Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 24/5/2025
Transkrip
00:00Kalian...
00:20Sudaraku...
00:24Ada tugas besar yang kita mau lakukan.
00:30Di ujung...
00:33akhir jaman ini...
00:35dan bagi kita yang berumur...
00:41di sisa hari hidup kita...
00:47ada pekerjaan besar yang sangat mulia yang kita harus lakukan.
00:54Yaitu menjadi saksi kebenaran.
00:59Menjadi saksi kebenaran.
01:08Bagaimana kita menjadi saksi kebenaran, Sudaraku?
01:15Yaitu dengan menampilkan kebenaran atau menyatakan kebenaran.
01:23Kebenaran di dalam hidup kita.
01:28Dengan menampilkan atau memperagakan kebenaran di dalam hidup kita, Sudara.
01:43Kita bersyukur karena Tuhan membukakan kebenarannya terus-menerus kepada kita.
01:54Yang akhirnya, Sudara-sudaraku...
02:05Kita dipaksa untuk terus menambah kebenaran yang Tuhan telah berikan.
02:13Dan tentu kita juga dipaksa untuk mengenakan atau melakukan kebenaran tersebut, Sudara.
02:25Di ujung akhir jaman sebelum Tuhan datang kembali...
02:32Tuhan mau menunjukkan kekristenan yang sejati.
02:38Kekristenan yang sejati.
02:44Kekristenan yang benar.
02:52Sekaligus kehidupan kita mengarahkan kita...
02:59Adanya kerajaan surga.
03:03Jadi kita jangan puas bicara mengenai kebenaran karena kita ada di lingkungan suara kebenaran.
03:13Tetapi kita harus benar-benar memperagakan kebenaran tersebut dan menciptakan kontras.
03:23Tidak bisa tidak harus ada kontras.
03:32Harus ada kontras yang kita ciptakan, kita bangun.
03:44Kalau kita menjadi Kristen dengan standar yang rendah...
03:52Yang sama artinya Kristen palsu, tidak original.
03:58Kekristenan agama agamawi bukan kekristenan yang murni.
04:05Kita tidak menciptakan, tidak menimbulkan kontras.
04:16Setan itu cerdik bagaimana membuat kekristenan tidak nampak palsu, tidak hitam.
04:23Tapi juga tidak putih, abu-abu.
04:25Kristen abu-abu ini tidak menciptakan atau tidak mengakibatkan kontras.
04:33Tapi kalau saudara dan saya mengenakan kebenaran yang murni,
04:38menghidupkan kebenaran itu di dalam diri kita.
04:43Kita mengenakan kekudusan Allah, kesucian Tuhan dengan prinsip-prinsip kebenaran.
04:52Prinsip-prinsip kebenaran, maka lahirlah kontras.
04:58Kesucian yang tajam.
05:04Tidak mencintai dunia.
05:09Ketekunan mencari Allah.
05:13Ratapan terhadap Tuhan, doa dengan ratapan.
05:19Dan berbagai ciri-ciri lain, kesediaan mempersembahkan hidup tanpa batas,
05:26tidak memikirkan diri sendiri, memikirkan orang lain jiwa-jiwa yang diselamatkan.
05:34Bukannya sekedar membuat misi-misi penginjilan,
05:37tapi dengan ratapan terhadap jiwa-jiwa itu.
05:42Ini akan menimbulkan kontras.
05:49Saya percaya ini menjadi peringatan bagi dunia dan khususnya bagi umat Kristen.
05:59Yang suatu hari orang-orang Kristen tidak bisa berdalih, saya tidak tahu.
06:04Mestinya tahu.
06:08Terlebih dengan dihadirkannya,
06:12dibuat eksis orang-orang Kristen yang secara konsisten dan konsekuen mengenakan kebenaran itu.
06:23Yang menarik itu yang ditulis di 2 Petrus 2 ayat 5.
06:34Kalau mau lebih lengkap,
06:37ayat 3 kita mulai supaya nyambung ya.
06:42Ayat 3 2 Petrus 2 ayat 3.
06:45Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan cerita-cerita isapan jempol mereka.
06:57Isapan jempol, kutbah-kutbah yang kelihatannya akademis,
07:02tapi tidak mengubah orang, tidak mengarahkan orang ke langit baru, bumi baru,
07:08tidak mengarahkan orang meninggalkan percintaan dunia, itu isapan jempol.
07:15Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.
07:23Dan kebinasaan tidak akan tertunda.
07:27Ini menjadi perhatian kita para pendeta dan pemerintah firman,
07:34jangan mengajarkan sesuatu yang tidak prinsip.
07:45Jangan menjelaskan sesuatu yang minor issue.
07:53Sesuatu yang remeh.
08:03Kita harus berbicara tentang kehidupan selamanya, kehidupan yang selamanya.
08:13Tentang neraka, syurga.
08:17Bukan sesuatu yang bersifat remeh, trivial,
08:24atau sesuatu yang minor issue, minor thing.
08:31Tapi kita bicara tentang kekekalan, tentang syurga, neraka,
08:39kehidupan di balik kubur.
08:42Kekalan di balik kubur.
08:52Kita tidak berbicara tentang hal yang trivial atau hal yang minor.
09:00Tapi tentang kehidupan yang selamanya.
09:05Tentang syurga, tentang neraka.
09:13Kalau tidak itu isapan jempol, saudara.
09:17Isapan jempol.
09:24Kebenaran gereja suara, kebenaran injil ini dengan tiga pilar itu
09:32nafasnya ada di dalam lagu-lagu.
09:35Makanya di anggaran dasar, anggaran rumah tangga, GSKI itu luar biasa.
