Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
KOMPAS.TV - Seorang buruh jahit di Pekalongan, Jawa Tengah, kaget saat dimintai klarifikasi oleh Kantor Pelayanan Pajak atas transaksi bisnis senilai Rp2,9 miliar.

Pihak KPP Pratama Pekalongan menduga ada penyalahgunaan NIK KTP.

Lebih lanjut mengenai buruh jahit yang syok karena dimintai klarifikasi soal transaksi Rp2,9 miliar, kita sudah terhubung dengan Subandi, Kepala Kantor Pajak Pratama Pekalongan.

Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal kasus ini? Komentar di bawah ya!

Baca Juga Momen Warga Pati Soraki Bupati Saat Kirab HUT ke-702, Gara-gara Kenaikan Pajak PBB 250% di https://www.kompas.tv/nasional/610312/momen-warga-pati-soraki-bupati-saat-kirab-hut-ke-702-gara-gara-kenaikan-pajak-pbb-250

#pajak #pekalongan #buruhjahit

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/610673/buka-suara-kantor-pajak-pekalongan-usut-transaksi-rp2-9-miliar-oleh-buruh-jahit-ungkap-fakta-ini
Transkrip
00:00Lebih lanjut mengenai buru jahit yang syok karena diminta klarifikasi soal transaksi 2,9 miliar rupiah.
00:06Kita sudah terhubung dengan Subandi, Kepala Kantor Pajak Pratama Pekalongan.
00:11Selamat malam Pak.
00:13Selamat malam Mbak.
00:14Ini bikin heboh, yang ditagih panik, didatangin sama petugas pajak.
00:19Awalnya gimana? Tidak ada profiling sebelumnya. Harusnya kantor pajak punya lho Pak.
00:23Terima kasih Mbak. Tapi sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kalau diberi kesempatan oleh Lompas TV
00:31untuk menyampaikan semacam klarifikasi juga untuk menghindari terjadinya miskomunikasi di antara kita atau di masyarakat kami.
00:41Mungkin awalnya Mbak bahwa di Sistema Turis Kami kami itu menangkap adanya transaksi
00:48antara sebuah perusahaan di daerah Boyolali, itu dengan pajak-pajak kami,
00:56yang istilahnya I, yang istilahnya U tadi, bahwa ada transaksi totalnya, sekali lagi totalnya ya,
01:02sekitar 2,9 terjadi sekitar dari 43 transaksi, 43 kali transaksi nilainya 2,9.
01:12Dari data tersebut kami mencoba mengirimkan surat, karena kalau kami satu-satu rasa-rasanya,
01:20kami panggil WP satu-satu atau mengecek satu-satu, kami kurang efektif.
01:24Karena memang WP kami jumlahnya sangat banyak, sehingga kami beranggapan bahwa dengan mengirimkan surat ini lebih efektif.
01:31Jadi kami mengirimkan surat kepada WP yang bersangkutan, sebenarnya kami hanya ingin klarifikasi.
01:36Data kami ini, kok ada transaksi ini benar enggak?
01:41Karena yang ditercatat di sistem atomisasi kami adalah nama wajib-wajib tersebut.
01:47Kami menerima kecansuran tanggal 1 Juli, karena sampai dengan akhir Juli itu belum ada respon.
01:54Kebetulan waktu itu kami, SEP selanjutnya adalah kami akan melakukan visit kepada wajib-wajib.
02:00Karena ini juga salah satunya menyangkut jumlah yang cukup material untuk ukuran kalungan ya.
02:07Jadi sekitar 2,9 itu jumlah yang cukup material sekali.
02:11Nah, ketika kami visit, sebenarnya kami berempat, itu bukan semua istilahnya,
02:18kalau kami ada kepala eksiksi, ada akun rewajib, bukan semuanya AR dari wajib-wajib tersebut.
02:26Tetapi kebetulan kami pada hari yang sama, itu kami bareng-bareng,
02:30karena biasanya kami juga untuk menghemat, karena keterbatasan terkait dengan perasaanannya,
02:36sehingga kami dalam satu hari itu biasanya bareng-bareng.
02:40Ada 4 orang itu maksudnya, itu 1 kepala eksiksi dan 3R.
