Liputan TribunnewsWiki On the Spot - Monumen Palagan Ambarawa, Kabupaten Semarang

  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Monumen Palagan Ambarawa adalah sebuah monumen yang terdapat di Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Berada di Jalan Mgr Sugiyopranoto, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Monumen Palagan Ambarawa diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 15 Desember 1974.

Monumen Palagan Ambarawa ini dibangun sebagai simbol untuk mengenang sejarah pertempuran Palagan Amnbarawa pada tanggal 12-15 Desember 1945.

Di Monumen Palagan Ambarawa dapat melihat benda-benda bersejarah uang merupakan peninggalan pemerintahan Jepang dan Belanda.

Sejarah Singkat Pertempuran Palagan

Setelah Indonesia merdeka, perjuangan rakyat Indonesia tak berhenti setelah proklamasi dibacakan pada 17 Agustus 1945.

Pertempuran Palagan dilakukan demi memperjuangkan daerah dari tentara Sekutu yang berusaha membebaskan tentara Belanda yang menjadi tahanan (NICA).

Pada tanggal 20 Oktober 1945, tentara sekutu dipimpin oleh Brigadir Bethell tiba di Semarang.

Awalnya maksud kedatangan tentara sekutu disambut baik oleh pemerintahan setempat.

Namun, ketika tentara sekutu dan NICA tiba di Ambarawa dan Magelang justru menjadi bumerang.

Kemudian terjadi insiden di Magelang yang memicu pertempuran.

Penyebabnya tentara sekutu memaksa TKR (Tentara Keamanan Rakyat) untuk melepaskan senjata yang berujung kekacauan.

Letnan Kolonl M Sarbini, TKR Resimen Magelang, kemudian melakukan pengepungan terhadap tentara sekutu.

Namun, tentara sekutu berhasil lolos dan menuju Ambarawa.

Saat tentara sekutu berhasil menguasai dua desa di Ambarawa, Letnan Kolonel Isdiman kemudian berjuang untuk membebaskan dua desa tersebut.

Namun, Kolonel Isdiman gugur dalam pertempuran tersebut.

Oleh karena itu, Komanan Divisi V Banyumas, Soedirman, memimpin pertempuran tersebut.

Setelah itu, pada tanggal 11 Desember 1945, Kolonel Soedirman melakukan rapat bersama untuk menyusun strategi.

Satu hari kemudian, serangan mulai dilakukan terhadap tentara sekutu.

Saat itu seluruh jalan raya di sepanjang Semarang hingga Ambarawa dikuasai oleh para kesatuan TKR.

Pertempuran itu menggunakan siasat gelar supit urang alias pengepungan secara rangkap.

Berkat siasat tersebut, musuh menjadi terkurung dan tidak dapat berkomunikasi dengan pasukan lain.

Hingga akhirnya pada 14 Desember 1945, Ambarawa berhasil direbut dari tentara sekutu.

Sejarah pertempuran Palagan Ambarawa ini juga digambarkan melalui relief yang ada di Monumen Palagan Ambarawa.

Dianjurkan