Tradisi Pasar Tumpah Jelang Galungan dan Kuningan di Desa Munggu Badung
  • tahun lalu
Ada berbagai tradisi unik yang digelar masyarakat secara turun temurun saat hari Raya Galungan dan hari Raya Kuningan di Bali.

Salah satunya adalah pasar, yang disebut oleh masyarakat secara turun temurun sebagai pasar tumpah. Pasar ini digelar di sepanjang jalan raya Banjar Kerobokan hingga Pasekan di Desa Munggu, Mengwi, Badung.

Uniknya pasar tumpah tersebut tidak digelar setiap hari atau minggu, Pasar Tumpah hanya akan digelar saat hari Raya Galungan dan Kuningan saja.

Ni Luh Arwati, salah satu masyarakat di Banjar Pasekan, Munggu, Mengwi, Badung, menjelaskan terkait pasar ini.

Pasar Tumpah hanya akan digelar empat hari mulai di hari Raya Galungan, sedangkan saat hari Raya kuningan yang akan datang di minggu ini akan digelar tiga hari yang dimulai tepat di hari Raya Kuningan.

Nama Pasar Tumpah tidak diketahui persis siapa yang memberikannya, sedangkan dari sepengetahuan masyarakat setempat, Pasar Tumpah telah digelar sejak lama hingga saat ini.
Uniknya lagi, pedagang yang sebagian besar berjualan barang dagangan berupa busana ini berasal dari beragam daerah seperti Jawa serta masyarakat setempat.

Pasar Tumpah biasanya secara serempak akan dibuka mulai dari jam tiga sore sampai jam sepuluh malam.

I Wayan Rizky, salah satu pengunjung di pasar tumpah, warga Desa Munduk, Badung. Mengaku sering datang ke pasar ini.

Memang sering datang bersama keluarga setiap digelarnya pasar tumpah yang bertepatan dengan perayaan hari Raya Galungan atau setiap enam bulan sekali.

Selain tujuan berkunjung untuk ikut memeriahkan hari Raya Galungan, harga ditawarkan sebagian besar lebih terjangkau serta lengkap di pasar tumpah ini. ( Aga)
Dianjurkan