Soal Kerumunan Vaksinasi BUMN, Erick Thohir: Peserta Membludak Melebihi Target
  • 3 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV Menteri BUMN, Erick Thohir, meninjau langsung proses vaksinasi di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (11/3/2021).

Diberitakan sebelumnya, acara vaksinasi tersebut menyalahi aturan protokol kesehatan, antrean vaksin di Istora Senayan untuk seluruh karyawan Kementerian BUMN dibubarkan kepolisian Polres Metro Jakarta Pusat.

Erick mengatakan apa yang dilakukan petugas adalah untuk membantu menertibkan protokol kesehatan di lokasi, bukan sebuah keributan besar seperti yang diberitakan.

Ia menyebutkan jumlah peserta vaksinasi membludak melebihi target vaksin harian, hal itu lah yang menyebabkan terjadi kerumunan.

"Alhamdulillah waktu hari pertama itu kan 1.300, hari kedua 4.360 kalau tidak salah, lalu kemarin memang meningkat sampai 6.100 lebih," kata Erick saat meninjau vaksinasi di Istora Senayan.

Selanjutnya, pihak BUMN akan mengatur kembali batas maksimal peserta vaksin harian yakni 5.000.

"Hari ini kembali ke standar 5.000 per hari, tidak boleh lebih. Apalagi kan ini 4 bulan jadi cukup panjang," lanjut Erick.

Sebelumnya perdebatan terjadi antara kepala bagian operasi Polres Jakarta Pusat AKBP Guntur Thariq, dan Kapolsek Tanah Abang dengan Staf Khusus sekaligus juru bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga, tentang acara vaksinasi massal yang mengundang kerumunan orang di tengah pandemi Covid-19.

Tak cuma itu, Kabag Ops Polres Jakarta Pusat juga menegur panitia vaksinasi massal Kementerian BUMN.

Setelah antrean diurai, Kapolsek Tanah Abang Komisaris Polisi Singgih Hermawan mengingatkan para peserta vaksinasi.

Pembubaran antrean vaksinasi massal dilakukan polisi karena mendapat laporan kerumunan di Istora Senayan, Jakarta.

Sementara Arya Sinulingga menjelaskan kerumunan terjadi karena ada informasi bohong atau hoaks sehingga banyak warga mengantre untuk mendapat vaksin dari BUMN.

Padahal yang layak divaksinasi dari BUMN adalah pelayan publik dan warga lansia yang telah terdata di DKI Jakarta.

"Jadi ini adalah hoaks yang tersebar dan perlu diluruskan supaya jangan sampai ada yang mencoba membuat cara-cara yang tidak benar dan membuat upaya vaksinasi kita menjadi berantakan. Kasihan warga yang datang. Mereka kehujanan jadi berdesakan," kata Arya seperti dikutip dari Kompas.com.

Dianjurkan