Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 6/6/2025
JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah menumbangkan Tiongkok 1-0, Timnas memastikan lolos ke putaran empat Kualifikasi Piala Dunia zona Asia.
Namun Timnas harus tetap fokus menghadapi Jepang di 10 Juni nanti.

Timnas Indonesia mengalahkan Tiongkok 1-0 dalam laga Kualifikasi Piala Dunia zona Asia. Gol Timnas Indonesia diciptakan striker Ole Romeny melalui titik putih pada menit 45.

Hasil gemilang ini, membawa Timnas Indonesia melaju ke putaran empat Kualifikasi Piala Dunia 2026, zona Asia.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut Timnas tak gentar menghadapi negara dari Timur Tengah yang kemungkinan besar bakal menjadi calon lawan Timnas di putaran empat.

Namun sebelum ke putaran empat, Timnas harus melakoni satu lagi pertandingan di Grup C kontra Samurai Biru Jepang.

Pelatih Timnas Patrick Kluivert bilang Timnas akan menunjukkan kemampuan terbaik melawan tuan rumah.

Kluivert menyebut sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi tim Samurai Biru, Selasa (10/06) nanti.

Meski Timnas sudah pasti lolos ke putaran empat, namun Kapten Timnas Jay Idzes menegaskan laga lawan Jepang tetap penting.

Karena itu, pemain Timnas tetap akan fokus dan memberikan yang terbaik.

Laga Timnas lawan Jepang bakal berlangsung pada 10 Juni 2025. Menarik untuk ditunggu apakah Kluivert akan tetap habis-habisan, atau menyimpan kekuatan untuk menghadapi putaran empat.

Kita akan bahas bersama Mantan Striker Timnas Perry Sandria dan Pengamat Sepak Bola Erwin Fitriansyah.

Baca Juga Joget hingga Nyanyi! Prabowo Makan Siang Bareng Timnas Usai Tekuk China di Kualifikasi Piala Dunia di https://www.kompas.tv/nasional/598095/joget-hingga-nyanyi-prabowo-makan-siang-bareng-timnas-usai-tekuk-china-di-kualifikasi-piala-dunia

