Apa itu Sindrom Toxic Shock? - TomoNews
- 6 years ago
LOS ANGELES — Pada tahun 2012, model Lauren Wasser kehilangan bagian dari kaki kanannya menjadi kondisi langka namun berpotensi mengancam jiwa yang dia klaim berasal dari tamponnya. Toxic Sindrom biasanya berhubungan dengan wanita yang sedang haid, dan disebabkan oleh racun dari bakteri Staphylococcus aureus.
TSS dihubungkan dengan penggunaan tampon, karena serat sintetis dan daya serap tinggi memberikan tempat berkembang biak yang ideal untuk bakteri. Gejalanya meliputi gangguan gastrointestinal, demam tinggi mendadak, tekanan darah rendah, ruam sepert terkenai sinar matahari, dan kemerahan pada mata, mulut, dan tenggorokan.
Toxic shock sindrom berkembang dengan cepat, dan bisa menyebabkan gagal ginjal. Meski berakibat fatal, itu bisa diobati dengan antibiotik dan cairan jika didiagnosis lebih awal. Bakteri streptococcus, yang memiliki luka atau luka bakar, atau baru menjalani operasi lebih tinggi risikonya. Toxic Shock Sindrom cukup langka sehingga hanya sedikit informasi tentang bagaimana mencegah timbulnya penyakit ini.
TSS dihubungkan dengan penggunaan tampon, karena serat sintetis dan daya serap tinggi memberikan tempat berkembang biak yang ideal untuk bakteri. Gejalanya meliputi gangguan gastrointestinal, demam tinggi mendadak, tekanan darah rendah, ruam sepert terkenai sinar matahari, dan kemerahan pada mata, mulut, dan tenggorokan.
Toxic shock sindrom berkembang dengan cepat, dan bisa menyebabkan gagal ginjal. Meski berakibat fatal, itu bisa diobati dengan antibiotik dan cairan jika didiagnosis lebih awal. Bakteri streptococcus, yang memiliki luka atau luka bakar, atau baru menjalani operasi lebih tinggi risikonya. Toxic Shock Sindrom cukup langka sehingga hanya sedikit informasi tentang bagaimana mencegah timbulnya penyakit ini.