09:41Setiap gereja punya otonomi mau mengatur uang atau apapun kita gak mau tahu
09:47dan tidak mau campur tangan bahkan tidak memberi sumbangan ke sinode pun juga.
09:53Ya kadang-kadang kita tidak paksa.
09:56Tetapi yang tidak boleh dihindari adalah pengakuan iman.
10:05Dasar pengajaran dan liturgi, saudara.
10:09Jadi kalau saya bicara keharusan menyanyikan lagu-lagu GSKI,
10:14itu bukan karena saya yang mengarang lagu itu.
10:18Tentu ada lagu-lagu himna yang sekarang sedang disusun yang juga
10:23bersenafas dengan pengajaran GSKI.
10:28Itu yang menentukan saya.
10:31Itu bukan bermaksud supaya saya dikultuskan.
10:34Terlalu rendah.
10:36Kita mau dapat nilai diri dari lagu yang dinyanyikan orang itu terlalu rendah.
10:41Dari dulu lagu saya sudah dinyanyikan, saudara.
10:45Apakah karena saya suruh orang menyanyikan lagu saya,
10:48lalu saya minta dikultuskan.
10:50Itu kan rendah sekali, saudara.
10:54Supaya nafas kebenaran ini jangan tidak ada.
10:59Tidak ada.
11:04Nafas kebenaran ini harus terus dinyanyikan lewat lagu-lagu.
11:11Selalu dihadiratmu.
11:14Bawa aku pulang.
11:16Tak ada yang kuharapkan lagi.
11:18Engkau gairah hidupku.
11:21Yang memang kalau orang tidak siap,
11:24tidak bisa.
11:27Kita membuat kontras.
11:43Ya apapun resikonya kita terima, saudara.
11:48Orang menilai apa terserah.
11:51Tapi di kesempatan ini saya bicara supaya GSKI-GSKI mendengar.
11:56Ini loh GSKI.
11:58Ini loh GSKI itu begini.
12:00Acaranya harus suara kebenaran.
12:02Lagu-lagunya harus ini.
12:04Kalau mau ayo.
12:05Tidak mau silahkan pindah.
12:07Enak kan kita tidak usah bekelahi.
12:10Silahkan pindah.
12:14Tidak apa-apa.
12:16Bukan ngusir.
12:18Damai sejahtera saja tetap bersaudara di dalam Tuhan.
12:23Kita harus membuat kontras.
12:26Sementara saya dan saudara-saudara yang bersedia
12:30sedang berjuang.
12:32Jangan-jangan nakal.
12:36Ayat 4.
12:37Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malekat-malekat yang berbuat dosa,
12:42tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka,
12:46dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap
12:49untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman.
12:53Guru palsu maupun malekat tidak disayangkan
12:57kalau tidak hidup dalam standar Allah.
13:02Dibuang.
13:04Dan jikalau Allah tidak menyayangkan dunia purba,
13:10tetapi hanya menyelamatkan Nuh,
13:12pemberita kebenaran.
13:14Nah ini dia luar biasa.
13:16Pemberita kebenaran
13:18dengan tujuh orang lain ketika ia mendatangkan airbah
13:22atas dunia orang-orang falsih.
13:27Ayat ini kita akan pahami
13:29kalau kita membaca kejadian pasal enam.
13:33Ayat 5.
13:35Ketika dilihat Tuhan bahwa kejahatan manusia besar di bumi,
13:41dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
13:47maka menyesallah Tuhan bahwa ia telah menjadikan manusia di bumi
13:54dan hal itu memilukan hatinya.
14:02Ayat 9.
14:04Inilah riwayat Nuh.
14:06Nuh adalah seorang yang benar
14:09dan tidak bercelar di antara orang-orang sejamannya
14:14dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.
14:17Kontras.
14:20Kontras.
14:23Di tengah-tengah kejahatan,
14:26hitam dan gelapnya dunia,
14:32Nuh hidup tidak bercelar.
14:34Ini kontras dengan orang-orang yang kecenderungan hatinya
14:38selalu membuahkan kejahatan.
14:41Selalu membuahkan kejahatan.
14:43Kontras dengan tidak bercelar.
14:46Kontras.
14:53Saya daftar.
14:55Tuhan saya mendaftar.
14:57Saya daftar termasuk orang yang bisa menjadi kontras.
15:02Tolonglah aku Tuhan.
15:05Dan tentu saya sebagai gembala kecil
15:07mengajak saudara-saudara juga
15:09berani menjadi manusia yang kontras dengan warna sekitarmu
15:14supaya engkau bisa menjadi saksi,
15:18menjadi pemberita kebenaran.
15:22Bukan ucapan semata.
15:29Saudara kalau membaca sejarah ya,
15:33filsafat Yunani itu luar biasa ya.
15:36Tetapi membuahkan perdebatan.
15:41Makanya di kota Atena ada Aryopagus tempat orang berdebat.
15:46Roh ini masuk di gereja.
15:48Perdebatan.
15:51Ngerti?
15:52Yang kalah dikutuk, dikucilkan,
15:54malah dihukum mati, dibakar hidup-hidup.
15:58Itu enggak ada sifat Kristianinya.
16:02Kita enggak usah ikut-ikut berdebat itu.
16:07Orang mau bicara apa, enggak usah dibalas.
16:13Tidak usah ditanggapi.
16:17Enggak usah.
16:19Tetapi kita mempersiapkan diri untuk menjadi manusia
16:23yang mengerti kebenaran
16:25dan mengenakan kebenaran itu
16:27secara konsekuen dan konsisten.
