Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
Eks Pimpinan KPK Ungkap Latar Belakang Kasus Penyiraman Novel Baswedan

Link Terkait :
https://www.suara.com/news/2025/07/31/111638/eks-pimpinan-kpk-ungkap-alasan-novel-baswedan-disiram-air-keras


Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Saut Situmorang, mengungkap dugaan alasan di balik penyiraman air keras terhadap mantan penyidik KPK, Novel Baswedan. Dalam pernyataannya yang dikutip dari kanal YouTube Forum Keadilan pada Kamis, 31 Juli 2025, Saut menyebut bahwa Novel adalah sosok penyidik yang tidak memiliki konflik kepentingan, dan itulah yang membuat kehadirannya di KPK dianggap mengganggu oleh pihak-pihak tertentu.

Saut mengungkap bahwa ada pihak yang secara terang-terangan tidak menginginkan Novel tetap berada di lembaga antikorupsi. Bahkan, menurut informasi yang ia dengar, revisi Undang-Undang KPK tahun 2019 disebut-sebut sengaja dilakukan demi menyingkirkan Novel. Ia menyampaikan bahwa seseorang pernah berkata padanya bahwa tujuan utama perubahan UU KPK adalah agar Novel keluar dari lembaga tersebut—dan setelah itu, jika ingin mengubah undang-undangnya kembali pun tak jadi masalah.

#Sautsitumorang #KPK #NovelBaswedan
Host/Video Editor: Nathan/Faqih
===================================
Homepage: https://www.suara.com
Facebook Fan Page: https://www.facebook.com/suaradotcom
Instagram:https://www.instagram.com/suaradotcom/
Twitter: https://twitter.com/suaradotcom

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Eks pimpinan KPK ungkap latar belakang kasus penyiraman Novel Baswedan.
00:04Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Saud Sitomorang,
00:08mengungkapkan dugaan alasan dibalik penyiraman air keras
00:11terhadap mantan penyidik KPK Novel Baswedan.
00:14Dalam pernyataannya yang dikutip dari kanal YouTube Forum Keadilan
00:18pada Kamis 31 Juli 2025,
00:21Saud menyebut bahwa Novel adalah sosok penyidik yang tidak memiliki konflik kepentingan
00:25dan itulah yang membuat kehadirannya di KPK
00:28dianggap mengganggu oleh pihak-pihak tertentu.
00:31Saud mengungkapkan bahwa ada pihak yang secara terang-terangan
00:34tidak menginginkan Novel tetap berada di lembaga anti-korupsi.
00:39Bahkan, menurut informasi yang ia dengar,
00:41revisi Undang-Undang KPK tahun 2019 disebut-sebut sengaja dilakukan demi menyingkirkan Novel.
00:48Ia menyampaikan bahwa seseorang pernah berkata padanya bahwa
00:52tujuan utama perubahan UU KPK adalah agar Novel keluar dari lembaga tersebut
00:57dan setelah itu jika ingin mengubah Undang-Undangnya,
01:00kembali pun tidak jadi masalah.
01:03Novel Baswedan sendiri diketahui menjadi korban penyiraman air keras pada April 2017,
01:09tepat setelah melaksanakan sholat subuh.
01:12Aksi tersebut mengakibatkan luka serius di wajah dan mata Novel
01:15dan hingga kini kasus itu masih menyisakan banyak tanda tanya publik.
01:21Lebih lanjut,
01:21Saud menjelaskan bahwa meskipun Novel memiliki beberapa perbedaan dengan pegawai KPK lainnya,
01:27namun ia menilai perbedaan itu tidak terlalu mencolok.
01:30Menurutnya, nilai-nilai yang dijunjung oleh Novel
01:33sejatinya juga dianut oleh pegawai lain di KPK.
01:37Saud menegaskan bahwa keunggulan utama Novel adalah konsistensinya menjaga integritas,
01:41terutama karena tidak memiliki konflik kepentingan.
01:45Ia menilai bahwa sekali seseorang memiliki kepentingan pribadi,
01:49maka ia bisa dengan mudah tergelincir dalam pengambilan keputusan.
01:54Novel sebaliknya,
01:55tetap teguh pada prinsipnya dan tidak terpengaruh oleh tekanan eksternal.
02:00Menurut Saud,
02:01inilah yang membuat pihak-pihak dengan kepentingan tertentu
02:03merasa terganggu dengan keberadaan Novel di KPK.
02:07Ia menyebut bahwa komitmen Novel terhadap nilai-nilai anti korupsi
02:10membuatnya menjadi sosok yang sulit diintervensi.

Dianjurkan