Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
KOMPAS.TV - Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri Sidang Umum PBB langsung di New York pada September 2025. Kehadiran ini bukan sekadar formalitas, tetapi bagian dari strategi diplomasi aktif yang telah dimulai sejak awal masa jabatannya.

Dengan berpidato langsung, diharapkan Indonesia memperkuat suaranya di panggung global, sekaligus mendorong peluang ekonomi dan kemajuan nasional.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, HasanNasbi, mengonfirmasi bahwa Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir langsung di Sidang Umum PBB ke80 pada September 2025 di NewYork, Amerika Serikat.

Partisipasi aktif dalam Sidang Umum PBB merupakan upaya untuk memperkuat pengaruh diplomatik Indonesia, membuka peluang kerja sama internasional, dan mendatangkan investasi serta manfaat ekonomi bagi rakyat.

Lalu seperti apa persiapan Presiden Prabowo yang akan hadiri siding PBB. Penasaran, simak secara lengkap bersama Wartawan Istana Harian Kompas 2004-2025, Suhartono di Podcast Istana & Presiden. Hanya di YouTube KompasTV!

#prabowo #pbb #sidangpbb #istanapresiden #SidangumumPBB

Baca Juga Akan Hadiri Sidang PBB, Kemlu Bocorkan Persiapan Presiden Prabowo | Istana & Presiden di https://www.kompas.tv/talkshow/607913/akan-hadiri-sidang-pbb-kemlu-bocorkan-persiapan-presiden-prabowo-istana-presiden

Digital Manager : Haris Mahardiansyah

EP: Anna Ariestania

Produser: Leiza Sixmansyah

Video Editor: Rizal

Grafis Thumbnail: Farhan

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/607918/full-presiden-prabowo-siap-berpidato-di-pbb-akan-menggemparkan-dunia-soal-ini-istana-presiden
Transkrip
00:00Kadangkali presiden kita nanti punya terobosan baru ya, di tengah-tengah pidatonya itu meskipun tidak urutan nomor satu gitu ya, karena biasa di sidang umum PBB seperti yang pernah kita hadirikan, utamanya adalah negara-negara besar dulu berurutan.
00:16Nah kita baru negara berkembang, urutannya kita bisa di belasan begitu, dan pidato kita juga kadang-kadang kan juga belum tentu didengar juga, banyak yang kosong meja-meja itu.
00:29Jadi emang kita sambut baik kalau nanti presiden Prabowo hadir di sidang umum PBB ya, berbarengan dengan pertemuannya dengan Trump untuk menegosiasikan kembali perjanjian perdagangan.
00:40Hai sahabat Kompas TV kembali lagi, selamat datang di istana dan presiden, masih bersama saya Friska Klarissa dan juga Mas Soehartono atau Mas Har wartawan senior di istana dari Kompas, 20 tahun kalau Mas Har di istana.
01:00Mas Minus lah.
01:01Ya, Mas Minus lah, kalau aku juniurnya Mas Har di istana juga.
01:05Kerap menyusul.
01:06Nah kita akan bahas, yang menarik September nanti Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri sidang umum PBB.
01:17Sebenarnya apa aja sih yang penting dan apa kepentingan Indonesia di forum ini, kita akan bahas.
01:23Mas Har, sidang umum PBB yang akan dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto, kenapa sih jadi forum yang penting banget?
01:30Ya, penting kalau menurut istana, tapi tadi ngobrol sama orang Kemlu, dia ketawa.
01:35Masih lama, katanya September, tapi ini istana itu udah bersiap-siap.
01:41Ada tiga yang disiapkan.
01:44Satu, terkait dengan kehadiran Presiden Prabowo nanti di sidang umum PBB.
01:50Ya.
01:51Antara akhir September hingga awal Oktober.
01:54Lalu yang kedua, sembari pengadiri sidang umum PBB, Presiden Prabowo juga akan bertemu dengan Presiden Klam ya.
02:06Nah itu terkait dengan yang isu sekarang masih rame, soal tarif 19%.
02:12Nah yang ketiga, Presiden Prabowo ini berturut-turut berkali-kali datang dalam forum-forum yang besar ya.
02:23Ya.
02:24Ada, catatan saya selama 9 bulan itu ada 6 KTT loh yang didatang itu, Mbak.
02:299 bulannya berturut-turut itu Mas ya?
