Pemain NBA Kritikus HAM Tiongkok, Kehilangan Karirnya

  • 2 tahun yang lalu
Pemain NBA Kritikus HAM Tiongkok, Kehilangan Karirnya

Kembali ke arena olahraga AS, Free agent NBA, Enes Kanter Freedom telah terang-terangan berbicara tentang pelanggaran HAM Tiongkok. Dia mengatakan NBA telah berusaha untuk membungkamnya karena berbicara menentang Partai Komunis Tiongkok. Tapi dia tidak menyesal, bahkan jika itu mengorbankan karirnya.

Dalam 2 hari terakhir, Enes Kanter Freedom mendapat sambutan hangat dari Capitol Hill, di antara para Senator. Dukungan datang setelah Houston Rockets melepas pemain tengah itu.

Freedom secara terbuka mengutuk pelanggaran HAM Partai Komunis Tiongkok, termasuk pengambilan organ. Dia mengatakan otoritas Tiongkok dan NBA telah memperhatikannya serta telah mencoba membungkamnya.

Pada upacara penghargaan tadi malam di Washington D.C. Freedom berbicara tentang mengapa dia mulai fokus pada Tiongkok, semua dimulai di sebuah kamp bola basket musim panas lalu, di New York.

Freedom diperdagangkan dari Boston Celtics ke Houston Rockets Kamis lalu, tapi Rockets melepas Freedom pada hari yang sama.

Dia berkata, banyak rekan NBA-nya mengatakan kepadanya bahwa mereka tidak dapat secara terbuka mendukungnya karena mereka menginginkan pasar Tiongkok.

Freedom mengatakan dia akan terus membela apa yang dia yakini, seperti yang diajarkan Ibunya ketika dia masih kecil, bahkan jika “itu berarti mengorbankan segalanya."

Dia baru-baru ini dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian 2022. Jika Freedom memenangkan penghargaan itu, pemain berusia 29 tahun tersebut akan menjadi yang termuda ke-4, yang mendapatkannya.

Sumber tautan terkait:
https://twitter.com/EnesFreedom/status/1493986402077401090

------

Penjelasan tentang istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok (Virus PKT)”
New Tang Dynasty (NTD) Television menggunakan istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok” atau “Virus PKT” sebagai pengganti dari istilah “COVID-19” atau “Virus Korona Baru”, akibat dari tindakan menutup-nutupi Partai Komunis Tiongkok di awal penyebaran virus dan menyebabkan pandemi global.
Editorial The Epoch Times berbahasa Inggris yang merupakan media afiliasi NTD juga mengungkapkan bahwa penggunaan nama “Virus PKT” diperlukan untuk membedakan para ‘korban virus’ (warga Tiongkok dan dunia) dari ‘pihak yang mengorbankan’ (Partai Komunis Tiongkok)

Donasi dukung kami ☛ https://ntdindonesia.com/donasi/
Lebih banyak berita dan artikel ☛ https://ntdindonesia.com/
Terhubung dengan kami di Safechat ☛ https://safechat.com/channel/2790461463648540578
Terhubung dengan kami di Facebook ☛ https://facebook.com/ntdindonesia/
Terhubung dengan kami di Telegram ☛ https://t.me/ntdindo
Terhubung dengan kami di Twitter ☛ https://twitter.com/indonesia_ntd
Saksikan juga video kami di ☛ https://www.dailymotion.com/ntdindonesia
Video inspirasi setiap hari ☛ https://www.youtube.com/ntdkehidupan
Video inspirasi setiap hari ☛ https://www.dailymotion.com/ntdkehidupan

#nba #eneskanterfreedom #uighur #saveuyghur #tibet #ham #dalailama #hongkong #cina #china #tiongkok #pkt #p

Dianjurkan