Kepala Daerah Minta KRL Berhenti Beroperasi untuk Cegah Penularan pada Penumpang

  • 4 tahun yang lalu
Kepadatan penumpang di Stasiun Tanah Abang terjadi pada Senin petang mulai pukul 17.00 WIB jelang batas penutupan operasional KRL.

Penumpang yang memadati stasiun tanah abang didominasi tujuan Bogor, Depok dan Bekasi.

Selain terjadi di peron stasiun kepadatan penumpang juga terlihat di dalam gerbong KRL.

Pasca-berlakunya pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di Jakarta pihak Kereta Commuter Indonesia menerapkan aturan jam operasional mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIB.

Menyikapi kepadatan penumpang kereta sejumlah kepala daerah penyangga ibu kota melakukan pertemuan video conference dengan PT Kereta Commuter Indonesia.

Beberapa hal yang dibahas di antaranya menyarankan PT Kereta Commuter Indonesia menyetop operasional kereta api pada masa PSBB, atau tidak beroperasi di jam sibuk.

Hal ini untuk mencegah risiko penyebaran covid-19 pada para penumpang KRL.

Menurut Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachiem usulan ini juga akan diajukan kepada Gubernur Jawa Barat.

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio, dalam program sapa indonesia pagi Selasa, 14 April kepadatan penumpang kereta terjadi karena adanya sejumlah perusahaan di luar delapan sektor yang diperbolehkan beroperasi saat PSBB tetap beraktivitas.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencatat banyak pergerakan masyarakat dari luar Jakarta ke ibu kota saat PSBB belangsung.

Gubernur Anies memperingatkan kepada perusahaan di luar pengecualian untuk menerapkan pola bekerja dari rumah.

Jika perusahaan di luar pengecualian tetap bekerja seperti biasa akan diberi sanksi tegas.

Sebelumnya ribuan calon penumpang KRL menuju Jakarta menumpuk di stasiun Bogor Senin pagi.

Kepadatan penumpang membuat aturan jaga jarak sesuai imbauan pemerintah tak lagi bisa diperhatikan.

Untuk masuk ke dalam kereta petugas membagi 150 orang untuk satu kali perjalanan.

Kepadatan calon penumpang juga terjadi di sejumlah stasiun kereta di Depok.

Kondisi ini membuat para calon penumpang kecewa karena lamanya proses antrean.

Dianjurkan