02:31Betul, betul. Jadi sangat, apa, kehadiran Presiden begitu penting dan strategis gitu ya.
02:40Sebelum kita masuk ke soal sidang umum PBB ya.
02:44Ada yang kemarin KTT BRICS di Brazil.
02:49Ini juga gebrakan ya, Indonesia masuk BRICS berani.
02:52Sebelumnya masuk dan hadir dalam KTT BRICS.
02:56Kedua, belum lama juga Presiden menghadiri forum ekonomi ya, internasional di Sin Petersburg, Rusia.
03:09Lalu sebelumnya juga ada KTT APEC, kerjasama ekonomi Asia Pasifik.
03:16Itu juga ada di Peru.
03:18Lalu sebelumnya ada juga G20 kan.
03:22G20, Presiden Prabowo hadir.
03:26Lalu KTT ASEAN di Malaysia.
03:28Nah yang terakhir saya ingat adalah KTT D8 di Cairo.
03:33Jadi dalam 9 bulan Presiden menghadiri 6 KTT yang memang betul-betul strategis.
03:40Karena memang kalau dilihat di target Indonesia Mas 2045 adalah memberi kekuatan pengaruh Indonesia di dunia internasional.
03:49Jadi mungkin itu, kaitannya itu.
03:52Dan kita tahu ya, berarti Presiden Prabowo Subianto punya concern soal hubungan internasional.
03:59Hubungan kita bilateral, multilateral dengan berbagai negara.
04:03Begitu ya Mas Hare?
04:04Iya, pasti itu.
04:05Karena setelah menghadiri 6 KTT, nanti September memang persiapannya masih cukup lama.
04:15Tapi kita masih punya kaitan karena setelah negosiasi Presiden Prabowo dengan Presiden Trump,
04:24dari 32 persen biar masuk yang kita ditetapkan, kita bisa nawarkan itu menjadi 19 persen.
04:34Tapi kita bertambah bebannya.
04:39Oke kita nggak berhasil 0 persen gitu ya, hanya 19.
04:43Tapi kita masih punya tambahan 3 loh.
04:45Satu, kita harus membeli komoditas energi yang nilainya sampai 15 miliar dolar.
04:55Banyak yang bilang itu nggak sebanding ya, banyak kritik juga begitu.
04:58Bahkan ada yang bilang kita didikte gitu ya.
05:00Kedua, kita harus membeli produk-produk agrikalcernya Amerika senilai 4,5 miliar dolar AS.
05:08Nah yang ketiga, ujuk-ujuk kita harus membeli 50 Boeing 777.
05:17Duitnya dari mana tuh?
05:18Sementara kebutuhan kita kan ada banyak ya.
05:21Program pemerintah di dalam negeri juga masih banyak banget.
05:23DG, lalu kemarin kooperasi desa dan kelurahan merah putih, lalu cek kesehatan gratis, dan lain-lain.
05:32Banyak kali yang program itu.
05:34Nah tapi dari mana duitnya?
05:36Nah jadi, barangkali setelah kita ditetapkan 19 persen, kita terus menego.
05:44Kalau nggak salah ini ada penundaan, Mbak.
05:47Nah selama penundaan beberapa minggu ke depan ini,
05:50nah inilah yang akan nanti puncaknya dipakai pada bulan September.
05:54Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden Trump untuk menegosiasikan kembali tarif yang masuk.
06:01Semoga sih perjanjian perdagangan kita bisa lebih ringan.
06:04Kita nol.
06:05Semoga bukan kita yang didikte, begitu ya, seperti kekhawatiran banyak pihak.
06:10Dealing dengan Amerika Serikatnya harus menguntungkan juga buat Indonesia.
06:15Nah, itu.
06:16Jadi memang terkait itu posisi kita harus kuat.
06:20Nah, dalam rangka itu kelihatannya pernyataan kepala itu ya,
06:26PCO ya, Pak Hasan Nasbi yang bilang bahwa Presiden Prabowo akan menghadiri sidang umum PBB bulan September.
06:36Jadi, menurut kita oke banget tuh.
06:38Kita yang di istana selama ini kan, apa, belum ada ya.
06:43Iya, betul.
06:44Presiden yang datang ke sana ya.
06:45Nah, Presiden Prabowo kalau dia hadir, artinya Presiden yang pertama kembali setelah Pak SBY.
06:55Terakhir Pak SBY yang ke PBB.
