JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota DPD RI dari Papua Barat Daya, Paul Finsen Mayor mengatakan kunjungan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia itu salah sasaran.
"Masalah di tempat lain, pergi ke tempat lain. Ini bagaimana ya, salah sasaran. Yang dipersoalkan di pulau Piaynemo dan Mainyafun. Masalahnya di situ, bukan di Gag," katanya.
Lebih lanjut Mayor mempertanyakan jika tambang nikel terus jalan, apa keuntungannya bagi masyarakat Papua? Sebab menurutnya, mayoritas pekerja tambang adalah warga dari luar Papua.
Sedangkan penduduk Papua hanya menjadi penonton. Maka ia meminta agar pekerja dari luar Papua dipulangkan saja.
Pewarta Foto Harian Kompas/ Pimpro Ekspedisi Tanah Papua 2021, Harry Susilo mengatakan ironis ketika Raja Ampat dijadikan destinasi pariwisata berkelanjutan, tapi justru malah menjadi pertambangan.
Selain itu, setiap turis yang masuk ke kawasan tersebut dibatasi dan diminta ikut menjaga lingkungan, seperti tidak boleh memancing, jetski, dan aktivitas diving juga diatur.
Kepala Global Greenpeace Indonesia untuk Kampanye Hutan Indonesia, Kiki Taufik menambahkan dari Piaynemo hingga Pulau Gag merupakan jalur imigrasi pari manta.
Jika itu menjadi kawasan pertambangan, maka akan mengganggu jalur migrasi pari manta.
Saksikan selengkapnya di sini: https://youtu.be/T4QDl4p_6j4?si=GG6b12wfuGWwEoEC
#rajaampat #nikel #tambang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/598980/ironi-raja-ampat-turis-diatur-tambang-diizinkan-jalur-migrasi-pari-manta-terancam-satu-meja