- kemarin
KOMPAS.TV - Polemik ijazah Jokowi kini seakan bergeser ke nuansa politik. Apalagi, setelah Jokowi blak-blakan menyebut ada tokoh besar yang membackup, Roy Suryo cs terus mempersoalkan kasus ijazahnya.
Usai Jokowi, relawannya secara eksplisit menyebut "partai biru" di balik polemik ijazah Jokowi.
Kita bahas bersama Waketum Projo, Freddy Damanik, dan terlapor kasus dugaan pencemaran nama baik Jokowi, Roy Suryo.
Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal polemik ini? Sampaikan di komentar di bawah ya!
Baca Juga Blak-Blakan! Reaksi TPUA & Silfester saat Yunarto Sebut Nama Tokoh 'Baju Biru' Dalang Ijazah Jokowi di https://www.kompas.tv/nasional/608843/blak-blakan-reaksi-tpua-silfester-saat-yunarto-sebut-nama-tokoh-baju-biru-dalang-ijazah-jokowi
#roysuryo #ijazahjokowi #projo
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/608846/roy-suryo-dan-projo-debat-soal-isu-tokoh-besar-alihkan-kasus-ijazah-jokowi-ke-politik
Usai Jokowi, relawannya secara eksplisit menyebut "partai biru" di balik polemik ijazah Jokowi.
Kita bahas bersama Waketum Projo, Freddy Damanik, dan terlapor kasus dugaan pencemaran nama baik Jokowi, Roy Suryo.
Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal polemik ini? Sampaikan di komentar di bawah ya!
Baca Juga Blak-Blakan! Reaksi TPUA & Silfester saat Yunarto Sebut Nama Tokoh 'Baju Biru' Dalang Ijazah Jokowi di https://www.kompas.tv/nasional/608843/blak-blakan-reaksi-tpua-silfester-saat-yunarto-sebut-nama-tokoh-baju-biru-dalang-ijazah-jokowi
#roysuryo #ijazahjokowi #projo
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/608846/roy-suryo-dan-projo-debat-soal-isu-tokoh-besar-alihkan-kasus-ijazah-jokowi-ke-politik
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Polemik ijazah Jokowi kini seakan bergeser ke nuansa politik, apalagi setelah Jokowi blak-blakan menyebut ada toko besar yang membackup Roy Suryo CS, terus mempersoalkan kasus ijazahnya.
00:13Usai Jokowi, relawannya secara eksplisit menyebut Partai Biru di balik polemik ijazah Jokowi.
00:19Kita bahas bersama Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Damanik, dan juga terlapor kasus dugaan pencemaran nama baik Jokowi, Roy Suryo.
00:28Mas Roy, Bang Freddy, selamat datang di Studio Kompas TV.
00:32Saya ke Mas Roy dulu, ini seakan-akan bergeser dari isu ijazah Jokowi sampai ke pencemaran nama baik, sekarang bergeser ke isu politik nuansanya.
00:41Bagaimana Anda melihat ini, apalagi ada mencuat warna-warna biru?
00:44Siapa yang bawa ke ranah politik? Kasus ini murni adalah technical statement, soal skripsi 99,9% palsu, kemudian kalau tidak ada skripsi yang legal, pasti tidak ada ijazah yang legal.
00:59Sekarang kok tiba-tiba, saya tahu Jokowi sendiri sebenarnya mengatakan hanya ada sosok orang besar, tapi tiba-tiba ada kader, ada adik dan kemudian juga ada Sylvester Matutina yang tiba-tiba menyebut Partai Biru.
01:14Padahal jelas-jelas ya, di samping tadi Herzaki ya, Kakomastra dari Demokrat, kemudian Ketum Demokrat sekarang ya AHI, itu sudah juga menyampaikan tidak, itu gak ada.
01:26Sekarang Demokrat juga menyatakan tuh, politisi Demokrat peringatkan Jokowi, stop lempar isu orang besar, mending tunjukkan ijazah asli.
01:33Oke, bicara soal orang besar, Pak Jokowi kan memang tidak menyebut partai, Pak Jokowi hanya menyebut ada orang besar dan ada isu politik di belakang isu ijazahnya.
