KOMPAS.TV - Kamis, 20 Februari menjadi puncak gelombang unjuk rasa mahasiswa bertajuk Indonesia Gelap.
Di Bone, Sulawesi Selatan, mahasiswa terlibat bentrok dengan petugas keamanan saat menggelar demonstrasi di Kantor Bupati Kabupaten Bone.
Aksi saling dorong terjadi setelah para pendemo memaksa masuk ke dalam kantor bupati.
Mereka mempertanyakan defisit anggaran yang dialami Kabupaten Bone, sementara pejabat masih melakukan kunjungan ke luar daerah.
Di Yogyakarta, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi menggelar unjuk rasa di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung.
Dalam aksi ini, massa melakukan mimbar bebas dengan cara bergantian berorasi.
Mereka mengkritik kebijakan Kabinet Merah Putih, termasuk program makan siang gratis dan kebijakan efisiensi anggaran yang dinilai masih belum jelas arah dan tujuannya.
Gelombang aksi serupa juga terjadi di Jakarta, di mana mahasiswa melakukan demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Aksi ini diterima langsung oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, yang menyatakan bahwa dirinya ditugaskan Presiden Prabowo Subianto untuk berdialog dengan mahasiswa.
Ia menegaskan bahwa pemerintah terbuka terhadap komunikasi dengan para demonstran.
Dalam program Rosi, pendiri Malaka, Ferry Irwandi, turut menyoroti efisiensi anggaran yang dinilai tidak menyentuh fasilitas pejabat negara.
Menurutnya, menghilangkan fasilitas bagi menteri, wakil menteri, serta staf khusus bisa menjadi langkah konkret dalam mengembalikan kepercayaan publik.
Ferry juga mengkritik aksi joget bersama para menteri yang dinilai bertolak belakang dengan semangat efisiensi anggaran yang sedang digalakkan pemerintah.
Mahasiswa yang turun ke jalan menyuarakan berbagai tuntutan kepada pemerintah.
Mereka meminta agar Peraturan Presiden terkait efisiensi anggaran dikaji ulang, menuntut transparansi dalam status pembangunan dan pajak rakyat, serta mendesak adanya evaluasi besar-besaran terhadap program makan bergizi gratis.
#indonesiagelap #demo #prabowo
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/575508/ferry-irwandi-soroti-efisiensi-anggaran-yang-tak-sentuh-fasilitas-pejabat-negara
Di Bone, Sulawesi Selatan, mahasiswa terlibat bentrok dengan petugas keamanan saat menggelar demonstrasi di Kantor Bupati Kabupaten Bone.
Aksi saling dorong terjadi setelah para pendemo memaksa masuk ke dalam kantor bupati.
Mereka mempertanyakan defisit anggaran yang dialami Kabupaten Bone, sementara pejabat masih melakukan kunjungan ke luar daerah.
Di Yogyakarta, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi menggelar unjuk rasa di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung.
Dalam aksi ini, massa melakukan mimbar bebas dengan cara bergantian berorasi.
Mereka mengkritik kebijakan Kabinet Merah Putih, termasuk program makan siang gratis dan kebijakan efisiensi anggaran yang dinilai masih belum jelas arah dan tujuannya.
Gelombang aksi serupa juga terjadi di Jakarta, di mana mahasiswa melakukan demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Aksi ini diterima langsung oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, yang menyatakan bahwa dirinya ditugaskan Presiden Prabowo Subianto untuk berdialog dengan mahasiswa.
Ia menegaskan bahwa pemerintah terbuka terhadap komunikasi dengan para demonstran.
Dalam program Rosi, pendiri Malaka, Ferry Irwandi, turut menyoroti efisiensi anggaran yang dinilai tidak menyentuh fasilitas pejabat negara.
Menurutnya, menghilangkan fasilitas bagi menteri, wakil menteri, serta staf khusus bisa menjadi langkah konkret dalam mengembalikan kepercayaan publik.
Ferry juga mengkritik aksi joget bersama para menteri yang dinilai bertolak belakang dengan semangat efisiensi anggaran yang sedang digalakkan pemerintah.
Mahasiswa yang turun ke jalan menyuarakan berbagai tuntutan kepada pemerintah.
Mereka meminta agar Peraturan Presiden terkait efisiensi anggaran dikaji ulang, menuntut transparansi dalam status pembangunan dan pajak rakyat, serta mendesak adanya evaluasi besar-besaran terhadap program makan bergizi gratis.
#indonesiagelap #demo #prabowo
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/575508/ferry-irwandi-soroti-efisiensi-anggaran-yang-tak-sentuh-fasilitas-pejabat-negara
Kategori
🗞
Berita