06:58Nah, kehadiran Presiden Prabowo pasti punya nilai-nilai penting dan strategis serta posisi yang kuat untuk meneguhkan bergainan posisi kita Indonesia kuat.
07:09Nah, cuma tinggal bagaimana nanti performannya Pak Prabowo nih, Presiden kita ketika berpidato.
07:16Di depan sidang umum PBB.
07:18Di depan sidang umum PBB ya, 193 anggota PBB itu, negara-negara itu.
07:25Dan juga isi pidatonya seperti apa.
07:28Ya, karena ada beberapa isu strategis.
07:30Misalnya nggak cuma ekonomi ya, Mas Har, tapi juga kemerdekaan Palestina.
07:34Ini kan digaungkan sejak zaman, eh, dari Presiden ke Presiden.
07:38Tapi di PBB selalu menetal, karena kita nggak punya veto, kita kalah vote selalu.
07:44Itu kan yang jadi pertanyaan juga, bisa atau nggak gitu? Apa hasilnya nanti?
07:48Barangkali Presiden kita nanti punya terobosan baru ya, di tengah-tengah pidatonya itu meskipun tidak urutan nomor satu gitu ya.
07:57Karena biasa di sidang umum PBB seperti yang pernah kita hadirin kan, ya, utamanya adalah negara-negara besar dulu berurutan.
08:05Nah, kita baru negara berkembang, nah, urutannya kita bisa di belasan begitu, urutannya.
08:12Dan pidato kita juga kadang-kadang kan juga belum tentu didengar juga.
08:17Banyak yang kosong, meja-meja itu, pesertanya entah mungkin sedang ada pertumbuhan berikutnya.
08:26Ya, itulah makanya kenapa sidang umum PBB ini dan peran perserikatan bangsa-bangsa hari ini juga dipertanyakan ya,
08:32soal perdamaian dunia, soal berbagai konflik di sejumlah negara, bisa atau nggak nih ya ada solusi konkretnya ya, Mas Khar.
08:39Tapi ya setidaknya ini jadi forum Indonesia harus unjuk gigi di depan banyak negara.
08:44Jadi emang kita sambut baik kalau nanti Presiden Prabowo hadir di sidang umum PBB ya, berbarengan dengan pertemuannya dengan Trump untuk menegosiasikan kembali perjanjian perdagangan.
08:57Iya, dan apakah juga akan ada pidato yang berpengaruh?
09:01Kita ingat ya dari zaman Bung Karno, ini di depan sidang umum PBB Bung Karno punya taring ya, Indonesia punya taring di depan negara-negara, perserikatan bangsa-bangsa.
09:14Itu gimana Mas Har kalau kita baca dari Presiden ke Presiden Bung Karno?
09:17Pidato Bung Karno kan kalau sering kita lihat di Youtube-Youtube masih dimunculkan ya, penuh dengan heroisme, dengan mengguncang lah, mengguncang PBB bahkan mengguncang dunia ya.
09:32Ketika waktu itu banyak negara-negara masih di bawah kolonialisasi negara-negara besar gitu ya, terus juga ada proses penjajahan di sejumlah negara.
09:45Nah, Bung Karno kan waktu tahun 60 ya, sekitar September tahun 60, untuk pertama kalinya hadir di sidang umum PBB dan membuat keberakan.
09:56Beran pidatonya to build the world anew gitu ya.
09:59Membangun kembali dunia yang baru, yang isinya ajakan supaya dunia ini harus bebas dari kolonialisme, dari imperialisme, dan dari penjajahan di berbagai belahan muka bumi itu harus enggak ada.
10:15Tapi mewujudkan keadilan.
10:17Bahkan Bung Karno kan begitu berani ya, mengenalkan Pancasila loh, di situ.
10:25Sebagai ideologi alternatif untuk membangun kembali dunia yang baru itu, yang dipidatokan saat itu.
10:34Bung Karno juga sama ya, September 60, sekarang September 2025.
10:39Semoga ada link ya, antara Presiden Bung Karno dengan Presiden Prabowo yang nanti membuat keberakan.
10:47Karena pidato Bung Karno itu hampir dua jam loh mbak.
10:50Padahal kan yang saya pernah hadir di sana dua kali itu, aduh isinya enggak ada yang, kita hanya nunggu waktu itu pidatonya Obama seperti apa, pidatonya Putin seperti apa.
11:06Negara-negara besar gitu ya.
