Penjara hantu dan buaya untuk lapas narkotika di Indonesia - TomoNews
  • 7 years ago
INDONESIA — Kesal melihat petugas lapas Narkoba masih mudah disogok oleh para narapidana, kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso kembali mengusulkan ide yang cukup aneh.

Dalam wawancaranya dengan Metro TV pada tanggal 26 Juli, kepala BNN tersebut ingin merekrut mahkluk halus atau hantu sebagai penjaga. Alasannya karena ia tidak percaya lagi dengan manusia.

Menurutnya, hantu atau makhluk halus tidak bisa disogok dengan uang, mungkin para hantu ini masih bisa disogok dengan kemenyan. Tapi tentu anda masih ingat dengan buaya penjaga di lapas Narkoba yang juga diusulkan oleh Budi Waseso.

Di tahun 2015, beliau pernah mengusulkan untuk membuat lapas narkoba di pulau terpencil yang dijaga oleh buaya ganas. Beliau serius mengusulkannya. Alasannya sama, karena buaya tidak bisa disogok. Tidak bisa diajak kerja sama untuk kabur.

Memang usulan Budi Waseso soal perekrutan hantu untuk menjaga lapas hanya lelucon. Namun, mari kita coba bayangkan kalau seandainya lapas narkoba dijaga oleh para buaya lapar saat siang dan saat malam oleh para hantu.

Mungkin penjara di Indonesia akan menjadi satu-satunya penjara dengan keamanan super maksimum. Dan tidak akan ada tahanan yang berani kabur dari penjagaan hantu sekaligus buaya lapar di lapas tersebut.

Budi Waseso menunjukkan data bahwa 50% penjualan narkoba di Indonesia masih dikendalikan dari dalam penjara. Tentunya ini terjadi tidak lepas dari peran para sipir lapas yang mudah disogok. Usulan beliau ini bisa menjadi pertimbangan Menteri Hukum dan HAM untuk meningkatkan kualitas lapas di Indonesia.
Recommended