Pulau terpencil bahkan tertutupi sampah kita, merusak ekosistem berharga - Tomonews
- 7 years ago
PULAU PASIFIK TERPENCIL TERTUTUPI OLEH SAMPAH KITA
Wahai manusia, apa yang telah kita perbuat?
Meskipun tidak ada manusia, salah satu pulau paling terisolasi dan paling sulit diakses di planet dipenuhi oleh sampah kita.
Pulau Henderson adalah pulau terpencil yang terletak di ujung barat sistem melingkar dari arus laut yang dikenal sebagai South Pacific Gyre.
Dinamai oleh UNESCO World Heritage pada tahun 1988, pulau ini tidak berpenghuni. Namun, para peneliti mengatakan pulau itu memiliki kepadatan limbah plastik tertinggi di dunia.
Sekitar 38 juta sampah telah terdampar di pulau Henderson. Analisis sampah menunjukkan sampah berasal dari Asia, Amerika Selatan, Eropa, Amerika dan Rusia.
Para peneliti memperkirakan bahwa 3.500 sampah terdampar di pulau itu setiap harinya, termasuk barang-barang rumah tangga yang terbuat dari plastik.
Hampir 30 tahun yang lalu, UNESCO mengatakan ekosistem murni di pulau Henderson adalah nilai yang sangat besar untuk ilmu pengetahuan.
Tapi satwa liar, termasuk penyu dan kepiting, telah hancur dikarenakan sampah yang telah terbuang di pantai pulau ini.
Para peneliti mengatakan bahwa mencoba untuk membersihkan pantai pulau ini akan sia-sia karena kurangnya pengunjung dan volume sampah yang terdampar di sana setiap harinya.
Mereka menyarankan orang-orang untuk menggunakan alternatif bahan plastik seperti sikat gigi bambu dan tas kanvas, dan untuk membawa cangkir Anda sendiri ke Starbucks.
Wahai manusia, apa yang telah kita perbuat?
Meskipun tidak ada manusia, salah satu pulau paling terisolasi dan paling sulit diakses di planet dipenuhi oleh sampah kita.
Pulau Henderson adalah pulau terpencil yang terletak di ujung barat sistem melingkar dari arus laut yang dikenal sebagai South Pacific Gyre.
Dinamai oleh UNESCO World Heritage pada tahun 1988, pulau ini tidak berpenghuni. Namun, para peneliti mengatakan pulau itu memiliki kepadatan limbah plastik tertinggi di dunia.
Sekitar 38 juta sampah telah terdampar di pulau Henderson. Analisis sampah menunjukkan sampah berasal dari Asia, Amerika Selatan, Eropa, Amerika dan Rusia.
Para peneliti memperkirakan bahwa 3.500 sampah terdampar di pulau itu setiap harinya, termasuk barang-barang rumah tangga yang terbuat dari plastik.
Hampir 30 tahun yang lalu, UNESCO mengatakan ekosistem murni di pulau Henderson adalah nilai yang sangat besar untuk ilmu pengetahuan.
Tapi satwa liar, termasuk penyu dan kepiting, telah hancur dikarenakan sampah yang telah terbuang di pantai pulau ini.
Para peneliti mengatakan bahwa mencoba untuk membersihkan pantai pulau ini akan sia-sia karena kurangnya pengunjung dan volume sampah yang terdampar di sana setiap harinya.
Mereka menyarankan orang-orang untuk menggunakan alternatif bahan plastik seperti sikat gigi bambu dan tas kanvas, dan untuk membawa cangkir Anda sendiri ke Starbucks.