Skip to playerSkip to main contentSkip to footer
  • 7/16/2024
Hitungan mundur manual Nursamran Subandi saja salah tentang waktu prediksi masuknya sianida, seharusnya 16:20 WIB, malah jadi 16:39 WIB, inilah potret buruk bagaimana hancurnya scientific crime investigation yang selalu didengungkan kapolri Listyo Sigit Prabowo! Entah Nursamran Subandi ini berkomplot atau tidak dalam merekayasa kasus ini, biarkanlah itu keluar dari mulut Tito Karnavian dan Krishna Murti.

Video CCTV yang telah direkayasa diputar di persidangan dan diberikan kepada sejumla ahli: psikolog Antonia Ratih Anjayani dan Sarlito Wirawan Sarwono, kriminolog Ronny Nitibaskara, psikiater Natalia Widiasih Raharjanti, toksikolog Nursamran Subandi dan I Made Agus Gelgel, dan kepada ahli huku pidana Edward Omar Sharif Hiariej.

Keenam jaksa penipu Ardito Muwardi, Shandy Handika, Sugih Carvallo, Hari Wibowo, Wahyu Oktaviandi, dan Maylany Wuwung berkomplot dengan sesama penipu perekayasa video CCTV Muhammad Nuh Al-Azhar (Ketua Asosiasi Forensik Digital Indonesia AFDI 2015-2019) dan Christopher Hariman Rianto yang diorkestrasi oleh Krishna Murti dan Tito Karnavian.

Isi flashdisk di tangan jaksa sendiri berubah waktu demi waktu tetapi mereka seolah tidak peduli dengan keutuhan (integritas) data yang ada di dalamnya. Sesi tanya-jawab dengan kedua ahli forensik digital penipu tersebut dirancang agar rekayasa yang mereka rencanakan berhasil menggiring publik dan hakim untuk memutuskan perkara sesuai dengan rekayasa mereka. Dan mereka berhasil.

Ahli IT gadungan Roy Suryo juga dalam beberapa wawancara TV menipu publik bahwa video CCTV yang ditampilkan di persidangan asli dan tidak direkayasa.

Video CCTV rekayasa tersebutpun menjadi pertimbangan hakim Binsar Gultom, Partahi Tulus Hutapea, dan Kisworo dalam memutuskan perkara.

Diharapkan para istri pelaku rekayasa Tri Suswati (istri Tito Karnavian), Nany Ariany Utama (istri Krishna Murti), INGRID CHAIYANLI (istri Christopher Hariman Rianto), Riri Ananingdyah Wibisono (istri Shandy Handika), dan lainnya untuk mendesak para suaminya untuk mengaku salah telah merekayasa video CCTV di kafe Olivier kasus Jessica Wongso. Karena sebagai sesama perempuan, seharusnya mereka memahami perasaan perempuan yang menjadi korban rekayasa para suami mereka.

Begitu juga keluarga Edi Darmawan Salihin: Made Sandy Salihin, Tiara Agnesia, Ni Ketut Sianti,
Arief Soemarko, dan lainnya agar mencari kebenaran kematian Mirna Salihin, berdasarkan bukti
ilmiah bahwa Jessica Kumala Wongso adalah korban rekayasa.

Begitu pula dengan para istri hakim Binsar Gultom, Sri Misgianti, agar menyadarkan suaminya bahwa keputusannya didasarkan video CCTV yang sudah direkayasa Muhammad Nuh Al-Azhar dan Christopher Hariman Rianto.

KITA TIDAK INGIN KASUS INI DAN PEGI SETIAWAN TERJADI DI REPUBLIK INI!!!

37 BUKTI ILMIAH REKAYASA VIDEO CCTV OLEH MUHAMMAD NUH AL-AZHAR DAN CHRISTOPHER HARIMAN RIANTO:
https://drive.google.com/file/d/1ufO4JQdDZSBvSzRnbjVQFJVWIZSIYU9e/view?usp=sharing



SEMANGAT MEMBONGKAR REKAYASA VIDEO CCTV KASUS JESSICA KUMALA
Transcript
00:00Horas, Bali Gek Akademi hadir dari tepian Danau Toba yang indah.
00:12Bagi rekan-rekan dari seluruh Tanah Air, Sabang, sampai Merauke yang ada di perantauan juga,
00:21yang ada di luar negeri sedang mencari nafkah dan menimba ilmu,
00:27yang kangen dengan Indonesia.
