservasi perairan Raja Ampat
07:59Itu udah jaraknya hanya 5 kg
08:01Hanya 5 kg?
08:02Hanya 5 kg
08:02Dari sekitar 5 kg lah
08:04Dari
08:04Dari KKP Raja Ampat itu
08:06Yang notabene di dalam kawasan konservasi
08:08Perairan itu
08:09Itu ada zona inti
08:10Zona perikanan
08:11Zona ekokultur
08:12Yang sangat dibatasi gitu
08:13Nah tapi tidak jauh dari situ malah ada tambang
08:16Jadi ini kan semacam ada ironi ya
08:17Ketika pemerintah mengatur ketat
08:20Soal pariwisata yang berkelanjutan di Raja Ampat
08:23Tapi justru di lokasi yang tidak jauh
08:26Juga ada tambang
08:27Boleh saya tambahkan?
08:28Oke pendek aja
08:29Jadi gini
08:30Selain tadi disampaikan zona KKP itu ya
08:34Kita perlu lihat juga bahwa Raja Ampat itu
08:37Kita tahu sebagai coral triangle
08:40Dan dia disana itu ada beberapa spesies yang unik
08:44Termasuk contohnya adalah manta
08:46Pari manta
08:47Pari manta berdasarkan riset dari teman-teman
08:51Di Conservation International
08:53Itu mereka sudah pernah memetakkan
08:57Bagaimana jalur pari manta
08:59Dan jalur pari manta itu
09:01Itu adalah percis di depan gag itu
09:04Jadi dia dari Pian Nemo ke gag itu
09:06Jalur migrasi ya
09:07Jalur migrasi
09:08Jadi kalau misalnya disana dibiarkan menjadi pertambangan
09:11Kemudian ada transportasi
09:13Ada tongkang yang membawa hasil nikel itu
09:17Itu akan mengganggu jalur transportasinya
09:21Apa namanya jalur migrasinya pari manta
09:24Jadi itu satu
09:25Nah yang kedua
09:26Saya tadi mau menambahkan terkait dengan para wisata
09:32Artinya sebenarnya kemarin ada yang kurang adalah
09:36Tidak jelas dari pemerintah untuk menyatakan bahwa
09:39Oke Raja Ampat ini menjadi wilayah prioritas untuk para wisata
09:45Artinya dengan pernyataan demikian
09:48Pemerintah pun juga perlu menyediakan
09:52Memfasilitasi wisata yang berkelanjutan
09:56Yang berkelanjutan, berkeadilan
09:58Dan mengutamakan masyarakat adat dan masyarakat lokal
10:01Baik, empat iup sudah dicabut
10:03Tapi setelah itu apa
10:04Kita bahas setelah jeda berikut ini
10:06Terima kasih
10:07Terima kasih

Dianjurkan