Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 24/5/2025
JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Kabareskrim Polri, Susno Duadji menanggapi hasil labfor Bareskrim Polri yang mengatakan bahwa ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) identik asli.

Susno mengatakan yang paling penting adalah mengetahui ijazah Jokowi sah atau tidak.

"Sekarang yang paling penting itu adalah apakah ijazah yang dipegang Pak Jokowi itu sah atau tidak. Untuk mengetahui sah atau tidak itu adalah institusi yang mengeluarkan, yang paling berwenang memberikan penilaian. Tetapi tidak cukup itu saja kalau institusinya mengatakan betul itu produk kami terdaftar, kami yang mengeluarkan. Maka polri selaku penyidik tidak cukup itu," ujar Susno Duadji saat bicara di program Dua Arah KompasTV, Jumat (23/5/2025).

Baca Juga Istana Buka Suara usai Bareskrim Polri Umumkan Keaslian Ijazah Jokowi di https://www.kompas.tv/nasional/595282/istana-buka-suara-usai-bareskrim-polri-umumkan-keaslian-ijazah-jokowi

#susnoduadji #ijazahjokowi #jokowi

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/595337/komentar-susno-duadji-soal-bareskrim-sebut-ijazah-jokowi-identik-asli
Transkrip
00:00Saya akan berbicara sebagai mantan penyidik ya, dengan pengalaman hampir 36 tahun saya jadi Polri dan berkecimpung di bidang penyidikan.
00:11Kita mulai dulu dengan penyelidikan. Apa sih penyelidikan? Upaya membuat terang suatu peristiwa.
00:18Ada tidak tindak pidananya, kalau ada ditingkatkan di penyidikan untuk mengetahui siapa pelakunya dan membuktikan peristiwa itu.
00:26Gamblaknya begitu, bahasa pasarnya. Nah sekarang apa yang sudah dilakukan oleh penyelidik ya, karena ini baru tampak penyelidikan, bukan penyidik.
00:38Berarti kalau masih penyelidikan, berita acara yang dibuat itu non-projustisia.
00:43Non-projustisia, nah kemudian dia lakukan tindakan-tindakan yang sifatnya verifikasi.
00:54Ini undangan, belum panggilan apa namanya, yang berdampak hukum kalau tidak hadir maka akan ada dampak hukumnya orang yang tidak hadir dalam panggilan polisi projustisia itu bisa dijemput dan bisa dikenai pidana.
01:11Nah sekarang rupanya dari penyelidik ya, baru sampai tingkat penyelidikan dia sudah katakan tidak ditemukan peristiwa pidana.
01:22Nah ini mungkin yang menimbulkan banyak pertanyaan, mengapa tidak ditingkatkan menjadi penyidikan?
01:28Nah tidak ditingkatkan menjadi penyidikan mungkin karena unsur untuk menjadikan tidak pidana tidak ada gitu kan.
01:35Sehingga penyelidikannya...
01:36Tidak ada atau tidak cukup Pak Susno?
01:38Tidak cukup.
01:38Kalau di sini tidak cukup ya.
01:41Kalau karena apa, saksi yang menyatakan itu tindak pidana ada.
01:45Tidak cukup.
01:46Setidaknya saksi pelapor.
01:48Saksi melapor mengatakan itu tindak pidana, pemalsuan atau menggunakan sesuatu dokumen autentik palsu.
01:55Maka diperiksa lah siapa pelapor tadi.
01:57Kemudian keterangan saksi pelapor nanti dibandingkan dengan keterangan-keterangan pihak lain.
02:06Terutama UGM ya.
02:07Ditanya pada UGM.
02:09Nah polisi yang datang ke situ tentunya selaku penyelidik membawa benda aslinya.
02:14Ini asli tidak kamu yang ngeluarkan apa tidak gitu kan.
02:18Setelah iya mungkin tidak cukup dengan itu saja.
02:21Diperiksa juga prosesnya.
02:25Bisa saja barangnya asli tapi proses timbulnya itu tidak sah.
02:29Maka dibuatlah proses tidak sahnya.
02:32Proses tidak sahnya apakah Pak Jokowi kuliah di situ?
02:35Nah ini dilihat dari pendaftaran.