16:32Cepat atau lambat,
16:39kontroversi yang kita tampilkan,
16:43tidak bermaksud mau kontroversial ya,
16:46akan muncul.
16:48Asal kita benar-benar mulai membangun kesucian hidup,
16:52kekudusan hidup,
16:54nanti dari doa dan penyembahan kita,
16:57lagu-lagu yang kita nyanyikan,
16:59kelihatan kontrasnya.
17:05Coba lagu seperti ini apa tidak membuat kontras.
17:08Tiada yang ku nanti lagi,
17:12apapun di bumi ini,
17:16rindu hatiku pulang kesana.
17:24Di sisa hari-kariku,
17:28berbuah-buah bagimu,
17:32tanda cinta dan kerinduanku.
17:41Belum lagi lagu-lagu yang seairnya,
17:43hanya kau yang ku ingini,
17:45kau lebih dari nafas dan darahku.
17:49Lebay banget sih.
17:51Ya bagi yang menganggap lebay-lebay,
17:53bagi yang mengalami,
17:55ya tidak secara standar.
18:05Tidak usah ketemu Tuhan,
18:07belum ketemu Tuhan,
18:08ketemu pejabat tinggi atau raja,
18:10itu anda mulai mengerti,
18:12betapa orang yang lebih berharga dari nyawaku,
18:15apalagi Tuhan.
18:17Jadi bukan sesuatu yang lebay,
18:20atau berlebihan,
18:22atau dibuat hiperbola.
18:24Tidak, saudara.
18:34Panggilan untuk memberitakan kebenaran.
18:40Kalau debat,
18:42itu seperti karet,
18:46yang relatif,
18:48tarik sana, tarik sini.
18:51Dan tidak ada yang mau mengalah,
18:54atau bisa,
18:55tidak ada yang kalah.
18:57Semua mengaku menang.
19:01Tapi kalau kebenaran itu,
19:03mesti dirasakan.
19:05Dirasakan.
19:08Tentu orang yang bengkok hatinya,
19:10melihat orang benar,
19:12juga tidak dipahami sebagai kebenaran,
19:15tidak dimengerti sebagai kebenaran.
19:17Yesus saja,
19:19menjadi batu yang dibuang.
19:21Betul?
19:22Tapi batu yang dibuang,
19:24menjadi batu penjuru.
19:28Injil yang begitu mulia,
19:30dipandang kebodohan.
19:40Jadi Noah itu pemberita kebenaran,
19:43saudara.
19:45Kita mari ke dunia purba,
19:48pada waktu Tuhan memerintahkan Noah membuat Bahtera.
19:52Lalu Noah berkata,
19:54ayo masuk ke Bahtera.
19:56Kenapa orang tidak masuk?
19:58Oh, tidak percaya kepada pemberitaan Noah.
20:02Betul, bisa tidak percaya.
20:04Masa ada, akan ada hujan besar,
20:07di daratan sampai kapal Bahtera itu bisa terapung.
20:13Nonsense.
20:14Tetapi juga karena mereka tidak bisa cum dengan Noah.
20:18Amin.
20:19Manusia ini aneh,
20:21ini manusia versi beda.
20:24Kita tidak bisa ikuti versi dia.
20:29Jangan-jangan di kapal tidak ada alkohol.
20:35Pasti di kapal tidak ada kartu untuk main judi.
20:40Ikut orang ini kita tidak bahagia.
20:44Tidak cocok dengan selera kita.
20:48Tepuk tangan.
20:53Jadi kebenaran Noah pun juga tidak dianggap sebagai kebenaran.
20:57Karena selera orang pada zamannya,
21:00atmosfer jiwa mereka berbeda dengan Noah.
21:04Kontras.
21:10Dan orang-orang ini saudaraku,
21:15wah luar biasa oleh perjanjian baru,
21:17orang-orang yang pada zaman Noah itu bisa bangkit,
21:20menghakimi ini,
21:22orang-orang itu maksudnya luar biasa sebenarnya saudaraku.
21:27Tapi nanti saya jelaskan.
21:32Ya adanya pengadilan itu nanti saya jelaskan.
21:35Tapi yang sekarang saya mau ngomong gini.
21:38Ketika mereka di pengadilan mereka tidak bisa berkutik.
21:43Mereka tidak bisa berkutik.
21:47Mereka lihat contoh.
21:50Sama dengan nanti saudaraku sekalian orang-orang dalam pengadilan,
21:54Tuhan bisa berkata,
21:56kamu lihat orang-orang ini kan,
21:58kamu menyalahkan kan,
22:00kamu punya standar sendiri,
22:02dan kamu ngotot standarmu benar.
22:05Tepuk tangan.
22:08Saudara bersama saya enggak?
22:12Mengerti maksud saya?
22:14Harus ada orang-orang seperti ini.
22:19Pemberita kebenaran,
22:21kalau dulu sebelum dunia dihancurkan oleh air bah,
22:26ada orang seperti Noah pemberita kebenaran,
22:29yang hidupnya kontras dengan manusia sejamannya.
22:34Sebelum dunia dihancurkan dengan api dan belerang,
22:38harus ada manusia yang memberitakan kebenaran,
22:41dengan hidup yang kontras.
22:45Oke tepuk tangan.
22:49Berani?
22:53Baru kaget.
22:56Berani?
22:58Tidak bisa tidak.
23:00Rauh kudus akan menolong kita.
23:04Makanya lagu-lagu GSKI misalnya begini.
23:09Bapakku tolong aku,
23:16hidup kudus tak berjelas.
23:23Tuntunku menjadi,
23:31sempurna seperti Bapak.
23:36Maaf.
23:37Bukan mau membanggakan GSKI atau apalagi Erastus.