02:44Sebenarnya untuk korum informasi saja, klarifikasi saja,
02:47ini bagaimana sih, apakah benar wajib-wajib tersebut itu benar-benar melakukan transaksi tersebut.
02:54Jadi berarti wajib pajak yang diminta keterangan,
02:59bukanlah subjek pajak yang tengah dikeker sama petugas pajak?
03:04Gimana maksudnya Pak?
03:05Jadi maksudnya, saat melakukan konfirmasi kepada wajib pajak yang kaget Pak,
03:11ini berarti dia bukanlah subjek pajak atau pemilik transaksi 2 miliar lebih tadi?
03:17Pada saat kami narkotikan surat, kami belum ke arah situ.
03:21Tapi sekarang sudah ketahuan kan Pak, kalau bukan dia maksudnya?
03:25Kenapa?
03:26Tapi sekarang sudah ketahuan kan, kalau bukanlah dia yang memiliki transaksi tersebut?
03:32Ya pada saat ini berdasarkan profilnya ketika kami sisih,
03:35ketika kami melihat profilnya wajib pajak itu mungkin tidak dengan kondisi yang apa yang benar-benar terjadi,
03:43karena memang kami sudah minta kepada teman-teman,
03:46kalau untuk wajib pajak kondisi yang sebenarnya tolong bukan hanya sekedar di atas kertas,
03:51agar tapi benar-benar bisa dikunjungi untuk melihat kondisi yang sebenarnya seperti apa.
03:55Nah pada saat itu berdasarkan visualisasi kami ya teman-teman yang turun ke lapangan,
04:01ini kok rasa-rasanya menurut kami, rasa-rasanya juga kok menimbulkan tanda tanya juga.
04:07Ini dengan kondisi yang mungkin WP tersebut, ya mungkin yang seperti di inilah,
04:13seperti yang terdalam medsos-medsos yang mungkin hanya 10 juta,
04:18nggak sampai nggak pernah pegang uang sekian, kerjanya hanya seperti ini.
04:23Rasa-rasanya dari visualisasi pada saat itu ya kami belum masuk ke yang lain kok rasanya nggak,
04:28tidak memungkinkan oleh karena itu kami juga nanti mungkin akan pertimbangkan lagi terkait dengan data-data tersebut.
04:35Jadi sudah dipastikan bahwa NPWP-nya digunakan, disalahgunakan oleh pihak lain?
04:41Mohon maaf Mbak, ini sebenarnya bukan NPWP karena kenyataannya wajib pajak ini belum terdaftar.
04:47Belum terdaftar di kami, jadi dari data tersebut kami sebenarnya untuk konfirmasi,
04:51benar nggak ini WP ini transkirnya benar atau nggak atas milah sekian?
04:57Seandainya benar dan belum terdaftar, kami ingin mau untuk mendaftar dulu.
05:01Nah itu jadi sama sekali...
05:03Oh sorry Pak, sorry diklarifikasi sedikit Pak, jadi transaksi ini ketahuannya dari mana?
05:09Dari sisi aplikasi kami Mbak.
05:11Oh, nah tadi Bapak mengatakan bahwa ada kecurigaan ini perusahaan yang menggunakan transaksi tersebut.
05:20Sudah ketahuan Pak perusahaan apa, sektor apa mungkin?
05:22Kalau perusahaan, rasa-rasanya ini karena ini berkait dengan...
05:31Sepertinya ya, ini sekali lagi menurut dugaan kami ya Pak.
05:33Karena ini perusahaannya ini tidak terdaftar di kami, ini di wilayah lain, di luar kemenangan kami.
05:42Seperti tadi kan disebutkan di dalam berita tadi, segera ira Boyolali.
05:45Jadi sepertinya ini kami duga, sekali lagi ini dugaan kami ya Pak ya, sekali lagi bukan kami non-justifikasi bahwa ini adalah perusahaan tekstil.
05:54Karena ini kan terkait dengan pembelian kain kalau tidak salah.
05:57Dan penelusurannya sudah diserahkan juga mungkin ke pihak kepolisian atau bagaimana?
06:01Karena ini tampaknya menggunakan data orang ya?
06:04Belum sejauh itu Mbak, karena ini kan baru, ini data ini kan baru kemarin itu kami memperoleh datang.
06:09Ya gak apa-apa, karena saya maunya biar cepat mana tahu gitu.
