Pernyataan seorang rabi atau ulama Yahudi, Rabbi Ronen Shaulov memicu kemarahan publik setelah dirinya secara terbuka menyerukan agar seluruh penduduk Gaza, termasuk anak-anak, mati kelaparan.
Dalam unggahan Instagram ireallyhateyou pada Sabtu, 2 Agustus 2025, seruan itu disampaikan Shaulov dalam sebuah pidato publik yang dihadiri banyak orang.
Shaulov bukanlah sosok yang asing di Israel. Ia dikenal sebagai seorang rabi populer dengan jumlah pengikut yang cukup banyak, bukan tokoh pinggiran yang tidak memiliki pengaruh. Hal inilah yang membuat ucapannya menjadi perhatian serius.
Dalam pidatonya, Shaulov dengan tegas mengatakan: "Seluruh Gaza dan setiap anak di Gaza harus mati kelaparan,"
Ucapan itu sontak menuai kritik karena menyasar anak-anak yang dianggap tidak memiliki keterlibatan langsung dalam konflik antara Palestina dan Israel.
Shaulov juga menyayangkan munculnya diskusi tentang anak-anak kelaparan di Gaza.
"Memalukan bahwa di negara kita (Israel) orang-orang bahkan membicarakan anak-anak kelaparan di Gaza," ujarnya dalam pidato tersebut.
Shaulov bahkan menyinggung peristiwa 7 Oktober yang memicu ketegangan baru di kawasan tersebut.
"Memalukan bahwa orang-orang hanya dalam beberapa bulan telah melupakan apa yang kita alami di sini pada 7 Oktober," tegasnya.
Menurut Shaulov, tindakan warga Gaza terhadap sandera Israel menjadi alasan utama seruannya.
"Seluruh Gaza dan setiap anak di Gaza harus mati kelaparan. Karena apa yang dilakukan warga Gaza sekarang terhadap para sandera (warga Israel)," terangnya.
Rabi Israel itu kemudian menuduh warga Gaza ikut menyiksa para sandera.
"Mereka (warga Gaza) membuat sandera kelaparan dan menyiksa sandera. Dan jangan lupa bahwa mereka yang berada di Gaza telah mencekik serta membuat para sandera kelaparan, mereka dulunya adalah anak-anak," imbuh Shaulov.
Lalu, Shaulov menyatakan dirinya tidak percaya dengan klaim adanya warga sipil Gaza yang tidak terlibat dalam tuduhan aksi kekerasan terhadap sandera Israel.
"Di Gaza tidak ada yang tidak terlibat? Semua gambar yang saya lihat dan video yang saya tonton adalah ‘warga sipil yang tidak terlibat konflik’, bukan anggota Hamas,” ucapnya.
Shaulov kemudian menggambarkan kondisi para sandera Israel yang mengenaskan di Gaza.
"Mayat para sandera dan sandera hidup, dan menempatkan mereka di dalam rumah. Mereka menyimpannya saat mereka makan dan para sandera kelaparan, atau mati kelaparan," katanya.
"Jadi jika kita berbicara tentang orang yang kelaparan, mereka seharusnya berbicara tentang para sandera yang kelaparan atau tentang para orangtua yang kelaparan, yang akan terus kelaparan sepanjang hidup mereka untuk melihat anak mereka hidup kembali," tukas Shaulov.* #mahaberita