Luncurkan Buku Kumpulan Puisi, Fadli Zon Bawakan Puisi “Ahmad Dhani”

  • 5 tahun yang lalu
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUN-VIDEO.COM - Fadli Zon, sosok wakil ketua DPR RI yang gemar menulis puisi berisi kritik politik ini pada Senin (8/4/2019) meluncurkan buku Antologi Puisi Fadli Zon di Restoran Al Jazeerah Polonia, Jalan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur.

Fadli menjelaskan bahwa buku tersebut berisi sekitar 25 puisi karyanya yang sebelumnya diunggah di berbagai media sosial.

“Karena beberapa puisi politik itu kemudian viral, ada yang mengusulkan untuk dijadikan buku, ini adalah antologi keempat, dan bahkan ada yang sudah menterjemahkannya ke bahasa Inggris,” ungkap Fadli yang mengenakan kemeja hitam dan topi newsboy hitam.

Fadli dalam sambutannya mengatakan bahwa melalui puisi dirinya berharap penyampaian kritik politik tak selamanya dilakukan dengan selalu berdebat.

“Semoga dengan peluncuran ini menjadi relaksasi, jangan debat terus tapi tak ada sastranya, ini juga sebagai upaya revitalisasi kebudayaan Indonesia berupa puisi,” ujarnya.

Di hadapan sejumlah tokoh yang menjadi tamunya seperti Neno Warisman, Dipo Alam, Fahri Hamzah, Sang Alang hingga pelawak Komeng, Fadli sempat membawakan puisi hasil karyanya yang berjudul “Ahmad Dhani”.

Berikut puisi “Ahmad Dhani” hasil karya Fadli Zon:

Kau telah bersaksi
Tentang zaman penuh persekusi
Kau lihat dengan mata kepala sendiri
Teater kebiadaban rezim tirani
Kini kau korban kriminalisasi
Ruang gerakmu makin dibatasi
Kau telah dizalimi

Mereka cemas kata-katamu melahirkan kesadaran, mereka gentar akan lagumu
Membangunkan perlawanan
Menabuh genderang kebangkitan
Mereka bungkam kalimatmu, sambil menebar teror ketakutan
Mereka hentikan nyanyianmu
Sambil mencari kesalahanmu

Mereka ingin kau tunduk tersungkur
Tapi kau berdiri tegak pantang mundur
Mereka ingin kau berkhianat tapi kau kokoh menjunjung amanat membela umat membela rakyat

Perjalananmu kini menentukan
Kau bukan seorang sekadar musisi pemberani
Kau penghela roda perubahan
Rezim ini harus segera diganti dan dimusnahkan
(*)

Dianjurkan