11:09Betul, mendobrak.
11:11Yang setelah-setelah itu, waduh agak sepi landai gitu.
11:16Jadi kadang-kadang apa yang mau ditulis ya, kita wartawan di sana.
11:20Nah, semoga antara September tahun 60 dengan September tahun 2025, ada link yang mat untuk mewujudkan dunia baru, Presiden Prabowo.
11:33Semoga ya mbak ya.
11:34Semoga.
11:35Karena kan kondisi geopolitik sekarang, kita tahu dinamikanya seperti apa, Indonesia punya peran apa?
11:41Itu kan yang jadi pertanyaan selalu.
11:42Kalau dulu Bung Karno kan banyak berkunjung ke sejumlah negara, ya sebagai negara baru ya, negara baru merdeka, jadi perlu mengenalkan.
11:52Nah, sekarang Indonesia udah mau 80 tahun merdeka loh mbak.
11:56Jadi, apa lagi nih, apa yang harus dilakukan Presiden Prabowo supaya...
12:02Mengguncam.
12:03Iya, kunjungannya, kehadirannya di PBB betul-betul bermanfaat dan memberi keuntungan buat bangsa kita.
12:10Itu dia yang penting.
12:11Itu Bung Karno sebagai yang meletakkan tonggak penting di sidang umum PBB dengan pidatonya to build the world new.
12:19Kalau Pak Harto, seperti apa?
12:20Pak Harto itu, seingat saya dua kali beliau pidato di sidang umum PBB.
12:30Pertama tahun 92, yaitu tak lama setelah Indonesia menggelar KTT Gerakan Non Blok yang ke-10 di Bandung.
12:40Nah, Presiden Soeharto hadir di sidang umum PBB membawa pesan-pesan dari hasil pertemuan KTT Non Blok itu.
12:51Yang isinya antara lain adalah meningkatkan kerjasama waktu itu negara-negara di selatan dan selatan.
12:59Karena justru dialog dan komunikasi itu penting buat negara-negara di selatan yang sebagian besar masih di bawah kemiskinan.
13:08Lalu tahun 95, ketika PBB genap berusia 50 tahun, Pak Harto juga hadir.
13:16Berpidato di sana untuk memperingati ulang tahunnya PBB.
13:24Tapi isinya rasanya ya boleh dibilang tidak menggunjang seperti Bung Kano waktu itu.
13:31Bung Kano kan salah satu pidatonya adalah melakukan rekonstruksi terhadap PBB waktu itu.
13:36Nah, Pak Harto lebih kepada kerjasama internasional di antara negara-negara itu selain juga menunjukkan perdamaian di dunia itu.
13:49Itu yang catatan saya di era Presiden Soeharto itu.
13:53Kalau Pak Habibie?
13:56Pak Habibie...
13:57Waktunya singkat sekali tapi kan itu...
13:59Pak Habibie dan Pak Jokowi justru yang tidak pernah menghadiri sidang umum PBB secara langsung.
14:07Pak Habibie singkat kan?
14:09Betul.
14:09Satu tahun lebih saja waktu itu.
14:12Sehingga Pak Habibie tidak sempat.
14:17Kalau tidak salah berbarengan dengan waktu itu hasil dari jajak pendapat Timor-Timur.
14:23Sehingga Pak Habibie justru menugaskan Menteri Luar Negeri Ali Altas ke Sidang Dewan Keamanan PBB untuk menetapkan pasukan keamanan, perdamaian yang akan menjaga transisi dari Indonesia di bawah Timur-Timur di bawah Indonesia menuju Timur-Timur yang merdeka.
14:48Itu yang dilakukan Pak Habibie.
14:50Nah setelah Pak Habibie, Gusdur.
14:53Gusdur hanya sekali hadir dalam sidang umum PBB tahun 2000 ya.
14:59Itu rangkaian kunjungan Presiden ke sejumlah negara dan salah satunya mampir di New York menghadiri sidang umum PBB.
15:07Nah setelah tidak lagi menjadi Presiden, 3 tahun kemudian PBB mengundang Gusdur loh waktu itu untuk menerima penghargaan sebagai tokoh toleransi global waktu itu.
15:23Yang menyerahkan sekian PBB pada waktu itu dan Gusdur berpidato tentang bagaimana upaya perdamaian yang terus digalakan waktu itu.
