- 7/29/2024
Video CCTV yang telah direkayasa diputar di persidangan dan diberikan kepada sejumla ahli: psikolog Antonia Ratih Anjayani dan Sarlito Wirawan Sarwono, kriminolog Ronny Nitibaskara, psikiater Natalia Widiasih Raharjanti, toksikolog Nursamran Subandi dan I Made Agus Gelgel, dan kepada ahli huku pidana Edward Omar Sharif Hiariej.
Keenam jaksa penipu Ardito Muwardi, Shandy Handika, Sugih Carvallo, Hari Wibowo, Wahyu Oktaviandi, dan Maylany Wuwung berkomplot dengan sesama penipu perekayasa video CCTV Muhammad Nuh Al-Azhar (Ketua Asosiasi Forensik Digital Indonesia AFDI 2015-2019) dan Christopher Hariman Rianto yang diorkestrasi oleh Krishna Murti dan Tito Karnavian.
Isi flashdisk di tangan jaksa sendiri berubah waktu demi waktu tetapi mereka seolah tidak peduli dengan keutuhan (integritas) data yang ada di dalamnya. Sesi tanya-jawab dengan kedua ahli forensik digital penipu tersebut dirancang agar rekayasa yang mereka rencanakan berhasil menggiring publik dan hakim untuk memutuskan perkara sesuai dengan rekayasa mereka. Dan mereka berhasil.
Ahli IT gadungan Roy Suryo juga dalam beberapa wawancara TV menipu publik bahwa video CCTV yang ditampilkan di persidangan asli dan tidak direkayasa.
Video CCTV rekayasa tersebutpun menjadi pertimbangan hakim Binsar Gultom, Partahi Tulus Hutapea, dan Kisworo dalam memutuskan perkara.
Diharapkan para istri pelaku rekayasa Tri Suswati (istri Tito Karnavian), Nany Ariany Utama (istri Krishna Murti), INGRID CHAIYANLI (istri Christopher Hariman Rianto), Riri Ananingdyah Wibisono (istri Shandy Handika), dan lainnya untuk mendesak para suaminya untuk mengaku salah telah merekayasa video CCTV di kafe Olivier kasus Jessica Wongso. Karena sebagai sesama perempuan, seharusnya mereka memahami perasaan perempuan yang menjadi korban rekayasa para suami mereka.
Begitu juga keluarga Edi Darmawan Salihin: Made Sandy Salihin, Tiara Agnesia, Ni Ketut Sianti,
Arief Soemarko, dan lainnya agar mencari kebenaran kematian Mirna Salihin, berdasarkan bukti
ilmiah bahwa Jessica Kumala Wongso adalah korban rekayasa.
Begitu pula dengan para istri hakim Binsar Gultom, Sri Misgianti, agar menyadarkan suaminya bahwa keputusannya didasarkan video CCTV yang sudah direkayasa Muhammad Nuh Al-Azhar dan Christopher Hariman Rianto.
KITA TIDAK INGIN KASUS INI DAN PEGI SETIAWAN TERJADI DI REPUBLIK INI!!!
37 BUKTI ILMIAH REKAYASA VIDEO CCTV OLEH MUHAMMAD NUH AL-AZHAR DAN CHRISTOPHER HARIMAN RIANTO:
https://drive.google.com/file/d/1ufO4JQdDZSBvSzRnbjVQFJVWIZSIYU9e/view?usp=sharing
SEMANGAT MEMBONGKAR REKAYASA VIDEO CCTV KASUS JESSICA KUMALA WONGSO
RISMON HASIHOLAN SIANIPAR
Keenam jaksa penipu Ardito Muwardi, Shandy Handika, Sugih Carvallo, Hari Wibowo, Wahyu Oktaviandi, dan Maylany Wuwung berkomplot dengan sesama penipu perekayasa video CCTV Muhammad Nuh Al-Azhar (Ketua Asosiasi Forensik Digital Indonesia AFDI 2015-2019) dan Christopher Hariman Rianto yang diorkestrasi oleh Krishna Murti dan Tito Karnavian.
Isi flashdisk di tangan jaksa sendiri berubah waktu demi waktu tetapi mereka seolah tidak peduli dengan keutuhan (integritas) data yang ada di dalamnya. Sesi tanya-jawab dengan kedua ahli forensik digital penipu tersebut dirancang agar rekayasa yang mereka rencanakan berhasil menggiring publik dan hakim untuk memutuskan perkara sesuai dengan rekayasa mereka. Dan mereka berhasil.
Ahli IT gadungan Roy Suryo juga dalam beberapa wawancara TV menipu publik bahwa video CCTV yang ditampilkan di persidangan asli dan tidak direkayasa.
