Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 6/7/2025
JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam rangka mempromosikan pencak silat dan tarian tradisional Betawi, Pemprov DKI Jakarta menggelar "Jakarta dalam Warna", di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (6/7/2025) pagi.

Ribuan penari dan pesilat berkolaborasi menampilkan pertunjukan kolosal sambil mengelilingi Bundaran HI.

Jurnalis Kompas TV, Cindy Permadi, dan juru kamera, Yohan Bhagja, akan mengajak Anda melihat tarian kolosal Betawi dari Jakarta.

Baca Juga Ini Daftar Sektor Investasi Indonesia-Arab Saudi Senilai Rp437 Triliun di https://www.kompas.tv/nasional/603001/ini-daftar-sektor-investasi-indonesia-arab-saudi-senilai-rp437-triliun

#jakarta #betawi #tradisibetawi #penari

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/603574/meriah-ribuan-penari-dan-pesilat-ramaikan-acara-jakarta-dalam-warna-kompas-siang
Transkrip
00:00Intro
00:00Dalam rangka mempromosikan pencaksilat dan tarian tradisional Betawi,
00:08pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar Jakarta dalam warna
00:11di Bundaran Hotel Indonesia pada minggu pagi.
00:15Ribuan penari dan pesilat berkolaborasi menampilkan pertunjukan kolosal
00:19sambil mengelilingi Bundaran Hotel Indonesia.
00:22Jurnalis Kompas TV, Sindi Permadi dan juru kamera Yohan Bagja
00:25akan mengajak Anda melihat tarian kolosal Betawi dari Jakarta.
00:29Berikut ini.
00:37Oke, gerakan tadi adalah gerakan KWR dari tarian kolosal Betawi.
00:42Saya lagi diajarin sama Kak Amel disini dari Sanggar Tari Edisi
00:46yang tadi ikut sama-sama bersama sekitar 7-8 ribu penari, pesilat, dan ISN Jakarta
00:52menari mengelilingi Bundaran Hotel Indonesia.
00:54Kak Amel, gimana kabarnya pagi ini?
00:56Halo, baik.
00:58Tanggapan dari Kak Amel dan teman-teman Edisi dengan bisa ditunjukkan ke ruang publik
01:02yang begitu besar, campuran dari tarian, silat, ya sesuai dengan visi Jakarta global dan berbudaya.
01:08Tentunya karena di Jakarta ini banyak banget orang datang dari wilayah manapun
01:17dan dengan adanya acara ini menunjukkan bahwa di Jakarta itu ada budayanya tersendiri
01:24yang mungkin masih banyak orang-orang itu belum tahu ataupun masih kurang kenal
01:30dengan budaya yang punya Jakarta asli di sini.
01:33Nah kalau tadi bawa cerita dong bareng-bareng sama ribuan pesilat dan juga ribuan penari lainnya
01:40apa sih yang jadi kesulitan atau tantangan?
01:43Ya menjadi kesulitan tentunya ini sih mempelajari gerakan juga ya
01:50karena kan kita ada tarian yang dimana tarian itu mengandung unsur silat-silat itu sendiri
01:56kan bagi penari gerakan silat itu kan terkadang agak sedikit lebih sulit ya
02:01karena gerakannya cenderung lebih baku, lebih kaku
02:03jadi itu sih tantangannya kita mempelajari suatu gerakan yang sedikit tidak lebih lentur
02:10daripada gerakan tarian yang terbiasanya.
02:12Harapannya Kak Amel agar budaya tarian dari Betawi bisa terus didengar, dilihat oleh publik
02:19tidak hanya di Indonesia tapi juga secara global
02:22Harapannya adalah khususnya bagi para penari
02:26tetap semangat untuk melestarikan tarian Betawi
02:30tetap semangat untuk merasa bangga bahwa di Jakarta kita memiliki tarian yang sangat indah
02:39tidak kalah indah juga dari tarian lainnya yaitu tari Betawi
02:42dan juga harapannya semoga orang-orang di luar sana yang gak tinggal di Jakarta
02:46ataupun yang tinggal di Jakarta yang masih kurang kenal dengan budaya Betawi
02:49bisa lebih mengenal lagi budaya Betawi dan bisa lebih mencintai lagi budaya Betawi
02:54Kak Amel terima kasih banyak, terima kasih juga teman-teman edisi
02:58Nah kalau Anda juga sayup-sayup dengar ada suara band
03:01karena tidak hanya tarian tradisional, tidak hanya pesilat
03:04tapi juga ada rangkaian hiburan lain dalam bentuk panggung di Bundaran Tol Indonesia
03:09jadi para masyarakat yang mau menikmati Car Free Day di hari Minggu ini
03:15juga bisa mendengarkan tadi ada beberapa band dan artis ternama Ibu Kota
03:20nah kemudian tidak hanya juga diselenggarakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun Jakarta
03:25tapi mau membawa dari Betawi menuju global atau menuju internasional
03:30Sindia Permadi, Yohan Bagja, Kompas TV, Jakarta
03:33Menteri Pertahanan Syafri Samsudin

Dianjurkan