15:33Waktu itu salah satunya kan Gusdur mencoba untuk mendamaikan antara Israel dengan Palestina.
15:40Itu di eranya Pak Gusdur ya.
15:44Kalau Bu Mega?
15:45Nah Bu Mega itu sama seperti Gusdur menghadiri sidang umum PBB tahun 1999.
15:55Itu 6 hari setelah terjadinya pemboman menara kembar WTC.
16:03Itu kan 11 September 1999 ya.
16:07Bu Mega hadir sebagai Presiden di negara-negara yang mayoritas beragama muslim pertama kali ke New York.
16:17Jadi 6 hari setelah peledakan bom di Menalkembar, Bu Mega hadir di sana berpidato menyatakan ya sekaligus menegaskan bahwa ini adalah ulah terorisme dan negara-negara semua mengutuk dan kemudian bersama-sama untuk memerangi terorisme.
16:39Itu yang dilakukan oleh Bu Mega.
16:42Kalau Pak SBY, Pak SBY juga kan terakhir sidang umum PBB ya.
16:47Ya, PSBY itu dua periode ya.
16:492004, 2009, 2009 sampai 2014.
16:58Presiden SBY beberapa kali ke sidang umum PBB dan berpidato.
17:02Nah, tapi saya ingat yang pernah saya ikut bersama rombongan Presiden itu adalah sidang umum PBB di akhir masa jabatan Presiden SBY, yaitu September 2014.
17:19Jadi perjalanannya cukup panjang, Pak.
17:22Jadi sebelum ke Amerika, kita mampir dulu ke Portugal.
17:26Dari Portugal langsung ke New York.
17:31Dari sidang umum PBB baru ke Jepang.
17:34Nah, di sela-sela sidang umum PBB itu kebetulan ada ulang tahunnya Agus Harimurti, Mbak.
17:42Oh.
17:43Nah, jadi dirayakan itu.
17:45Ya, sekaligus ya.
17:46Di sana.
17:47Atau waktu kita mendarat juga di bandara di New York kan, salah satu yang menyambut Presiden adalah putranya, Pak Agus Harimurti itu.
17:58Dan benar, sebelum acara sidang umum PBB ada perayaan ulang tahun, Pak.
18:05Tapi perayaannya, khusus, Mbak, keluarga, wartawan nggak boleh ikut.
18:11Wartawan disuruh jalan-jalan sendiri.
18:13Disewakan mobil, disuruh jalan-jalan sendiri.
18:16Nah, mereka melayakan ulang tahun, salah satunya jalan-jalan ke Pulau Liberty.
18:21Oh, iya, iya.
18:22Kita hanya dengar cerita aja.
18:24Nggak ikut juga ke sana.
18:25Nggak ikut-ikut, biasa wartawan nggak boleh.
18:27Tapi ketika Presiden SBY mau dari New York pindah ke Washington DC,
18:34ya, kita dilibatkan bersama-sama naik bus tuh ya.
18:38Ada beberapa bus dari New York ke Washington DC ya.
18:42Di sana, saya kira mau ketemu Obama ternyata belum.
18:47Di sana ada beberapa agenda, diantaranya kunjungan ke Akademi Militer di West Point.
18:53Nah, terus juga menghadiri peresmian kayak semacam masjid ya, tempat warga negara Indonesia beribadah dan juga warga negara Amerika beribadah.
19:07Cukup panjang juga waktu itu ya.
19:09Terus, biasa Presiden kan berpidato juga memberi kuliah di University George Washington.
19:16Oh, iya. Nah, kalau Pak Jokowi itu mengutus wakil Presiden ya, seingat saya, kita sama-sama dua periode dengan Pak Jokowi,
19:27mengutus wakil Presiden yang hadir ke sidang umum PBB ya, Mas Arek?
19:31Tapi, di periode pertama Jokowi, Pak SBY ya, itu Pak JK belum ditugaskan.
19:42Pak JK baru ditugaskan ke sidang umum PBB ketika periode kedua, periode pertamanya Pak Jokowi.
19:49Pak Jokowi, iya.
19:50Jadi, Pak Jokowi itu dengan alasan lebih memilih mengurusi urusan dalam negeri, rakyat Indonesia ketimbang harus berpidato di PBB.
20:06Sayang waktu itu memang banyak yang menyayangkan kenapa Presiden kita tidak mau hadir ya.
20:11Karena, saya pikir 2015 tidak hadir. Ternyata 2016 juga tidak hadir.