Video CCTV rekayasa tersebutpun menjadi pertimbangan hakim Binsar Gultom, Partahi Tulus Hutapea, dan Kisworo dalam memutuskan perkara.
Diharapkan para istri pelaku rekayasa Tri Suswati (istri Tito Karnavian), Nany Ariany Utama (istri Krishna Murti), INGRID CHAIYANLI (istri Christopher Hariman Rianto), Riri Ananingdyah Wibisono (istri Shandy Handika), dan lainnya untuk mendesak para suaminya untuk mengaku salah telah merekayasa video CCTV di kafe Olivier kasus Jessica Wongso. Karena sebagai sesama perempuan, seharusnya mereka memahami perasaan perempuan yang menjadi korban rekayasa para suami mereka.
Begitu juga keluarga Edi Darmawan Salihin: Made Sandy Salihin, Tiara Agnesia, Ni Ketut Sianti,
Arief Soemarko, dan lainnya agar mencari kebenaran kematian Mirna Salihin, berdasarkan bukti
ilmiah bahwa Jessica Kumala Wongso adalah korban rekayasa.
Begitu pula dengan para istri hakim Binsar Gultom, Sri Misgianti, agar menyadarkan suaminya bahwa keputusannya didasarkan video CCTV yang sudah direkayasa Muhammad Nuh Al-Azhar dan Christopher Hariman Rianto.
KITA TIDAK INGIN KASUS INI DAN PEGI SETIAWAN TERJADI DI REPUBLIK INI!!!
37 BUKTI ILMIAH REKAYASA VIDEO CCTV OLEH MUHAMMAD NUH AL-AZHAR DAN CHRISTOPHER HARIMAN RIANTO:
https://drive.google.com/file/d/1ufO4JQdDZSBvSzRnbjVQFJVWIZSIYU9e/view?usp=sharing
SEMANGAT MEMBONGKAR REKAYASA VIDEO CCTV KASUS JESSICA KUMALA WONGSO
RISMON HASIHOLAN SIANIPAR
Category
📚
LearningTranscript
00:00Pemerintah Australia, Jessica Wongso, telah ditangkap dengan pembunuhan Minis Alihin.
00:05Polisi mengatakan bahwa dia membunuh temannya dengan menambahkan sinai ke kopinya.
00:31Yang diotaki ya, tentu diotaki ya oleh Tito Karnavian dan Krishnamurti
00:36Karena kalau tidak diotaki oleh mereka, tidak mungkin ya video rekayasa itu bisa menjadi perlodak resmi
00:43Karena disitu ada gelar perkara, ada bagian pengawasan dan penyelidikan, ada ilwasda ya
00:48Belum lagi ada subjek-subjek lain yang untuk pengawasan, jalannya perkara
00:53Tetapi kenapa itu bisa menjadi perlodak resmi ya tentu sudah berkomplot di salah satu institusi
00:58Polda Metro Jaya pada saat dipimpin oleh Tito Karnavian. Nah inilah yang perlu kita dokumentasikan
01:03Supaya publik tahu bahwa Laboratorium Forensik Digital Bubble Sporty itu
01:09Di bawah pimpinan Tito Karnavian, itu bukan menjadi laboratorium forensik tetapi laboratorium animasi
01:15Tergantung apa yang perlu dianimasi untuk mengkriminalkan orang lain
01:19Untuk jabatan mereka, untuk angkat mereka, seperti Krishnamurti sudah sukses dia dengan rekayasanya menjadi urgent
01:25Nah itulah fakta yang sangat nyata yang dihadapi oleh Indonesia ya, rakyat Indonesia
01:31Yang sewaktu-waktu bisa menjadi bangsa mereka ya
01:34Tinggal pesanan saja, mana yang perlu dimanipulasi ini, mana yang perlu direkayasa ini, mana yang perlu digabungkan ini
01:41Tinggal didukung saja dengan ahli-ahli lainnya untuk cocok-cocokan
01:45Salah satu ilmu yang untuk cocok-cocokan adalah ilmu toksikologi ini saya lihat ya
01:51Waktu estimasi, maksudnya sianida tersebut dengan pergerakan tangan Jessica 16.09.1950
01:58Ya, 6 Januari 2016
02:00Yang telah dianimasi oleh Mohd. Azhar
02:02Yani Kristopher Harimandrianto ya
02:05Itu juga sangat menyayangkan ya untuk seorang Imade Agus Gelgel Yura Sulta, katanya dokter dari Jerman
02:10S1nya ITB tetapi dalam hal memodelkan matematika kok
