Hari Harimau Sedunia atau International Tiger Day, Hari Pengingat Upaya Penyelamatan Harimau

  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM – Hari Harimau Sedunia atau International Tiger Day diperingati setiap tanggal 29 Juli.

Hari Harimau Sedunia diperingati sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia tentang konservasi atau upaya penyelamatan harimau.

Adanya Hari Harimau Sedunia, diharapkan masyarakat mengetahui pentingnya menjaga habitat alami harimau di alam liar.

Hari Harimau Sedunia ditetapkan saat Saint Petersberg Tiger Summit di Rusia pada 2010.

Saat itu, pemerintah dari negara-negara yang menjadi habitat asli harimau berjanji untuk meningkatkan jumlah harimau menjadi dua kali lipat pada 2022.

Indonesia sebagai pemilik habitat asli harimau tergabung dalam pertemuan itu.

Pertemuan ini dinilai sangat penting mengingat spesies harimau yang semakin terancam punah.

Indonesia juga memiliki spesies harimau yang memiliki status sangat terancam, yaitu Harimau Sumatera.

Di dunia sendiri ada sembilan spesies harimau, namun tiga di antaranya sudah punah.

Dari tiga spesies harimau yang sudah punah, dua di antaranya adalah harimau yang tinggal di Indonesia, yaitu Harimau Bali (Panthera tigris balica) dan Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica).

Sedangkan satu spesies harimau lain yang sudah punah juga adalah Harimau Kaspia atau Panthera tigris virgate.

Penyebab kepunahan harimau itu antara lain adalah karena diburu, habitatnya yang semakin berkurang, dan berkurangnya mangsa.

Enam spesies harimau yang masih bertahan saat ini adalah Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), Harimau Indocina (Panthera tigris corbetti), Harimau Malaya (Panthera tigris jacksoni), Harimau Tiongkok Selatan (Panthera tigris amoyensis), Harimau Bengal (Panthera tigris tigris) dan Harimau Siberia (Panthera tigris altaica).

Sejarah

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Hari Harimau Sedunia diperingati setiap 29 Juli.

Sejarah dicetuskannya tanggal tersebut diputuskan dalam International Tiger Summit atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Harimau Internasional pertama pada 2010 di St. Petersburg, Rusia.

International Tiger Summit dirasa perlu mengingat jumlah harimau yang semakin berkurang.

Semakin berkurangnya populasi harimau inilah yang melatarbelakangi pencetusan pertemuan ini.

Satu abad yang lalu, jumlah harimau masih sekitar 100 ribu ekor yang hidup di alam liar.

Namun pada 2010, populasinya menurun drastis.

International Tiger Summit diikuti oleh 13 negara yang menjadi habitat harimau terbanyak, di antaranya Rusia, India, Nepal, Bhutan, China, Bangladesh, Vietnam, Myanmar, Indonesia, Malaysia, Thailand, Kamboja, serta Laos.

Para pemimpin dunia mendukung program pemulihan harimau dalam lingkup internasional, yaitu rencana untuk menindak pemburu harimau dan memberi insentif untuk memperbanyak populasi harimau di bumi.

KTT Harimau Internasional yang dibuka oleh Presiden Rusia Vladimir Putin mendapat dukungan dari berbagai pihak seperti WWF, Wildlife Conservation Society (WCS), Bank Dunia, serta sejumlah negara lain.

Robert Zoellick dari Bank Dunia hadir, juga publik figur terkenal macam Leonardo DiCaprio dan Naomi Campbell, mereka turut mendukung kampanye pelestarian harimau liar agar tak punah.

Para pendonor dalam KTT tersebut menjanjikan dana sebesar 329 juta dolar AS selama lima tahun ke depan sebagai langkah pertama menuju kampanye penggandaan populasi harimau di dunia.

WWF, organisasi perlindungan alam internasional, kemudian mencanangkan program TX2 dengan mengusung misi melipatgandakan populasi harimau liar dengan target lebih dari 6.600 ekor pada 2022 mendatang.

Dianjurkan