JAKARTA, KOMPAS.TV Mantan Dubes RI untuk Iran, Dian Wirengjurit, mengungkapkan bahwa banyak WNI di Iran tidak ingin pulang ke Indonesia pasca gencatan senjata Iran-Israel.
Sementara itu, Gubernur Lemhannas, Ace Hasan Syadzily, mengatakan bahwa yang paling penting adalah negara memfasilitasi perlindungan bagi WNI di Iran.
#iran #israel #perang
Usai perang 12 hari, Iran-Israel sepakat gencatan senjata. Apakah perang benar-benar berakhir atau hanya jeda di atas bara yang masih menyala?
Khalayak dunia, termasuk Indonesia dibayangi kekhawatiran perang akan berdampak pada perekonomian global. Sektor apa yang perlu diwaspadai? Dan langkah mitigasi apa yang perlu dipersiapkan?
Simak pembahasannya dalam SATU MEJA THE FORUM episode "IRAN-ISRAEL GENCATAN SENJATA, KRISIS GLOBAL MEREDA?". Rabu, 25 juni 2025. Pukul 20.30 wib. Live di KompasTV.
Baca Juga Presiden Prabowo Ucap Terima Kasih ke Jokowi hingga PM Israel Ancam Iran soal Nuklir [TOP 3 NEWS] di https://www.kompas.tv/video/601712/presiden-prabowo-ucap-terima-kasih-ke-jokowi-hingga-pm-israel-ancam-iran-soal-nuklir-top-3-news
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/601714/banyak-wni-di-iran-pilih-tak-ingin-pulang-gencatan-senjata-iran-israel-bertahan-lama-satu-meja
02:29Inilah satu major forum, Iran-Israel kencatar senjata, krisis global merda dalam tanda tanya.
02:37Eskalasi konflik Israel-Iran memanas setelah Amerika Serikat ikut campur tangan dengan memancarkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir utama Iran.
02:52Serangan AS dibalas Iran dengan rencetan rudal balistik ke Israel.
02:59Iran juga menyerang pangkalan militer AS di Qatar yang merupakan markas AS terbesar di Timur Tengah.
03:05Tak lama usai serangan balasan Iran, Trump melalui platform media Truth Social, tiba-tiba mengumumkan Iran dan Israel telah sepakat untuk kejadian senjata.
03:15Namun, kedua pihak, Israel dan Iran masih saling serang.
03:45Menteri luar negeri Iran, Abbas Araqci, membantah klaim Trump soal kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri konflik Israel-Iran yang telah berlangsung 12 hari itu.
03:59Melalui akun X, Abbas menyatakan belum ada kesepakatan apapun.
04:06Namun, ia memberikan sinyal bahwa Iran bersedia menahan diri jika Israel menghentikan serangannya hingga tengah waktu yang ditentukan.
04:17Sebelumnya, Araqci mengecam keras langkah Trump yang dinilai melanggar piagam PBB dan hukum internasional.
04:24Sementara, Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran sebelumnya mengancam akan menutup Selat Hormuz, jalur perdagangan minyak mentah utama di dunia.
04:36Parlemen Iran pun sepakat Selat Hormuz harus ditutup, meski keputusan akhir berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.
04:46Sekjen PBB, Antonio Guterres, khawatir serangan militer AS terhadap tiga situs nuklir Iran berpotensi
04:53memperparah ketegangan kawasan dan mengancam perdamaian serta keamanan internasional.
04:59Ia juga menyerukan seluruh negara anggota PBB menahan diri dan kembali ke jalur diplomasi.
05:06Jangan lupa, pembunyakan ikan-kawasan ikan-kawasan terhadap ihan-kawasan terhadap ihan-kawasan terhadap ihan-kawasan terhadap ihan.
05:12Jangan lupa diipatang juok naas terhadap ihan예in di dalamagens terhadap ihan ralcard.
05:20S
05:42Indonesia telah mengecam segala bentuk agresi dan mendorong konflik diselesaikan
05:54melalui jalur diplomatik dan hukum internasional.
05:57Pemerintah juga mulai mengevakuasi WNI dari Iran.
06:12Ketegangan antara Iran dan Israel yang melibatkan kekuatan besar seperti Amerika Serikat
06:22memunculkan kekhawatiran global.
06:25Perang kali ini diakini bakal mengguncang perekonomian dunia termasuk Indonesia.
06:31Lalu apa saja dampak yang harus diwaspadai dan langkah mitigasi apa yang harus dipersiapkan
06:38di tengah konflik Timur Tengah yang makin membarang.
06:51Iran-Israel, genjata-senjata, krisis global meredah.
06:55Sebuah pertanyaan telah hadir di studio Gubernur Lemhanas Aceh Hassan Zajili.
07:00Malam.
07:00Selamat pagi.
07:01Kemudian ada anggota Komis 1 DPR dari fraksi PKS, Pak Sukamta.
07:06Malam.