02:16Ya sangat disayangkan ya Imade Agus Gelgel ini ya
02:19Seharusnya dia paham kalau model matematika itu dia perlu data validasi dan data pengujian
02:24Ya, 5 atau 6 sampel yang digunakan hanya untuk membentuk model matematika dia
02:29Model matematika yang dibentuk dari 5 atau sampai 6 sampel itu kan model matematika yang sangat primitif, naif, prematur
02:37Sudah begitu ketika dia di persidangan, di video itu tuh, karena saya tonton itu dia mengklaim keakuratan itu 99,9%
02:46Ya, model matematika yang didasarkan pada data yang sangat miskin 5 atau 6 sampel
02:52Ya, diklaim 99,9% itu kan kebohongan publik gitu ya
02:56Apalagi datanya dia itu tidak diuji dengan data validasi dan data pengujian ya
03:01Jadi coba saya kasih contoh ilustrasinya
03:05Ya, di dalam data sains ya, atau ilmu data
03:08Atau apapun itu yang berkaitan dengan model matematika ya
03:11Itu kita memerlukan data pelatihan ya
03:14Data pelatihan, data validasi, dan data pengujian
03:17Jadi data pelatihan itu untuk menciptakan model
03:20Data validasi itu untuk mengkoreksi model kita
03:22Baru data pengujian itu untuk menguji data kita keakuratan atau tingkat akurasi ya
03:28Akurasi dari model yang kita hasilkan
03:30Jadi ada 3 bagian yang bagus di dalam pemodelan data
03:33Atau pemodelan matematika yaitu data pelatihan, data validasi, dan data pengujian
03:37Komposisinya biasanya ini ya 80% data pelatihan
03:4010 dan 10% ini data validasi dan data pengujian
03:44Atau 70%, 15%, 15%
03:46Atau 60%, 20%, 20% ya
03:4860% itu data pelatihan untuk menciptakan model
03:5120% itu untuk data validasi, untuk mengkoreksi model kita
03:55Model matematika kita
03:56Atau 20% untuk pengujian
03:59Data pengujian, misalnya ada 10 sampel
04:02Biasanya secara logikal ya, 10 sampel itu sangat miskin
04:05Itu akan menghasilkan model matematika yang sangat prematur, naif
04:09Tentang terhadap error itu sangat bias
04:11Anggap aja 1000 sampel, makan 600 sampel untuk data pelatihan
04:14Untuk membentuk model kita atau model matematika kita
04:17Terus 20% untuk data validasi, untuk mengkoreksi
04:20Berarti 200 sampel
04:23200 sampel untuk menguji keakuratannya dalam bentuk persentase
04:28Nah disini juga ya data itu kita bagi
04:30Data pelatihan, data pengujian
04:32Pelatihan itu ada 2 ya, pelatihan dan validasi dibagi 2
04:36Jadi disini pentingnya ya ini
04:38Kalau kita mau mengklaim keakuratan 99,9%
04:41Maka harus ada data pengujian
04:43Jadi kalau yang digunakan oleh
04:45Kedua ahli topsikologi ini ya
04:475 atau 6 sampel itu, mana data pengujiannya?
04:49Kok bisa diklaim Nur Sambrang Subandi itu 99,9% di persidangan ya
04:55Mana itu data pengujiannya ya
04:58Kalau kita lihat dari data yang disajikan oleh Nur Sambrang Subandi ini kan
05:03Data pengukuran awal, 2, 3, 4, 5 ya hari ke 5
05:06Jadi cuma 6 sampel ya
05:096 sampel, terus diciptakan model matematika ya
05:11Sampel ini juga yang digunakan oleh
05:13Apa? Yang dipakai oleh
05:16Imadi Agus Gel-Gel ya
05:18Jadi ke 6 data ini ya
05:196 sampel data ini hanya dipakai untuk data pelatihan
05:22Data menciptakan model ya
05:23Data pemodelan
05:25Jadi harus ada disini misalnya
05:273 atau 4 ya
05:29Data di luar ini
05:31Hasil pengukuran juga untuk
05:33Menguji ya, menguji
05:35Model matematika ini
05:37Sehingga bisa didapatkan
05:39Atau diklaim keakuratannya
05:41Atau tingkat akurasinya