#indonesiavschina #timnasindonesia #pialadunia2026

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/olahraga/598098/timnas-akan-hadapi-jepang-10-juni-nanti-apa-yang-harus-disiapkan-patrick-kluivert
Transkrip
00:00Tim Nas bakal hadapi Jepang pada 10 Juni mendatang.
00:04Lalu apa yang harus disiapkan Patrick Leifert dan tim asuhannya di Tim Nas Indonesia?
00:10Kita akan bahas bersama mantan striker Tim Nas Perry Sandria dan pengamat sepak bola Erwin Fitriansyah.
00:16Selamat malam Bang Perry dan Bang Erwin.
00:21Selamat malam.
00:22Selamat malam, Rindu TV. Selamat malam, Kompas TV.
00:24Selamat malam, nomor 08 di Bandung Raya.
00:27Oke, saya nanya dulu sama legend kita, mantan striker Tim Nas kita nih dulu.
00:34Bang Perry, saya lihat dari POV-nya striker aja dulu nih ya.
00:38Bang Perry kan dulu bermain sebagai penyerang.
00:40Kalau lihat performanya oleh semalam gimana, Bang Perry?
00:43Performanya semalam kita lihat oleh kombinasi dengan Ricky Kamboya, dengan Egy Maulana.
00:51Kayaknya sudah mulai agak, kemistrinya sudah mulai agak ketemu.
00:54Dan oleh sendiri kemarin juga memperlihatkan dia punya kualitas benar-benar pemain yang di kelas Liga Eropa lah,
01:03kalau saya bilang ya.
01:04Kemarin dia juga bisa memperlihatkan secara main skill individunya,
01:08saat tuas tentuan bermain dengan Egy, itu sangat-sangat menarik sekali.
01:12Memperdaya pemain-pemain pertahanan dari Cina sendiri, kemarin juga pemain-pemain dari belakang Cina.
01:17Kualahan ya, untuk jaga Ole dan Egy, maupun Ricky Kamboya.
01:23Oke, jadi kalau lihat pertandingan semalam, kehilangan Lino, ada Egy gitu ya.
01:29Jadi ada pelapis yang sama, bagusnya begitu.
01:31Dan kemistri sudah terbangun ya, Bang Perry?
01:33Untuk sekarang kita lihat, untuk kualitas Egy maupun Ricky Kamboya,
01:38untuk mengantikan seorang Marcelino, ini sudah ketemu nih.
01:43Tadi kan, sebelumnya kan masih dicari-cari siapa yang dipenangkan oleh.
01:48Kata Egy dan Ole, ini sudah mulai dapat kemistrinya.
01:54Mungkin selama di pelatihan di Bali, mereka sudah ada berkomunikasi
01:59bagaimana cara bermain untuk melawan Cina.
02:02Tapi kayaknya kemarin juga, ya meskipun kemistri sudah mulai terbangun,
02:06aliran bola dari lini tengah itu, saya melihatnya dalam tanda kutip ya,
02:10kurang memanjakan Ole lah di lini depan.
02:12Karena Ole juga harus bergerak agak ke belakang, menjemput bola
02:15untuk sama-sama membangun skema penyerangan.
02:18Idealnya, ya kita tahu lah ya, kalau lawan Jepang,
02:21Jepang ya kita tahu semua, mereka adalah tim bagus.
02:24Meskipun katanya nanti akan bermain dengan tim lapis kedua.
02:28Karena kemarin juga melawan Australia, saya melihat
02:29kekalahan mereka 1-0 melawan Australia, ini tim lapis kedua semua.
02:34Nah bagaimana apa yang perlu dievaluasi
02:36untuk aliran bola dari lini tengah ke depan, Bang Perry?
02:39Alam yang saya lihat memang terus terang
02:43untuk aliran dari bola-bola belakang untuk ke depan,
02:46untuk memanjakan.
02:47Biasanya ini Bang Tom Hayi ini,
02:51biasanya kan dia seorang kreator.
02:54Alam saya lihat, dia tidak begitu kerja banyak gitu ya.
02:58Karena juga tekanan dari pemain Cina,
03:01mereka juga sudah tahu pelatih dari Cina sendiri,
03:03ini harus dimatikan di lini tengah.
03:07Karena sang kreator harus dimatikan.
03:09Karena Tom Hayi ini, dia orangnya pintar
03:12membaca pada saat dia mendapat bola,
03:15siapa yang harus diberikan?
03:16Ole atau Egi atau Riki Mboya.
03:20Biasanya kan, biasanya dia bermain,
03:23Tom Hayi ini dia fokusnya ke Ole dengan
03:26Ferdinand gitu.
03:30Jadi sekarang,
03:31Tom Hayi bingung,
03:33ini ke Riki Kambuaya atau Egi.
03:36Karena pemain dua belakang dari Cina ini,
03:41terus tempel ketat.
03:43Ya, pressing ya.
03:45Ya, selalu melakukan pressing,
03:47man to man marking saya lihat.
03:48Mereka Riki Kambuaya dan Egi selalu diapit
03:51oleh sederahnya dua pemain Tiongkok semalam.
03:53Saya melihat.
03:54Kalau dari Bung Erwin,
03:55ada catatan soal pertandingan tadi malam?
03:57Terutama performa lini tengah kita
03:59dan juga lini depan.
04:03Oke, kalau di lini tengah kan,
04:06Tom Hayi sama Joey Pellupesi
04:07menjadi duet yang kelihatan dominan ya.
