Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri ESDM 2014-2016, Sudirman Said menyebut sosok Riza Chalid adalah orang yang kuat. Sementara Setya Novanto juga sosok yang kuat.

Ia khawatir apabila keduanya bergabung akan semakin kuat. Maka, ia menaruh harapan besar kepada pemimpin yang baru untuk memberantas mafia.

Pakar Hukum Pidana, Abdul Fickar hadjar mengatakan Lebih baik dilakukan pencekalan kepada para mafia dan jangan ditunda-tunda lagi. Sebab, ada kemungkinan oknum tersebut akan melakukan upaya seperti Riza Chalid.

Aparat penegak hukum mestinya melakukan proyeksi ke depan dan harus dilakukan langkah hukum untuk mencegah kabur ke luar negeri.



#sudirmansaid #jokowi #mafia




https://youtu.be/S3aF7ZTOU88?si=ev71VAavTM6zpOxG

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/605641/bagaimana-agar-pemberantasan-mafia-migas-bukan-harapan-semata-satu-meja
Transkrip
00:00Masih bersama saya Budi Mantan Rujo di Satu Meja Room.
00:07Mas Fahmi Radi, sudah lama lolos, apa yang harus dikerjakan oleh pemerintahan Presiden Prabowo
00:13agar kasus ini betul-betul selesai dan sampai tuntas?
00:18Ya, kalau misalnya proses pengadilan berjalan, untuk pengembalian kerugian negara saya rasa pesimis gitu ya.
00:24Kalau pengalaman sebelumnya itu kan sangat kecil gitu ya.
00:27Itu kecuali gitu ya, kecuali Prabowo mengeluarkan perpu untuk perampasan aset tadi.
00:37Itu barangkali bisa signifikan gitu ya.
00:39Nah kemudian kedua, bagaimana apa yang harus dilakukan untuk melibas mafia migas tadi gitu ya.
00:46Maka menurut saya yang pertama tadi mutlak harus ada adalah political will dari Presiden gitu ya.
00:52Kalau perlu Prabowo jadi panglima dalam memberantas mafia migas gitu ya.
00:57Nah kemudian akan diikuti oleh kejaksaan, KPK, dan lain sebagainya gitu ya.
01:03Nah yang kedua, ada perubahan tata kelola tadi seperti yang dikatakan tadi gitu ya.
01:07Tata kelola tadi harus benar-benar transparan.
01:10Siapapun bisa mengontrol tata kelola tadi kalau terjadi penyimpangan.
01:15Dan yang ketiga, saya kira pembersihkan di Pertamina.
01:18Pertamina ini harus dilakukan gitu ya.
01:21Sebab tersangka sekarang ini, 10 tahun yang lalu Petra dibubarkan diganti dengan ISC yang ada di Jakarta, terjadi penyimpangan.
01:31Kemudian setelah itu terjadi lagi penyimpangan yang 9 orang tersangka yang menggunakan Patraniaga gitu ya.
01:38Dan tadi Pak Jodhira mengatakan sebenarnya orang-orang baik.
01:41Tapi kalau tidak salah kebetulan juga, itu termasuk alumni dari Petra juga gitu ya.
01:48Artinya disitu ada apa, pengaruh dari mafia migas tadi.
01:53Maka ada keperluan selain mengubah tata kelola tadi, perlu ada pembersihan.
01:59Siapa-siapa yang pernah bersinggungan dengan mafia migas, ya itu harus disikat gitu ya.
02:04Agar tidak lagi terulang lagi.
02:07Sebab saya khawatir kalau ini dibiarkan seperti itu, nanti 5 tahun lagi akan terjadi lagi.
02:14Dengan sub-holding yang lain gitu.
02:16Oke, baik Mas Umi.
02:18Mas Puji, jadi 286 triliun, itu kira-kira gimana akan bisa dikembalikan sebagai pemasukan untuk negara?
02:26Ya, pertama begini.
02:28Sekarang ini dalam pemberantasan kasus korupsi, khususnya yang besar-besar ya, Big Fish,
02:33hampir semua mata masyarakat itu kan tertuju kepada kejaksaan agung,
02:36tanpa kemudian mengecilkan institusi yang lain.
02:39Nah, oleh karena itu harapan publik yang besar ini harus direspon kejaksaan agung
02:44dengan upaya kesungguhan, profesionalitas yang tinggi, dan integritas yang tinggi pula.
02:48Nah, kita melihat hari ini, sampai hari ini, sampai hari ini untuk kasus MRC ini,
02:53kesungguhan itu masih kita lihat.
02:54Ya, masih kita lihat.
02:55Bahkan kemudian kan kesungguhan itu di-backup dengan komitmen presiden yang memberikan dukungan langsung.
03:03Dukungan langsung?
03:03Ya, dukungan langsung.
03:05Itu diberikan, sehingga kita berharap memang ini diungkap secara tegas dan lugas.
03:09Dan yang ketiga,
03:11bayangan kita, MRC itu bukan orang terakhir.
03:18Bukan orang terakhir?
03:19Bukan orang terakhir.
03:20Masih ada orang terakhir yang kemudian akan diusut oleh kejaksaan agung,
03:24dan kita berharap dengan adanya the next person nanti,
03:29itu bisa kemudian mengungkap kasus ini lebih terang-benerang lagi.
03:33Dan tentu kita punya harapan besar kepada kejaksaan agung.