23:41Mampus kalau saya mau mencari kehormatan supaya dikultuskan.
23:46Mana ada lagu-lagu sempurna seperti Bapak.
23:51Dari dulu juga hampir-hampir tidak ada.
23:55Tapi ini kan nafas jiwa kebenaran yang membuat kita harus kontras.
24:00Tidak mau dinyanyikan karena gak sanggup.
24:03Kenapa gak sanggup?
24:04Kamu gak denger khutbahnya Pak Erastus.
24:06Bukan mau dikultuskan.
24:08Tidak ikut doa pagi itu masalahnya.
24:11Termasuk pendeta-pendeta yang tidak mau doa pagi.
24:16Susah Pak saya, paham Pak?
24:18Berat.
24:20Karena saya berat akhirnya saya bilang,
24:22yaudah gini aja deh.
24:23Ini sebentar lagi nih ada pertemuan pendeta-pendeta.
24:26Silahkan mengundurkan diri selamat jalan.
24:29Kami mau tetap ada di track ini.
24:31Kamu kalau mau mundur, mundur.
24:33Tidak apa-apa.
24:34Kalau kamu bingung mencari sinode, saya carikan.
24:37Saya carikan serius.
24:39Nah aku juga sudah tua, capek.
24:42Amin.
24:43Sudah letih, sudah capek.
24:45Bukan mau mencari,
24:47bukan mau menjadi geja besar, wah sinode banyak.
24:50Tidak, sudah jangan deh.
24:52Kita mau menjadi anak-anak Allah yang kontras.
24:59Saya ini kan sudah terlanjur punya barang bagus,
25:02naik mobil bagus.
25:03Seandainya, seandainya.
25:05Saya tahu kebenaran sejak lima tahun yang lalu.
25:07Mungkin beda cara atau gaya hidup saya.
25:12Susah ngomong.
25:15Tapi saya mau jadi berkat.
25:17Tidak mau jadi batu sandungan.
25:19Serius.
25:20Kadang-kadang saya pakai barang bagus.
25:23Bukan saya punya.
25:24Saya dibeliin orang, Pak.
25:26Lalu yang memilihin tanya,
25:27Pak, kalau tidak dipakai, Pak?
25:29Ini kalau saya pakai, orang lihat ini barang mahal.
25:34Tapi kalau tidak dipakai, tidak enak.
25:36Dipakai, ya kadang-kadang bagaimana gitu.
25:40Makanya pertemuan-pertemuan pendeta,
25:42dulu saya sudah punya kesadaran.
25:46Kalau hamba Tuhan langsung berhenti di depan gedung pertemuan,
25:49saya parkir agak jauh, baru jalan.
25:53Karena banyak pendeta naik bus.
25:56Lalu saya naik mobil.
25:57Waktu itu saya naik sedan.
26:00Kalau beli baru enam ratusan juta.
26:07Saya jalan.
26:08Saya tidak enak.
26:09Waktu itu sudah ada benihnya.
26:13Hari ini saya lebih mau kontras, Saudara.
26:17Ya saya belum sempurna, Saudara.
26:19Saya kan di proses Tuhan terus, Saudara.
26:22Tapi saya mau sempurna bersama Saudara.
26:30Di tengah orang-orang muda,
26:32kalian jadi pemberita kebenaran dengan kontras.
26:37Anda di tengah-tengah usia, dewasa, muda,
26:39di pergaulan, di perusahaan, di keluarga besar,
26:42Anda harus tampil dengan warna khusus.
26:45Anda membuat kontras.
26:47Harus berani.
26:49Orang lain ngomong apanya, tidak usah ikut.
26:53Anda digampar pipi kanan, beri pipi kiri.
26:57Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan.
27:08Roh Kudus pasti menolong kita untuk mencapai tingkat kehidupan
27:12yang membuat kontras itu.
27:16Pasti.
27:18Jadi pemberita kebenaran.
27:20Bukan ucapanmu, bukan mulutmu,
27:22tetapi kehidupanmu.
27:25Tiap hari doa jam 5 sudah mulai kontras.
27:28Itu sudah menciptakan kontras.
27:31Doa puasa pagi sore kita doa,
27:33itu pun sudah kontras.
27:35Apakah kita mau dihormati, dipuji?
27:39Dan demi dihormati, dipuji,
27:41kita doa tiap hari jam 5.
27:43Kayaknya konyol.
27:45Paham maksudnya?
27:46Supaya kita dihormati, dipuji.
27:48Kita bikin doa puasa supaya dipuji.
27:52Laper sepanjang hari untuk pujian.
27:55Kayaknya tidak masuk akal.
27:58Amin.
28:02Dan kita juga tidak perlu meladiri,
28:04membuktikan bahwa kita rendah hati atau benar.
28:07Biar saja.
28:08Tetapi kalau kita bicara dalam kelompok,
28:12kita yang mau dengar silahkan,
28:14tidak mau dengar juga silahkan.
28:16Ada orang dengar,
28:17cuma mau cari dimana letak kesalahan,
28:19lalu dipotong,
28:21dimunculkan.
28:22Kok rajin ya?
28:24Ini baru-baru ini dimunculkan perkataan saya,
28:27aku utusan Tuhan.
28:29Wah, dimunculkan.
28:31Emang Tuhan berkata seperti,
28:33Bapak utus aku, aku utus kamu.
28:35Salah gue di mana sih?
28:38Bicara saya ini utusan Tuhan kok,
28:42salah itu dimana salahnya?
28:46Saya juru bicara Tuhan.
28:48Duh, sombong banget.
28:50Kalau kita bukan juru bicara Tuhan,
28:52juru bicara siapa?