00:29Inilah isu yang ada di Indonesia sekarang ini, rekan-rekan satu negara.
00:34Bahwa negara kita bukan baik-baik saja ya, bahkan sudah dalam kondisi sangat-sangat darurat.
00:43Darurat karena negara kita sudah dikuasai oleh para mafia hukum
00:52dan kapolri yang ditugasi untuk menegakkan hukum.
00:56Listio Sigit Prabowo bukannya sebagai kapolri pengayom pelindung rakyat,
01:04tetapi dia bungkap, pengecut, diam dan memilih untuk berpihak kepada para penipu,
01:12prekayasa, barang bukti digital, Tito Karnavian, Krishnamurti, Muhammad Noah Lazar,
01:21Kristoper Harimandrianto, Hendro Purnomo atau Hendro Sukmono,
01:28yang sekarang jadi kasat reskrim Polres Tabis.
01:32Jajaran-jajaran di bawahnya mereka ini, Krishnamurti pada saat di reskrim Mumpolda Metro Jaya 2016,
01:42mereka mafia-mafia hukum.
01:44Negara kalah, negara kita sangat lemah, bahkan Presiden itu sendiri pun sudah kita surati lewat mensesnek,
01:52memilih untuk buntam juga, padahal sisa jabatan hanya dua bulan.
01:58Sisa jabatan hanya dua bulan lebih, tetapi memilih ini untuk dibiarkan begitu saja.
02:06Ya telah banyak bukti ya, gurita rekayasa mafia hukum ini terjadi di mana-mana ya.
02:14Kita lihat kasus, selain kasus Jessica, ada kasus KM50 ya, video CCTV-nya satu hari sebelum sudah mati.
02:25Kebetulan yang sangat sempurna, yang sangat tidak masuk akal ya.
02:32Ya itulah ya, selain KM50, kemarin ada kasus Peggy Setiawan, video CCTV-nya sampai sekarang tidak pernah dibuka.
02:42Di televisi hanya narasi-narasi berdasarkan kesaksian,
02:48tetapi bukti materialnya bukannya dipertunjukkan, diajukan ke persidangan,
02:57atau pra-pradilan kemarin, tetapi hanya modal kesaksian-kesaksian yang katanya Kapol rilis Diosygit Prabowo itu.
03:06Scientific Crime Investigation, Scientific Evidence kok, kesaksian atau foto,
03:12potret foto album dibandingkan potret di mana itu, image di database Dukcapil dan lainnya.
03:20Ya inilah, mafia rekayasa sudah ada di mana-mana.
03:24Belum lagi kita bicara kasus pembunuhan Novena ya di Bogor, yang video CCTV-nya tajam.
03:33Tetapi tidak bisa dilakukan atau memang dibiarkan seperti itu saja ya,
03:39yang pengakuannya sudah minta bantuan FBI, omong kosong.
03:44Coba dikasihkan saya yang aslinya, pasti bisa saya apa itu ya, saya cocokkan wajahnya dengan potensial suspek.
03:52Dan banyak ahli lainnya, banyak sekali, itu gampang sekali ya, tapi mereka memilih itu membiarkan.
03:58Ada apa? Adakah pembunuhnya berkaitan dengan oknopolisi, saudara polisi?
04:04Ya mereka yang bisa jawab itu.
04:06Belum lagi terakhir ini, Afid Maulana ya.
04:12Ya, kasus Afid Maulana ya di Sumatera Barat, tetangga kami ya, provinsi tetangga kami, Sumatera Utara.
04:23Itu terjadi juga ya, dengan entengnya Kapolda Sumatera Barat mengatakan itu sudah terhapus
04:30atau override sudah 11 hari karena penyimpanan 1 terabyte.
04:35Ini kan konyol sekali ya, kejadiannya kok bisa sampai 11 hari itu didiamkan.
04:40Itu kan orang harus dipecat itu.
04:44Bagaimana kejadian seperti itu, bukannya langsung diamankan video CCTV itu.
04:49Tetapi sudah katanya mengalami terhapus karena override atau apapun itu ya, padahal sangat gampang diperiksa itu.
04:58Apakah dihapus secara manual, apakah override.
05:01Coba tunjukkan buktinya bahwa itu override, Kapolda Sumatera Barat.