05:43Disini ada 3 gitu, nah ini untuk pemodelan
05:45Nah, 3 atau 4 untuk pengujian
05:47Tapi ini tidak ada, jadi model matematika itu
05:49Model matematika itu hanya di derivasi
05:51Dari data pelatihan yang sangat miskin tersebut ya
05:536 sampel
05:55Tetapi diklaim 99,9%
05:57Tanpa ada data di luar
05:59Data pemodelan itu
06:01Untuk menguji
06:03Ya inilah, saya
06:05Saya sangat sayangkan ya untuk seorang dokter
06:07Bahkan sekarang sudah profesor di Universitas Dayana ya
06:09Tetapi diklaim di persidangan
06:11Dia mengklaim 99,9%
06:13Tanpa ada data di luar data tersebut ya
06:15Data pemodelan tersebut, untuk melakukan pengujian
06:17Ini kan sama seperti
06:19Kita menilai diri kita sendiri
06:21Halit seperti itu, harus orang lain yang
06:23Menilai diri kita
06:25Itu ya, bukan diri kita untuk menilai diri kita sendiri
06:27Bukan data itu di uji
06:29Data pelatihan dipakai
06:31Untuk menguji pemodelan
06:33Model yang dihasilkan, bukan
06:35Konsep dalam data sains atau ilmu data
06:37Atau pemrosesan data, ada data di luar
06:39Data pelatihan untuk menguji model matematika kita
06:41Nah ini tidak ada, dilakukan oleh
06:43Imadi Agus Jalil Gelugirasuta ini
06:45Dan terlalu prematur
06:47Mengatakan 99,9%
06:49Ya
06:51Tingkat keakuratan tanpa data pengujian
06:53Atau data
06:55Dan data validasi pun tidak ada
06:57Mengkoreksi model dia pun tidak ada ya
06:59Data validasi tidak ada, data pengujian tidak ada
07:01Tetapi diklaim 99,99%
07:03Di persidangan ini kan
07:05Jangan lapa
07:07Imadi Agus Gelugirasuta ya, ketika di persidangan
07:09Kan banyak ya
07:11Publik tidak tahu, hakim tidak tahu, pengacara tidak tahu
07:13Tentang bagaimana menguji
07:15Model matematika, tetapi Anda
07:17Banyak opini itu, bahwa Anda mengklaim 99,99%
07:19Itu ada sesuatu yang
07:21Ilmiah, itu kan tidak ilmiah seperti itu ya
07:23Harus ada data di luar data
07:25Pemodelan, yaitu data pengujian
07:27Dan data validasi, itu kan Anda
07:29Berbohong ya di publik ya
07:31Anda hanya menggunakan 6 sampel
07:33Mana data pengujiannya
07:35Data validasinya, sehingga bisa Anda klaim 99,99% itu
07:37Karena ini
07:39Menyangkut nyawa manusia, menyangkut hidup manusia
07:41Model yang sangat prematur
07:43Bias dan naif ini
07:45Anda katakan 99,99%
07:47Dan Anda pakai untuk
07:49Menghitung waktu estimasi
07:51Ini kan
07:53Tidak baik seperti ini, cocok-cocokan
07:55Dengan model matematika
07:57Yang sangat naif seperti ini, tidak layak
07:59Menjadi produk ilmiah
08:01Jadi
08:03Karena ilmuwan
08:05Dan sinjinyur, saintis kan harus terbuka ya
08:07Mata
08:09Harus bisa diuji, dievaluasi oleh orang lain
08:11Jadi temuan saya juga harus bisa diuji oleh orang lain
08:13Sehingga pagi ini saya
08:15Meng-emailkan kepada
08:17Pak Made Gelgel Wirasuta ini ya
08:19Gelgel Dot Wirasuta Ilmu Taci B
08:21Email resminya di kampusnya
08:23Jadi ada 7 poin ya
08:25Saya emailkan ya, supaya ditanggapi
08:27Kalau memang dia menemukan kebenaran
08:29Di dalam
08:31Argumen saya, seharusnya dia sebagai saintis
08:33Harus mengaku salah
08:35Dan mengkoreksi statementnya di persidangan
08:37Karena ini menyangkut nyawa manusia ya
08:39Jika model matematika yang Anda gunakan salah, prematur, bias
08:41Dan primitive, maka
08:43Waktu estimasi yang Anda dapatkan juga pasti salah
08:45Jadi ada 6 poin
08:47Yang pertama, model matematika yang
08:49Bapak gunakan hanya tergiri dengan 6 sampel