20:17Sampai 2019 selalu dipercayakan ke wakil Presiden Yusuf Kala untuk hadir di sana.
20:24Nah, saya hadir juga bersama diundang oleh Pak Wapes Yusuf Kala tahun 2015.
20:31Jadi, 2014 bersama Pak SBY ke sidang umum PBB, 2015 bersama Pak JK di sidang umum PBB.
20:39Nah, di sidang umum PBB ada yang unik-unik sih memang pada waktu itu.
20:45Ya, saat itu berbarengan dengan Hari Batik Nasional.
20:50Jadi, satu-satunya kepala negara lah, itu hitungannya kan wakil Presiden kepala negara ya.
20:58Yang lainnya itu semua menggunakan jas rapi.
21:01Satu-satunya pajika.
21:03Yang menggunakan batik.
21:04Dia mengenalkan ini batik Indonesia karena kebetulan berbarengan dengan Hari Batik Nasional.
21:11Ya, ada aplusan juga itu.
21:13Jadi, buat kita lumayan ada berita yang bagus-bagus.
21:17Ada berita ya. Ada sidebar yang bagus.
21:19Terus juga isi pidatonya kan juga menarik.
21:22Tentang Indonesia di bawah pemerintahan baru, Jokowi-JK ya.
21:27Nah, waktu itu kan lagi rame tentang bagaimana pemberdayaan masyarakat keberlanjutan pembangunan ekonomi, sosial, dan politik.
21:37Nah, pajika menarik di situ.
21:39Dalam pidatonya dia mengenalkan Indonesia punya dua kartu sakti loh katanya.
21:44Kartu sakti, kita juga, wah apa nih?
21:46Ternyata kartu pintar.
21:48Ya, KIP itu ya.
21:49Ya, kartu Indonesia sehat.
21:51Di bawah ke sana untuk program-program dalam negerinya itu ya.
21:57Nah, yang menariknya juga, kalau WAPRES yang hadir di sidang BUMB-BB, urutannya itu lebih panjang lagi, Mbak.
22:06Oh, karena kan harus kepala negara dulu, presiden dulu, begitu ya.
22:11Nah, pajika itu ada jeda waktu datang ke New York, terus kosong, harus menunggu.
22:17Nah, waktu kosong itu lah dipakai oleh BWAPRES atas izin presiden untuk berobat di Mayo Clinic di Minnesota, Amerika Serikat.
22:30Karena juga panjang banget itu masih izin uangnya.
22:32Kita kalau ke Amerika itu kan bisa seminggu, Mbak.
22:35Nah, itu sana pengobatan itu, kontrol cek kesehatan itu bisa 3-4 hari.
22:41Lalu ke mana wartawan?
22:44Jalan.
22:44Jalan-jalan.
22:45Jalan-jalan.
22:46Kita dikasih kendaraan, terus akomodasinya ditanggung oleh waktu itu, jurubicaranya Pak WAPRES, Pak Hussein Abdullah.
23:00Kita jalan-jalan, jalan-jalan di New York, terus kita ke Washington DC jalan darat.
23:07Ya, dua jaman kan ya, ke Washington DC, bolak-balik, sore balik lagi ke...
23:12Memang kalau ikut agenda presiden tuh, yang saya ingat ya, kalau untuk Pak Jokowi, selain kerja-kerja-kerja ya mas ya, mendarat, misalnya waktu itu KTTG7, ataupun Oki yang di Turki, mendarat, langsung kerja.
23:25Langsung kerja, ya.
23:26Tapi begitu Bapak pulang, presiden pulang, dadah, maksudnya kita jalan-jalan.
23:31Peganya kalau presiden beri take off.
23:34Sama itu kan Pak Jokowi juga gitu sebetulnya.
23:37Kalau Pak JK, dia ada kesempatan.
23:40Jadi kita diberi kesempatan untuk...
23:42Ya, jadi enak kalau kita ikut rumbungan Pak WAPRES itu ke Amerika.
23:47Kalau dia berobat, kita jalan-jalan.
23:49Jangan ditunggu agenda itunya, bisa bikin berita sambil lebih santai.
23:54Tapi ngomong-ngomong ya, soal kekuatan diplomasi setiap pemimpin tuh, gimana kita bacainya ya mas Arya, dari mulai Bung Karno sampai ke Pak Prabowo?