05:06Mundur saja anda, dasar ya.
05:09Rekayasa sudah di mana-mana. Begitu melibatkan oknum kepolisian, maka bukti materian itulah yang mereka hancurkan.
05:18Inilah ya, gurita rekayasa sudah ada di mana-mana dan DPR bungkam.
05:25Padahal mereka mengaku wakil rakyat, perwakilan rakyat bungkam.
05:31Tinggal tunggu gaji bulanan dari keringat rakyat dan mereka tinggal tidur-tiduran atau bagi-bagi jabatan, entah apalah itu.
05:41Tetapi mereka bungkam.
05:44Saya sudah surati itu DPR.
05:47Lewat sekretariat DPRnya, cuma dibalas formalitas saja itulah kualitas Dewan Perwakilan Rakyat.
05:54Tunggu saja sampai rakyat nanti tidak butuh wakilnya.
05:58Karena, kalian hanya menamakan diri wakil rakyat ketika kita laporkan orang-orang.
06:05Mafia-mafia ini, Tito Karnavian, Kris Namurthi.
06:10Takut, pengecut, sama pengecutnya seperti Kapolri, Listio, Sigit Prabowo. Tak berguna bagi rakyat.
06:21Ya jadi kesimpulan saya, negara kita sudah sangat darurat.
06:26Bagaimana mafia hukum ini sudah sangat menggurita, menguasai semua sendi-sendi kehidupan kita dan negara itu tampak sangat lemah.
06:36Dibuktikan oleh Kapolri bungkam, Presiden bungkam.
06:40Tidak ada yang berani menindaklanjuti laporan saya 37 bukti ilmiah itu ya.
06:46Karena kita laporkan Tito Karnavian ini.
06:50Sangat kuat ini ya, Tito Karnavian ini, sampai semua orang bisa bungkam dibuat ini.
06:56Ya, apakah dia harus dikuburan dulu baru kita korek atau bongkar ini semua untuk apa?
07:03Kalau dia sudah check out dikuburan.
07:06Harus justru dia masih hidup sekarang ini, harus kita tuntut dia melakukan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia.
07:16Melakukan obstruction of justice, rekayasa secara barbar dan brutal terhadap barang bukti di kita.
07:22Sehingga Jessica dimasukkan ke sel Tiku sempat bule.
07:26Dipidana, ditersangkakan, didakwa dan dipidana dengan bukti-bukti rekayasa mereka ini.
07:34Inilah general paling sampah, paling kotor yang pernah dimiliki oleh Indonesia ya, mungkin zaman PKI dulu berikutnya ini.
07:44Inilah luar biasa, makan dari keringat rakyat tetapi menghabisi rakyat, memangsa rakyat dengan sangat brutal berdemi prestasi rekayasanya ya.
07:56Seandainya dulu gagal Jessica tersangka, maka dia pun akan gagal menjadi Kapolri tahun 2016 karena dia sudah cacat.
08:06Tetapi tak apalah ya, sudah gadung dia Kapolri, kita bongkar dia sekarang.
08:12Kebobrokan, kemunafikan, hipokrit, patuh logikal liar, penipu, sampai sekarang juga pengecut.
08:21Terutama ini general aktif, irjen, ya Krishnamurti tapi mentalitasnya pengecut.
08:28Kalau berani tersangkakan saya Krishnamurti, tanding kita di pengadilan, bawa ahli muntah dari mana.
08:36Majukan lagi nih, Mohd. Lasar dan Christopher Harimandrianto, biar kita permalukan kalian di seluruh Indonesia dan dunia.
08:47Atau kau berpikir, ah biarin saja lah, nanti juga tenggelam, Prismun juga akan bosan dengan sendirinya.
08:56Catatan digital ini, dokumentasi digital ini, saya akan profil anda dalam bahasa Inggris, sehingga dunia tahu siapa kau.
09:06Betapa bejat, bobrok, moralitasmu, kemunafikanmu.
09:11Ada seorang anak manusia, anak gadis dari keluarga orang lain, bukan keluargamu, makanya kewenteng memanipulasi mereka asa untuk prestasi kotormu itu, luar biasa kau.
09:28Jenderal makan, keringat rakyat, tetapi menipu, menghabisi rakyat, munafik, pengkhianat dan pengecut.