28:53Setan.
28:55Harus jadi juru bicara Tuhan.
28:58Soal kebenarannya,
28:59tunggu pengandilan dong.
29:00Amin.
29:01Amin.
29:06Oke, saudaraku sekalian.
29:09Inzil matis pasal lima harus kita baca.
29:11Yuk kita buka.
29:21Percayalah bahwa Tuhan berkenan
29:23atas apa yang kita dengar saat ini.
29:27Saudara jangan pikir khutbah ini
29:30hanya untuk saudara,
29:32juga untuk saya.
29:35Saya juga mendengar khutbah ini,
29:40saya juga menikamkan di dalam diri saya.
29:43Dan saya sangat berharap
29:45saya bisa melakukan.
29:47Serius.
29:54Matis lima,
29:56ini ayat sudah sering kita dengar.
30:00Lagipula orang tidak menyalakan pelita
30:03lalu meletakkannya di bawah gantang.
30:08Melainkan di atas kaki dian,
30:10sehingga menerangi semua orang
30:13di dalam rumah.
30:17Tuhan di dalam kitab pahyu berkata,
30:21aku jangan sampai memindahkan kaki dian.
30:26Kaki dian itu bisa menunjukkan
30:28perwakilan Tuhan.
30:31Amin gak ya?
30:33Perwakilan Tuhan, kaki dian.
30:39Dan saudara itu pelita yang ditaruh di kaki dian.
30:44Kaki dian sudah tahu ada tujuh.
30:46Oke, amin.
30:48Di atas itu.
30:51Nah ini,
30:53ini kaki dian.
30:56Itu ada tujuh.
30:58Nah di atas itu ada pelita.
31:01Kalau saudara menyala, ditaruh di situ.
31:05Perwakilan Tuhan juga berarti
31:08bagian dari Tuhan sendiri.
31:13Saudara pasti susah membayangkan bahwa
31:16kalau kita menjadi perwakilan Tuhan,
31:19menjadi bagian dari Tuhan,
31:22seluruh kekuatan kerajaan surga itu di belakang kita.
31:28Wah, luar biasa saudara.
31:30Luar biasa.
31:32Aduh, luar biasa.
31:37Tuhan pasti melindungi, menjaga,
31:41memberkati saudara.
31:45Jadi tidak mungkin saudara tidak berguna.
31:49Tidak mungkin saudara tidak mengambil bagian dalam rencana Allah.
31:54Tidak mungkin saudara tidak mewakili Tuhan,
31:58menjadi perwakilan Tuhan.
32:00Makanya pelita kita harus menyala.
32:04Maksud pelita kita nyala itu
32:07tidak berlebihan, bukan karena saya sedang bicara soal kontras.
32:11You harus punya warna,
32:14punya terang, punya kualitas
32:17yang bisa membedakan merah, putih, kuning, coklat.
32:23Bisa menunjukkan kontras.
32:26Amin.
32:28Ini bukan karena saya sedang bicara soal kontras.
32:31Memang pelita itu akan menunjukkan perbedaan
32:35karena memberi terang,
32:37menerangi semua orang di dalam rumah itu.
32:40Rumah itu maksudnya dunia.
32:43Saudara tahu saya dapat khutbah ini kapan?
32:47Baru tadi sore.
32:49Sambil saya jalan, duduk disitu.
32:51Kontras, kontras.
32:53Wow.
32:55Apa Tuhan, aku mau bicara apa? Kontras.
32:58Wah, aku juga diberkati.
33:01Sejak saya khutbah ini nanti saya harus mulai jaga diri
33:04supaya bisa menampilkan hidup untuk menjadi kontras.
33:09Makanya kalau seorang hamba Tuhan pendeta berbuat salah,
33:12waduh jauh dari kontras.
33:15Kadang-kadang bisa dipandang lebih buruk dari dunia.
33:18Itu sudah gagal.
33:20Ya kecuali bertobat dan diubahkan.
33:24Demikianlah hendaknya terangmu bercaya di depan orang.
33:29Supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik
33:33dan memuliakan bapakmu yang di surga.
33:39Perbuatanmu yang baik.
33:41Baik ini bukan baik dalam standar umum,
33:45tapi baik dalam standar ala.
33:48Terangmu bercahaya.
33:50Ini bukan terang 5-10 watt.
33:53Ini terang yang mewakili Tuhan Yesus.
33:56Tuhan Yesus naik ke surga.
33:59Kita mewakili Tuhan sebagai ambasador,
34:02sebagai duta-duta Tuhan.
34:04Terangnya harus
34:07mempersona, kuat.
34:12Kalau kebaikan kita
34:16dajar setara dengan kebaikan orang pada umumnya,
34:22tidak menimbulkan kontras.
34:24Apalagi kalau sampai tidak memiliki terang.
34:28Memuliakan bapak di surga bukan hanya
34:33mengakui bapak di surga itu
34:37baik atau mulia,
34:40tetapi
34:43melakukan kehendak Allah
34:46seperti yang kita lakukan.
34:49Sebab memuliakan Allah bukan hanya mengucapkan
34:52kata-kata yang indah, agung, dan mulia tentang Tuhan,
34:57tetapi hidup kita memuliakan dia.
35:00Seluruh kehidupan kita.
35:02Maka Firman Tuhan katakan,
35:05di dalam 1 Korintus 6 versi 19 dan 20,
35:09kamu telah dibeli dengan harga lunas dibayar,
35:12karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu.
35:15Muliakanlah Allah dengan tubuhmu,
35:17bukan hanya tubuh kita nari-nari atau angkat tangan,
35:20menyanyi,
35:21tetapi seluruh kehidupanmu menyenangkan hati Allah.