01:46Apakah pernyataan Pak Jokowi ini valid data-datanya, isu orang besarnya?
01:51Tentu valid ya, dari awal saya mengatakan, memang ini dua, bukan baru ini saja ini politik, dari awal hukum sudah berjalan nih, baris krim sekarang polda metro.
02:04Nah, politik, ini sejak awal memang beriringan, hukum selesaikan secara hukum, politik juga harus diselesaikan secara politik.
02:13Nah, ini konteks ini, Pak Jokowi mengatakan itu, orang besar, konteksnya memang politik, ya itulah bagian, dia merespon isu-isu ini yang dimainkan memang untuk kepentingan politik.
02:26Tentu kan mendowngrade itu, seperti yang dikatakan.
02:28Artinya, tapi kalau ngomong orang besar, Pak Jokowi tahu dong, sebenarnya sosok siapa di belakang.
02:31Sangat tahu lah, Pak Jokowi dua priode presiden, hanya, hanya kan memang seperti kata Mas Roy tadi, tidak, beliau tidak menyebut nama.
02:39Ya, jadi politik itu memang kadang terang, kadang gelap, kadang abu-abu.
02:44Lalu kenapa isu orang besar itu dimunculkan, Pak Jokowi?
02:48Gini loh, Pak Jokowi pasti ada mau mengirim pesan di sini.
02:52Bisa jadi, kan misalnya begini, eh gue udah tahu lu, ya.
02:56Jadi, oke, kita main, main politik, gak apa-apa, itu biasa saja.
02:59Main politik, yang di sini nyerah, mendowngrade, yang di sini menaikkan positif lagi, biasa saja seperti itu.
03:06Jadi, bukan sesuatu hal yang tabu di dalam politik, seperti itu saya bilang tadi, main gelap, main terang, main abu-abu.
03:14Ini memang begitu saja ini, saya lihat ini, gitu loh.
03:17Tapi hukum jelas, jalur hukum harus diselesaikan melalui proses hukum, agar ada kepastian hukum.
03:22Tapi kalau politik, percayalah, isu-isu seperti ini, ya, mau pemakzulan Gibran, isu Izaza, dan banyak isu-isu lain, akan seperti ini.
03:33Akan saling nyerang, saling diprens, akan begitu dikuasa.
03:34Tapi Pak Jokowi juga bilang ya, kalau orang sudah banyak yang tahu, orang besarnya ini siapa yang dimaksud.
03:39Lunder tapi itu.
03:41Sempat bilang begitu kan?
03:42Gini, gini, saya di studio sebelah dengan Mas Roy offline, kami pernah ngobrol-ngobrol, saya didukung, waktu itu menyebut orang besar juga, tapi nggak mungkin saya sebut di sini, ya kan?
03:57Jadi, ya seperti saya bilang tadi, baik kepentingan 2029, orang yang tidak suka Pak Jokowi, ini bisa menyatu di satu titik, itu nggak ada yang tabu di situ.
04:06Kalau Mas Freddy dan kalau banyak mungkin didukung, Pak, tapi kalau saya, Dr. Tifa, Dr. Rizmo, itu tidak ada politik atau orang-orang besar di belakang.
04:16Kami semua independen, kami semua berjalan sendiri.
04:18Jadi tidak ada yang menggerakkan, tidak ada yang mendaai, tidak ada yang menyokongan, dan teman-teman.
04:22Sama sekali, silahkan kalau mau diperiksa ya rekeningnya, atau mau diperiksa semua apa, saya dan saya sekali lagi, orang-orang yang pernah nuduh itu kan pernah saya tantang semua ya,
04:31sampai ke Ngabalin, sampai ke Sylvester, apa, sumpah di bawah kitab ya.
04:35Semuanya lari aja gitu, jadi nggak ada.
04:37Jadi sama sekali nggak ada, dan ini adalah murni ilmiah, murni ilmiah pengetahuan, apalagi nggak ada politik.