08:51Apakah model matematika by decreasing exponential
08:53Yang Bapak dapatkan
08:55Telah dipalidasi dan diuji dengan data
08:57Di luar data pemodelan tersebut
08:59Sehingga di persidangan Bapak mengklaim bahwa model matematika
09:01Laju pengurangan siderita yang Bapak dapatkan memiliki
09:03Keakuratan 99,9%
09:05Dari mana ini 99,9% ini
09:07Kalau tidak diuji dengan data
09:096 sampel itu
09:11Data untuk memodelkan, kan ini klaim sepihak ini
09:13Bidai ilmiah ini ya
09:15Terus
09:17Adalah hal baku dalam dunia pemodelan
09:19Matematika, bahwa klaim tersebut harusnya
09:21Dapatkan setelah diuji dengan data di luar
09:23Pemodelan, data pemodelan atau data pelatihan
09:27Harusnya klaim 99,9% itu
09:29Setelah
09:31Model yang didapatkan, model matematika
09:33Yang didapatkan, diuji dengan data di luar
09:35Data pelatihan, jadi 6 sampel itu harus ada
09:37Sample 7, 8, 9 yang tidak
09:39Dimasukkan dalam data pelatihan
09:41Yang dipakai untuk data pengujian
09:43Dan data validasi, kan ini tidak ada ya
09:45Cuma 6 sampel, langsung diklaim
09:47Tercipta model matematika yang sangat naik tersebut
09:49Terus diklaim keakuratan 99,9% ini kan
09:51Bukan hal ilmiah ya
09:53Kalau di pengadilan mungkin bisa berbohong menipu seperti itu
09:55Tetapi bagi orang yang paham
09:57Data sains ini kan konyol ya, sangat-sangat konyol
10:01Yang kedua setelah saya simulasikan
10:03Model matematika Bapak dengan model matematika yang dihasilkan Bapak Nur Samran Subandi
10:05Hasilnya tidak konvergensi
10:07Dengan menguji konvergensinya
10:09Dengan mengekstrapulasinya terhadap waktu yang terlampirkan
10:21Nah ini dia
10:27Untuk 120 jam memang
10:29Seolah-olah
10:31Data model mereka itu seolah-olah konvergensi
10:33Model CN1nya Gel-Gel
10:35Terus CN3 ini Nur Samran
10:37Jadi Gel-Gel ini
10:39Punya dua model matematika
10:41CN1 dan CN2
10:43Kita bandingkan dua-dua terhadap
10:45Model matematika Nur Samran Subandi
10:49Ketika kita
10:51Untuk 120 jam
10:53120 jam itu kan berarti datanya dia sendiri
10:55Data pemodelannya
10:57Memang seolah-olah konvergensi
10:59Tetapi kalau kita uji ke harga 6
11:01Sudah mulai dia
11:03Menyimpang
11:05Satu sama lain disini kita lihat
11:09Model 1nya Gel-Gel
11:11Dengan model Nur Samran ini kan
11:13Menyimpang setelah kita ekstrapulasi
11:15Ke hari ke-6
11:17Konsetrasi sianidanya
11:19Kalau hari ke-7 tambah 24
11:21Berarti 172
11:23Ditampilkan datanya per 24 jam
11:25Hasil ekstrapulasi
11:27Ini kan semakin menyimpang hari ke-7
11:31Terus tambah lagi
11:33Sampai hari ke-10
11:35240
11:41Ini kan semakin menyimpang
11:43Model matematika mereka dua
11:45Model matematika kuadrati
11:47Nur Samran dengan
11:49By decreasing exponential
11:51Punyanya Gel-Gel, model 1 dan model 2
11:53Ini semakin menyimpang
11:55Ini untuk 10 hari kita ekstrapulasi
11:57240 jam
11:5920 hari lebih jauh lagi
12:01Lebih menyimpang model matematika mereka
12:03Jadi tidak ada
12:05Inkonsistensi diantara
12:07Model matematika mereka berdua ini
12:09Jadi
12:11Inkonsistensi menandakan bahwa tidak akurat
12:13Jadi klaim oleh
12:15Profesor Edy Haries
12:17Bahwa cocok itu salah
12:19Tidak confirm model matematika mereka inilah
12:21Untuk 4.80
12:234.80
12:2720 jam
12:29Semakin menyimpang
12:31Misalnya
12:331000 jam
12:3520 hari
12:37Berarti 960
12:3940 hari
12:41Kita tampilkan per 96 jam saja
12:45Ini kan semakin menyimpang
