Keluarga Pengacara Pembela HAM, Juga Ditindas Komunis Tiongkok

  • 3 tahun yang lalu
Pengacara hak asasi manusia Tiongkok terkenal, Gao Zhisheng telah hilang sejak Agustus 2017. Partai Komunis Tiongkok belum mengeluarkan pemberitahuan atau penjelasan hukum apa pun kepada keluarganya, tentang keberadaannya.

Pada 1 Januari, istri Gao, Geng He, menulis di Twitter bahwa saudari perempuan Gao bunuh diri pada Mei tahun lalu. Itu terjadi akibat ketakutan dan depresi, setelah bertahun-tahun hidup dalam teror.
Istri Gao, yang sekarang tinggal di AS, memberi tahu kami bahwa Gao ditangkap saat mengunjungi rumah saudari perempuannya pada tahun 2006.

Saudari perempuan dan anak-anaknya, juga dijadikan tahanan rumah. Rumah saudari perempuannya juga telah diawasi selama bertahun-tahun. Rezim Tiongkok menekan keluarga saudari perempuannya, termasuk mempersulit anak-anak mereka untuk mendapatkan pekerjaan. Karena putus asa, saudari perempuannya mencoba bunuh diri dua kali sebelum dia berhasil.

Gao Zhisheng terpilih sebagai salah satu dari "Sepuluh Pengacara Teratas di Tiongkok" oleh Kementerian Kehakiman negara itu pada tahun 2001.

Gao mengirim tiga surat terbuka kepada para pemimpin tertinggi Tiongkok, pada tahun 2004 dan 2005, mengungkap penyiksaan dan perlakuan buruk terhadap para praktisi Falun Gong di kamp kerja paksa. Dalam surat tersebut, dia meminta pihak otoritas untuk menghentikan penganiayaan terhadap Falun Gong.

Dia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena apa yang oleh pihak berwenang sebut "menghasut subversi kekuasaan negara." Setelah menjalani hukumannya dan dibebaskan, dia ditangkap lagi pada tahun 2017.

Istri dan anggota keluarganya yang lain, ditambah pengacara hak asasi manusia lainnya, telah berulang kali meminta pihak otoritas Tiongkok untuk mengungkapkan keberadaan Gao selama 3 tahun terakhir. Namun sejauh ini, mereka hanya membuat sedikit kemajuan.

Sumber tautan terkait:
https://www.rfa.org/mandarin/yataibaodao/renquanfazhi/bx-01042021155959.html

Penjelasan tentang istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok (Virus PKT)”
New Tang Dynasty (NTD) Television menggunakan istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok” atau “Virus PKT” sebagai pengganti dari istilah “COVID-19” atau “Virus Korona Baru”, akibat dari tindakan menutup-nutupi Partai Komunis Tiongkok di awal penyebaran virus dan menyebabkan pandemi global.
Editorial The Epoch Times berbahasa Inggris yang merupakan media afiliasi NTD juga mengungkapkan bahwa penggunaan nama “Virus PKT” diperlukan untuk membedakan para ‘korban virus’ (warga Tiongkok dan dunia) dari ‘pihak yang mengorbankan’ (Partai Komunis Tiongkok)

Donasi dukung kami: https://ntdindonesia.com/donasi/
Lebih banyak berita dan artikel ☛ https://ntdindonesia.com/
Terhubung dengan kami di Facebook ☛ https://facebook.com/ntdindonesia/
Saksikan juga video kami di ☛ https://www.dailymotion.com/ntdindonesia
Video inspirasi setiap hari ☛ https://www.youtube.com/ntdkehidupan

#pengacara #ham #keadilan #penjara #penyiksaan #penganiayaan #hukuman #ketidakadilan #tiongkok #cina #china #pkt #partaikomunistiongkok #lisen

Dianjurkan