03:36Dan yang keempat, ini butuh kepedulian bukan hanya dukungan dari presiden,
03:42tapi kita semuanya.
03:43Termasuk media, media, masyarakat, dan segala macam.
03:47Ya, mata telinga termasuk kritik kepada kejaksaan agung,
03:51itu masih sangat penting agar kemudian kejaksaan agung tetap mawas diri.
03:54Oke, baik.
03:55Bung Fikar, tadi kalau Mas Puji kan mengatakan MRC bukan orang terakhir,
03:59akan ada setelah MRC lagi.
04:01Nah, untuk sampai setelah MRC, beyond MRC, gimana caranya menurut Anda?
04:05Saya kira ini harus menjadi pelajaran.
04:08Kalau memang masih ada, menurut saya lebih baik dilakukan pencekalan saja sekalian.
04:14Artinya, lebih dulu dilakukan pencekalan gitu.
04:17Jangan kita menunda-nunda gitu.
04:19Karena pasti, orang yang merasa itu juga sudah berusaha melakukan hal seperti MRC ini,
04:25seperti Rizal Khalid ini, gitu.
04:27Itu pasti ada upaya-upaya ke arah situ.
04:30Nah, karena itu, kalau menurut saya,
04:32pendegak hukum dalam hal ini kejaksaan atau KPK atau pendegak hukum manapun,
04:37mestinya melakukan proyeksi ke depan gitu.
04:43Bahwa, kalau memang masih ada oknum-oknum yang akan dijadikan,
04:48yang berperan dalam kasus korupsi ini,
04:50maka ya harus dilakukan langkah-langkah hukum yang untuk mencegahnya,
04:54supaya tidak kabur keluar.
04:55Oke, Mas Kurtobi, cukupkah langkah pendegak hukum untuk membenahi tata kelola itu?
05:00Atau jalan masuk saja untuk pemeran tata kelola?
05:03Ya, kita bagaimana mafia ini jangan sampai berkelanjutan.
05:09Ya, harus di-stop.
05:10Stop, ya?
05:11Stop.
05:11Enough.
05:11Enough, ya.
05:12Nah, saran saya, sekali lagi,
05:17ini negara kaya sumber daya migas di perut bumi, ya,
05:23harus dikelola sesuai dengan pasal 3.3.45,
05:27di mana migas di perut bumi ini milik negara.
05:30Oke.
05:30Ya, harus menggunakan kontrak bagi hasil, sekali lagi.
05:33Diterapkan jangan diteruskan sistem jaman Belanda ini.
05:36Oke.
05:37Ya, itu saran saya.
05:39Mohon kepada DPR maupun Presiden,
05:42untuk segera mencabut undang-undang migas nomor luar dari tahun 2021,
05:46kembali ke pasal 3.3.U.D.45,
05:49di mana migas diperhubungi itu milik negara, dikuasai negara.
05:52Ya, bukan milik orang lain, hak kepemilikannya adalah negara.
05:57Oke, baik.
05:57Itu pasal 3.3.
05:59Untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,
06:01gunakan kontrak bagi hasil.
06:0465 negara, 35 persen investor.
06:07Kalau harga migas naik,
06:09negara memperoleh 85 persen.
06:11Oke.
06:12Mas Kertubi.
06:13Itu yang benar.
06:14Oke, makasih.
06:14Mas Dirman,
06:15lihat political will yang ada sekarang.
06:17Anda yakin,
06:19bahwa MRC ini akan selesai?
06:20Bahkan tadi Mas Puji mengatakan,
06:22di atasnya MRC akan ada lagi.
06:25Ya, seorang menteri sering mengatakan begini,
06:28kalau kau mau ideal di surga aja.
06:31Itu satu contoh.
06:33Yang kedua,
06:34dua orang menteri mengatakan,
06:35jangan terlalu keras sama mafia,
06:36nanti mafia menyerang balik.
06:39Tapi juga Presiden kita,
06:42Pak Jokowi waktu rame-rame
06:43Pak Pimenta Saham,
06:45memberi teguran pada saya.
06:48MRC sendiri orang kuat,
06:51Novanto sendiri orang kuat.
06:52Dua-duanya bergabung,
06:53apa enggak makin kuat?
06:55Harus hati-hati.
06:57Ini sebetulnya adalah pertanda bahwa
06:59kita ini sudah lama terjebak pada
07:00hanya mengerjakan yang mungkin,
07:03yang mudah,
07:04yang harus dilupakan.
07:06Padahal berbangsa ini,
07:07bernegara ini,
07:08tidak cukup mengerjakan
07:09hanya yang mungkin saja,
07:11tapi yang harus dikerjakan.
07:12Memberantas mafia itu harus dikerjakan,
07:14meskipun sulit.
07:16Menegakkan hukum harus dikerjakan,
07:17meskipun sulit.
07:20Membereskan korupsi harus dikerjakan,
07:21meskipun sulit.
07:22Jadi,
07:23mari kita gunakan
07:24momentum kepimpinan baru ini
07:26untuk mengerjakan yang memang harus dikerjakan
07:29demi generasi ke depan.
07:30Kalau hanya mengerjakan yang mungkin,
07:32yang mudah,
07:33bangsa ini makin lama,
07:34makin turun.
07:35Dan saya,
07:36kita semua menaruh harapan
07:37pada pemimpinan baru
07:38untuk melakukan
07:39yang harus dikerjakan.
07:40Oke,
07:40baik,
07:41Mas Dirman,
07:42Mas Puji,
07:42Bang Fikar,
07:43Mas Kurtobi,
07:44dan Mas Fahmi Redi
07:46telah bergabung di
07:47Satu Meja The Forum.

Dianjurkan