12:47Model Nur Samran naik, yang ini sedikit turun
12:49Makanya
12:51Apanya ya
12:53Malah dipergen dia ya, membelah gitu
12:55Ini kan
12:57Model matematika mereka dua ini sangat primitif
12:59Dan dia seterada perot
13:01Baru poin ketiga adalah bagaimana pendapat Bapak
13:03Tentang model matematika kuadratik atau parabolik terbuka
13:05Pada model matematika
13:07Laju pengurangan sianida yang dihasilkan oleh
13:09Bapak Nur Samran Subandi, dimana setelah
13:11Saya simulasikan bahwa konsentrasi sianida tidak terurai
13:13Atau terkomposisi atau menulun
13:15Tetapi malah mengalami peningkatan menuju
13:17Tak berhingga, sudah saya lampirkan kepada
13:19Lima diatus gel-gel ya
13:21Itu hasil simulasinya
13:23Terus yang keempat, setelah saya simulasikan model matematika
13:25Laju pengurangan sianida yang Bapak hasilkan, apakah benar
13:27Konsentrasi sianida terurai menuju nol
13:29Butuh 483 juta jam
13:33Apakah tepat setelah 100 ribu jam
13:35Maka konsentrasi sianida hanya menjadi
13:377135 dari 9901
13:39Untuk model 1, dan hanya menjadi
13:417180
13:43Dari 949 untuk model 2
13:45Dia punya dua model, apakah benar setelah
13:477 juta jam, maka konsentrasi sianida
13:49Hanya menjadi 7135
13:51Dari
13:554283 ya, oh coba
14:17Oh
14:19Oh
14:21Oh
14:23Oh
14:25Oh
14:27Oh
14:29Oh
14:31Oh
14:33Oh
14:35Oh
14:37Oh
14:41Oh
14:43Oh
14:45Oh
14:47Ini lampirannya
14:49100 ribu jam, apakah benar
14:51Nilai kondisi awal konsentrasi sianida
14:539901 setelah 100 ribu jam
14:55Hanya turun sekitar 2800
14:57100 ribu jam, jadi 7135
14:59Untuk model 1, model 2
15:0117180, apakah itu benar
15:03Kenapa, model matematika
15:05Miskin data, ya dasarkan dari
15:07Data yang sangat miskin, sampel
15:09Udah gitu tidak ada validasi
15:11Dan pengujian, ini harus ditindaklanjuti
15:13Ini harus dianalisa lagi
15:15Ini untuk yang 1 juta
15:17Nah ini
15:199901 menjadi 4283
15:21Model 1, 9949
15:23Menjadi 4310
15:25Jadi
15:27Ini yang saya lampirkan, jadi kalau 10 juta jam
15:31Belum juga dia menuju 0, nah ini dia
15:3310 juta jam dari 9901
15:35Sampai 2604
15:37Yang model 1, model 2, 9904
15:39Menjadi 26,20, ini kan
15:41Perlu anda uji sebenarnya
15:43Pak Ghergel, konfergensinya
15:45Setelah anda menguji
15:47Uji validasi
15:49Dengan data validasi
15:51Dan data pengujian di luar data pemodelan
15:53Setelah itu anda uji konfergensi
15:55Ini benar, tidak ini, gitu loh
15:57Jadi jangan klaim sepihak 99,9%
15:59Tetapi 99,9% itu adalah
16:01Data apa ya
16:03Maksudnya hasil terhadap
16:05Hasil model anda dengan data pelatihan
16:07Bukan dengan data pengujian
16:09OEG 5 sebagai
16:11Seorang ilmuwan, bapak seharusnya melakukan pengujian terhadap
16:13Data di luar data pemodelan
16:15Sebelum menarik kesimpulan ke akuratan 99,9%
16:19Jika model tidak divalidasi
16:21Dan diuji untuk dipakai
16:23Untuk mengestimasi waktu masuk JCNI
16:25Dapatan model bapak tersebut merupakan model yang sangat prematur
16:27Dan naib, karena rentang bias dan error
16:29Tolong dijawab, karena ini email resmi ya
16:31V6
16:33Saya menemukan fakta bahwa
16:35Penghitungan mundur manual dari bapak Nur Suhaiman Subandi
16:37Salah patal, seharusnya 16-20-24 bit
16:39Bukan 16-39-36 bit
16:41Pada waktu itu ya
16:4316-20-24, Jessica Wong Soeswit
16:45Masih berada di Kasir untuk close billing
16:47Sepertinya tertangkap pada kamera 1 kanal 17 terlampir
16:49Bagaimana tanggapan pak?