24:03Ya, mereka masing-masing kan punya karakteristik sendiri ya.
24:06Tadi kita diskusi bahwa lingkungan kondisi saat ini juga berubah.
24:14Itu sangat menentukan karakter masing-masing pemimpin.
24:17Nah, tapi kehadiran mereka di forum-forum internasional, bahkan di sidang umum PBB, pasti punya maksud yang kepentingan ya.
24:28Jadi ini kita bicara yang normal aja ya.
24:30Bahwa sidang umum PBB yang digelar setahun sekali itu, di bulan September, itu pasti penting.
24:39Karena disanalah sebetulnya, kita jangan sekedar berpidato saja gitu ya, tampil memenuhi undangan PBB.
24:49Tapi ada sesuatu yang kita perjuangkan di sana untuk menyukai sikap kita, keberanian kita, dan juga kondisi serta langkah apa yang harus kita ajak bersama.
25:01Seperti dulu jaman Bung Karno kan, pidatonya kan betul-betul memberi inspirasi kepada kepala negara-kepala negara yang hadir pada saat itu.
25:11Sehingga berturut-turut kan, sejumlah negara Afrika maupun di Asia memerdekakan diri itu.
25:19Karena terinspirasi dengan pidatabung Karno.
25:21Nah, sekarang juga karakter pemimpin juga harus kuat ketika hadir di sidang umum PBB.
25:28Karena ya, pasti rakyat juga berharap dan mendukung apapun yang dilakukan oleh pemimpinnya untuk kebaikan bangsanya kan.
25:40Ngomong-ngomong soal karakter pemimpin di sidang umum PBB, kalau nanti kita membaca apa yang akan Pak Prabowo sampaikan, Pak Presiden Prabowo sampaikan,
25:50apakah bisa dikatakan akan sesuai dengan karakternya Pak Prabowo?
25:54Tidak, kalau kita bicara soal kepemimpinan baru ini kan, ada yang bertanya-tanya apakah akan membawa tanda kutip warisan dari Pak Jokowi gayanya,
26:03atau membawa ya karakternya Pak Prabowo.
26:05Tapi, mostly kalau kita lihat dari beberapa langkah Pak Prabowo di hubungan internasional yang dijalin selama ini,
26:12bisa jadi ya memang apa yang Pak Prabowo sampaikan sesuai dengan karakternya Pak Prabowo ya,
26:16dan sesuai nilai yang akan disampaikan juga Pak Prabowo ya.
26:19Pasti beda ya, karakternya Pak Jokowi dan karakternya Pak Prabowo pasti beda.
26:24Apalagi Pak Prabowo kan berangkat dari seorang militer ya, sikap keras, kedisiplinan, dan juga betul-betul struggle itu ya.
26:37Jadi itu yang harus ditunjukkan gitu ya.
26:40Nah, tentunya juga dengan kondisi yang sekarang, menurut saya Presiden Prabowo jangan sekedar seperti Presiden-Presiden sebelumnya,
26:53kecuali Bung Kano ya, yang cuma sekedar hadir.
26:57Tapi juga harus membawa sesuatu misi yang penting, yaitu keuntungan buat Indonesia.
27:04Ya, manfaatnya buat kita ini apa gitu loh.
27:07Beliau berkunjung ke sana kemari, berpidato, dan melakukan lobby-lobby.
27:13Tapi kalau tidak ada manfaat dan keuntungannya, buat apa gitu loh.
27:18Jadi di tengah momen sekarang ini ya, kondisi ekonomi stagnasi seperti ini, harus ada sesuatu yang dibawa pulang.
27:27Apa? Jangka panjang mungkin ya, melalui pertemuan-pertemuannya di tingkat internasional,
27:37bertemu kepala negara, bertemu dengan kalangan pengusaha,
27:41pasti ada sesuatu yang dibawa misalnya penciptaan lapangan kerja melalui investasi-investasi yang masuk gitu.
27:49Lalu juga perjanjian perdagangan nih, yang nanti mau dinegosiasikan dengan Trump.
27:56Dan itu harus berhasil.
27:59Kalau kita tetap masih mendapat 19% dan kita harus memenuhi kewajibannya lain, tidak ada gunanya gitu mbak.
28:07Jadi Presiden Prabowo kalau mau hadir di sidang BPPB, harus membuat sesuatu dan memberi keuntungan dan manfaat yang besar.