09:40Kita tengok lagi ya, kita lihat dulu untuk konten, biar makin malu dia itu, si Krishnamurti nih ya, jenderal pengkhianat rakyat ini, penipu, patologi kelayar.
09:53Ini dah, betapa pengecutnya Kapolri Listiosikit Prabowo ini, begitu takut dia pada Tito Karnavian dan Krishnamurti.
10:05Apakah mereka saling mengunci?
10:07Karena memang sama-sama prekayasa pada kasus lain atau kasus yang entah mana, apakah mereka saling mengunci?
10:15Rakyat akan meminta pertanggung jawaban mereka dan saya yakin alam semesta ini akan membongkar kebobrokan mereka masing-masing.
10:26Inilah salah satu otak prekayasa itu, dia menghadiri, apa ya, membekap Christopher Hariman Riantop pada tanggal 10 Agustus 2016.
10:38Supaya menguatkan mentalnya Christopher, kerasa dalam menipu, bersidangan, sehingga dia hadir.
10:44Padahal saat itu dia sudah wakafulda lampung, bukan wawonang nyala dia lagi ya, tetapi dia akan, dia memberikan semangat kepada Christopher agar semangat menipu di pengadilan.
10:59Siapa yang hadir bersama siapa ini, si Krishnamurti ini, yaitu Hendro Sukmono.
11:06Ya ini dia fotonya, saya ambil dari getik ya, ini dia Hendro Sukmono, ya ini juga ya dalam gurita rekayasa itu,
11:15apa yang dia hadir, anak buahnya si Krishnamurti.
11:21Siapa dia sesungguhnya, dia adalah orang yang mengambil sumpah, sumpah penipuan ya, sumpah palsu dari Muhammad Mahdi Al-Azhar di BAP-nya ya, Hendro Sukmono.
11:33Ini dia, jadi BAP rekayasa dari video CCTV rekayasa, dia yang mengambil sumpah.
11:40Jadi orang ini terlibat ini dalam struktur organisasi Holda Metro Jaya 2016 yang menghasilkan produk resmi video CCTV rekayasa itu.
11:54Gimana dia sekarang? Dia sudah jadi pejabat teras ya, di Kapolresta, Surabaya, menjabat sebagai kasat reskrim.
12:05Bayangkan, otak-otak yang otaknya rekayasa seperti ini dijadikan pejabat di Republik ini.
12:11Inilah mengapa saya katakan Indonesia sudah sangat darurat karena orang-orang yang mafia rekayasa ini menjabat posisi penting.
12:22Bayangkan ini, bisa jadi nanti ini pejabat, bahkan mungkin Kapolri the next, manusia rekayasa semacam ini dijadikan kepala, apa ini, kepala satsatuan, reserse dan kriminal di Surabaya.
12:40Bayangkan anak buah dari si Krishnamurti yang mengambil sumpah terhadap Muhammad Mu'ammad Al-Azhar yang hasil, yang merupakan BAP rekayasa hasil dari video CCTV rekayasa.
12:57Bayangkan ini, sedih sekali kita sebagai negara ini, yang mereka-mereka ini, para rekayasa ini bahkan menjabat posisi penting di Kepolisian.
13:08Apalagi tidak ada yang bersih di Kepolisian yang ini ya, tidak terlibat rekayasa entahlah, hanya Listio Sigit Prabowo yang tahu dan menjawab dia itu ya.
13:20Inilah judul detik ya, hadiri sidang Jessica Krishnamurti, mau lihat anak buah saya, siapa yang hadir 10 Agustus 2016, Muhammad Mu'ammad Al-Azhar dan Christopher Hariman Rianto.
13:33Itulah dia hadir, pada saat dia hadir, disitulah Christopher Hariman Rianto menyajikan penipuannya ya untuk menipu seluruh rakyat, untuk mengkriminalkan seorang anak manusia dengan video CCTV rekayasa dan di-backup, dihadiri oleh manusia sampah ini, Krishnamurti.
13:53Biar lain menjadi jejak digital dia selamanya, akan ditonton oleh keturunannya.
14:03Kita baca dulu berita aja ya, disini ketika ditanya, mau lihat sidang saja, saya mau lihat anak buah saya yang sedang di dalam persidangan, menipu, jawab Krishnamurti.
14:20Terus disini, penyidik Polna Metro Jaya sama sekali dari awal tidak meletakkan satu orang tertentu sebagai tersangka, ya jelas lah ini penipuan ya, yakin saya penipuan.