04:43Bagaimana mungkin Mas Roy bilang nggak ada?
04:45Di isu Izaza, dia ada, di isu Pemazulan, dia ada.
04:50Di isu yang lain, dia ada.
04:53Jadi, ya memang dimainkan ini gitu loh.
04:56Dimainkan.
04:56Ya, dimainkan.
04:57Yang mainkannya tuh siapa?
04:58Siapa, naik.
05:00Nah, ini yang jadi pertanyaan banyak pihak juga, apa, mengapa Pak Jokowi melempar isu ada orang besar dibalik isu ijasa Jokowi yang sedang berlangsung ini?
05:10Apakah memang untuk, dalam tanda kutip, menghindari proses hukum yang ada di Polda?
05:16Tapi dijawab, Usai Jeddah, tetap bersama kami di Kompas Petang.
05:19Bang Freddy, langsung saja dijawab, apakah isu orang besar ini memang untuk menggeser kasus hukum yang saat ini berjalan di Polda?
05:26Ya, sudah pasti tidak. Tadi saya sudah jelaskan bahwa ini ada dua, memang hukum dan politik.
05:32Hukum ini harus diselesaikan secara hukum.
05:35Abis nanti di Polda Metro Jaya ini, ini akan meningkat ke pengadilan.
05:39Jadi, Pak Jokowi itu secara hukum, tanda kutip, dia sudah selesai.
05:44Dia sudah memberikan keterangan ke penyidik, sudah memberikan bukti.
05:47Ya, saksi-saksi yang dari beliau juga, termasuk saya, sudah.
05:50Nah, jadi ini proses hukum ini tinggal berjalan saja, giliran Mas Roy dan kawan-kawan mungkin minggu depan akan diperiksa sebagai misalnya terduga atau terlapor.
05:58Terduga atau terlapor, ya?
06:00Ya, ya, ya. Jadi, tidak ada sama sekali apa yang dilakukan Pak Jokowi ini untuk mengaburkan, nggak make sense lah.
06:08Jadi, Pak Jokowi mengangkat isu orang besar hanya untuk menyampaikan pesan?
06:11Iya, kepentingannya politik. Kepentingannya politik, sudah jelas. Ini menyampaikan pesan kepada orang-orang yang bermain atau coba-coba bermain dengan isu ini untuk mendowngrade, mendegreditasi.
06:23Beliau sampaikan, saya juga bisa bermain politik.
06:25Jadi, Pak Jokowi sudah merasa terganggu dengan isu-isu ijazah ini dan lain sebagainya?
06:29Sangat terganggu. Dari isu politik, dia terganggu. Kalau hukum kan dia bilang, ya.
06:35Proses hukum. Kalau politik dia sangat terganggu, maka dia harus mainkan politik untuk citra positifnya.
06:39Nah, begitu. Mainkan politik untuk citra positifnya, lalu dengan kasus hukumnya.
06:42Ini yang lucu. Jadi, tidak concern. Ya, artinya bisa awal ini memang sudah berusaha dibelok-belokkan.
06:50Awalnya statement ilmiah sekali lagi. Kemudian di hal hukum.
06:53Hukum nanti ternyata kita lihatlah, ya kalau memang ini sudah naik ke penyidikan, ya nggak apa-apa. Kita tunggu saja.
07:00Perkembangannya seperti apa sih, Pak?
07:00Perkembangannya juga belum ada apa-apa. Baru naik ke penyidikan, kemarin ada juga yang diundang, ya dipanggil sebagai saksi, silakan saja.
07:08Tapi kan ini kelihatan, siapa yang kemudian memperkeruh ini?
07:11Ya, siapa yang kemudian menyeret-nyeret ke ranah politik?
07:13Dan siapa yang nanti menuai badenya? Itu akan kelihatan.
07:16Siapa yang menurut Anda?
07:17Ya jelas, Kak. Mungkin Jokowi tidak menyebutkan warna.
07:20Tidak menyebutkan. Tapi kan kemudian termul-termulnya, itu kan juga kemudian kan nanti pada, apa, teriak.
