Bentrok Saling Rebut Spanduk Terjadi di Gedung DPR RI

  • 9 tahun yang lalu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pemuda yang manamakan diri Rakyat Indonesia Menggugat (RIM) menggelar aksi membentangkan spanduk di Gedung Nusantara III DPR RI, Jl. Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (30/11/2015).

Para pemuda tersebut menuntut agar aset-aset bangsa yang dikuasia asing seperti PT. Freeport segera dinasionalisasi.

"Kami menuntut pemerintah untuk mensionalisasi perusahaan asing seperti Freeport," ucap pelaku aksi, Rahman.

Pada awalnya para pemuda ini hanya berjalan-jalan di lobi gedung tersebut, secara sendiri-sendiri.

Namun tiba-tiba dua orang dari mereka mengeluarkan spanduk dari tasnya, lantas hendak membentangkannya.

Sontak saja Pengamanan Dalam (Pamdal) yang sedang berjaga di lift, langsung merebut spanduk tersebut.

Para pendukung sejumlah pemuda itu berdatangan dari pintu masuk lobi gedung, mencoba membantu merebut kembali spanduk itu.

Para anggota Pamdal lainnya juga ikut berdatangan dari arah gedung Nusantara II yang letaknya bersebelahan.

Kericuhan pun tak dapat dihindari, para aparat Pamdal berjibaku mempertahankan spanduk yang sudah diambilnya.

Sedangkan para pemuda tersebut tetap ngotot merebut kembali spanduk mereka.

Aksi saling dorong dan saling bentak berlangsung sekitar 10 menit.

"Ini rumah rakyat, siapapun boleh aksi di sini," kata seorang pelaku aksi, dalam kerumunan.

"Kalian aksi boleh tapi nggak gini caranya," balas seorang anggota Pamdal dalam kerumunan.

Ketegangan mereda ketika para pemuda diizinkan untuk menyampaikan tiga aspirasinya di depan para awak media yang sedang meliputnya.

Melalui perwakilan mereka, Otto Idris, tiga tuntutan tersebut disampaikan.

"Tiga tunutan kami adalah Trigura, yang pertama nasionalisasi aset-aset negara," katanya.

"Yang kedua DPR segera melakukan sidang istimewa, yang ketiga, kami serukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk segera bergabung menuntut segera menasionalisasi aset," tambahnya.

Pada akhirnya kericuhan dapat diredam ketika para pemuda tersebut diberikan waktu untuk menyampaikan tuntutannya di lobi gedung.

Setelah puas berorasi, mereka membubarkan diri. (*)