07:07Pak Sukamta.
07:08Kemudian ada Dubes Indonesia untuk Iran 2012-2016, Dian Wirengjurit.
07:13Malam.
07:13Pak Dian.
07:15Kemudian ada pengamat militer Andi Wijayanto.
07:19Malam.
07:19Mas Andi.
07:21Saya ke Pak Dubes dulu ya.
07:23Yang juga sebenarnya baru pulang dari Teheran dua minggu yang lalu ya.
07:27Saya dengar sudah ada evakuasi dan sejumlah WNI sudah pulang.
07:33Tapi tidak semuanya ingin pulang ke tanah air gitu.
07:35Gimana assessment dari Pak Dubes Dian?
07:38Terima kasih.
07:40Mas Budiman.
07:42Teman-teman.
07:43Kejadian seperti ini bukan pertama dialami oleh Kementerian Luar Negeri ya.
07:47Beberapa crisis yang terjadi di berbagai negara memaksa kita harus evakuasi warga kita di sana.
07:55Tapi sekarang eranya-eranya sudah berbeda.
07:58Bukan lagi harus kamu harus pergi pulang sekarang.
08:02Bukan lagi.
08:03Karena banyak yang sudah katakan menikah di sana.
08:06Punya keluarga.
08:08Banyak yang sudah bekerja mapan.
08:10Yang berada di tempat yang jauh dari konflik militer itu.
08:15Mereka punya hak untuk menentukan nasibnya.
08:19Banyak yang memilih untuk tetap tinggal bersama keluarga.
08:22Tetap bekerja dengan biasa.
08:24Karena kalau mereka kembali pertanyaannya simpel.
08:28Siapa yang bisa menjamin yang bekerja dapat pekerjaan yang sama?
08:32Siapa yang dapat menjamin yang berkeluarga dapat penghasilan yang sama di sana?
08:37Sehingga bisa membiayai keluarga.
08:39Dikembalikan kepada masing-masing Pak.
08:41Dan sekarang Kemlu tidak lagi seperti maaf, seperti dulu.
08:45Kita tidak bisa memaksa.
08:46Jadi pilihan WNI yang berada di Teheran mau pulang mau enggak sebetulnya?
08:49Ya.
08:50Kira-kira begitu?
08:51Betul.
08:52Berapa banyak sih sebetulnya Pak Dian waktu Pak Dian berada di sana?
08:55Ketika saya sekitar 380-an.
08:58Yang jumlahnya menurut data terakhir kira-kira masih tetap seperti itu.
09:02Karena apa?
09:03Beasiswa selesai berganti dengan jumlah yang sama kira-kira gitu.
09:06Oke.
09:07Karena konsentrasi masyarakat kita di sana adalah mahasiswa yang sebagian besar ada di KUM.
09:12Teman-teman tahu ya.
09:13Mereka memang sudah di KUM.
09:14Karena itulah salah satu pusat pendidikan, maaf kawan-kawan kita yang punya keyakinan mahasiswa lain.
09:22Oke.
09:23Itu artinya mereka lebih banyak Indonesian student ya Pak Dubes ya?
09:26Indonesia student dan banyak juga yang kemudian menjadi dosen.
09:31Menjadi dosen di Teheran ya?
09:33Di KUM ya?
09:34Oke baik.
09:34Pak Kamta, kalau lihat ini fokus soal WNI yang tidak mau dipulangkan.
09:38Kalau DPR-nya melihatnya apakah memang gencatan senjata ini pasti aman sehingga mereka memilih stay di Teheran?
09:45Kalau gencatan senjata ini tidak ada jaminan ya?
09:48Tidak ada jaminan?
09:49Israel punya track record untuk selalu melanggar gencatan senjata.
09:54Dan saya kira gencatan senjata kali ini pun juga tidak ada jaminan bahwa tidak akan ada pelanggaran lagi.
10:01Di kedua belah pihak saya kira memang kita ingin mereka menurunkan suhu, menurunkan eskalasi, saling menahan diri gitu.
10:10Tetapi saya kira persoalan utamanya kan belum selesai.
10:14Bahwa Israel ini belum selesai urusannya dengan Gaza dan di Gaza mereka justru makin ganas ya.
10:22Makin ganas.
10:23Yang meninggal itu kurang lebih seratusan tiap hari.
10:28Dan sekarang yang ditembaki secara langsung itu adalah penduduk yang sedang ngantri makanan.
10:36Nah, brutalisme yang terjadi ini tercover oleh huru-hara Israel-Iran ini.
10:45Nah, sementara ini persoalan belum selesai, boleh jadi nanti sewaktu-waktu Israel itu butuh lagi coverage
10:52atau butuh pengalian perhatian, sangat boleh jadi nanti nyerang Iran lagi.
10:57Oke, oke. Jadi tapi kalau Pak Kamta melihat ada sejumlah WNI yang kemudian tidak mau dievakuasi,
11:02itu pilihan-pilihan rasional dia?
