JAKARTA, KOMPAS.TV - Teddy Minahasa menjalani sidang nota pembelaan, setelah dituntut pidana mati oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). Jenderal Bintang Dua tersebut membantah berbagai fakta persidangan serta mengaku ada rekayasa dan konspirasi dalam kasus yang menjerat dirinya.

"Sebuah Industri Hukum dan Konspirasi", menjadi judul Nota Pembelaan Teddy Minahasa, di muka persidangan.

Mantan Kapolda Sumatra Barat tersebut mengaku, adanya dugaan skenario untuk menjatuhkan dirinya sebagai tersangka dalam kasus peredaran narkoba.

Teddy merasakan ada banyak kejanggalan selama berlangsungnya proses hukum, dari mulai penyidikan hingga penuntutan.

Jenderal bintang dua tersebut mempertanyakan keterlibatan dirinya dan tidak mengetahui darimana asal sabu tersebut, bahkan ia mengaku tidak pernah melihatnya.

Selama proses hukum berlangsung, Teddy menyoroti perilaku Dody dan Maman Supratman, Ayah Dody yang ia nilai sama saja perilakunya.

"Like Father, Like Son", cakap Teddy, yang menjelaskan perilaku Dody dan ayahnya yang membela diri dengan menyerang dan memberatkan orang lain.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/398799/bacakan-pembelaan-teddy-minahasa-menduga-ada-skenario-menjatuhkan-dirinya