Tari Sanghyang Jaran Gading Sebagai Penolak Bala

  • 2 tahun yang lalu
KARANGASEM, KOMPAS TV - Sanghyang Jaran Gading merupakan tarian sakral yang sudah ada ratusan tahun, yang masih dilestarikan di Desa Adat Geriana Kauh, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem Bali. Tarian Sanghyang Jaran Gading biasanya dipentaskan setiap satu tahun sekali pada Purnama Sasih Kedasa. Sebelum dimulai, para petani mengikuti ritual. Sementara warga mempersiapkan bara api dari serabut kelapa. Setelah itu penari dengan tidak sadar keliling sambil membawa kuda-kudaan. Suasana magis pun terasa kental saat sang penari dengan mata terpejam menari-nari sambil menedang dan menginjak-injak bara api mengikuti lantunan lagu tembang sakral.

Tidak sembarangan orang bisa menarikan tarian sakral ini. Mereka adalah orang-orang pilihan yang mendapatkan mandat secara niskala yang merupakan regenerasi dari orang tua. Bendesa Adat Geriana Kauh menjelaskan, tradisi Sanghyang Jaran Gading ini erat kaitannya dengan pertanian, dimana tarian Sanghyang Jaran Gading ini dipercaya sebagai tarian penolak bala atau hama. Tarian Sanghyang Jaran Gading di Desa Adat Geraina Kauh dipercaya untuk hasil panen melimpah

Pementasan tarian Sanghyang Jaran Gading dipercaya bisa menetralisir energi-energi negatif atau sebagai penolak bala di Geriana Kauh. Tarian Sanghyang juga diakui sebagai warisan budaya tak benda dunia oleh UNESCO pada Desember 2015 silam.













#tarisanghyangjaran #desagerianakauh #karangasem



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/276720/tari-sanghyang-jaran-gading-sebagai-penolak-bala