Cacing kapal raksasa langka ditemukan di Filipina - Tomonews
- 7 years ago
CACING KAPAL RAKSASA LANGKA DITEMUKAN DI FILIPINA
Para ilmuwan telah lama mengetahui tentang kampang alias cacing kapal raksasa selama berabad-abad, tetapi belum ada yang melihat spesimen ini hidup-hidup... sampai sekarang.
Cacing kapal Raksasa sebenarnya bukan jenis cacing, tetapi merupakan hewan Bivalvia, sama seperti kerang dan remis.
Mereka tinggal di dalam cangkang kerang sepanjang tiga-kaki yang berada di Teluk yang berlumpur dan dangkal.
Hewan langka daru dunia moluska Ini baru saja ditemukan di bagian selatan Filipina.
Segmen TV lokal tentang makhluk ini membuat tim dari Northeastern University segera pergi ke laguna di Mindanao Provinsi Sultan Kudarat dan berhasil mengumpulkan lima cacing hidup.
di laboratorium, peneliti memotong sisi cangkang dan mengguncang keluar makhluk hitam berlendir yang besar.
Tidak seperti cacing kapal umumnya, yang memakan kayu membusuk, sepupu raksasanya ini memiliki bakteri dalam insang mereka yang memproduksi nutrisi dari karbon dioksida.
Mereka masih memiliki organ pencernaan meskipun kecil dari kurangnya penggunaan.
Masih belum jelas berapa banyak makhluk-makhluk aneh ini yang tersisa di alam liar, sehingga tim merahasiakan lokasi mereka.
Namun penduduk setempat telah menangkap cacing raksasa selama bertahun-tahun, dimakan sebagai afrodisiak, obat, dan lauk yang lezat.
Para ilmuwan telah lama mengetahui tentang kampang alias cacing kapal raksasa selama berabad-abad, tetapi belum ada yang melihat spesimen ini hidup-hidup... sampai sekarang.
Cacing kapal Raksasa sebenarnya bukan jenis cacing, tetapi merupakan hewan Bivalvia, sama seperti kerang dan remis.
Mereka tinggal di dalam cangkang kerang sepanjang tiga-kaki yang berada di Teluk yang berlumpur dan dangkal.
Hewan langka daru dunia moluska Ini baru saja ditemukan di bagian selatan Filipina.
Segmen TV lokal tentang makhluk ini membuat tim dari Northeastern University segera pergi ke laguna di Mindanao Provinsi Sultan Kudarat dan berhasil mengumpulkan lima cacing hidup.
di laboratorium, peneliti memotong sisi cangkang dan mengguncang keluar makhluk hitam berlendir yang besar.
Tidak seperti cacing kapal umumnya, yang memakan kayu membusuk, sepupu raksasanya ini memiliki bakteri dalam insang mereka yang memproduksi nutrisi dari karbon dioksida.
Mereka masih memiliki organ pencernaan meskipun kecil dari kurangnya penggunaan.
Masih belum jelas berapa banyak makhluk-makhluk aneh ini yang tersisa di alam liar, sehingga tim merahasiakan lokasi mereka.
Namun penduduk setempat telah menangkap cacing raksasa selama bertahun-tahun, dimakan sebagai afrodisiak, obat, dan lauk yang lezat.