14:33Kenapa? Kalau ini benar, tidak mungkin video CCTV itu digaburkan, direkayasa semua ya.
14:39Inilah manipulator, pathological liar, terus apa lagi itu, hipokrit.
14:49Tidak, jadi itu dilakukan secara komprehensif dan teliti terhadap konstruksi koronologis peristiwanya.
14:57Teliti, dasar manusia sampah kau Krishnamurti, dasar manusia pengkhianat, penipu, bagaimana teliti, jika video CCTV yang jelas, tajam, 2 juta piksel, kalian redowngrade, downscale menjadi 0,5 MP, setengah juta piksel.
15:18Dari mana itu kata teliti itu, Krishnamurti? Hai manusia berhati iblis, komprehensif dan teliti.
15:32Krishnamurti, Krishnamurti, inilah jejak digitalmu Krishnamurti, saya kupas sudah semua satu persatu di kanal Bali Diakademi.
15:42Kau bisa apa, walaupun bintang dua kau gak bisa apa-apa, kau lawan ilmu pengetahuan, ilmu pasti, matematika dasar.
15:53Jadi kami melakukan penyidikan dari awal pembuatan kopi sampai kopi masuk ke tubuh ripirna, eh korban.
16:02Jadi semua orang bisa jadi potensial suspect, kata dia, ya, melanjutkan penipuannya.
16:08Tuh, tadi kan lihat itu, dari awal pembuatan kopi rangga, saya ingin memastikan itu ditunjukkan, supaya nanti terlihat semua publik menilai, ini kan sidang terbuka.
16:22Sementara semua menjalankan perannya, jadi biarkan sidang berjalan, gak ada komentar terkait sidang, penipuan lagi ya.
16:31Jadi dia ingin meyakinkan bahwa pada saat rangga menyajikan kopi tidak ada apa-apa ya, ditunjukkan di persidangan, inilah penipuan lagi ya.
16:42Itu di kamera satu CH-17, padahal sudah kita kupas sering itu ya, ya inilah dia.
16:52CH-17, 15-11 sampai 16-17 pada saat rangga menyajikan kopi.
17:00Inilah dia, di metadata-nya 98.750 frame, satu jam lebih ya, satu jam lima menit mungkin ya.
17:10Tetapi yang dianalisa Muhammad Al-Azhar, 2.707 frame, 96.000, berapa itu, 60.043 ya,
17:2496.043 frame atau 64 menit, satu jam empat menit itu sengaja dihilangkan oleh Muhammad Al-Azhar.
17:32Inilah, inilah yang katanya si apa, Krishnamurti teliti, kondan komprehensif, yaitu menghilangkan 96.000 frame dari 98.000 frame.
17:47Inilah hipokritnya dan penipuan dari Krishnamurti di publik, pathological liar, bagaimana komprehensif
17:59dan teliti, sengaja dihilangkan 96.000 frame, manusia sampah.
18:07Ya jadi bukan apa, kita bicara tentang ini ya, tentang ilmiah, jadi harus ada bukti tertulis yang kita pegang dari BAP
18:20atau dokumen yang mereka miliki juga yang mereka hasilkan.
18:25Jadi bukan hanya kamera 17 ya, CH17, tetapi kamera 9 juga ada 100 frame, kamera 7 juga ada 50 frame.
18:37Jadi yang kita dapati saja sudah ada tiga di metadata-nya dihilangkan, ada yang 96.043 frame, ada 100 frame, ada 50 frame.
18:51Ini sudah diotak-atik oleh timnya siapa itu, Krishnamurti, inilah temunapikan, penipuan
19:01yang sengaja diberikan kepada publik sebagai post truth, padahal apa yang dia lakukan adalah sebaliknya, bukan komprehensif atau teliti.
19:13Ya sebaliknya mengacak-acak video digital itu ya, bukti digital itu, ya bukan hanya mengaburkan lewat downscaling secara spasial.
19:23Ya dari 2 jutaan piksel per frame menjadi setengah juta piksel per frame, semua objek kabur untuk menggiring narasi rekayasa mereka, baik di publik maupun dihakim.
19:35Begitu juga dengan laju frame yang seharusnya pergerakan tuh halus setiap objek yang bergerak menjadi 10 frame per detik, dari 25 ya, jadi putus-putus.