06:12Nah Pak, begini, Pak Ismanto, syok Pak ketika ada petugas pajak datang ke rumah.
06:19Kaget sekali, dia merasa gak pernah ada transaksi, lebih dari 2 miliar begitu.
06:24Sampai jadi introvert Pak di rumah, mengurung diri, mengurung diri.
06:27Nah, saya mau tanya tanggung jawab petugas pajak, sudah memberikan kalifikasi belum ke Pak Ismanto bahwa
06:34seperti yang dijelaskan barusan, sehingga dia bisa tidur tenang gitu loh Pak.
06:39Kami sudah, Mbak. Kami sudah, bahkan ketika kami menggunungi kepada wajah pajak bersangkutan,
06:46kami sudah menyampaikan bahwa tujuan kami ke sini ini adalah untuk mengklarifikasi.
06:51Jadi belum nagih dan belum, kami belum para situ.
06:54Jadi kami akal lihat, benar gak transaksi ini?
06:57Karena ketika datang, kami sudah melakukan cross-check-an dengan data,
07:01wajah pajak sini mengatakan, eh, niknya benar, Pak, niknya nik saya.
07:06Nah, ketika itu kami baru menanyakan, ini benar gak ada transaksi semacam ini?
07:11Nah, wajah pajaknya mengatakan, oh enggak, Pak, enggak.
07:14Ini saya gak pernah melakukan transaksi seperti itu.
07:17Jadi kami masih, apa istilahnya, masih awal banget lah.
07:21Sekali lagi, ini bukan tagian ke wajah, ketagihan kepada wajah pajak.
07:26Ini hanya semacam klarifikasi, menanyakan atas transaksi tersebut, kebenarannya.
07:32Jadi statusnya Pak Ismanto apa, Pak, sekarang ini?
07:35Dalam kasus transaksi uang lebih dari 2 miliar ini?
07:39Statusnya kami masih melakukan ini lagi, Mbak.
07:42Istilahnya kalau masih melakukan ini ya,
07:44karena ini case-nya belum selesai, karena baru Jumat kemarin,
07:47ini baru Minggu kemarin, jadi kami masih pelajari lagi.
07:50Kalau misalnya ini nanti kenyataannya, dan ini rasa-rasanya menurut kami akan cek lagi,
07:55memang benar, ya nanti akan kita tindaklanjuti.
07:58Sebenarnya ini yang, apa istilahnya, yang menggunakannya siapa sih?
08:03Atau transaksi-nya benar atau enggak sih?
08:05Dan nanti akan kami eskalasi ke atasan kami, tentunya di Kanwil,
08:09karena ini nanti sudah beda wilayah ya, Mbak.
08:12Ya tadi seperti yang saya mau lihat tadi, kami di Pekalongan,
08:14sementara lawan terasinya adalah di Boyolali.
08:17Lantas, bagaimana cara KPP Pekalongan menelusuri siapa pelakunya,
08:22siapa dibalik transaksi yang cukup besar nilainya?
08:27Nanti kami eskalasi dulu Kanwil,
08:30karena ini sudah beda teritori, beda wilayah kerja lah,
08:34operasional kerja yang di satu sisi,
08:36terasinya kan di Boyolali.
08:38Boyolali bukan wilayah kami, dan kebetulan kantor wilayahnya pun sudah beda.
08:41Kalau kami di Semarang, Kanwilnya, kalau yang Boyolali itu di Solo.
08:45Jadi nanti kami eskalasi, dari Kanwil nanti,
08:49nanti dari Kanwil mungkin bisa koordinasi dengan Kanwil yang ada di Solo.
08:53Jadi bagaimana Pak nanti upaya ke depannya,
08:55sehingga tidak terjadi lagi kasus serupa?
09:00Ya tentunya kami tetap mengimbang kepada masyarakat ya,
09:03bahwa jangan sampai identitas kita itu disalahgunakan,
09:07atau diberikan kepada orang lain,
09:09atau dibijangkan lah, karena ini resipinya cukup besar sekali.
09:12Pokoknya identitas kita, kalau benar-benar harus kita awasi benar-benar.
09:15Apalagi kalau nanti menyangkut masalah rekening ya,
09:19rekening jangan sampai nanti ada yang rekening kita menerima,
09:21rekening ketampungan dari orang lain,
09:23itu nanti malah lebih ruat lagi nanti ke depannya.
09:26Jadi filteringnya seperti apa,