35:25Bagaimana hidup kita itu menciptakan kontras
35:29terang yang benar,
35:30lalu orang mengikut jalan kita.
35:33Jalan yang kita jalani.
35:37Mudah bagi pendeta berkhutbah,
35:40karena sekolah.
35:42Kalaupun tidak sekolah, baca buku.
35:45Sekarang mudah mencari bahan khutbah.
35:48Tapi bagaimana hidup kita membuat orang lain ditulari.
35:54Itu yang penting.
35:55Beri kemuliaan bagi Tuhan.
36:00Tentu sebagai gembala kecil saudara,
36:05saya ingin menulari saudara.
36:09Saya sendiri harus memiliki kehidupan rohani,
36:13kesucian, cinta akan Allah yang benar.
36:18Dan bisa menulari saudara,
36:22melalui pemberitaan firman,
36:24lewat doa bersama.
36:26Saya beberapa kali mendengar orang berkata,
36:30di abam berkali-kali,
36:33saya teladani bapak,
36:35lah emangnya kamu lihat hidup saya tiap hari.
36:38Kamu tahu emangnya.
36:40Tetapi dari khutbah yang saya sampaikan,
36:43dari doa yang saya ucapkan,
36:45dari lagu yang kita nyanyikan,
36:47orang bisa menemukan saudaraku,
36:50profil anak Allah.
36:53Halo, Anda mengerti yang saya maksudkan?
36:58Kita menemukan profil anak Allah.
37:01Dan profil itu mengarahkan seseorang ke surga.
37:06Di dalam Matthew 5.14,
37:10kamu adalah terang dunia.
37:12Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
37:17Anda tahu kota itu apa maksudnya?
37:20Kota yang terletak di atas gunung.
37:23Pernah saya jelaskan.
37:24Hari ini saudara harus mengerti dan saudara miliki.
37:28Jangan sampai hilang ya.
37:30Di Israel banyak bukit-bukit pada zamannya.
37:34Ini belum Israel modern ya,
37:36masih Israel dulu ya.
37:38Banyak gunung-gunung.
37:40Kalau seorang musafir atau orang yang sedang mengadakan perjalanan,
37:45mau datang ke Yerusalem,
37:48ini bukit-bukit banyak,
37:50bingung mana,
37:52tetapi bukit yang ada terang,
37:54karena lampu-lampu rumah,
37:57tahu itu Yerusalem.
38:05Orang melihat hidupmu,
38:07orang melihat surga.
38:11Jadi kalau kita bicara LB3, LB3, LB3,
38:14mau tidak mau orang tanya,
38:16kenapa sih kamu terobsesi banget dengan LB3?
38:19Ya kalau yang tidak mau dengar,
38:21yang tidak mau menurut ya terserah.
38:23Tapi yang menurut,
38:24aku mau ikut kamu.
38:29Di Abam kan sering,
38:33dari kutbah-kutbah Bapak Era,
38:35saya baru mengerti langit baru,
38:38bumi baru, ya kan?
38:42Maka kita harus benar-benar rohani.
38:44Seperti Noh berkata,
38:46ayo masuk Bahtera,
38:48ayo kita juga begitu,
38:50ayo masuk kerajaan surga.
38:54Bahtera itu,
38:56panjang, lebar, tinggi,
38:59dan isinya itu diatur Tuhan,
39:04tiga tingkat.
39:05Tuhan yang atur detail,
39:07dari kayu apa,
39:08dan lain-lain detail.
39:10Detail, detail.
39:13Patternnya dari Tuhan.
39:16Bahtera hidup kita,
39:17patternnya dari Tuhan.
39:20Tidak boleh kita buat sendiri,
39:23ayo kita ke LB3,
39:25tapi harus seperti ini.
39:29Jadi bukan hanya,
39:30ayo kita ke surga percaya Yesus.
39:33Tidak jelas,
39:35yang layak menjadi anggota keluarga kerajaan Allah,
39:39seperti ini.
39:44Masih bersama saya enggak?
39:47Yang saya katakan,
39:48ini firman dari Tuhan.
39:50Tuhan menggendaki seperti ini.
39:54Ini patternnya.
39:57Anda tidak boleh punya pattern sendiri.
40:00Makanya harus benar-benar mengerti firman,
40:03berdoa,
40:05bertemu Tuhan,
40:06supaya kamu menjadi manusia,
40:08seperti yang Allah kendaki.
40:10Masing-masing orang ini kan punya personifikasi,
40:13yang khusus.
40:15Personality yang berbeda-beda,
40:18betul enggak?
40:19Personality-nya itu beda-beda,
40:21betul enggak?
40:22Tapi jadi manusia macam apa?
40:24Tuhan yang punya.
40:26Dan herannya,
40:27Astaga boleh buktikan,
40:29Anda ketemu orang Kristen dimanapun,
40:31kalau dia lahir baru,
40:33dan sungguh-sungguh dalam Tuhan,
40:35kok bisa ada kesamaan ya?
40:37Paham maksudnya?
40:38Eh ini bukan ngomong kosong,
40:40Betta sudah ketemu banyak orang dari seluruh dunia,
40:43betul,
40:44dari Afghanistan,
40:46orang Kristen,
40:47dari luar negeri,
40:48dari Afrika, Nigeria.
40:50Saya itu dulu sudah mikir,
40:53kok ada kesamaan ya orang-orang ini,
40:55dengan yang lain gitu.
40:58Halo?
40:59Saudara yang bergaul dengan orang-orang luar negeri,
41:02mengerti maksud saya?