19:45Sehingga pergerakan tangan Myrna Salin mengambil sedotan di atas meja, sengaja mereka sembunyikan,
19:50karena mereka telah menuduh Jessica menaruh sedotan di atas meja, meskipun itu tidak dikonfirmasi sama sekali di video CCTV7,
20:01hanya pengakuan Marlon Napitupulu, saksi penipu dan saksi dusta, inilah saudara ya.
20:10Ini juga maha karya dari Krishnamurti, jenderal penipu sampah masyarakat ya, komplot dengan
20:18para jaksa pengkhianat, Ardi Tomwardi sebagai ketua tim jaksa, anggotanya Sandiandika Sugikarpalo,
20:27Ari Bowo, Malani Bogundan, siapa itu, Wahyu Oktavi Andi ya,
20:33berubahnya isi folder CCTV di tangan jaksa, entah berapa versi flash disk di tangan jaksa,
20:42ya, kadang 2 folder CCTV7, kadang 3 CCTV9, kadang 2, kadang 3 folder CCTV7, kadang 2, kadang 4,
20:52jumlah folder kadang 11, kadang 13 folder CCTV3, kadang 2, kadang 3, dan tepat pada saat Mirna Zalim datang 17-18 WIB,
21:05Krishnamurti sengaja mengaburkan video CCTV3 dengan cara membuang informasi warna,
21:15ya, seharusnya 3 kanal, Y, U, V, menjadi 1 kanal saja, kanal Y saja, kanal intensitas menjadi kanal kehabuan,
21:24inilah rusaknya mentalitas Krishnamurti sebagai Direkturiskrimu Folder Metro Cahaya,
21:30tepat Mirna Zalim datang 17-18 langsung dibuat kehabuan,
21:35seolah-olah video CCTV atau sistem CCTV di Cafe Olivier tau,
21:42itu Mirna Zalim datang, ayo kita buat kehabuan, otomatis pakai sensor, ya,
21:49kenapa dibuat kehabuan oleh Krishnamurti dan timnya,
21:54supaya warna dari sisa kopi yang dibawa di VCRGN dari meja 54 ke ujung meja cocktail bar,
22:05itu tidak bisa dianalisa, informasi warnanya, sisa warna kopi,
22:09sisa volume kopinya juga tidak bisa dianalisa, untuk mendukung apa penipuannya Hany Jutabun bahwa dia cuma mencicip sedikit,
22:19padahal kalau informasi warna itu di kamera CCTV3,
22:25tidak dibuang, bisa kita lihat itu dengan metode sederhana saja, deteksi tepi sisa volume kopi yang telah diminumir Mirna Zalim,
22:34dan telah diminum Hany Jutabun, bisa dengan gampang, tetapi disitulah plot twist-nya,
22:40Muhammad Noah Lazar, stopper Hariman Rianto,
22:45dan Krishnamurti mengaburkan semua informasi itu ya, dan gestur dari Mirna Zalim ketika dibawa dengan kursi roda tertangkap oleh video CCTV3 itu ya,
23:00tapi justru disitulah dikaburkan, padahal gestur itu sangat penting untuk dianalisa oleh dokter forensik,
23:06tetapi disitulah dikaburkan oleh Krishnamurti, pengkhianat, jenderal sampah masyarakat.
23:14Kembali lagi ke pertanyaannya, kenapa Akapol rilisnya Sikit Prabowo sampai detik ini memilih bungkap?
23:21Hanya ada beberapa penjelasan logis ya,
23:24bisa jadi mereka sama-sama kotor, saling mengunci dengan kekotoran rekayasa mereka selama karirnya,
23:32atau bisa jadi mereka sesama jenderal dengan prestasi rekayasa,
23:36atau bisa jadi Akapol rilisnya Sikit Prabowo memang bersih,
23:42tetapi tidak punya nyali, biarkanlah dia yang menjawab itu, karena tiga dumas presisi saya,
23:51ya, 1 Maret 2024, ya, yang kedua 31 Maret 2024, dan ketiga 10 Juni 2024,
24:02tidak ditanggapi, atau ditanggapi dengan cara formalitas dengan menolak, tidak ada kadar pengawasan,
24:09itulah kualitas dari Akapol rilis, ya, si pengecut ini, ya, entah sampai kapan ini diganti kita sudah bosan,
24:17ya, memiliki Kapolri dengan mentalitas pengecut,
24:23sudah kita laporkan, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa,
24:28ya, entah karena dia sama-sama kotor,
24:31atau karena prestasinya juga rekayasa, atau memang dia pada dasarnya seorang pengecut,
24:37ya, hanya menginginkan jabatan Kapolri tetapi tidak mau tanggung jawab ini,
24:43ya, sudah saya dumaskan itu.