11:04Ya, yang penting bagi Kedutaan Besar Indonesia dan Kemlu itu menyediakan kontingensi plan
11:13untuk melakukan evakuasi dan penyelamatan WNI.
11:17Bahwa ada sebagian WNI kita yang memilih untuk di sana dan berhitung pasti akan selamat
11:24atau menurut mereka akan selamat, saya kira kita memang tidak bisa memaksa.
11:28Tidak bisa memaksa, oke. Kalau Tang Acel lihat gimana dari sisi Lemhanas terhadap WNI-WNI yang kelampangnya
11:34memang lebih bauk stay berada di Teheran, di Iran gitu, tidak mau memilih peluang?
11:40Ya, saya kira yang terpenting adalah negara memfasilitasi ya terhadap upaya perlindungan
11:46terhadap warga negara Indonesia di manapun, termasuk saya kira juga di Iran,
11:51karena tugas negara yang paling penting adalah melindungi warga negaranya.
11:58Walaupun tentu soal apakah warga negara kita yang ada di sana akan kembali atau tidak,
12:03itu kan tergantung dari sejauh mana penilaian mereka terhadap situasi eskalasi yang terjadi,
12:11baik antara Iran dengan Israel maupun eskalasi antara Iran dengan Amerika Serikat.
12:17Kalau dari kajian Lemhanas, sebenarnya Lemhanas punya kajian, apakah gencatan senjata ini akan
12:22langgeng gitu, akan selesai menuju kepada diplomasi atau sementara sifatnya?
12:29Ya, memang kita tidak bisa menduga ya, ini kan situasi yang unprecedented ya,
12:36sesuatu yang memang kita tidak bisa menduga, karena memang situasinya pasti akan selalu dinamis,
12:42tergantung dari sejauh mana masing-masing negara, dan juga situasi di, bukan saja antara negara,
12:52misalnya Iran dengan Amerika atau Iran dengan Israel, tetapi juga harus dilihat juga kondisi domestik negaranya masing-masing.
13:02Karena tentu berbagai manuver untuk misalnya melakukan serangan, itu kan seperti Amerika tentu tergantung dari kondisi domestik negaranya,
13:15apakah misalnya mendapatkan persetujuan dari Kongres, dan juga kan ini menyangkut juga dengan soal, apa namanya, situasi dalam negeri mereka gitu.
13:29Jadi, saya kira memang kita tidak bisa menduga, karena situasi global seperti sekarang ini,
13:37ya kita tahu semua bahwa secara geopolitik ya penuh dengan ketidakpastian itu.
13:41Penuh dengan ketidakpastian, oke baik.
13:43Mas Andi, kalau lihat ini, gimana Anda membaca?
13:47Setelah kemudian Amerika menyerang tiga fasilitas nuklir, ya kan,
13:51kemudian Trump kemudian meminta gencatat senjata, ada apa dibalik itu semuanya?
13:56Saya rasa tujuan perang yang diinginkan baik oleh Amerika Serikat dengan Israel itu memang sangat spesifik.
14:05Memastikan proses pengayaan uranium tidak melebihi 60%.
14:12Jadi kira-kira yang mereka pastikan itu ada 200 kg yang pengayaannya 20%,
14:18ada 400 kg yang pengayaannya 60%, itu tidak berlanjut menjadi pengayaan 90% yang akan menghasilkan senjata nuklir.
14:25Tujuan spesifiknya tercapai ketika tiga fasilitas nuklir itu bisa dibombardir oleh serangan udara Amerika Serikat.
14:35Dengan penghancuran tiga fasilitas nuklir dan asumsinya 600 kg yang pengayaan 20% dan 60% itu juga ikut hancur,
14:43maka Iran tidak memiliki kemampuan untuk melakukan pengayaan ke arah nuklir secara cepat dalam waktu 6-8 bulan ke depan.
14:51Setelah itu Iran akan dipastikan oleh Amerika Serikat dan Israel tidak lagi bisa melakukan pengayaan nuklir lebih dari 5% sampai 5 tahun ke depan.
15:01Artinya serangan Amerika itu menjadi sukses gitu ya, penyerangan tiga fasilitas nuklir itu ya?
15:08Di mata militer, serangan militer selalu ditanya tujuannya apa.
15:11Kalau tujuannya adalah menghentikan pengayaan uranium Iran, maka serangan 37 jam Amerika Serikat yang melibatkan 125 pesawat tempur itu
15:21berhasil mendapatkan tujuan spesifiknya, berhasil mencapai war aimnya.
15:27Nah apakah itu akan menghasilkan satu stabilitas perdamaian antara Iran, Israel dan Amerika Serikat?
15:35Belum tentu, tapi minimal dari sisi war aim, pengayaan uranium Iran sampai 6-8 bulan ke depan itu dipastikan berhenti.
15:44Oke, jadi apakah gencatan senjata kemudian akan mengarah kepada dunia yang damai?