Bahas Polemik Lockdown Akhir Pekan

  • 3 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Pelaksanaan gerakan lockdown akhir pekan yang dimanakan "Jateng di Rumah Saja" pada akhir pekan ini di Kota Semarang, Jawa Tengah, tidak membuat Pasar Bulu, Kota Semarang, menutup aktivitasnya, Sabtu kemarin.

Namun, sebagian pedagang pasar menutup lapaknya lebih awal, akibat hujan deras yang berlangsung sejak Jumat malam, ditambah adanya genangan di lantai bawah pasar.

Sementara itu, DKI Jakarta yang sempat disebut mewacanakan lockdown akhir pekan, tidak jadi menerapkan di akhir pekan ini.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bahkan menegaskan, Pemprov DKI Jakarta tidak pernah merencanakan penerapan lockdown akhir pekan di Jakarta.

Sementara itu, epidemiolog menilai bahwa lockdown seharusnya tidak bisa dilakukan secara parsial. Lockdown akan efektif apabila dilakukan terus menerus sampai pada titik penurunan jumlah kasus positif.

Sebelumnya, usulan untuk lockdown akhir pekan ini muncul dari anggota Komisi IV DPR RI, Saleh Daulay.

Dalam keterangan di kompas.com, anggota fraksi pan itu mengatakan bahwa, "Lockdown akhir pekan itu dimaksudkan untuk mengurangi pergerakan masyarakat di ruang publik. Masyarakat yang tinggal di zona merah dan orange tidak boleh keluar rumah di akhir pekan. Mulai dari hari jumat malam, sekitar pukul 20.00, sampai dengan senin pagi pukul 05.00. Artinya, masyarakat tidak keluar selama 2 hari 3 malam. "

Saat ini DKI Jakarta masih memberlakukan PPKM jilid dua hingga 8 Februari besok.

Selanjutnya, Pemprov DKI dengan para ahli epidemiologi dan koordinasi dengan Satgas pusat, akan memutuskan apa kebijakan pembatasan kegiatan seperti apa yang akan diambil kemudian.



Dianjurkan