Bayi Charlie dengan sindrom langka berjuang agar pengadilan tidak membiarkannya tewas - Tomonews

  • 7 years ago
Orangtua dari bayi dengan kondisi langka berusaha keras untuk membuatnya tetap hidup.

Bayi berusia 11 bulan dari Inggris dengan kelainan langka berada di tengah-tengah pertempuran hukum, ketika orangtuanya berjuang keras agar mesin life support nya tidak dimatikan.

Sang Bayi bernama Charlie Gard memiliki sindrom penipisan DNA mitokondria dan rumah sakit London Great Ormond Street mengatakan bahwa tidak ada lagi yang bisa dilakukan untuknya.

Tapi orangtua tidak setuju dan berdebat di pengadilan bahwa anak mereka harus diperbolehkan untuk pergi ke Amerika untuk pengobatan setelah kampanye penggalangan dana besar.

Bahkan Presiden Trump dan Paus telah menyuarakan dukungan mereka untuk bayi Charlie.

DNA mitokondria ditemukan di mitokondria, sebuah organel dalam sel.

Sebagian besar sel-sel ini bertanggung jawab untuk respirasi dan produksi energi.

Sindrom penipisan DNA mitokondria terjadi ketika jaringan menderita penurunan DNA mitokondria, misalnya, melalui mutasi gen.

Orang-orang dengan kondisi ini tidak menerima cukup energi pada otot, ginjal, atau otak mereka. Hal Ini biasanya terbukti fatal untuk bayi.

Kondisi ini sangat langka hingga bayi Charlie dilaporkan merupakan salah satu dari 16 orang yang pernah menderitanya.

Kampanye GoFundMe mengumpulkan lebih dari 1,6 juta dolar amerika agar Charlie dapat ke Amerika untuk pengobatan.

Setelah beberapa banding ditolak, keputusan akhir memilukan mengenai apakah mesin life support nya harus dimatikan atau tidak, sekarang terletak di tangan pengadilan tinggi Inggris.

Recommended