KOMPAS.TV - Situasi Thailand dan Kamboja masih memanas. Baku tembak masih terjadi di beberapa wilayah perbatasan kedua negara.
Hingga hari ketiga konflik, total 19 warga Thailand tewas, sedangkan korban di pihak Kamboja mencapai 13 orang.
Bagaimana pemerintah Indonesia menyikapi konflik dua negara tetangga di kawasan ASEAN ini? Bagaimana menjamin keamanan WNI yang berada di wilayah dua negara tersebut?
Simak dialog KompasTV bersama Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Roy Sumirat.
Baca Juga Istana Tanggapi Kans Eskalasi Konflik Thailand-Kamboja, Bagaimana Nasib WNI di sana? | KOMPAS PETANG di https://www.kompas.tv/internasional/607673/istana-tanggapi-kans-eskalasi-konflik-thailand-kamboja-bagaimana-nasib-wni-di-sana-kompas-petang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/607683/full-blak-blakan-jubir-kemlu-ungkap-langkah-indonesia-di-perang-thailand-kamboja-juru-damai
00:00Bagaimana pemerintah Indonesia menyikapi konflik dua negara tetangga di kawasan ASEAN ini?
00:05Bagaimana juga menjamin keamanan warga negara kita yang berada di wilayah dua negara tersebut, Thailand dan Kamboja?
00:12Kita bahas malam hari ini bersama Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Roy Sumira.
00:17Selamat malam, Pak Roy.
00:19Selamat malam.
00:20Pak Roy, jadi kami ingin tahu dulu sebenarnya apa sikap dari Indonesia menyikapi konflik perang antara Thailand dan Kamboja?
00:27Ya, yang pasti dapat saya sampaikan bahwa pemerintah Indonesia terus mengikuti secara seksama perkembangan dinamika yang saat ini terjadi di perbatasan Thailand dengan Kamboja.
00:40Dan tentu kita juga terus memperkomunikasi dengan kedua pihak di berbagai level, di berbagai tingkatan untuk dapat mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai pandangan masing-masing terhadap situasi saat ini.
00:52Karena tentu masing-masing negara memiliki versinya sendiri dan tentu sudah sewajarnya apabila kita juga dapat turut membuka diri untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dari kedua negara.
01:05Dan dalam hal ini dapat saya sampaikan bahwa Bapak Menteri Luar Negeri beberapa hari yang lalu langsung melakukan kontak dengan Menteri Luar Negeri Malaysia selaku Ketua ASEAN di tahun ini
01:16untuk terus mencari langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh seluruh negara ASEAN untuk membantu dua negara tetangga kita ini, dua negara anggota ASEAN untuk dapat mencari solusi damai terhadap situasi ASEAN ini terjadi.
01:31Nah, tapi kalau Pak Roy sebenarnya untuk di zona perbatasan Thailand dan Kamboja yang sedang berkonflik ini, berapa banyak warga negara kita yang ada di sana, di zona merah?
01:40Ya, sebetulnya memang agak sulit untuk mendapatkan angka yang paling exact, yang paling tepat.
01:48Karena kita juga akan berpegang pada data yang diberikan oleh UNI yang ada di lapangan tentunya.
01:58Kami harap warga negara Indonesia selalu melakukan lapor diri itu antara lain dalam situasi seperti sekarang ini.
02:05Dan menurut data yang kita punya, secara formal ada sekitar 15 warga negara Indonesia yang tersebar di wilayah sekitar perbatasan yang saat ini sedang mengalami ketegangan.
02:19Khususnya di bagian wilayah Thailand.
02:23Sementara di wilayah terdampak dari sisi Kamboja, data yang kami miliki tidak ada WNI yang ada di lokasi tersebut.
02:31Namun sebagai informasi tentu apabila kita lihat lagi petanya itu memang wilayah yang terdampak itu meliputi ada sekitar 4 provinsi di Thailand dan ada 3 provinsi di Kamboja.
02:44Dan itu sekitar 150 meter dari sana ada beberapa tempat di mana warga negara Indonesia sering berkunjung gitu ya.
02:53Tapi yang pasti di daerah yang saat ini dikatakan atau di deklar sebagai wilayah konflik tidak ada WNI yang ada di sana.
03:03Semoga data ini data yang paling akurat dan juga tidak ada laporan sementara ini yang menunjukkan adanya casualties atau warga Indonesia yang terdampak langsung.
03:13Pak Roy ini kan Thailand, Kamboja masuk negara ASEAN kita juga.