09:28supaya tidak terjadi lagi,
09:29misalnya profiling begitu,
09:30atau mungkin kalau misalnya memang ada warga yang belum punya NPWP,
09:33mungkin lebih rajin lagi gitu Pak,
09:34untuk melakukan pengecekan, mengajak masyarakat sepapunyian NPWP gitu loh.
09:38Proaktif.
09:41Ya kalau misalnya ini prinsipnya Mbak,
09:43kalau sudah memenuhi syarat kewajiban subjeknya,
09:46maksudnya mohon gue silakan datar,
09:47untuk menambar oleh mendaftarkan ke KPP terdekat.
09:51Kalau misalnya apakah KTP-nya digunakan atau tidak,
09:55kami belum sampai sejauh itu,
09:57karena kami hanya sebatas ketika kami ada data,
10:00data itu kami tidak lanjutin dalam rangang konfirmasi itu.
10:04Pak Subandi, saya penasaran,
10:06sebenarnya kasus seperti Pak Ismanto ini baru kali ini terjadi,
10:09atau sebenarnya sudah beberapa kali?
10:12Kalau menurut pengalaman kami,
10:13memang sudah ada beberapa kali,
10:15kasus kes-kes semacam itu,
10:17jadi kadang ada yang pegawai atau karyawan yang dipinjam KTP-nya.
10:25Ya biasanya kadang ada karyawan yang dipinjam KTP-nya untuk mendirikan sebuah CV.
10:31Kan mungkin dalam beberapa case kan sering muncul itu,
10:34mungkin di mass media pun juga ada itu,
10:36yang kemarin waktu sebenarnya ternyata,
10:38atau beli mobil lah,
10:39beli mobil ternyata pakai KTP pinjam nama dari suburnya,
10:43yang masuk gang sempit muras,
10:45juga nggak mungkin itu ada mobil yang bisa masuk.
10:47Nah semacam-semacam itu sebenarnya juga kemungkinan,
10:49kemungkinan bukan hanya di Pekalangan,
10:51tapi banyak di tempat lain juga terjadi,
10:54kasus-kasus semacam itu.
10:55Oke, kasus ini sudah berulang terjadi,
10:57artinya mungkin dengan kasus yang baru ini dengan Pak Ismanto,
11:00apa gebrakan terbaru dari perpajakan begitu Pak,
11:04supaya tidak terjadi lagi kasus rupa,
11:06toh kita kan membutuhkan basis data yang bagus begitu,
11:08ini kalau dari diciptain begini,
11:10saya merasa basis data kita belum oke gitu loh,
11:12sampai tiba-tiba aku cukup-cukup datangin Pak Ismanto.
11:15Ya, betul Mbak,
11:16yang penting basis data kita akan senantiasa kita update,
11:19karena memang dalam beberapa case itu memang,
11:22kadang dalam beberapa case,
11:25wajib-pajib kadang sebenarnya sudah pindah,
11:27tapi kadang tidak lapor ke kami,
11:29atau statusnya sudah berubah,
11:30tapi dia ada lapor ke kami,
11:32sehingga kami tidak mengetahui secara pas,
11:34karena kami ya terus-terusan ada keterbatasan-keterbatasan,
11:37kami mengawasi di Pekalangan sendirilah,
11:40itu ada sekitar 500 ribu wajib pajak,
11:43tenaga pengawas kami total pengawas hanya 100,
11:46yang khusus pengawasan mungkin hanya sekitar 40,
11:48jadi terlalu banyak yang kami awasi,
11:50sehingga kami tidak bisa mengawasi satu persatu,
11:53dan rasa-rasanya kami dalam melakukan pengawas tentunya
11:56lebih bersifat ke yang bersifat apa yang diutamakan,
12:01kalau misalnya jurnal yang besar ya kami akan fokus ke situ,
12:04mungkin yang belum ini ya mungkin kami belum bisa,
12:06karena keterbatasan-keterbatasan itu.
12:08Ya, keterbatasan membutuhkan kerjasama dari semua pihak begitu ya Pak Subandi,
12:12kami akan menunggu bagaimana cerita akhir dari ini,
12:15dan kita tunggu siapa sebenarnya yang menggunakan data dari Pak Ismanto,
12:20terkait dengan transaksi dana lebih dari 2 miliar rupiah.
12:22Terima kasih Pak Subandi, selamat malam,
12:24sehat-sehat selalu.
12:25Malam.

Dianjurkan