16:51Apa? Pak
16:53Imadi Agus DLG limitnya
16:55Dengan tidak akuratnya rekan satu
16:57Apanya ya, di persidangan
16:59Toksikologi yang katanya diklaim
17:01Apa namanya, hasilnya sama tetapi justru
17:03Berbeda ya, karena kesalahan hitungan mundur
17:05Yang ketujuh, saya memiliki
17:0737 bukti ilmiah bahwa video cctv
17:09Telah direkayasa oleh Muhammad Muhammad Nazarian Christopher
17:11Hariman Rianto yang
17:13Yang bapak jadikan dasar penelitian
17:15Terutama terkait gerakan mencerigakan Jessica Wong Soeswit
17:17Dan perbandingan kopi
17:19Yang merupakan rekayasa oleh Christopher Hariman Rianto
17:21Karena perbandingan antara hasil downscaling
17:23Yang sudah direkayasa dengan hasil otentik
17:25Ya jelas, terjadi perbedaan warna
17:27Warna kopi ketika disajikan Agus Theono
17:29Dilusa resolusinya pada saat
17:31Diambil sari
17:33Setelah diminumirkan salin, dibiarkan otentik 1920
17:35Itu kan sudah patal ya
17:37Jadi menunjukkan bahwa terjadi perbedaan warna tersebut
17:39Menjadi menunjukkan, Pak Gelgel ini
17:41Merupakan hasil rekayasa, bagaimana pendapat Anda ini
17:43Harusnya setelah saya
17:45Ambilkan seperti ini, saya
17:47Saya lengampirkan
17:49Hasil-hasil simulasi saya dan 37 bukti
17:51Ilmiah rekayasa itu ya Anda sebagai ilmuwan
17:53Bisa mengkoreksilah ya, jangan
17:55Berdiam diri, hasil Anda yang salah
17:57Prematur, bias
17:59Pemodelan data yang sangat miskin
18:01Sample-sample tidak diuji
18:03Tidak diuji keakuratannya dengan
18:05Data di luar data pemodelan tersebut, ini kan
18:07Sangat menyalahi aturan keilmiahan
18:09Saya demonstrasikan
18:11Harus ini ya
18:13Ini kan datanya dia, hasil model matematika dia
18:15Diuji dengan
18:17Data yang dia, hasil pengukuran
18:19Ini data pemodelan dan data pengukuran dia
18:21Karena saya tidak tahu data pengukuran, saya tidak paham ya
18:23Ada apanya
18:25Screenshotnya di Youtube, tapi
18:27Sangat kabur, nah ini data yang dihasilkan dari
18:29Data pemodelan dia, nah ya mungkin
18:31Menurut
18:33Imadi Agus Gelgel ya, keakuratan itu adalah
18:35Ketika data hasil model disajikan
18:39Data pemodelan disajikan
18:41Dibandingkan dengan data hasil pengukuran, salah ya
18:43Itu bukan keakuratan, itu adalah error
18:45Pemodelan
18:47Kalau kita menguji keakuratan
18:49Maka ada data lain di luar data pemodelan tersebut
18:51Model lainnya
18:53Misalnya dibandingkanlah
18:55Data pengujian tersebut di luar dari data pelatihan
18:57Dengan data hasil
18:59Pemodelan dia, gitu ya
19:01Misalnya 1.4.4, inilah
19:03Untuk hari ke-6 misalnya, atau hari ke-7
19:05Nah hasilnya kan begini
19:07Jadi 7.662
19:09Nah inilah yang harusnya dibandingkan dengan
19:11Data pengukuran
19:13Yang bukan merupakan bagian dari data
19:15Pemodelan, ini baru menguji
19:17Keakuratan, bukan data
19:19Pemodelan dibandingkan dengan
19:21Data hasil simulasi, itu bukan keakuratan
19:23Itu keakuratan pemodelan, bukan pengujian
19:27Baru untuk hari berikutnya
19:291.68
19:33Nah ini juga, setelah 7.662
19:35Baru data pengujian selanjutnya
19:377.617
19:39Jadi, dicari errornya
19:41Error kekuatan atau apa
19:43Parameter errornya kan begitu
19:45Baru berikutnya juga, 1.92
19:49Nah kan begitu, jadi ini
19:51Tiga sampel yang tidak merupakan
19:53Luaran pemodelan, ini adalah hasil pengujian
19:55Jadi, 7.662
19:577.617, 7.590
19:59Itu dicari errornya
20:01Terhadap data pengujian
20:03Ini data luaran model, dibandingkan dengan
20:05Data pengujian, itu baru keakuratan pak
20:07Gel-gel
20:09Klaim anda 99,99% itu adalah
20:11Error pemodelan
20:13Data luaran model
20:15Yang anda latih itu terhadap data anda
20:17Data pengukuran, data pemodelan
20:19Bukan data pengujian, harus dibisahkan
