BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Banjarmasin menemukan enam merek beras premium yang diduga tidak sesuai label atau merupakan beras oplosan saat melakukan pengawasan rutin pada pertengahan Juli lalu.
Sebagian produk dari merek-merek tersebut telah ditarik dari peredaran, namun hingga kini nama merek yang terlibat tidak diungkap ke publik.
Pengawasan yang dilakukan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Banjarmasin pada pertengahan Juli menemukan enam merek beras premium diduga tak sesuai label.
Baca Juga Kekurangan Ruang Kelas, Siswa di SDN 2 Laura Banjarbaru Belajar di Aula di https://www.kompas.tv/regional/609158/kekurangan-ruang-kelas-siswa-di-sdn-2-laura-banjarbaru-belajar-di-aula
Dinas bahkan telah menerima surat klarifikasi dari tiga produsen beras tersebut. Sebagian produk di antaranya sudah ditarik dari pasar, namun hingga kini Dinas belum membuka nama-nama merek yang terlibat.
Kepala Bidang Penguatan dan Pengembangan Perdagangan Disperdagin Banjarmasin, Faisal Akly, membenarkan adanya temuan tersebut.
"Kami menemukan ada enam merek beras yang diduga tidak sesuai dengan labelnya. Sebagian sudah ditarik oleh produsennya," ujar Faisal Akly.
Baca Juga Warga Kuin Kacil Antusias Bantu TNI Bangun Jalan, Sebelumnya Hanya Punya Jalan Becek dan Terendam di https://www.kompas.tv/regional/609156/warga-kuin-kacil-antusias-bantu-tni-bangun-jalan-sebelumnya-hanya-punya-jalan-becek-dan-terendam
Salah satu pedagang di Pasar Kelayan A, Banjarmasin, bernama Lidya, juga membenarkan adanya penarikan beberapa merek beras oleh produsen. Pasca-insiden ini, sebagian pedagang memilih untuk tidak lagi menjual beras premium.
"Ada beberapa merek yang ditarik. Sekarang saya tidak berani lagi jual beras premium," kata Lidya.
Hingga kini, Dinas Perdagangan Banjarmasin masih melakukan pengawasan lanjutan. Namun, tanpa tindakan hukum yang jelas dan hanya mengandalkan kesediaan produsen untuk menarik produk, belum ada jaminan beras oplosan sepenuhnya hilang dari pasar.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/609988/enam-merek-premium-diduga-beras-oplosan-sebagian-ditarik-dari-peredaran-di-banjarmasin
00:00Saudara kita beralih ke informasi dari Kalimantan Selatan.
00:03Dinas Perdagangan dan Perindustrian Banjarmasin menemukan 6 merek beras premium diduga tidak sesuai label saat pengawasan rutin pertengahan Juli.
00:12Sebagian produk sudah ditarik dari peredaran, namun nama merek-merek beras tersebut belum diungkap ke publik.
00:20Dinas Perdagangan dan Perindustrian Banjarmasin melakukan pengawasan pangan pada pertengahan Juli.
00:26Hasilnya, 6 merek beras premium diduga oplosan atau tidak sesuai dengan labelnya.
00:33Dinas sudah menerima surat klarifikasi dari 3 produsen beras tersebut.
00:37Sebagian produk sudah ditarik dari pasar, namun nama-nama merek yang terlibat belum terungkap.
00:42Satu memang menarik berasnya dan mengemas ulang kemasannya.
00:49Terus yang dua, dua merek juga sudah menyatakan bahwa berasnya memang benar-benar premium berdasarkan dari surat press release dan surat pernyataan mereka juga.
01:06Sementara itu, pedagang di pasar Kelayan A Banjarmasin membenarkan adanya penarikan beberapa merek beras oleh produsen.
01:13Pasca insiden ini, beberapa pedagang memilih tidak lagi menjual beras premium.
01:17Banyak ada mau ambil lagi, beralih ke beras banjar, karena beras banjar itu kan penurunan lho.
01:23Jadi beralih mereka ke beras banjar jadi beras yang pelitaran aja lagi.
01:29Hingga saat ini, Dinas Perdagangan Banjarmasin masih melakukan pengawasan lanjutan.
01:34Namun, tanpa tindakan hukum dan keterbukaan nama merek, belum ada jaminan beras oplosan hilang sepenuhnya dari pasar.