Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti memberikan sambutan dalam acara Upacara Dies Natalis ke-60 UNNES, pada Minggu (9/6/2025).

Dalam sambutannya, Abdul Mu'ti menjelaskan sejumlah poin penting, seperti kecerdasan Artificial Intelligence, kejahatan buzzer hingga biaya sekolah swasta yang tidak semuanya gratis.

Video editor: Noval

#mendikdasmen #abdulmuti

Baca Juga Mendikdasmen: Pendidikan Gratis SDSMP Masih Tunggu Arahan Presiden Prabowo di https://www.kompas.tv/regional/597185/mendikdasmen-pendidikan-gratis-sd-smp-masih-tunggu-arahan-presiden-prabowo



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/598557/mendikdasmen-abdul-mu-ti-singgung-sosok-tak-punya-rasa-malu-sudah-salah-dia-malah-menyerang
Transkrip
00:00Krisis atau krisis moral, sebagiannya adalah yang berkaitan dengan luruhnya, rasa malu.
00:08Kemudian yang kedua adalah matinya akal sehat.
00:13Dimana kita melihat sekarang ini, teknologi digital itu ternyata tidak membuat manusia semakin cerdas,
00:20tetapi membuat manusia semakin culas.
00:23Kita bisa baca dalam bukunya Frankenfur, World Without Mind.
00:30Terjemahan bebasnya kira-kira dunia tanpa otak.
00:34Yang disitu kita melihat bahwa penggunaan teknologi digital, termasuk sekarang AI itu,
00:41seringkali tidak membuat manusia semakin arif dan bijaksana.
00:45Dia tidak semakin cerdas, tapi semakin culas.
00:48Fur menyebut ada dua gejala yang membuat kenapa manusia tidak cerdas itu.
00:55Yang pertama adalah ada yang disebut dengan virality virus,
00:59atau virus viralitas.
01:01Dimana orang itu ingin supaya viral, ingin supaya dia menjadi terkenal.
01:08Dalam konteks ini,
01:10Twenge menyebut istilah yang disebut dengan narcissism epidemic.
01:15Atau penyakit narsisme,
01:18dimana orang dikit-dikit upload, dikit-dikit upload.
01:22Upload kok dikit-dikit, kira-kira begitu.
01:24Yang kadang-kadang orang yang penting viral.
01:29Soal itu sesuai dengan moral atau tidak, itu belakangan.
01:32Yang penting viral dulu.
01:34Bahkan sekarang ada-ada gium,
01:36yang menurut saya perlu kita kritisi,
01:40ada gium itu berbunyi,
01:42no viral, no justice.
01:44Kalau tidak viral, tidak ada tindakan, tidak ada keadilan.
01:47Ini menunjukkan betapa bahaya atau risiko
01:52dari yang disebut for sebagai virality virus itu.
01:56Yang kedua adalah disebut dengan persoalan namanya conformity.
02:01Orang itu ingin nyaman saja.
02:03Orang itu ingin tenang-tenang saja begitu.
02:06Sehingga orang sekarang membuat misalnya grup-grup WA.
02:10Yang grup WA itu semangatnya adalah membangun komunikasi di antara warga WA itu.
02:14Tapi yang terjadi ketika ada satu orang anggota grup
02:19yang pendapatnya berbeda dengan anggota grup yang lain,
02:22dia kemudian dihajar habis-habisan oleh admin dan anggota grup itu.
02:28Bahkan bisa dikeluarkan dari grup.
02:30Sehingga kadang-kadang media sosial yang harapannya untuk membangun kerukunan sosial,
02:36yang terjadi adalah sikap asosial.
02:38Fenomena berikutnya adalah fenomena yang oleh Microsoft dalam risetnya disebut sebagai problem digital civility index.
02:50Ada masalah keadaban digital dalam kehidupan kita.
02:54Sekarang ini ada istilah baru namanya buzzer.
02:57Dan buzzer itu ditambahkan dengan buzzer RP, kira-kira begitu.
03:01Yang ternyata untuk menjadi buzzer itu ada angkanya.
03:04Kalau ingin mengerahkan 100 ribu buzzer, maka berapa yang perlu dikeluarkan biayanya.
03:11Dan itu bisa dikerjakan oleh mesin.
03:14Sehingga kalau ingin seseorang itu ngetop, kerahkan buzzernya.
03:17Kalau ingin menyerang seseorang, misalnya menyerang Menteri Pendidikan Dasar Menengah,
03:21udah kerahkan buzzer saja.
03:23Kira-kira begitu.
03:24Sampai ada orang yang tidak berani membuka akun Instagramnya
03:27karena khawatir diserang oleh para buzzer itu.
03:31Kita mengalami masalah terkait dengan digital civility atau keadaban digital kita itu.
03:38Yang awalnya seharusnya kita memiliki keadaban digital,
03:42tapi yang terjadi adalah kebiadaban digital.
03:47Dan ini adalah masalah yang sangat serius.
03:50Kemudian berikutnya kita juga mengalami yang kita sebut dengan moral crisis atau krisis moral.