04:11Ya.
04:13Kerjasama mereka berdua ini
04:16sudah sangat solid ya.
04:17Cuma memang PR-nya ketika melakukan serangan,
04:21terutama di dalam kotak penalti.
04:22Di dalam kotak penalti itu kan
04:24penuh dengan pemain Cina
04:26dan kelihatan agak kesulitan ya
04:28dalam momen seperti itu
04:29baik Ole, ataupun Egi,
04:32ataupun Riki Kambuaya.
04:33Di beberapa momen
04:34tiga pemain ini memang
04:36kelihatan cukup cair kerjasamanya.
04:39Tapi itu di luar kotak penalti.
04:41Tapi ketika masuk ke dalam kotak penalti,
04:43menghadapi situasi pertahanan Cina
04:45yang banyak orang di dalam situ,
04:47nah tantangannya di situ.
04:49Karena beberapa kali justru
04:52umpan-umpan di dalam kotak penalti ini
04:54yang akhirnya terbuang percuma
04:55dan gak bisa cetak gol oleh open play.
04:58Ini PR-nya sih.
04:59Kalau saya lihat umpan-umpan di kotak penalti
05:01selain minim gitu ya,
05:02agak sedikit kreativitas juga melakukan crossing.
05:05Padahal saya melihat
05:06postur-postur pemain kita yang sekarang
05:08mayoritas sudah bermain di Liga-Liga Eropa,
05:11di Belanda gitu ya,
05:12dia kan punya postur yang cukup tinggi sebenarnya.
05:14Put, kalau kita nanti menghadapi Jepang,
05:16sebenarnya ya kurang lebih akan sama begitu.
05:20Bagaimana kira-kira peluang kita
05:22mencetak gol ataupun menciptakan peluang
05:25dari bola-bola crossing yang tinggi,
05:27yang bisa dieksekusi lewat heading?
05:29Bung Erwin.
05:32Ya, akurasi passing itu yang menjadi PR ya.
05:34Entah itu passingnya itu passing bola datar
05:37atau bola tinggi.
05:37Semalam kan kelihatan beberapa kali crossing
05:41sempat dilakukan,
05:42baik dari kiri maupun dari kanan gitu ya.
05:44Tapi nggak ada satupun yang bisa
05:46benar-benar menyambut crossing
05:48yang dilepaskan dari sektor sayap.
05:50Jadi, saya pikir soal chemistry,
05:53terutama di dalam kotak penalti,
05:55bagaimana crossing dilakukan,
05:57pergerakan lawannya,
05:58kawannya di mana,
06:00penjagaan lawannya di mana.
06:01Nah, ini yang menurut saya
06:02harus lebih bisa diperbaiki lagi sih.
06:05PR-nya masih di situ ya,
06:06terutama ketika menyeterang.
06:08Baik.
06:08Saya balik ke Bung Peri.
06:10Bung Peri, Anda dulu sebagai penggawat timnas
06:13pernah juga pasti menghadapi tim-tim
06:15di Timur Tengah ya.
06:17Karena ini saya bicara agak ke depan.
06:18Karena calon lawan kita,
06:19kemungkinan besar nanti di babak keempat itu
06:21ada empat tim,
06:22empat negara Timur Tengah.
06:23Qatar, Oman,
06:26Uni Emirat Arab,
06:27dan juga satu lagi,
06:28kalau saya tidak salah,
06:29Qatar.
06:30Irak.
06:30Ya, ini pokoknya ada empat ya nanti.
06:32Antara Palestina atau,
06:33saya lupa satu lagi.
06:34Oh ya, ini ada Uni Emirat Arab,
06:36Qatar, Irak, Oman, dan Palestina.
06:38Seperti yang tampak di layar kaca.
06:40Nah, Bung Peri, Anda punya catatan
06:43tim-tim Timur Tengah ini gimana sih
06:44cara menghadapinya biasanya?
06:46Ya, bagus ya.
06:48Rata-rata tim dari Timur Tengah ini,
06:52dia punya pressure,
06:54yang punya tekanan tinggi,
06:55dan bermain cepat.
06:56Nah, ini juga harus bisa antifasi.
06:59Dan juga,
07:00mereka juga punya fisik juga bagus.
07:02yang saya,
07:04ya, mungkin perkiraan saya,
07:06kita bisa ketemu dengan
07:07Uni Emirat Arab,
07:08ataupun Oman.
07:09Oman, ya.
07:10Dua tim ini,
07:11dua tim ini lah,
07:12dua tim kalau dikatakan di Asia ini,
07:14tim laksasa, saya bilang ya.
07:15Ya.
07:16Karena tim ini memang,
07:17satu,
07:18pesan saya ini,
07:19dua tim ini punya pressure yang
07:21benar-benar begitu tinggi.
07:22gitu.
07:24Jadi,
07:25yang harus kita waspadai oleh
07:27pelatih Kulpot,
07:28inilah jalan salah satunya.
07:29Terutama,
07:30kita juga harus menempa lagi
07:31fisik kita harus lebih-lebih
07:33bagus lagi.
07:34Iya.
07:35Untuk melawan mereka.
07:36Dan sepertinya,
07:37kita juga punya pengalaman
07:37menghadapi Arab Saudi dan Bahrain,
07:39dan kita sukses melawan mereka,
07:40bisa meredam
07:41serangan-serangan,
07:43maupun juga bisa,
07:44bahkan bisa mencetak gol,
07:45bahkan menciptakan kemenangan ya,
07:47Bung Peri ya.
07:48Bukan tidak mungkin,
07:49nanti di Tengah 4,
07:50ada peluang yang banyak.
07:52Tidak jauh beda,