41:03Ada spirit yang sama.
41:08Dan pattern itu,
41:09Tuhan mau kita miliki,
41:11Saudaraku.
41:13Nuh berkata,
41:14ayo kesana.
41:17Ayo.
41:18Tetapi hidup Nuh jadi kesaksian.
41:24Tidak mungkin orang ikut Nuh,
41:27dengan kehidupan yang berbeda dari Nuh.
41:29Amin.
41:31Tidak mungkin orang masuk kerajaan surga,
41:33tanpa pattern,
41:35yang Tuhan kehendaki.
41:37Kita menjadi pola,
41:38dengan mana orang membentuk,
41:40atau membangun dirinya.
41:43Yesus tidak kelihatan,
41:44tapi saudara yang bergaul dengan roh kudus,
41:46saudara menjadi manusia,
41:48yang menjadi pola,
41:50dengan mana orang membentuk,
41:51membangun dirinya.
41:56Saudara gak ketemu saya tiap hari,
41:58kalau saudara punya nurani,
41:59tahu orang ini licik,
42:00atau jahat,
42:01atau benar,
42:02atau serius,
42:03atau kudus,
42:04betul-betul dia mencari kerajaan surga.
42:07Ya saudara tanya,
42:08kepada Tuhan,
42:10Anda punya nurani,
42:11dan kalau saudara berkata,
42:12ini bohong nih manusia itu,
42:14Anda gak usah datang kesini,
42:15gak apa-apa,
42:16gak apa-apa.
42:22Clear gak?
42:25Nuh,
42:26ayo pattern lah,
42:27tapi nuh,
42:28punya pemberita kebenaran,
42:31ini ayat itu luar biasa di Petrus tuh,
42:33kok bisa-bisanya,
42:35pemberita kebenaran,
42:37itu gak main-main lah,
42:39hidupnya itu kontras,
42:43apakah waktu saya duduk disana,
42:45saya udah mikir soal nuh,
42:46gak ada,
42:47cuma kontras,
42:48kontras,
42:49tapi luar biasa ya,
42:52sistematika bangunan pemberitaan firman,
42:55benar kokoh,
42:56karena Tuhan memang mau bicara ini,
43:02bateran lu itu punya pattern,
43:04panjang lebar,
43:05isi tiga,
43:06siap,
43:07itu siapa Tuhan mau,
43:10ditutup pakai apa,
43:12lalu kapan ditutupnya,
43:14patternnya dari Tuhan,
43:16hidup kita itu harus jadi bateran,
43:18amin,
43:19yang kita bilang,
43:20ayo kesana,
43:21oh beri tepuk tangan saudara,
43:23ayo KLB 3,
43:25tapi harus seperti ini,
43:27maka tidak heran,
43:28orang-orang pada zaman nuh,
43:29tidak bisa masuk bateran,
43:31masalahnya bukan hanya tidak percaya,
43:33bukan hanya tidak percaya,
43:36bukan hanya tidak percaya adanya hujan,
43:38dulu kan khutbah saya begitu,
43:40gak percaya adanya hujan,
43:43tapi juga tidak akan mau masuk persekutuan,
43:45dengan orang yang tidak seirama,
43:47tidak sechemistry,
43:49dengan orang-orang ini,
43:51gak bahagia kita jalan sama orang ini,
43:54ini beda manusia,
43:55ini versi beda,
43:58gak mau dia,
44:01coba kalau ada orang lain berkata,
44:02ayo kesana,
44:03bukan baterai ya,
44:04oh ikut,
44:05karena satu chemistry,
44:10makanya kita menjadi pola,
44:12dengan mana orang membangun diri,
44:15pendeta harus menjadi pola,
44:17dengan mana orang membangun diri,
44:19makanya gak boleh salah,
44:22gak boleh salah saja,
44:24dan kalau pendeta hidupnya tidak lurus,
44:27masih suka dunia dan lain sebagainya,
44:29itu dari khutbahnya orang bisa menangkap,
44:32ilustrasinya pakai lagu-lagu dunia,
44:34bolak-balik,
44:36orang langsung tahu,
44:37kok masih bisa nyanyi lagu dunia,
44:39kecuali kita kadang-kadang buat joke,
44:41dan itu pun juga Tuhan sering kali tegur saya,
44:43misalnya aku masih seperti yang dulu,
44:46sepotong gitu,
44:48masih bisa kadang-kadang,
44:50tapi gak usah,
44:52karena hati kita tidak di dunia,
44:55amin,
44:56lalu mengagumi,
44:57saudara saya baru pulang dari keluar negeri,
45:04kayak keluar negeri itu senang gimana,
45:06enggak,
45:15saudaraku sekalian yang gak kasih,
45:19tahukah ketika saudara mengenakan kehidupan Yesus,
45:24atau mengenakan kebenaran yang murni,
45:28kebanggaan hati Allah,
45:31Bapak bisa berkata seperti Yesus,
45:34maaf,
45:35seperti Bapak berkata kepada Yesus,
45:37ini anakku yang kukasihi,
45:40kepadanya aku berkenan,
45:42menjadi kebanggaan Bapak,
45:53kita tidak bisa menilai orang lain,
45:57dan memang tidak perlu menilai,
45:59tapi kita harus menilai diri sendiri dengan serius,
46:02dan memperhadapkan diri kita di hadapan Tuhan,
46:05dengan pertanyaan,
46:07Sudahkah aku layak menerima pengakuan darimu ya Allah,
46:13ini anakku yang kukasihi,
46:15kepadanya aku berkenan,
46:21orang otot pengen punya pengakuan dari dunia,
46:27melalui gelar,
46:29melalui status,
46:32melalui jabatan,
46:33melalui pangkat,
46:36tetapi tidak mempersoalkan dengan serius,
46:39apa statusnya di hadapan Tuhan,
46:45kalau pakai bahasa,
46:47kalau pakai kata,
46:49dalam dunia pendidikan,
46:51terakreditasi tidak oleh Allah,
46:54terakreditasi tidak,
46:57dilihat,
47:00kalau dunia pendidikan tahu,
47:06penyelenggaraan sekolah,
47:08penyelenggaraan perguruan tinggi,
47:11sekarang tidak mudah,
47:12ada aturan,
47:14menggunakan kriteria sembilan,
47:16kalau dulu tujuh,
47:17sekarang sembilan,
47:19soal fasilitas,
47:20soal keuangan penyelenggaraan,
47:22lalu misalnya soal karya ilmiahnya,
47:27mengenai pengabdian masyarakat,
47:32kalau tidak betul-betul serius,
47:34tidak bisa,
47:35saudaraku,
47:37tidak bisa.