24:48Tetapi dia memilih bungkam. Wah, inilah hebatnya Kapolri ini, ya.
24:54Dua bulan lagi juga jadi manusia biasa, untuk apa juga kita berteriak-teriak lagi sama orang ini, kan?
25:00Tidak ada gunanya lagi.
25:04Inilah gurita rekayasa yang sering saya tampilkan,
25:07mahakarya rekayasa dari Krishnamurti, ya, diagram alir rekayasa video CCTV,
25:14dan BAP rekayasa itu menyebar semua ke para caksa, ya,
25:20setelah direkayasa Muhammad Nuala, siapa ini, Muhammad Nuala Sarnan Kristoper Harimandrianto,
25:27saya tidak percara mereka berdua saja, ya, tapi berikut dengan tim,
25:31ya, disebarlah dan diantar langsung oleh Krishnamurti kebijaksanaan tinggi,
25:37dikasih kejaksaan, dipakai oleh para psikolog, kriminolog,
25:44ya, oleh toksikolog Imadiyah Gusgelkel, oleh toksikolog Nur Samran Subandi,
25:52oleh ahli hukum pidana Edward Omar Syarif Iyares,
25:56yang meyakini dengan sangat tegas dan percaya diri CCTV tidak mungkin direkayasa,
26:05padahal saya sudah e-mailkan 37 bukti ilmiah itu ke dia di Fakultas Hukum UGM.
26:11Tidak ada tanggapan, ya, itulah, mengejut juga itu.
26:17Dan itu dipakai sebagai pertimbangan Minister Hultum Partai Tulusutapaya dan Kisworo.
26:23Video CCTV rekayasa itu juga diamati oleh Dr. Forensik Slamo Purnomo dan Dr. Forensik Budi Sampurna,
26:32dan menjadi bahan pertimbangan kasasi oleh Hakim Artijo Alkostar.
26:38Luar biasa, sukseslah mereka ini, ya, rakyat telah menderita,
26:43ya, mafia hukum semakin merajalela, gurita rekayasa dari mafia hukum ini semakin menjebar kemana-mana,
26:51ya, sekarang di kasus Sumatera Barat, besok entah di provinsi lain mereka akan mengulangi,
26:58dan mengulangi, dan mengulangi kalau rakyat bungkam.
27:03Ya, kemarin di Jawa Barat, sekarang di Sumatera Barat, besok entah di mana lagi,
27:09video CCTV atau digital evidence semua dibuang, ya, semua dihancurkan.
27:16Pada saat kasus Verdi Sambu, video CCTV-nya, fisiknya itu yang dihancurkan,
27:21ya, karena sudah terbiasa merekayasa dengan Tito Karnavian dan Krishnamurti.
27:27Verdi Sambu saat itu Wakil Direktur Reskrimu, Wakilnya Krishnamurti dalam rekayasa kasus Jessica Wong Soe ini.
27:34Ya, inilah luar biasanya, dan rakyat pun memilih bungkam,
27:39para ahli yang tahu bidang ini juga memilih bungkam, takut, pengecut,
27:43maka mereka akan bergembira, ya, apalah seorang Rizmon cuma sendiri,
27:50ya, kanal Youtubenya pun cuma 6.000-nya, itu pun turun-turun terus.
27:56Dan dia mungkin akan, mereka akan mengatakan bahwa Rizmon akan bosan pada waktunya dan ini akan tenggelam.
28:06Sekarang terserah rakyat dan netizen, ya, mau membiarkan ini atau ayo bersama-sama bersuara untuk menekan DPR,
28:16menekan Kapolri, menekan Presiden untuk menangkap grombolan rekayasa ini, ya,
28:24Tito Karnavian, Krishnamurti, Hendro Submono, Muhammad Nualazar, Christopher Harimandrianto, dan siapapun itu.
28:32Oke, sampai jumpa di video kami selanjutnya dari Baligi Akademi di TVN dan YouTube yang tidak koras.

Recommended