03:55Sebagiannya adalah yang berkaitan dengan luruhnya rasa malu,
04:01luruhnya perasaan di mana seseorang dalam falsafah Jawa itu
04:06seharusnya kalau orang itu salah, ya dia itu seleh.
04:10Sehingga salah, seleh.
04:12Tetapi karena ada krisis moral, hilangnya rasa malu,
04:17kadang-kadang sudah salah, malah kemudian dia menyerang dan berbagai tindakan
04:22yang sesungguhnya semakin membuat dia tercemar.
04:25Di ruang-ruang publik.
04:27Dalam kaitan ini pula,
04:29saya ingin menyinggung yang berkaitan dengan apa yang menjadi concern dari UNES.
04:33Kita juga mengalami environmental crisis
04:36atau krisis lingkungan hidup
04:40yang ini memang menjadi masalah dan tantangan dunia yang tidak sederhana.
04:44Ada beberapa tulisan yang menggambarkan betapa kita tidak bisa lagi melihat
04:50masalah krisis lingkungan itu secara biasa-biasa saja.
04:53Ada buku berjudul Award in 2050 atau Dunia Tahun 2050
04:59yang di dalamnya digambarkan betapa ancaman kerusakan lingkungan itu sudah ada di depan mata.
05:06Tahun 2005 ketika saya mengikuti short course di Birmingham University,
05:13saya naik angkutan umum, kemudian di angkutan umum itu ada koran gratis
05:18yang kemudian saya baca dari koran gratis itu,
05:22tulisan menarik tentang ancaman krisis lingkungan
05:26di mana dalam artikel itu disebutkan tahun 2100 suhu dunia itu akan naik
05:34sampai sekitar 5 derajat Celcius.
05:38Dan kalau suhu dunia itu naik,
05:40maka permukaan laut itu akan terus pasang
05:45sebagai akibat dari glasir atau gunung es di kutub utara yang mencair.
05:51Dampak dari permukaan laut yang pasang itu adalah
05:55terjadinya banjir di beberapa tempat.
05:59Beberapa tempat itu mengalami flooding yang abadi
06:04yang itu bisa menimbulkan kerusakan ekosistem
06:09bahkan juga kerusakan ekologi.
06:11Sekedar bercanda, ada seorang kawan kuliah saya di IIN Semarang dulu
06:17kalau bulan Purnama itu sering kirim di grup
06:22yang tulisannya itu berbunyi
06:25Ya Rob, Ya Rob, Ya Rob gitu.
06:29Saya pikir dia sedang berdikir.
06:31Ternyata dia sedang meluh karena Rob itu masuk ke rumahnya.
06:34Ini tidak hanya terjadi di Semarang
06:43tapi juga tempat-tempat yang lainnya
06:45terutama yang secara topografi memang berada di bawah permukaan laut.
06:50Karena itu maka
06:51kalau kita bicara mengenai kecerdasan
06:54dan bagaimana kita bicara bagaimana dunia masa depan
06:58dan bagaimana pendidikan itu berperan
07:00kita melihat sekarang ini kita tidak cukup
07:04hanya punya kecerdasan akademik.
07:07Tulisan agak klasik
07:08Gartner misalnya
07:10menyebut bahwa
07:12kecerdasan itu tidak tunggal.
07:16Dia menyebut dalam buku dia
07:17Intelligent is not a single entity
07:21but rather a collection of distinct independent abilities.
07:27Kecerdasan itu
07:28bukan hanya sekedar entitas tunggal
07:31tetapi dia merupakan kumpulan yang khas
07:34kumpulan yang unik
07:35yang menggambarkan keunggulan
07:36mandiri dan kemampuan-kemampuan
07:39yang bisa dikembangkan manusia.
07:42Awalnya
07:43Gartner menyebut ada delapan kecerdasan
07:46yaitu
07:47Linguistic Intelligence
07:48Logical
07:50Mathematical Intelligence
07:51Special Intelligence
07:53Bodyly Kinesthetic Intelligence
07:56Musical Intelligence
07:58Interpersonal Intelligence
08:00Intrapersonal Intelligence
08:02dan Naturalistic Intelligence
08:05Belakangan Gartner menambah
08:07dua kecerdasan lagi
08:09yaitu
08:10Existential Intelligence
08:12dan Moral Intelligence
08:14Ketika menjelaskan
08:17Existential Intelligence
08:18Gartner menyebut sebagai
08:20ability to contemplate
08:22question about the meaning of life
08:25death and human existence
08:27Keserdasan existential itu adalah
08:30kemampuan di mana manusia
08:32melakukan kontemplasi
08:34dan mengajukan berbagai macam
08:35pertanyaan-pertanyaan kritis
08:37tentang makna dari kehidupan
08:39kematian dan eksistensi manusia
08:43Saya Muhammad Syahreza
08:50Saksikan program-program Kompas TV
08:53melalui siaran digital
08:55BTV dan media streaming lainnya
08:57Kompas TV
08:58Independent
08:59Terpercaya
09:00Terpercaya

Dianjurkan