30 Kuliner Khas Solo dan Pedagangnya di Boyong ke Hotel

  • 8 tahun yang lalu
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Beberapa jenis makanan tradisional khas Solo yang memiliki nilai sejarah masih lestari dan ngetren hingga kini.

Sebut saja tiwul, gatot, serabi, cabuk rambak, sate kere, brambang asem dan pecel ndeso masih bisa ditemukan di beberapa lokasi di Solo.

Manajemen Sunan Hotel Solo sengaja mengadakan Festival Kuliner Tradisional selama dua hari mulai Senin hingga Selasa (7-8/12/2015), untuk melestarikan macam macam kuliner tersebut, sekaligus memeriahkan ulang tahun ke-8 Sunan Hotel.

General Manager Sunan Hotel, Retno Wulandari, mengatakan ada 30 ragam kuliner tradisional beserta penjual aslinya yang dibawa memeriahkan acara ini.

Seperti opak angin, serabi solo, kue leker, cabuk rambak, sate kere, pecel ndeso, brambang asem, hingga tiwul.

"Setiap makanan ada nilai historisnya dan kami pajang keterangannya di setiap stan. Harganya juga murah mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 10.000," ujar Retno.

Retno menambahkan bahwa pihaknya menggelar acara Festival Kuliner Tradisional selain untuk memeriahkan hari jadi Sunan Hotel, juga bertujuan untuk mengangkat kepedulian terhadap kuliner lokal yang masih ada hingga yang sudah jarang ditemukan.

Di sisi lain, penjual gatot, Lestari (56) mengucapkan terima kasih telah diberi kesempatan untuk berjualan di Sunan Hotel.

"Biasanya saya berjualan di dekat underpass Makamhaji, Sukoharjo. Satu bungkus gatot komplit saya jual seharga Rp 5.000," ujarnya. (*)

Dianjurkan