Ketua Banggar DPR Said Abdullah memuji negosiasi Presiden Prabowo mampu memangkas tarif terhadap produk impor dari Indonesia yang dikenakan Donald Trump.
00:00Bahwa saya memberikan apresiasi kepada kriminalisasi, kemudian termasuk lobi oleh Pak Presiden langsung, yes.
00:10Tapi dibalik itu semua, mari kita ukur seberapa besar kita ini sesungguhnya ketika 19% naik,
00:24tapi walaupun itu dibandingkan dengan, kita belum tahu juga ya, negara-negara piers yang sama dengan kita, katakanlah,
00:39yang selama ini kita bisa surplus sampai tahun lalu, 17 miliar USD, dengan kenaikan itu kira-kira berapa surplus?
00:49Kita harus dihitung juga oleh pemerintah kita.
00:54Yang kedua, lembaga-lembaga internasional ini mati suri, sakit gigi, semua tidak berjaya.
01:08Kalau ini seperti ini, itu artinya, politik ke depan itu tidak hanya Amerika, kita juga akan selalu berhadapan dengan negara-negara yang akan meninggihnya.
01:22Atau mereka yang berpenghasilan, berpendapatan, menengat.
01:30Tapi negara maju selalu, dan mudah-mudahan juga dengan Eropa kita selalu-selalu bisa kita selesaikan win-win seluruh saat.
01:39Tapi kan, WTO, IMF, World Bank, posisinya di mana.
01:48Sehingga ini kan semuanya, ke Indonesia sama Amerika, Jepang sama Amerika, seratus lima negara dipaksa sendiri-sendiri di Indonesia sendiri.
02:02Tidak bisa bersama-sama.
02:03Justru ketika kita di BRICS, ada China, ada India, ada Brazil, ada kita, masih pulang akan diancam sepuluh pasir tambahan.
02:18Dan mudah-mudahan itu tidak boleh terjadi.
02:21Dan BRICS sebagai kekuatan penyelam harus tetap eksas.
02:26Tapi juga jangan sampai ke depan BRICS, agak sama seperti IMF, pelakuannya sama juga.