02:38Jadi artinya dari rangkaian demi rangkaian ini adalah ini tidak cukup untuk naik ke penyelidikan.
02:44Berarti artinya Pak Susno dengan hasil dari konferensi kemarin ini bisa dipertanggungjawabkan gak di?
02:50Dalam hal penyelidikan bisa dipertanggungjawabkan.
02:53Dia katakan tidak cukup bukti.
02:56Mestinya dia katakan bukan tidak perlu berbicara masalah identik dengan tidak identik.
03:03Karena tidak cukup bukti itu bukan hanya hasil laborat saja.
03:07Hasil pemeriksaan pihak yang mengeluarkan.
03:10Hasil pemeriksaan teman kuliahnya.
03:14Hasil pemeriksaan tenaga administrasi.
03:16Nah jadi jangan hanya berlandaskan bahwa itu dinyatakan tidak cukup sebagai tindak pidana karena hasil laborat.
03:27Oke lalu anggapannya Pak Susno ini kata Mas Roy bilang ini sebenarnya pakai perasaan nih kayaknya nih para penyelidiknya.
03:33Iya bisa saja Pak Roy katakan begitu.
03:37Karena mungkin tidak dijelaskan oleh Pak Dir Skrim Om bagaimana dia menyimpulkan seperti itu.
03:43Nah misalnya kalau orang laborat yang hadir di situ dia akan menjelaskan sehingga pada kesimpulan itu apa.
03:50Apa karena dirabah, dilus, apakah apa.
03:54Atau karena dengan teknologi yang ada.
03:57Karena baris krim itu sudah mempunyai laborat yang sangat bagus tidak kalah dengan Amerika gitu.
04:03Tapi jelaskan.
04:04Dijelaskan bahwa ini bukan karena dicium, bukan karena di dus, bukan karena ini.
04:09Tapi kita menggunakan teknologi tingkat tinggi.
04:13Dan pada kesempatan ini saya katakan bahwa negara lain banyak belajar dari Indonesia.
04:19Kita punya laborat yang bagus dan punya sekolah penyelidik yang bagus yang berada di Semarang yang namanya G-Silek.
04:26G-Silek Bapak.
04:27Ya.
04:27G-Silek pernah di situ Bapak.
04:30Jangan-jangan ngajar Anda.
04:31Itu diikuti berapa ratus negara yang belajar di Indonesia.
04:34Ini berbicara kadang-kadang mencari asli atau palsu.
04:39Kata asli atau palsu berarti yang ini asli, yang ini palsu.
04:44Maka kita bandingkan.
04:45Sekarang yang paling penting itu adalah apakah ijazah yang dipegang Pak Jokowi itu sah apa tidak.
04:53Nah untuk mengetahui sah apa tidak itu adalah institusi yang mengeluarkan.
04:58Yang paling berwenang memberikan penilaian.
05:01Tetapi tidak cukup itu saja.
05:04Betul.
05:05Kalau institusinya mengatakan ya betul itu produk kami terdaftar ya kami yang ngeluarkan.
05:10Maka Polri selaku penyelidik tidak cukup itu.
05:15Dibuktikan prosesnya itu benar apa tidak.
05:17Nah prosesnya itu apa?
05:19Mulai dari pendaptaran.
05:21Apakah Pak Jokowi betul mahasiswa UGM apa tidak pada tahun 80.
05:27Dulu kalau tidak salah belum ada sepen baru tapi ada.
05:30Sekalus kasu Bapak.
05:31Sekalus bersama ada 10 universiti yang terkenal misalnya UGM, UI, Undip dan sebagainya.
05:39Dilihat saja di koran daerah karena dulu belum ada HP ya.
05:42Jadi artinya Pak Susno?
05:43Di koran daerah itu namanya kedaulatan rakyat atau bernas karena saya pernah di Jogja juga ya.
05:49Ada nggak nama Pak Jokowi diumumkan di koran daerah lulus diterima sebagai mahasiswa fakultas kehutanan tahun 1980.
05:58Oke jadi kalau gitu pertanyaannya berikutnya?
06:00Salah satu ya.
06:01Salah satu.
06:02Setelah itu baru dilihat di buku Indo dan sebagainya dan sebagainya.
06:05Nah kembali kepada apa yang kita perdebatkan malam ini.
06:10Mestinya yang diumumkan itu dan saya yakin ya.
06:14Saya yakin Baris Krim sudah on the track.
06:17Dia sudah memeriksa saksi.
06:19Jadi memeriksa segala macam baru pada kesimpulan ijasa ini sah.
06:25Oke.
06:25Jadi kalau...
06:26Terima kasih.

Dianjurkan