MALANG, KOMPAS.TV - Aksi damai warga Kelurahan Arjosari ini digelar di area pemberangkatan bus Terminal Arjosari, Selasa siang. Warga memasang sejumlah spanduk yang menolak adanya aksi premanisme di dalam Terminal Arjosari.
Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati, yang turun menemui massa aksi bilang ada beberapa poin kesepakatan dengan warga untuk menolak aksi premanisme. Langkah yang akan diambil oleh terminal adalah tidak akan memberikan toleransi bagi oknum juru panggil penumpang tidak resmi untuk beroperasi di dalam terminal.
"Kami akan mendata terkait data Mandor dan Jupang. Apabila didapati ada yang tidak resmi dari perusahaan, maka akan kami usir keluar. Tidak kami izinkan berada di dalam terminal," kata Mega.
Sementara itu, Ali Said, Koordinator Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Arjosari, bilang bahwa aksi damai ini sebagai bentuk dukungan pemberantasan aksi premanisme. Mereka juga memastikan bahwa pelaku pengeroyokan yang terjadi beberapa hari lalu bukan warga Arjosari.
"Aksi damai ini menunjukkan bahwa kami, warga Arjosari, menyesalkan kejadian premanisme. Saya pastikan pelaku bukan warga Arjosari, karena warga kami cinta damai," ujar Ali Said.
Sebelumnya, Terminal Arjosari sempat menjadi sorotan setelah seorang anggota TNI Angkatan Laut menjadi korban pengeroyokan. Diduga pelaku adalah juru panggil penumpang di Terminal Arjosari.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/602725/aksi-damai-warga-tolak-premanisme-di-terminal-arjosari