Video Cara Kerja ‘Rakit’ Semut Untuk Hindari Banjir - TomoNews
- 3 years ago
WORLD — Sebuah rekaman, mengungkap bagaimana ribuan semut api (Solenopsis invicta) membuat ‘rakit’ dari tubuh mereka sendiri, dan membentuk conveyor belt supaya bisa meraih daratan yang kering, melansir dari Live Science.
Sekelompok peneliti dari University of Colorado Boulder, mengumpulkan sekitar 3000 hingga 10,000 semut api pekerja untuk eksperimen ini.
Peneliti meletakkan semut di sebuah wadah berisi air dengan batang akrilik di tengah wadah, dimana semut berkumpul dan membentuk rakit.
Peneliti kemudian merekam proses semut yang mulai membangun ‘rakitnya’ dan perubahan bentuk yang terjadi.
Studi yang telah dipublikasikan di Journal of Royal Society Interface pada 30 Juni ini mengungkap bahwa bagian mana dari rakit semut statis dan bagian mana rakit yang bergerak - dan ke mana semua semut di lapisan rakit yang berbeda itu pergi.
Saat diamati, semut terus mengubah bentuk rakit dengan beberapa ‘tentakel’ baru. Mereka menggunakan tentakel itu untuk menemukan daratan kering.
Saat dilihat lebih dekat, peneliti menemukan bahwa rakit semut itu terdiri dari dua lapis. Bagian bawah terdiri dari kelompok semut yang memberikan daya apung untuk rakit, sementara bagian atas membuat ‘tentakel’ atau lengan.
Mereka juga menemukan bahwa semut terus menerus bergerak, dengan semut pada rakit atas bergerak ke bagian bawah, dan semut yang di bagian bawah bergerak ke atas. Peneliti menggambarkan pergerakan ini seperti conveyor belt atau treadmill.
Perilaku semut api dalam membentuk rakit bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: musim, waktu dan habitat koloni. Kesimpulan peneliti mengungkap bahwa beberapa faktor tersebut tidak dieksplorasi dalam studi ini, tapi dapat diselidiki dalam studi masa depan.
SOURCES: SOURCES: Journal of Royal Society Interface, Live Science
Sekelompok peneliti dari University of Colorado Boulder, mengumpulkan sekitar 3000 hingga 10,000 semut api pekerja untuk eksperimen ini.
Peneliti meletakkan semut di sebuah wadah berisi air dengan batang akrilik di tengah wadah, dimana semut berkumpul dan membentuk rakit.
Peneliti kemudian merekam proses semut yang mulai membangun ‘rakitnya’ dan perubahan bentuk yang terjadi.
Studi yang telah dipublikasikan di Journal of Royal Society Interface pada 30 Juni ini mengungkap bahwa bagian mana dari rakit semut statis dan bagian mana rakit yang bergerak - dan ke mana semua semut di lapisan rakit yang berbeda itu pergi.
Saat diamati, semut terus mengubah bentuk rakit dengan beberapa ‘tentakel’ baru. Mereka menggunakan tentakel itu untuk menemukan daratan kering.
Saat dilihat lebih dekat, peneliti menemukan bahwa rakit semut itu terdiri dari dua lapis. Bagian bawah terdiri dari kelompok semut yang memberikan daya apung untuk rakit, sementara bagian atas membuat ‘tentakel’ atau lengan.
Mereka juga menemukan bahwa semut terus menerus bergerak, dengan semut pada rakit atas bergerak ke bagian bawah, dan semut yang di bagian bawah bergerak ke atas. Peneliti menggambarkan pergerakan ini seperti conveyor belt atau treadmill.
Perilaku semut api dalam membentuk rakit bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: musim, waktu dan habitat koloni. Kesimpulan peneliti mengungkap bahwa beberapa faktor tersebut tidak dieksplorasi dalam studi ini, tapi dapat diselidiki dalam studi masa depan.
SOURCES: SOURCES: Journal of Royal Society Interface, Live Science