03:17Nah sebagai masuk dalam negara ASEAN sebenarnya apa yang bisa kita suarakan nih untuk bisa mendamaikan kedua negara ini?
03:27Sebenarnya begini.
03:29Kita harus kembali kepada hal-hal yang bersifat mendasar dan kita meyakini bahwa terlepas dari berbagai macam dinamika
03:37atau perbedaan di antara kedua negara tersebut tentunya ada keinginan untuk dapat kembali ke cara-cara damai untuk menyelesaikan berbagai perbedaan.
03:48Apalagi di ASEAN sendiri kita kan punya ASEAN Charter, berpilgian ASEAN.
03:53Kemudian lebih jauh lagi negara-negara ASEAN tersebut sejak bahkan pendirian ASEAN di tahun 1967
04:02kita pun memiliki sebuah traktat nih, Treaty of Amedian Cooperation, traktat untuk persahabatan dan kerjasama di seluruh negara ASEAN
04:11yang bahkan sekarang sudah diikuti oleh bahkan lebih dari 60 negara di luar kawasan ASEAN.
04:16Nah jadi saat ini yang penting adalah kita mencoba untuk mendorong agar kedua negara ini dapat duduk dan dapat membuka diri
04:24untuk konsultasi dan dialog lebih lanjut.
04:26Kita setelah cari formulanya dan tentunya kita berharap kedua negara tersebut dapat membuka diri dan dapat melakukan dialog dengan negara-negara ASEAN-nya.
04:34Terutama saat ini di bawah keketuaan Malaysia di ASEAN.
04:38Kita akan membantu tapi yang dibantunya pun harus menunjukkan etikat untuk ingin dibantu.
04:44Oke, Pak kemudian kita balik lagi ya berbicara masalah Thailand dan juga Kamboja.
04:50Nah ini kan Thailand juga salah satu destinasi atau tujuan yang biasanya juga sering ya warga negara Indonesia pergi ke sana.
04:56Apakah ada imbauan khusus ini untuk tidak pergi sementara waktu, baik ke Thailand atau ke Kamboja?
05:02Yang pasti pemerintah Indonesia dalam hal ini melalui kedutaan besar di Bangkok, Thailand atau penginompen di Kamboja
05:10terus intensif komunikasi dengan WND yang ada di sana dan komunikasi dengan simpul-simpul toko masyarakat yang ada di sana
05:17untuk terus mengetahui situasi terkini.
05:21Dan juga melalui kedua KBR tersebut, pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan imbauan untuk tetap tenang dan waspada
05:28dan juga untuk sebisa mungkin menghindari atau membatasi perjalanan ke wilayah yang terdampak langsung.
05:36Saya repeat, saya ulangi.
05:39Dari atau batasi perjalanan ke wilayah yang terdampak langsung.
05:42Artinya tentu di sana ada ruang untuk warga negara Indonesia apabila tetap ingin melakukan perjalanan ke kedua negara tersebut
05:50di luar, di wilayah-wilayah yang saat ini sedang.
05:53Yang krusial ya.
05:54Tentu yang paling penting terus mengikuti pemerintahan dari sumber-sumber resmi.
06:00Baik itu dari otoritas tempat ataupun dari informasi dari pemerintah Indonesia.
06:05Ya, Pak Rau ini kan perang Thailand-Kamboja, konflik pemilikan wilayah ini terjadi cukup lama dan sekarang kemudian memanas kembali.
06:13Nah, kemudian apakah juga dalam waktu dekat begitu bersama Malaysia juga akan duduk bersama nih negara-negara ASEAN
06:18supaya ini tidak semakin melebar konfliknya?
06:21Ya, sebetulnya tanpa disebut ya ini given.
06:25Untuk ASEAN itu setiap ada masalah baik itu yang melibatkan sesama negara ASEAN ataupun negara-negara anggota ASEAN dengan negara di luar ASEAN
06:33itu sudah ada komunikasi awal di beberapa level untuk mencari formula yang dapat diterima oleh semua pihak yang sedang bertikai atau berselisih
06:47agar perselisihan itu dapat segera diselesaikan atau paling tidak dibatasi agar tidak eskalasi lebih lanjut.
06:55Nah, mungkin saat ini kita masih membutuhkan sedikit waktu untuk mencari formula yang disepakati oleh kedua belah pihak
07:03karena tentu seperti yang saya sampaikan di awal tadi, kedua pihak tentunya memiliki pandangan atau starting point masing-masing
07:14terkait dengan dinamik yang ada sekarang.
07:16Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Roy Sumira, terima kasih sudah berbagi informasi paling baru
07:21terkait dengan perang antara Thailand dan Kamboja.