Beragam Kisah Warga Nekat Mudik Saat Pandemi Corona, dari Ngumpet di Terpal hingga Gunakan Travel

  • 4 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kesadaran sejumlah warga, untuk mematuhi larangan mudik selama pandemi corona tampaknya masih rendah.

Berbagai upaya dilakukan, demi bisa pulang ke kampung halaman. Mulai dari bersembunyi di bak mobil pikap, hingga menyewa jasa travel.

Sejumlah pemudik terjaring petugas gabungan, yang berjaga di cek poin di kawasan rungkut industri Surabaya.

Untuk mengelabui petugas, dan demi lolos ke kampung halaman, 8 pemudik ini, bersembunyi di bak belakang mobil pikap yang ditutup terpal.

Dari pemeriksaan, mereka berasal dari malang dan hendak pulang ke Surabaya.

Meski tidak ditilang, dan lolos tes pengecekan suhu tubuh, delapan pemudik tersebut langsung diminta kembali ke Malang.

Masih di Surabaya, tepatnya di Bundaran Waru, yang juga cek poin pintu masuk Surabaya, petugas gabungan menemukan satu orang dengan status orang dalam pemantauan yang tetap nekat berkendara dan hendak masuk kota Surabaya.

ODP asal banyuwangi ini akhirnya diamankan petugas. Status ODP diketahui dari surat keterangan Dinas Kesehatan Jember.

Pria ini mengaku telah kehilangan pekerjaan akibat pandemi corona di Banyuwangi, dan ingin pulang ke Madura lewat Surabaya.

Sementara itu, di Cilacap, Jawa Tengah, delapan pemudik dari Jakarta dipastikan positif terinfeksi corona.

Melanggar larangan mudik, mereka tiba di cilacap menggunakan jasa travel.

Setelah dinyatakan positif corona, delapan pemudik asal Jakarta ini diisolasi di ruang perawatan RSUD Majenang Cilacap.

Kondisi mereka sehat dan tidak ada gejala penderita virus corona.

Dianjurkan