JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam bacaan pleidoi atau nota pembelaan Linda Pudjiastuti menangis tersedu di depan majelis hakim, di PN Jakbar, Rabu (5/3/2023).

Linda Pudjiastuti memberi tema bacaan pleidoinya setitik harapan ironi sempit.

Linda kecewa dengan Irjen Teddy Minahasa yang semula teman kini malah memfitnahnya sebagai bandar narkoba.

Penderitaannya pun diakui Linda berawal dari pesan Whatsapp kepada Teddy.

"Penderitaan yang saya alami bermula dari saya menghubungi Bapak Teddy Minahasa lewat pesan singkat WhatsApp, di mana maksud saya pada saat itu hanya ingin bekerja kembali, dan meminta modal ke luar negeri untuk menjual keris pusaka beliau," kata Linda di sidang.

Baca Juga Tangis Dody Saat Bacakan Pleidoi di Kasus Narkoba Teddy Minahasa di https://www.kompas.tv/article/395003/tangis-dody-saat-bacakan-pleidoi-di-kasus-narkoba-teddy-minahasa

Bukan menjual keris, Linda malah diminta Teddy untuk dapat bertransaksi narkoba di Sumatera Barat.

"Yang di mana dulu pekerjaan ini belum dapat saya selesaikan akibat datangnya pandemi COVID-19, karena saya berpikir, jika saya dapat menjual keris pusaka tersebut, saya dapat memberikan kehidupan yang lebih baik untuk keluarga saya, tapi ternyata balasan dari pesan singkat itu beliau meminta saya untuk mencarikan 'lawan' narkoba tersebut bahkan beliau menginginkan pembeli untuk dapat bertransaksi di daerah Sumatera Barat," kata Linda.

Seiring perjalanan, Linda merasa dituduh dan difitnah Teddy.

"Saya seolah-olah seorang bandar narkoba yang besar, padahal sudah jelas beliau yang menyuruh saya. Kiranya majelis hakim memberikan hukuman seadil-adilnya kepada saya,"ucap Linda.

Video Editor: Lintang

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/395236/full-linda-pujiastuti-menangis-bacakan-pleidoi-saya-difitnah-pak-teddy