47:40Nah,
47:42harus divisitasi,
47:48dikunjungi oleh asesor,
47:51apakah sekolah atau perguruan tinggi ini,
47:54menyelenggarakan pendidikan,
47:56sesuai dengan aturan yang telah dibuat pemerintah,
47:59memenuhi sembilan kriteria tadi,
48:01satu kriteria itu bisa jumlahnya belasan sampai puluhan,
48:05satu kriteria,
48:07jadi cuma seratusan dinilai semua,
48:11maka sebelum asesor datang,
48:18namanya ases penelapangan,
48:20sebelum datang,
48:22sekolah membuat namanya simulasi,
48:26simulasi,
48:28seandainya asesor datang,
48:31gimana,
48:33kisik-kisiknya itu dibaca,
48:36kita sudah penuhi belum,
48:38sehingga nilai-nilai dari asesor itu,
48:44kira-kira berapa sudah bisa diprediksi,
48:48kita lulus nih,
48:50kita dapat nilai cukup,
48:55atau baik,
48:57maksudnya baik,
48:59sangat baik,
49:00atau unggul,
49:01sudah bisa diprediksi,
49:03asal serius,
49:05mestinya ya saudara,
49:07sekolah yang baik,
49:09tidak perlu gerubak-gerubuk,
49:11ases penelapangan mau datang,
49:13mengalahkan visitasi dua minggu,
49:15baru ribut,
49:17coba mana itu surat pengangkatan pejabat,
49:21mana absennya,
49:22wah baru bingung,
49:23mestinya tidak,
49:25tiap hari selenggarakan pendidikan,
49:28sesuai dengan aturan,
49:30mau divisitasi,
49:31mau dikunjungi,
49:32kapan saja siap,
49:34nah orang Kristen itu mestinya siap,
49:37divisitasi malekat maut,
49:40setiap saat,
49:42makanya harus simulasi setiap pagi,
49:44jam 5 pagi,
49:46Amin,
49:49dan doa pribadi,
49:51divisitasi,
49:55kau oleh malekat maut siap,
50:00nah inilah yang membuat kita bisa koreksi diri,
50:03saya sudah standarnya benar tidak dihadapan Allah,
50:07kalau standarnya benar,
50:09sesuai dengan pimpinan roh kudus,
50:12tidak bisa tanpa pimpinan roh kudus,
50:15tidak bisa saudara,
50:17harus roh kudus,
50:19itu tidak bisa diselesaikan di perpustakaan akademis,
50:24harus ketemu roh kudus,
50:26baru Tuhan akan melihat,
50:30bagian mana yang kurang,
50:34tidak mungkin roh kudus tidak memberitahu,
50:38dimana letak kekurangan kita,
50:40tidak mungkin,
50:42Tuhan pasti menunjukkan dimana kekurangannya,
50:45supaya kalau Tuhan memanggil kita,
50:49kita sudah siap menjadi anak Allah yang masuk,
50:52menjadi anggota keluarga kerajaan Allah,
50:56Tuhan tidak memberitahu kapan kita meninggal,
51:01tapi kita harus setiap hari simulasi,
51:04dan roh kudus tentu tahu,
51:06Bapak tahu kapan kita meninggal,
51:09makanya saudaraku ada orang-orang yang punya naluri,
51:13bisa tidak lama,
51:14dia tidak pikir bakal tidak lama,
51:16tapi entah bagaimana dia serius mencari Tuhan,
51:19di hari-hari terakhirnya,
51:20eh meninggal,
51:22keluarganya berkata,
51:24mak papa tidak memberi pesan,
51:27tetapi hari-hari ini dia rajin sekali mendengar khutbah,
51:30dia ke gereja,
51:33nah itu Tuhan bisa atur begitu,
51:35kita harus sungguh-sungguh mencari Tuhan,
51:39simulasi tiap hari,
51:41bagian mana dalam hidup kita,
51:43yang tidak tepat,
51:46sampai kita terus membenahi diri,
51:49kisih-kisihnya kita isi,
51:51baru jadi manusia yang kontras,
51:54beri tepuk tangan,
51:59senang mendengar khutbah ini,
52:01katakan amin,
52:03berani kontras,
52:05ayo kita kisih-kisih,
52:06kita perhatikan mulutmu,
52:08pikiranmu,
52:09gerakmu, hobimu,
52:10semua dinilai,
52:12kalau ada yang tidak patut dibereskan,
52:15dan semakin utuh,
52:17kita memenuhi apa yang Allah kendaki,
52:20semakin jelas warnanya,
52:21dan pasti kontras dengan dunia,
52:24amin.

Dianjurkan