20:21Seperti ilustrasi ini
20:23Training data, validation data
20:25Testing data
20:27Jadi, anda hanya
20:29Menggunakan semua itu sebagai training data
20:31Tidak ada data validasi dan data pengujian
20:33Jadi, keakuratan yang anda klaim itu
20:35Adalah data luaran model
20:37Dengan data pelatihan, ya tinggi lah
20:39Hasilnya
20:41Dengan dirinya sendiri
20:43Menguji keakuratan harusnya anda punya data validasi
20:45Dan data pengujian, di luar dari data pemodelan
20:47Aduh, parah kali pak Gel-gel
20:49Koreksilah
20:51Statemen anda di pengadilan supaya anda hidup
20:53Makmur dan sejahtera
20:55Janganlah dipakai keilmuan anda itu
20:57Itu kan model matematika hancur yang anda pakai
20:59Belum diuji, itu masih error
21:01Pelatihan, keakuratan pelatihan
21:03Bukan keakuratan pengujian
21:05Kalau pengujian kan harus digunakan
21:07Data lain di luar data
21:09Validasi dan data pelatihan atau data pemodelan
21:11Jadi
21:13Saya inginnya
21:15Ditanggapi ya pak Gel-gel
21:17Karena kita sesama orang yang
21:19Meneguni bidang pemodelan matematika
21:21Bapak bisa menyangka saya
21:23Mungkin sederhana, anda kan
21:25Tidak paham sian ida, iya saya tidak paham sian ida
21:27Tetapi kan saya paham model matematika
21:29Cara memodelkan secara matematika
21:31Sekarang saya paham, ada tiga fase
21:33Ada fase pemodelan
21:35Ada fase validasi dan ada fase pengujian
21:37Anda cuma pemodelan saja keakuratannya ini
21:39Yang anda tim 99,9% ini kan error
21:43Atau keakuratan pemodelan, bukan pengujian
21:45Ataupun validasi, jadi
21:47Ini kan sangat prematur ya
21:49Malu kita sebagai dokter seperti ini, apalagi profesor ya
21:51Harusnya kan
21:53Mengikuti kaida-kaida ilmiah lah
21:55Di dalam ilmu data atau data sains
21:57Jangan dikrim sepiak seperti itu
21:59Di persidangan ya
22:01Salah sekali itu
22:03Jadi, koreksi lah ini pak Gel-gel
22:05Kalau anda punya data lain untuk pengujian
22:07Baru
22:09Diklarin ini 99,9%
22:13Oke pemirsa, sekian dulu dari kami
22:15Di Bali Geek Academy, sampai jumpa di
22:17Video kami selanjutnya
22:45Bersama dia sekitar
22:4716.30-16.45 begitu
22:49Dari mana dasarnya saudara
22:51Mengambil kesimpulan
22:53Kemungkinannya disana?
22:55Berdasarkan data waktu yang didapatkan
22:57Dan berdasarkan
22:59BAP dari
23:01Digital Forensik
23:03Bisa saudara urai karena ini
23:05Sangat prinsip itu
23:07Seperti
23:09Glass yang berisi
23:12Susu
23:14Batu es
23:16Apakah ada disana
23:18Kesempatan untuk memasukkan
23:20Sesuatu benih-benih
23:22Yang kotor
23:26Yang saya dapatkan datanya
23:28Dari BAP Digital Forensik
23:30Seperti yang tertera
23:32Bahwa susu dalam gelas disajikan
23:34Oleh Agus masih berwarna putih
23:36Seperti belum disajikan
23:38Artinya belum ada pengadukan
23:41Es Vietnam kopi
23:43Tersebut berada dalam penguasaan
23:45Pemesan sendiri dari
23:47Disajikan hingga
23:49Diminum oleh korban
23:51Itu dari fakta yang diberikan
23:53Oleh Digital Forensik
23:55Terdapat beberapa gerakan-gerakan
23:57Yang mencurigakan
23:59Kemudian telah
24:01Terjadi perubahan warna
24:03Dari kopi tersebut
24:05Yang disajikan oleh Agus Triwiono
24:07Hingga diminum
24:09Oleh korban
24:11Artinya fakta ini mengatakan
24:13Bahwa warna yang tadinya dua lapis
24:15Sudah menjadi tunggal
24:17Semuanya
24:19Nah itu berdasarkan fakta itu
24:21Saya menuliskan
24:23Dan berdasarkan
24:25Fakta ini
24:27Saya bawa
24:29Kopi berada pada penguasaan korban
24:33Jadi korban yang bertanggung jawab
24:35Atas masuknya
24:37Sianida ke dalam
24:39Kopi
24:41Berdasarkan data
24:43Elucidasi ini bahwa
24:45Waktu sekitar itu
24:47Kemungkinan
24:49Sianida itu masuk
24:51Kedalam kopi korban
24:53Ya, itu hasil
24:55Daripada kajian analis saudara ya