07:54kita melawan Arab dan Bahrain.
07:56Mungkin,
07:57kualitasnya lebih sedikit,
07:59di atas,
08:00apa ya,
08:01di atas,
08:03kuning Emirat Arab dan Oman.
08:05Ini yang,
08:06apa,
08:07kepercayaan diri yang juga harus kita pupuk bersama.
08:09Bahwa kita punya pengalaman positif,
08:11menghadapi tim-timur tengah,
08:13di kualifikasi,
08:13terutama Arab Saudi dan Bahrain kemarin.
08:16Kembali ke Bung Erwin.
08:18Bung Erwin,
08:18kalau nanti,
08:20peluang kita di babak keempat,
08:21ya kalau,
08:23saya akan tetap tampilkan juga nanti,
08:25posisi kita di kelasmen sementara grup C,
08:27begitu ya.
08:28Ini,
08:29sekarang kita berada di posisi keempat,
08:31dengan poin 12.
08:32Tentu saja Jepang sudah lolos ya,
08:33meskipun kemarin kalah,
08:34karena mereka main dengan lapis kedua.
08:36Australia kemarin memetik kemenangan 3 poin,
08:38sehingga menambah 3 poin,
08:39menjadi 16.
08:40Arab Saudi memetik kemenangan juga,
08:41melawan Bahrain kemarin,
08:43sehingga bertambah 3 poin,
08:44menjadi 13.
08:45Dan ini dipastikan,
08:46ya kita tidak bisa lolos langsung,
08:47harus menghadapi babak keempat ya.
08:49Indonesia berada di posisi keempat,
08:52Arab Saudi dan Indonesia ini,
08:53akan melakoni babak keempat.
08:55Peluangnya bagaimana,
08:56melawan 5 tim yang tadi sudah saya sebutkan,
08:59Bung Erwin?
09:01Kalau secara teknis,
09:02Indonesia itu kan sudah menghadapi,
09:04tim-tim papan atas Asia ya,
09:06Jepang,
09:07meskipun kalah ya,
09:08Australia sudah bisa menang animbang Australia,
09:10meskipun kalah juga di kandang Australia,
09:12tapi Indonesia sudah pernah menang lawan Bahrain,
09:14menang lawan Arab Saudi.
09:15Secara teknis,
09:16Indonesia sudah punya pengalaman,
09:18dan sudah bisa membuktikan bahwa,
09:20tim Indonesia ini bisa menang gitu,
09:22lawan Arab Saudi bahkan.
09:24Arab Saudi itu nggak bisa menang lawan Indonesia,
09:25dua kali main,
09:26satu kali sering di sana,
09:27satu kali sering di Indonesia.
09:31Tapi,
09:31untuk menghadapi tim-tim Asia Barat,
09:34kalau misalnya Indonesia nggak menjadi tuan rumah,
09:36seandainya yang jadi tuan rumah itu,
09:38entah itu Qatar atau UEA,
09:40yang harus diwaspadai adalah faktor non-teknis.
09:43Faktor non-teknis ini sudah berkali-kali dialami,
09:46dihadapi oleh tim Indonesia,
09:47entah itu dengan supporternya,
09:50entah itu dengan pelayanan panitianya,
09:52entah itu dengan pelaku pemainnya.
09:55Maaf, Bung Erwin.
09:55Saya sebenarnya tahu arah pembicaraan kemana nih,
09:58kalau untuk urusan Qatar sama UEA,
10:01mereka punya otoritas lebih untuk menyelenggarakan pertandingan,
10:06terutama EFC ada di Qatar ya,
10:07Bung Erwin ya.
10:08Ya, itu kan fakta yang tidak bisa kita hindari gitu ya.
10:13Jadi, memang sekali lagi,
10:15faktor non-teknis ini menjadi salah satu hal yang tidak kalah pentingnya,
10:18dibandingkan dengan faktor teknis,
10:20ketika menghadapi tim-tim asal Asia Barat.
10:22Secara teknis, Indonesia nggak masalah,
10:24maksudnya sudah pernah teruji,
10:26di pertandingan di babak ke-3 ini.
10:28Tapi secara non-teknis,
10:29harus lebih kuat lagi,
10:31harus lebih bisa lagi antisipasi,
10:32antisipasinya seperti apa,
10:34ketika menghadapi situasi yang merugikan,
10:38ketika bertanding gitu ya.
10:40Nggak cuma ketika bertanding,
10:42sudah sampai di sana ketika bertanding,
10:44ketika sudah selesai bertanding,
10:45itu kan di home tournament ya.
10:47Harus dua kali main di home tournament.
10:49Baik.
10:50Dan nanti pertandingan melawan Jepang pada 10 Juni,
10:53ya juga harus jadi apa ya,
10:55ajang bukan hanya latihan,
10:57tapi keseriusan juga untuk bisa memandukan tim sepertinya,
11:00untuk menghadapi babak ke-4 nanti.
11:01Meskipun pertandingannya sudah tidak berpengaruh di grup C,
11:04tapi saya yakin lawan Jepang ini bisa jadi titik balik,
11:07kemistri yang dibangun oleh tim nasik kita,
11:10menghadapi babak ke-4 kualifikasi pila dunia,
11:12di 2006-2026 di zona Asia.
11:15Baik, terima kasih Bung Erwin Fitriansyah,
11:17dan juga Bung Peri Sandria,
11:19telah berbagi informasi dan perspektifnya di Sampai Indonesia Malam.
11:22Sampai jumpa lagi, selamat malam.
11:24Selamat malam, Bung Andit.
11:25Terima kasih.

Dianjurkan