07:26Ada yang bilang warna biru lah. Ditunjukkan tuh di studionya di sini kebetulan.
07:30Menunjukkan bajunya, saya pakai baju warna biru.
07:32Ya, si jambul itu. Kemudian satu lagi, apa, Silves malah ngomong, wah itu partai biru gitu ketika di polda.
07:41Nah, ini kan malah justru, ibaratnya gini, Pak.
07:43Kalau, ya, karena masalahnya yang dipertanyakan itu ijazah fals ke hutanan.
07:47Kalau hutan itu ya, hutan itu kalau terbakar gitu, itu kan isinya orang hutan itu kan pada lari apa aja, meraih apapun.
07:54Politik diraih, hukum diraih, apapun diraih. Jadi semua diraih gitu.
07:58Jadi, menurut Anda ini teragenda?
08:02Ya, pastilah, gitu. Yang menyatakan politik tuh niatnya pokok sana kalau kami tidak.
08:07Justru yang melanggindakan ini jelas ya, Mas Rodian, kawan-kawan. Misalnya ini, ya, ke Pramuka, ke KKN, ke UGM, semua isu terus.
08:18Kalau itu metodologi.
08:20Kalau itu metodologi.
08:22Gak ada berhentinya, mainkan lagi, mainkan lagi.
08:25Ya, Pak Jokowi, apa namanya kemarin reuni, malah dipakai negatif.
08:31Terus, jadi gak akan ada berhenti memang ini, gitu loh.
08:33Iya lah, kalau reuni-reuninya berhenti.
08:34Padahal kan kalau proses hukum.
08:36Tapi kan isu soal orang besar, ada politik, ada politik.
08:38Nah, itu dari sana.
08:39Itu kan dari Pak Jokowi?
08:40Iya.
08:40Iya, justru kan saya bilang, karena memang ini dari awal sudah dimainkan politiknya.
08:45Termasuk Pak Jokowi dong, kalau memang ada memunculkan isu-isu itu.
08:48Ya kan, udah saya bilang tadi, memang...
08:50Pada pesan.
08:51Kalau itu pesan-pesan politik, itu jelas.
08:54Jadi memang gak ada yang ditutupin di sini.
08:57Memang ya kalau politik, selesaikan secara politik.
08:59Ya, Pak Jokowi bersetemen itu statement politik.
09:01Kenapa Pak Jokowi tidak langsung menyebut saja, kalau ada orang besar, siapa orangnya?
09:07Gentle lah, sebut aja.
09:08Karena saya bilang namanya politik itu tidak harus terang, bisa gelap, bisa kelabu.
09:13Ya, itu bagian dari pesan.
09:15Gimana Mas Roy?
09:16Ya, itu gak gentle, atau kalau mau memang gak usah ngay, ya lakukanlah seperti mantan-mantan presiden yang lain.
09:22Jadi madep ya mandito, ya mandito itu ya sudah selesai lah.
09:25Tidak lagi ngurusin tato cawe-cawe ini lah, bisa kayak Bumega, udah dia macam sekarang ngurus partainya.
09:31Kongres gitu ya.
09:32Pak SP misalnya malah tadi, hari ini tadi ya, itu memberikan speech soal global,
09:37kemudian didengarkan para dubes gitu, wah malah bagus sekali.
09:39Tapi itu lah, jasanya bagi negara luar biasa.
09:41Tapi dengan ada isu-isu yang saat ini semakin mencuat,
09:45kalau Pak Jokowi menyebutkan ada agenda politik, ada orang besar,
09:50tapi relawan-relawannya secara eksplisit menyebut warna biasa.
09:53Nah itu konyol, itu konyol dan malah memperlebar perangnya.
09:59Anda menduganya benar seperti yang disebut relawan-relawan Jokowi itu?
10:03Apa? Loh kalau saya jelas, enggak lah.
10:05Saya juga, apalagi itu kan dikait-kaitkan, oh dulu karena Roy Surya itu pernah kali,
10:08iya saya 15 tahun ada di partai itu.
10:115 tahun yang lalu saya sudah mundur dengan baik, ya.