28:15Dan soal hubungan internasional, Pak Presiden Prabowo tampaknya turun tangan langsung ya,
28:21tidak mengandalkan Menteri Luar Negeri misalnya.
28:24Ya Pak Presiden langsung yang membuat kebijakan terkait dengan hubungan luar negeri.
28:28Bahwa beliau ingin hadir itu sudah menunjukkan sikap beliau bahwa saya langsung bertanggung jawab sendiri.
28:35Ya mungkin di level-level teknis begitu ya, pertemuan dengan Menlo, nah itu dilakukan oleh Menlo.
28:41Tapi dalam tataran kebijakan makro dengan para kepala negara.
28:45High level dipegang langsung sama Presiden.
28:48Harus, harus yang menjadi komandonya itu.
28:52Kalau sudah ada komando, kita para menteri dan lainnya kan tinggal mengikuti saja.
28:59Nah kalau komandonya lembek ya, Menteri Kebawah pasti lembek.
29:04Jadi komando yang harus ditunjukkan dengan ketegasan, dengan manfaat yang besar.
29:13Ya jadi komando untuk kebijakan luar negeri di tangan Presiden Prabowo langsung ya,
29:17apalagi pertemuan high level harus Presiden langsung,
29:20tak pakai yang handle kalau di pemerintahnya Pak Prabowo ya.
29:22Kita nunggu pidatonya Pak Prabowo yang lugas.
29:28Misalnya kemarin ketika dengan meresmikan 80 ribu ya,
29:36Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih,
29:40kan Prabowo dengan lugas ngomong.
29:42Nanya, Pak Panglima dulu kooperasi-kooperasi itu syarat penuh dengan korupsi.
29:51Saya pernah datangin kooperasi militer.
29:55Nggak berani muncul dia.
29:57Terus ada yang kepimpinan kooperasinya mempunyai kendaraannya mewah.
30:02Itu dari mana Pak Panglima apakah itu masih terjadi sekarang?
30:07Semoga tidak ya Pak.
30:09Tapi kalau terjadi bagaimana Pak Panglima?
30:12Beliau lugas terus terang.
30:14Nah, ini yang mungkin dibutuhkan juga nanti di forum-forum PBB,
30:20keterus terangan, kelugasan yang bermanfaat dan menguntungkan Indonesia
30:25sangat ditunggu.
30:27Jadi kita nunggu nih Pak.
30:29Apa-apa manfaat nyatanya begitu ya Mas?
30:31Apa kebijakan nyatanya?
30:33Kalau dilihat dari rangkaian kunjungan kerja Pak Presiden Prabowo
30:38ke berbagai negara termasuk sidang umum PBB nanti,
30:42apa yang lugas kita nantikan?
30:45Betul.
30:45Kita menunggu tanggal mainnya.
30:48Ya.
30:49Bulan September.
30:50Coming soon.
30:52Meskipun boleh dibilang masih lama,
30:54pasti ada waktu buat Presiden untuk
30:57melakukan sesuatu yang baru.
31:01gitu ya.
31:02Jadi nggak seperti yang dulu-dulu lah ya.
31:06Jadi datang, pergi, tanpa meninggalkan sesuatu.
31:09Nah, kesan apakah yang akan ditorehkan oleh Pak Prabowo?
31:13Kita nantikan September mendatang ya.
31:15Iya.
31:15Sama-sama kita tunggu, Mbak.
31:17Jadi, kita akan kembali lagi pekaian depan
31:19dengan topik yang nggak kalah menarik dengan kali ini.
31:23Betul, Mas Har?
31:24Betul, Mbak.
31:25Jangan kemana-mana, Mas Har ya.
31:26Minggu depan balik lagi ya.
31:27Kita balik lagi.
31:28Balik lagi.
31:29Iya.
31:29Makanya?
31:30Ide yang baru, isu-isu yang baru ya.
31:32Apa isu yang baru?
31:34Nantikan saja.
31:36Bikin penasaran mulu?
31:37Iya lah.
31:38Makin banyak penasaran,
31:39harus makin ditonton,
31:40Isana dan Presiden.
31:41Banyak share, komen, like, subscribe,
31:44biar makin banyak juga episode-nya,
31:45makin banyak kita ketemu.
31:46Saya Friska Klarissa dan Mas Har.
31:48Pamit undar nini.
31:49Bye-bye.
31:49Sub indo by broth3rmax

Dianjurkan