Tatebahan, Tradisi Penghilang Penyakit & Penolak Bala

  • 2 tahun yang lalu
KARANGASEM, KOMPAS TV - Warga desa Adat Bugbug, Kabupaten Karangasem, Bali, silih berganti membawa pelapah pisang ke Pura Balai Agung,desa setempat, untuk menggelar tradisi unik yakni Tradisi Tatebahan atau Matigtig. Sebelum dimulai, seluruh warga yang akan mengikuti tradisi ini, wajib menggelar persembahyangan bersama dan nunas tirta sebagai simbol meminta restu. Setelah itu, tradisi yang digelar setiap satu tahun sekali inipun dimulai. Dalam tradisi ini, peserta kaum laki-laki saling pukul menggunakan pelapah pisang di bagian punggung.

Tokoh adat Desa Bugbug menjelaskan, meski mengalami luka saat dipukul, namun para peserta tidak merasakan sakit. Bahkan tidak ada rasa dendam maupun marah sama sekali. Warga melakukan tradisi ini dengan rasa suka cita. Hal ini merupakan tradisi yang sudah diwarisi sejak ratusan tahun, yang dipercaya untuk memohon kesehatan dan menolak bala. Dalam Tradisi ini, memukul berarti menghancurkan penyakit yang ada di dalam tubuh. Sehingga dipercaya penyakit atau bala yang ada di tubuh dapat menghilang.

Setelah selesai proses Matigtig, warga tidak boleh langsung pulang ke rumah. Mereka harus kembali nunas tirta sebagai simbol pelebur penyakit yang sudah dihancurkan. Warga pun percaya setelah digelarnya tradisi Tatebahan, warga terhindar dari segala penyakit.









#tradisi #tatebahan #bugbugkarangasem



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/281301/tatebahan-tradisi-penghilang-penyakit-penolak-bala

Dianjurkan