10:14Saya pernah wakil ketua umum Partai Demokrat.
10:16Jadi ya sangat mungkin loh tuduhan, tapi menurut saya tuduhan picik gitu ya.
10:19Enggak ada sama sekali.
10:20Jadi kasus ijasa yang Anda...
10:23Tidak ada sama sekali hubungannya dengan partai, ya apalagi Partai Demokrat.
10:28Dan itu sudah dijawab oleh Hersaki sebagai bakor samadha,
10:32dijawab oleh ketumnya AY, bahkan dijawab oleh ini,
10:35seorang namanya Yan Harahap bahkan mengatakan,
10:41kalau memang stop limpar isu rangsar, mending tunjukkan ijasa hasli.
10:45Mungkin tidak Pak Jokowi akan menuntaskan hiruk-pikuk ini dengan menunjukkan ijasanya.
10:52Mungkin, tapi melalui pengadilan.
10:56Tunggu tanggal mainnya, ini kan P21 baru sidang melalui jaksa,
11:01kan udah disita, itu bukan di tangan Pak Jokowi lagi nanti melalui jaksa,
11:04di pengadilan akan ditunjukkan.
11:06Ya mungkin dua-dua bulan lagi lah.
11:09Jadi kalau sudah ditunjukkan ijasa asli, dan mungkin nanti akan dibuktikan di pengadilan,
11:15Pak Mas Roy, siap ya?
11:17Ya periksa dulu ijasanya.
11:19Dengan pencemaran nama baik ini?
11:20Kalau ijasanya memang benar, ada sebenarnya mengamanya, ada watermarknya, ada embosnya,
11:25oke tapi kalau ijasanya kualitas pramuka, yaudah ya itulah.
11:29Gak apa-apa Anda disebut Pak Jokowi kualitas pramuka?
11:32Ya kan sejak awal memang itu yang disampaikan oleh Mas Roy dan kawan-kawan,
11:36makanya ini jadi masalah, sejak awal sudah memfitnah Pak Jokowi seperti itu,
11:40makanya dilaporkan, makanya pembuktiannya kalau hukum jelas, proses hukum.
11:44Ya kita lihat.
11:45Kalau politik kita akan selesaikan Pak Jokowi, dan kita akan selesaikan secara politik.
11:49Terakhir, Bang Freddy, tadi Anda menyebutkan, singkat saja, Pak Jokowi ingin memberikan pesan.
11:53Pesannya ini kepada siapa, dan apa sih sebenarnya tujuan dari Pak Jokowi ini,
11:58pesannya ini untuk siapa, tujuannya apa, akan dibawa kemana?
12:01Pak Jokowi mengatakan ada agenda politik.
12:04Agenda politik itu, ya kami melihatnya memang kalau ujungnya agenda politik,
12:09pasti partai politik.
12:11Partai politik kepentingannya apa?
12:13Kepentingannya ya, pertarungan di 2029.
12:18Ini bisa bergabung, yang punya kepentingan dengan yang tidak suka bisa bergabung.
12:22Oke, berarti tujuannya 2029 ya?
12:23Pak Jokowi mau menyampaikan pesan,
12:25hei, kalau lu terus memainkan ini, mendowngrade saya,
12:29saya juga bisa memainkan isu-isu lain untuk menyerang Anda,
12:33misalnya saya juga orang politik, saya juga masih punya kekuatan.
12:37Oke, artinya kartunya di Pak Jokowi, akan Pak Jokowi menyebut nama nantinya?
12:42Kita jawab dalam dialog selanjutnya.
12:45Yang jelas, yang jelas inisial C itu ada di partai politik, Kelambang Gajah.
12:49Oke.
12:49Gajah gak punya ijazah.
12:51Tapi bisa Pak Jokowi, bisa Pak Jeffrey.
12:54Terima kasih Bang Freddy Damanik, terima kasih Mas Ryo sudah bergabung bersama kami di Kompas Petang.
12:59Terima kasih, selamat sore.
13:00Selamat menikmati.
Dianjurkan
1:13
|
Selanjutnya