SLEMAN, KOMPAS.TV - Rismon Sianipar menanggapi pernyataan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut ada agenda besar politik di balik kasus ijazah.
Ia mengatakan laporan terkait ijazah palsu berbasis fakta serta tidak ada agenda politik
"Apa agenda politiknya, jangan menghindar kepada esensi. Kalau memang Pak Jokowi lulusan UGM pasti bangga tanpa diminta pun pasti menunjukkan (ijazah). Setelah kasus ini selesai saya akan pulang kampung di Balige dan memancing di Danau Toba. Enggak ada intensi saya untuk menjadi apapun," ujar Rismon ditemui di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (15/7/2024).
Lebih lanjut, Rismon mengatakan Jokowi jangan menghindar dari kasus ijazah dengan menuding adanya agenda besar politik.
Baca Juga Puan Tanggapi soal Pernyataan Jokowi yang Menduga Adanya Agenda Besar Politik di https://www.kompas.tv/nasional/605282/puan-tanggapi-soal-pernyataan-jokowi-yang-menduga-adanya-agenda-besar-politik
#ijazahjokowi #jokowi #rismon
Video Editor: Lintang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/605294/jawab-rismon-soal-jokowi-tuding-ada-agenda-besar-politik-di-balik-kasus-ijazah
00:00Ya kalau memang ada agenda politik, apa agenda politiknya? Jangan menghindar.
00:06Perasaan politik saya mengatakan ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik,
00:16untuk mendowngrade yang ya buat saya biasa-biasa aja.
00:23Saya kan seorang peneliti ya, nggak terlibat oleh ormas ataupun organisasi politik apapun.
00:30Ini demi sejarah Republik Indonesia.
00:33Makanya saya minta UGM jujur membuka semua proses atau semua dokumen yang menunjukkan bahwa Pak Jokowi menyelesaikan keseluruhan proses akademik di UGM.
00:45Tetapi kan kita mendapatkan banyak sekali ya, apa namanya, kejanggalan-kejanggalan publik ini sudah cerdas.
00:51Buktinya, bantahan Pak Kas Bucuk.
00:54Itu sendiri, bayangkan seseorang yang menyelesaikan proses akademiknya di UGM,
00:59yang nggak mungkin adalah dosen pemilik skripsinya, bisa lupa.
01:03Belum lagi tentang apa namanya, lembar pengesahan skripsi yang sangat modern.
01:08Dan bukti Pak sekarang memiliki bukti, bundel, bahwa skripsi yang sesaat itu,
01:13lembar pengesahannya dan semua batang tubuhnya itu pakai teknologi mesin ketik.
01:17Itu kan sudah menjelaskan banyak hal, belum lagi terdaftar sebagai sarjana muda,
01:25dan nilai mata kuliah MKDU, fisika, matematika, statistik itu nilai D.
01:31Bagaimana mungkin seseorang itu bisa menyelesaikan perkuliahan di program sarjana fakultas kehutanan,
01:38belum lagi inkonsistensi waktu tahun KKN.
01:43Dirti Bidum mengatakan 1983 dibantah sendiri oleh Pak Jokowi tahun 1985 awal.
01:50Jadi, ini kan nggak bisa dijawab sampai saat ini.
01:54Kalau tudingan politik tadi gimana itu?
01:57Politik tadi, yaitu kita berbasis fakta di lapangan.
02:00Berbasis, sains, gajian saya, ada metode error level analisis, penjejakan stempel dengan mendeteksi sebaran kanal RGB,
02:14ada pencocokan citra pakai AI, ada font identification pakai AI.
02:21Jadi, nggak ada.
02:23Memangnya, ya kalau memang ada agenda politik, apa agenda politiknya?
02:29Jangan menghindar pada esensi apa ini, bahwa kalau memang Pak Jokowi lulusan UGM,
02:37lulusan UGM pasti bangga, tanpa diminta pun, pasti menunjukkan.
02:42Karena itu adalah kebanggaan seseorang yang bisa menuntaskan kuliahnya di UGM.
02:47Karena banyak sekali orang gagal.
02:48Berarti Bang Rismon pastikan tidak ada muatan politik yang menggerakkan Bang Rismon.
02:54Setelah kasus ini, selesai.
02:56Saya akan kembali pulang kampung di Baligie, memancing di Danau Toba.
03:01Nggak ada intensi saya untuk menjadi apapun.
03:04Dan banyak email menawari saya, no.
03:07Terima kasih.
03:08Terima kasih.
03:09Terima kasih.
03:10Terima kasih.
03:12Terima kasih.
03:42Saya Rizka Klarissa, saksikan program-program Kompas TV melalui siaran digital, pay TV, dan media streaming lainnya.